"Sialan!" Umpat Arshaka ketika ia merasakan tekanan gravitasi membuatnya jatuh dengan cepat menuju tanah.
Menggerakkan pikirannya, Arshaka menggunakan kemampuan kehendaknya mengendalikan gravitasi di sekitar tubuhnya.
Seketika, tubuhnya berhenti jatuh. Menapakkan kakinya di langit, Arshaka menatap ke bawah dengan ekspresi yang sedikit serius.
Ia melihat sebuah desa tepat di bawahnya. Sebuah retakan Abyss terbuka di pintu desa. Dari sana, keluar begitu banyak monster.
Banyak dari mereka bersembunyi di rumah, menatap monster monster yang datang dengan penuh ketakutan.
Para prajurit desa mengambil pedang, tombak dan senjata apa adanya, berdiri di gerbang desa. Menatap monster yang tidak diketahui asalnya dengan tubuh gemetar, namun mata penuh tekad.
Arshaka melihat ia belum terlambat, juga menghela nafas lega. Menggunakan kehendak dan mengendalikan angin di sekitarnya, Arshaka bergerak cepat menghampiri desa tersebut.
"Sebenarnya monster apa itu?" Salah seorang prajurit desa menatap ratusan monster yang datang dengan penuh ketakutan
"Kepala desa, bawa semua orang pergi dari desa. Kami akan mengulur waktu.. Ahkkk" Prajurit desa lainnya berteriak pada laki laki paruh baya yang berdiri di dekatnya. Namun, belum sempat ia menyelesaikan perkataannya, ketika sebuah benda menusuk perutnya.
"Anakku... " Seorang wanita yang berada didalam salah satu rumah berteriak dan jatuh berlutut melihat kejadian itu.
Arshaka yang mengamati semua hal yang terjadi juga segera mendarat!
Di mata para penduduk desa, mereka melihat seseorang jatuh dari langit, membunuh monster yang baru saja menggerakkan tangannya menembus perut seorang prajurit desa.
"Tunggu sebentar" Arshaka melirik mereka dan berkata dengan lembut.
Mengalihkan perhatiannya pada ratusan monster di depannya. Arshaka menciptakan pedang dengan kehendaknya. Mengangkat pedangnya ke atas langit, dan menciptakan ribuan energi pedang.
Mengayunkannya lembut, Arshaka secara langsung membunuh semua monster yang menyerang desa. Melihat ke arah retakan portal Abyss, sebuah portal ruang dimana monster keluar.
Arshaka mengabaikannya, ia berjalan mendekati orang yang terluka. Melihat detak nadinya nampak melemah. Arshaka dengan cepat menggunakan kehendaknya, menggunakan kemampuan penyembuhan dan menyembuhkan luka prajurit desa itu.
Asalkan detak jantung masih ada dan tubuhnya masih hangat. Luka separah apapun, Arshaka masih mampu menyembuhkannya.
Untuk sejenak, prajurit desa yang terluka merasakan sensasi hangat dan geli pada bagian perutnya. Rasa sakit yang sebelumnya ia rasakan seketika menghilang.
Ketika ia membuka mata, ia mendapati Arshaka menatapnya dengan penuh senyuman. "Apakah kamu baik baik saja?"
Mendengar pertanyaan Arshaka, semua warga desa awalnya tidak memahami apa yang Arshaka katakan.
Melihat ekspresi bingung penduduk desa, Arshaka melupakan fakta bahwa ada perbedaan bahasa diantara mereka. Menggunakan anting penerjemahnya dengan sedikit rasa malu.
Arshaka sekali lagi berbicara, "Maaf, apakah kamu sudah merasa baik baik saja?"
Warga desa menatap Arshaka dengan tatapan terkejut. Bahasa yang awalnya tidak dipahami oleh mereka, tiba tiba dapat mereka pahami dengan mudah.
Baru pada saat itu, prajurit desa itu menyadari bahwa lukanya yang sebelumnya telah hilang tanpa bekas seolah olah tidak pernah ada.
Semua warga desa perlahan membuka pintu rumah mereka, berjalan keluar dan berkumpul di sekitar Arshaka.
Ibu dari prajurit desa yang terluka berlutut dan berterimakasih pada Arshaka. Masing masing warga desa menatap Arshaka dengan tatapan memuja. Bahkan ada dari mereka berlutut dan memberi hormat pada Arshaka.
Arshaka yang melihat hal itu merasakan kebingungan. Namun, belum sempat Arshaka mengatakan sesuatu. Ketika ia merasakan portal abyss sekali lagi menunjukkan fluktusi energi.
Ketika Arshaka berbalik, ia sekali lagi melihat ratusan monster berjalan keluar dari portal.
'Bagaimana mereka bisa keluar lagi secepat ini?' Menurut yang Arshaka ketahui, ketika penyerangan monster terjadi, portal abyss akan terkunci setelah mereka mengirim beberapa monster keluar. Portal abyss akan terbuka kembali ketika akumulasi energi yang dibutuhkan terpenuhi
Namun, portal abyss ini bahkan tidak terkunci. Meskipun memiliki jeda sesaat, namun Arshaka jelas melihat bahwa akumulasi energi di dalam portal tidak habis.
Ini kali pertama Arshaka melihatnya!
Portal abyys dibagi menjadi beberapa level, level putih yang terlemah - level kuning - level biru - level hijau - level orange - level merah - level hitam yang terkuat.
Level portal Abyss dinilai melalui akumulasi energi yang mereka kumpulkan. Jika mereka membutuhkan akumulasi energi yang sedikit, mereka adalah jenis portal yang terbilang lemah dan hanya mengeluarkan satuan, puluhan dan ratusan monster setiap kali terbuka.
Namun untuk portal Abyss yang membutuhkan akumulasi energi banyak, mereka akan mengeluarkan ribuan, belasan ribu, bahkan puluhan ribu monster setiap kali terbuka.
Portal abyss level merah dan portal abyss level hitam adalah jenis portal yang membutuhkan energi sangat banyak. Dari portal abyss merah biasanya mampu mengeluarkan ratusan ribu monster sampai jutaan monter setiap kali terbuka, dan dari portal abyss hitam bahkan mampu mengeluarkan jutaan bahkan puluhan juta monster setiap kali terbuka.
Hanya pernah ada satu portal abyss level hitam dalam sejarah Kedatangan Abyss di Bumi, dan hanya pernah terbuka sekali.
Dalam peristiwa terbukanya portal abyss level hitam, seluruh umat manusia punah dan Arshaka mati dalam serangan puluhan juta monster itu.
Mengangkat pedangnya, Arshaka melaju cepat dan membunuh satu persatu monster. Ia sengaja memasang penghalang untuk melindungi semua warga desa, agar ia mampu fokus pada serangan monster di sekitarnya.
Energi pedang terus menerus menusuk dan membelah monster yang keluar dari portal. Melihat akumulasi energinya, ini hanya portal abyss level kuning.
Ketika portal mengalami jeda waktu, Arshaka juga dengan cepat mengurangi jumlah monster. Ketika semua monster berhasil dibersihkan, dengan langkah cepat Arshaka menghampiri portal.
Mengerahkan energi kehendak di tangannya, dengan tangan kosong ia menutup portal secara permanen. Ini hanya kemampuan yang dimiliki oleh Arshaka.
Ia mampu membuat kehendaknya menutup portal secara permanen. Namun, kekuatannya dan penguasaannya saat ini hanya mampu menutup portal di bawah level orange. Tapi, Arshaka tahu begitu tingkat penguasaannya meningkat, portal abyss level hitam bahkan tidak ada apa apanya di hadapannya.
Begitu portal menutup dan menghilang. Arshaka akhirnya bisa menghela nafas lega. Ketika ia berbalik, ia melihat semua warga desa berlutut padanya.
Arshaka tersenyum canggung, bingung bagaimana harus menanggapinya. Pada akhirnya, ia hanya membungkuk dan memberi hormat. Sebelum kemudian melarikan diri.
Setelah pergi cukup jauh, Arshaka melihat pemandangan yang cukup menakjubkan. Lembah hijau yang subur itu memiliki pemandangan pantai secara langsung yang memukau indah.
Menapakkan kakinya di tanah, Arshaka merasakan perasaan yang familiar di lembah itu. Pada saat ini, ia mengalihkan perhatiannya pada sistem.
"Sistem, apa kamu tahu tempat ini?" Dengan ragu, Arshaka angkat bicara.
|Ini adalah salah satu lembah terindah di dunia 'Kalalau Valley yang terletak di Hawaii, Amerika Serikat|
Ekspresi Arshaka terlihat menarik, menatap lingkungan indah lembah Kalalau dengan sedikit ide dalam kepalanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
ayo Thor
2024-06-01
0