Mereka bisa melihat, meskipun Ye Ling nampak tampil dengan ramah. Mereka bisa merasakan tekanan yang kuat berasal dari tubuhnya.
Terutama laki laki kekar di samping Ye Ling. Meskipun ia hanya berdiri diam, semua orang merasa jantung mereka berdebar kencang ketika sepasang mata itu menatapnya.
"Tidak perlu takut, kami akan membawamu masuk" Ye Ling tersenyum lembut dan berkata dengan hangat.
Di pimpin oleh Ye Ling, Chen Mo, Kevin dan Afsheena juga berjalan mengikuti langkah kaki Ye Ling dengan sedikit gugup.
Memasuki kastil, mereka bisa melihat dinding dinding bata itu nampak terlihat tua dan kuno. Namun, tetap sangat kokoh membawa kastil itu berdiri megah diantara langit dan bumi.
Di depan mereka, terlihat ruangan yang luas. Lantai ruangannya dilapisi oleh karpet merah yang nampak tak pernah kotor. Dinding yang di susun dari batu bata biru nampak ornamentik. Memberi perasaan tenang dan nyaman.
Lampu gantung yang indah, menempel di langit langit. Tangga yang melingkar ke atas, keseluruhan nampak sederhana. Namun, penuh nuansa kuno dan penuh perasaan misterius.
Berdiri di tengah ruangan, Ye Ling juga menjelaskan beberapa hal.
"Ini adalah salah satu kastil kecil. Disini, kami mengucapkan selamat datang pada murid murid baru kami. Selamat datang di Akademi Pahlawan" Ye Ling berkata dengan penuh kemegahan, senyumannya nampak mempesona. Isaac mengangkat matanya dengan bangga.
Pada saat ini seseorang mengangkat tangannya dna bertanya, "Bolehkah kami tahu dimana murid murid lainnya?"
Ye Ling tersenyum, Arshaka sudah menduga hal ini akan terjadi. Ia telah menciptakan latar belakang akademinya, yang telah berjalan melewati sungai-sungai panjang sejarah seluruh umat manusia.
"Kalian adalah murid pertama, dari generasi baru kami. Ketika bencana mendekat, akademi akan selalu menerima murid dan membimbing mereka untuk menyelamatkan umat manusia.
Namun, ketika bencana menghilang dan kedamaian kembali, kami akan menutup diri dan menghilang di sungai sejarah." Ye Ling berbicara dengan fasih.
Namun jelas kata katanya merupakan kejutan besar bagi semua orang itu.
"Jadi maksudmu? Akademi ini sudah ada sejak zaman kuno?" Seorang pemuda bertanya dengan penuh ketidakpercayaan. Dia adalah Alfred, seorang kebangsaan Australia yang mempelajari sejarah dunia.
"Benar" Ye Ling berkata tenang.
"Lalu kenapa aku tidak pernah membacanya dalam sejarah dunia?" Jelas Alfred merasa tidak percaya dengan sejarah baru yang tidak pernah ada dalam sejarah dunia.
"Bagi kami, sangat mudah untuk menghilang dalam sungai panjang sejarah. Menghilang dari ingatan semua orang dan menghilang dari dunia" Ye Ling menanggapi dengan fasih.
Namun, kata katanya sangat berdampak pada Alfred juga pada yang lainnya.
"Lalu, bisakah kalian menjelaskan kenapa kami terpilih dan apa yang harus kami lakukan selanjutnya" Afsheena menatap dengan tenang. Sorot matanya yang tegas, membuat Ye Ling dan Isaac berbinar.
Arshaka yang mengamati dari jauh juga mengangguk puas dengan adiknya itu.
Meskipun banyak orang tidak menanggapi, mereka juga menatap Ye Ling dan Isaac dengan penuh pertanyaan.
"Kalian adalah orang orang yang dipilih pribadi oleh Master. Artinya kalian memiliki bakat yang luar biasa, hati yang teguh dan pikiran yang mengutamakan dunia dan umat manusia.
Apa yang harus kalian lakukan? Menjadi kuat hingga mampu membunuh semua musuh yang menyerang Bumi" Pada saat ini, Isaac yang telah lama diam perlahan angkat bicara.
Masing masing dari mereka bertanya dengan ragu dalam hati mereka, 'Master?'
Chen Mo mengangkat tangannya dan bertanya, "Master maksudmu? Kepala Sekolah?"
"Kalian bisa menganggapnya seperti itu" Ye Ling berfikir sejenak sebelum mengangguk.
"Apa kalian memiliki pertanyaan lainnya?" Menatap setiap orang dengan mata indahnya, senyumnya yang cantik membuat beberapa pria tersipu karenanya.
"Lalu, apa yang akan kita lakukan sekarang" Kevin mengangkat tangannya dan bertanya.
"Membangkitkan Kemampuan! Setelah itu kalian akan melatih kemampuan yang kalian miliki dan menjadi kuat dengan cepat." Isaac berkata dengan nada dingin yang tegas.
"Baiklah, apakah ada pertanyaan lainnya?" Ye Ling tersenyum dan terkekeh melihat keterkejutan dan kebingungan nampak dengan jelas dalam ekspresi mereka.
"Permisi, apakah anda tahu siapa yang laki laki yang ada dalam pesan yang kami lihat?" Sejak awal Afsheena merasa sangat familiar dengan laki laki yang berdiri di langit sebelumnya.
Ye Ling mengangkat alisnya, bahkan Isaac juga memusatkan perhatiannya pada Afsheena.
Perubahan ekspresi kedua orang itu juga terlihat dengan jelas oleh mereka. Entah mengapa, mereka menjadi sangat penasaran dengan identitas laki laki yang berdiri menopang langit dan bumi itu.
"Orang itu adalah Kepala Sekolah. Jangan khawatir, itu hanya ilusi yang diciptakan oleh Kepala Sekolah. Tapi hal itu tidak menutup kemungkinan akan terjadi di bumi." Ye Ling berkata ringan.
"Maksudmu? Semua yang kami lihat adalah ilusi?" Afsheena mengerutkan kening heran.
"Kecuali kemampuan yang ditunjukkan kepala sekolah, semua yang terjadi hanya ilusi yang sengaja dibuat!" Isaac menatap tenang, menimpali apa yang Ye Ling ungkapkan.
Afsheena tertegun, matanya membulat, dan tubuhnya mendingin. Maksudnya? Kekuatan yang ditunjukkan oleh laki laki yang berdiri di atas langit itu adalah kemampuan kepala sekolah yang nyata?
"Bagaimana kamu bisa mengatakannya seperti itu? Kekuatan Kepala Sekolah jauh lebih kuat daripada itu!" Ye Ling mendengus kesal, dan berbicara dengan bangga.
Tidak menyadari bahwa kata katanya membuat mereka yang baru saja mendengarnya hampir terduduk lemas. Bagaimana bisa? Apakah kepala sekolah itu lebih kuat dari apa yang mereka lihat.
"Tidak apa apa, Kepala Sekolah hanya menggunakan dirinya sendiri sebagai perumpamaan dan memotivasi kalian untuk menjadi lebih kuat" Isaac tertawa menatap semua orang layaknya menatap anak anak kecil yang membutuhkan penghiburan.
Afsheena tersenyum kecut, saat ini terdengar suara dari sampingnya. "Lalu, bisakah kami bertemu dengannya"
Ye Ling dan Isaac tertegun, mereka tersenyum dan tertawa, "Kenapa tidak?"
Disisi lain, Arshaka yang melihat Ye Ling serta Isaac begitu menyombongkan dirinya sendiri, menghela nafas tak berdaya.
Padahal ia jelas untuk melarang mereka mengatakan yang berlebihan. Lagipula kekuatan yang membunuh ratusan ribu monster dengan sekali serang itu membutuhkan sangat banyak energi. Bahkan untuk Arshaka, ia hanya bisa menggunakannya beberapa kali dalam satu kesempatan.
Melihat bahwa timingnya sudah tepat, Arshaka juga perlahan turun untuk menampakkan dirinya. Lalu, karena Ye Ling dan Isaac begitu menyombongkan dirinya sendiri, Arshaka juga tidak bisa datang dengan cara biasa bukan?
Ia merasa tidak berdaya, kekuatan Hero Bintang 99 nya akan ia gunakan sebagai pertunjukan seperti ini. Bukankah saat ini ia harus berada di medan perang dan membunuh para monster?
Kembali pada Ye Ling dan Isaac.
"Jika tidak ada lagi yang ingin ditanyakan, kita akan mulai membangkitkan kemampuan kalian.
Pada saat ini di langit langit, sepasang mata yang sebesar ruangan secara tiba tiba hadir dan membuat semua orang di ruangan memusatkan perhatiannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
lanjut
2024-06-01
0