Bab 20 Masih Terlalu Lemah

Dunia Kecil Akademi.

"Ini nyata kan?" Afsheena menatap layar handphone Kevin dengan penuh rasa tidak percaya. Matanya membelalak terkejut, mulutnya terbuka lebar, tangannya memegang dahinya gemetar.

Kevin meneguk ludahnya kasar, Chen Mo mengusap matanya tak percaya. Di layar handphone Kevin saat ini. Muncul sebuah push up berita.

Berita ini baru saja di publish beberapa waktu lalu. Judulnya sederhana 'Ditemukan sebuah reruntuhan desa misterius tak jauh dari Kalalau Valley'

Kemudian membaca isinya sejenak, bahwa penemuan ini ditemukan oleh beberapa orang. Mereka mempublish satu demi satu foto foto peninggalan desa tersebut.

Itu hanya sebuah berita biasa, namun yang menjadi pusat perhatian Kevin, Afsheena dan Chen Mo adalah benda yang tertangkap kamera pada foto tersebut.

Dalam sebuah foto berdiri sebuah patung, patung itu terbuat dari batu. Jelas sangat sederhana, mengenakan pakaian tradisional pada tahun itu, dan memegang pedang di tangannya.

Meskipun patungnya tidak begitu jelas, Afsheena dan yang lainnya masih bisa mengenali patung milik siapa itu. Sosoknya yang tegap, dan matanya lurus ke depan. Itu adalah patung milik Arshaka!

Namun, berita itu mengatakan dengan sangat jelas bahwa reruntuhan ini dinilai sudah ada sejak 1800 tahun yang lalu.

Ada sebuah kharakter kuno yang tertulis di bawah patung itu, para Arkeolog dan Sejarawan mengatakan bahwa apa yang tertulis disana adalah kata 'Dewa'.

"Pada waktu itu beberapa orang secara fanatik memuja seseorang dan menjadikannya dewa. Sosok ini mungkin adalah suatu pahlawan dari desa ini, sehingga mereka memberikan pemujaan mereka dengan cara membuat patung dan menyebutnya dewa" Kurang lebih itulah penjelasan Arkeolog dan Sejarawan Amerika.

Namun, bagi Afsheena ini kejutan yang sama luar biasanya dengan pada saat ia menemukan reruntuhan 220 tahun yang lalu. Untuk sesaat, dalam benak murid murid ini, Arshaka menjadi jauh lebih misterius.

Sebelumnya hadir saksi atas kehadiran Arshaka 220 tahun yang lalu. 10 orang sebelumnya, yang kini masih dipertanyakan mengenai 'Bagaimana mereka bisa hidup selama 220 tahun'.

Tetapi saat ini bukti keberadaan nyata Arshaka 220 tahun lalu benar benar hadir di depan mata mereka.

"Ha, ini sulit di percaya!" Kevin memijit pangkal hidungnya yang berdenyut. Kepalanya sedikit pusing karena terlalu banyak fakta belakangan ini yang diketahuinya.

Saat ini, kembali pada Arshaka.

Ia yang sebelumnya berniat akan berisitirahat, tergganggu oleh notifikasi sistem.

|Ding! Tuan Rumah!

BAHAYA! @$&#&@ BAHAYA! @&$&#& BAHAYA! @#&#$|

|Tuan Rumah! Ada retakan ruang waktu sejarah! Ada monster yang berkeliaran dalam sejarah masa lalu Bumi!

Tuan Rumah segera mempersiapkan diri untuk pergi ke ruang dan waktu masa lalu! Bunuh monster, dan jangan biarkan mereka merusak sejarah!

Kali ini Portal Abyss yang terbuka memiliki level Hijau|

Arshaka sontak berdiri, matanya membulat sempurna, "Sialan! Level Hijau?"

Melihat portal waktu yang muncul di depannya, Arshaka juga tanpa pikir panjang segera memasuki portal.

Sekali lagi Arshaka tiba di atas langit biru. Terjun bebas karena gravitasi bumi. Menggerakkan kemampuan kehendaknya, ia mengendalikan gravitasi di sekitar tubuhnya.

Begitu mendarat, Arshaka disuguhkan oleh pemandangan yang mengerikan. Hutan itu terbakar hangus. Arshaka mengendalikan awan dilangit untuk berkumpul. Dalam beberapa saat rintik rintik hujan membasahi tanah.

Api yang berkobar di seluruh hutan berhasil di padamkan. Arshaka menggerakkan tangannnya, menciptakan bentuk pedang sebesar jarak langit dan bumi.

Kemudian, dengan kemampuan kehendaknya ia membiarkan pedang itu menyapu seluruh hutan. Melalui energinya, Arshaka bisa merasakan banyak monster bersembunyi di hutan ini. Namun, ia belum menemukan keberadaan manusia.

Arshaka sangat bersyukur jika tidak ada korban manusia. Ketika ia membunuh satu persatu monster, dering notifikasi sistem tak pernah terhenti.

Bersamaan dengan gerakan pedang Arshaka, pohon pohon menjulang tinggi berjatuhan ke tanah.

Hutan yang awalnya lebat ini menjadi gundul seketika. Mayat mayat monster berserakan di tanah. Mengangkat tangannya sekali lagi, ia memadatkan energinya menjadi ribuan pedang. Monster monster tersisa yang masih hidup, satu persatu tertusuk oleh pedang yang Arshaka ciptakan.

Setelah membersihkan begitu banyak monster monster kecil yang berkeliaran. Arshaka melihat mayatnya yang menggunung dan memperkirakan jumlah monster yang muncul mencapai hampir 100.000.

Matanya berpusat pada Portal Abyss Hijau yang terletak di tengah tengah hutan. Pada saat ini, ia mendengar suara yang kekanak kanakan dari belakangnya.

"Kakak, kamu hebat! Kamu bisa melayang di langit!" Seorang laki laki kecil bersorak gembira. Melihat Arshaka yang melayang di atas tanah.

Arshaka tertegun, matanya terkejut melihat anak laki laki itu. 'Bagaimana bisa ada anak laki laki disini?' Gumam Arshaka.

Menapakkan kakinya di tanah, Arshaka berjongkok menatap anak laki laki itu dengan lembut. "Teman Kecil siapa namamu?"

"Corin de Dubois, Kakak siapa namamu?" Anak laku laki itu setinggi pinggang Arshaka. Mungkin berumur sekitar 10 sampai 12 tahun.

"Shaka, kamu bisa memanggilku Shaka. Jadi, Corin bagaimana kamu bisa sampai disini?" Arshaka tersenyum, matanya yang hangat membuat Corin merasa akrab dan nyaman.

"Aku ingin mencari kayu bakar di hutan" Untuk sejenak Corin menatap hutan yang hampir tidak ada lagi di belakangnya dengan mata terpaku.

Arshaka terbatuk, "Uhuk, lalu dimana kamu tinggal?" Mata Arshaka untuk sejenak tertuju pada Portal Abyss level Hijau di hutan. Ia bisa merasakan energi yang meluap darinya.

'Sepertinya kejadian Portal Abyss level kuning pada tahun 1800 akan terjadi lagi. Akan sangat buruk jika anak kecil ini terkena dampaknya' Sorot mata Arshaka menajam.

Sebelum ia mendengar jawaban Corin, ia lebih dulu menyalurkan kekuatannya dan membentuk penghalang di sekitar Corin.

"Corin, kamu tunggu sebentar" Arshaka bergegas mendekati portal. Sesuai dugaannya, puluhan ribu monster mengalir ke luar dari dalam portal.

"Cih" Arshaka mengernyit kesal, Ia menggerakkan tangannya ke atas langit. Mengumpulkan seluruh awan di atasnya. Membiarkan rintik rintik hujan memgalir sekali lagi.

Menjentikkan jarinya ringan, Arshaka memadukan kekuatan waktunya. Ketika waktu terhenti, ia mengendalikan ratusan ribu air yang melayang di langit dan menembakkannya seperti laser pada satu demi satu Monster yang keluar dari Portal Abyss.

Energinya hampir habis karena pemadatan bentuk pedang sebelumnya. Jadi hanya ini cara lain yang hemat energi tetapi juga cara tercepat untuk membunuh monster monster itu.

Melihat ke sekelilingnya, Arshaka sedikit beruntung karena monster yang keluar dari Portal hijau itu tidak melebihi level 5. Atau ia harus mengeluarkan energi yang besar untuk melenyapkannya.

Ketika ia melihat tidak ada monster yang tersisa, Arshaka akhirnya menghela nafas lega. Jika ini terus berlanjut, Arshaka ragu ia dapat bertahan.

Portal Abyss Level Hijau yang ditemuinya kali ini hampir setara dengan Portal Abyss Level Orange.

"Sudah kuduga, aku masih terlalu lemah!" Arshaka mengepalkan tangannya kesal. Menengadah, menatap langit biru yang tertutup awan hitam. Arshaka menggerakkan pikirannya ringan dan segera membubarkan awan yang menumpuk.

Detik berikutnya, mentari sekali lagi menunjukkan sinarnya. Arshaka melihat bajunya yang basah, berjalan dengan langkah tegas mendekati portal. Kemudian, dengan tangan kosong Arshaka memaksa penutupan Portal Abyss itu secara permanen.

Terpopuler

Comments

Poetra S

Poetra S

nanggung tor

2024-05-25

2

Fendi Kurnia Anggara

Fendi Kurnia Anggara

lanjut

2024-05-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Terlahir Kembali dan Sistem
2 Bab 2 Akademi Pahlawan
3 Bab 3 Memilih Calon Hero
4 Bab 4 Undangan
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7 Dia Kepala Sekolah
8 Bab 8 Efek Kupu Kupu
9 Bab 9 Menyelamatkan
10 Bab 10 Menciptakan Reruntuhan
11 Bab 11 Sumpah
12 Bab 12 Portal Abyss Level Kuning
13 Bab 13 Pengalaman Nyata
14 Bab 14 Pergi ke Reruntuhan
15 Bab 15 Reruntuhan 220 Tahun yang Lalu
16 Bab 16 Siapa Kalian?
17 Bab 17 Keputusan Presiden China
18 Bab 18 Mereka Sudah Tahu
19 Bab 19 Kemampuan Baru
20 Bab 20 Masih Terlalu Lemah
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23 Victoria de Dubois
24 Bab 24 Peningkatan Kekuatan
25 Bab 25 Hewan Mitologi China
26 Bab 26
27 Bab 27 Penjelajahan Arkolog
28 Bab 28
29 Bab 29 Agressor
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32 Misi
33 Bab 33
34 Bab 34 Kepala Sekolah?
35 Bab 35 Afsheena
36 Bab 36
37 Grup Chat?
38 Bab 37 Kevin
39 Bab 38 EROR
40 Bab 39 Monster Level Dewa
41 Bab 40 Palung Mariana
42 Bab 41 Kebangkitan Ganda
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44 Bertindak
46 Bab 45 Gadis Kecil Albino
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48 Penjelajahan Palung Mariana
50 Bab 49 Relief
51 Bab 50
52 Bab 51 Afsheena Terluka?
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54 Waktu Damai
56 Bab 55 Jangan Menikah
57 Bab 56 Agressor Lainnya
58 Bab 57 Tidak Bisa Kembali?
59 Bab 58 Atlantis
60 Bab 59 Bertemu Tuan Kota Atlantis
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Maafkan Saya
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1 Terlahir Kembali dan Sistem
2
Bab 2 Akademi Pahlawan
3
Bab 3 Memilih Calon Hero
4
Bab 4 Undangan
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7 Dia Kepala Sekolah
8
Bab 8 Efek Kupu Kupu
9
Bab 9 Menyelamatkan
10
Bab 10 Menciptakan Reruntuhan
11
Bab 11 Sumpah
12
Bab 12 Portal Abyss Level Kuning
13
Bab 13 Pengalaman Nyata
14
Bab 14 Pergi ke Reruntuhan
15
Bab 15 Reruntuhan 220 Tahun yang Lalu
16
Bab 16 Siapa Kalian?
17
Bab 17 Keputusan Presiden China
18
Bab 18 Mereka Sudah Tahu
19
Bab 19 Kemampuan Baru
20
Bab 20 Masih Terlalu Lemah
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23 Victoria de Dubois
24
Bab 24 Peningkatan Kekuatan
25
Bab 25 Hewan Mitologi China
26
Bab 26
27
Bab 27 Penjelajahan Arkolog
28
Bab 28
29
Bab 29 Agressor
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32 Misi
33
Bab 33
34
Bab 34 Kepala Sekolah?
35
Bab 35 Afsheena
36
Bab 36
37
Grup Chat?
38
Bab 37 Kevin
39
Bab 38 EROR
40
Bab 39 Monster Level Dewa
41
Bab 40 Palung Mariana
42
Bab 41 Kebangkitan Ganda
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44 Bertindak
46
Bab 45 Gadis Kecil Albino
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48 Penjelajahan Palung Mariana
50
Bab 49 Relief
51
Bab 50
52
Bab 51 Afsheena Terluka?
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54 Waktu Damai
56
Bab 55 Jangan Menikah
57
Bab 56 Agressor Lainnya
58
Bab 57 Tidak Bisa Kembali?
59
Bab 58 Atlantis
60
Bab 59 Bertemu Tuan Kota Atlantis
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Maafkan Saya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!