Makasih Bintang? Ah males banget

Pagi ini adalah jadwal kegiatan olahraga di Fakultas Managemen Bisnis. Itu artinya kelas Bintang dan kelas Kinan akan berkegiatan bersama.

Walaupun sama-sama fakultas managemen bisnis,  tetapi karena peminatnya banyak, alhasil Fakultas inipun dijadikan 2 ruang.

"Oke ... ini cowok dulu yang tanding, habis itu baru tim cewek." Ucap Pak Faris dan para cewek pun berseru senang.

Pertandingan pun dimulai, suara riuh cewek-ceweklah yang memenuhi lapangan saat ini.

Mereka saling mendukung cowok dari kelas masing-masing. Tak jarang juga cewek dari kelas Kinan yang malah terang-terangan mendukung kelas lawan alias kelas Bintang.

Mereka dibuat kagum dengan kelincahan cowok-cowok bermain basket, itu terlihat sangat keren dimata mereka.

Sedangkan di sudut lapangan, Kinan cs malah terlihat masih enggan untuk berteriak-teriak seperti yang lainnya, terkecuali si Seli yang memang pengagum ketampanan mereka.

"Haaaooohh....! Masih ngantuk nih gue, habis maraton drakor tadi malem." Dara menguap sembari menelungkupkan kedua tangan ke wajahnya.

"Iya ya... Kalau olahraga pagi tu kenapa ya masih suka ngantuk." Sahut Nala sembari menopang dagu.

"Hadeh kalian ini gimana sih, ada pemandangan indah banget di depan mata kok bisa-bisanya ngantuk. Tuh lihat tuh, ya ampun Darren sama Bintang keren banget sumpah!"

Seli berucap dengan penuh semangat membuat Kinan cs memutar bola mata malas.

"Ya ampun lihat itu, Bintang lincah banget Kin" Ucap seli sambil menepuk pelan lengan Kinan berharap Kinan mau ikut menonton.

Karena Kinan tak merespon Seli pun menoleh ke arah Kinan, dan ternyata wajah Kinan terlihat agak pucat.

"Ya ampun Kinan, lo sakit ?" ucap Seli yang sontak membuat Dara dan Nala menoleh juga kepadanya.

"Kin lo pucat." Ucap Nala sembari menempelkan punggung tangannya ke dahi Kinan.

Dara mengambil minum yang tadi ia bawa dan menyodorkannya kepada Kinan, dan Kinan pun meminumnya sedikit.

"Guys, sebenernya gue tuh dari tadi pagi sakit perut." Ucap Kinan sembari mengelus perutnya.

"Yaudah kita ke UKK aja yuk, tiduran Kin." Ajak Seli yang diangguki Dara dan Nala.

(UKK : Unit Kesehatan Kampus).

Tapi Kinan menolaknya.

"Udah santai aja, gue gak papa kok. Palingan habis ini sakitnya udahan"

"Beneran ?" tanya Seli  memastikan dan Kinan mengangguk.

"Gue mau ke toilet dulu deh,  cuci muka sama mau pake liptint bentar, biar gak keliatan pucat" ucap Kinan.

"Gue temenin ya?" ucap Nala tapi Kinan menolaknya.

"Udah lo disini aja, gue bentar doang kok."

Kinan pun berlari kecil kearah toilet.

Pertandingan sementara kelas Bintang lebih unggul, membuat tim lawan semakin gencar mengejar skor.

Mereka men dribble bola dengan sangat bersemangat hingga salah satu cowok dari kelas Kinan yang bernama  Angga pun tak sengaja menabrak tubuh Bintang hingga tersungkur.

Terlihat siku Bintang yang terluka dan mengeluarkan sedikit darah segar.

"Eh gak sengaja, maaf ya Bin." ucap Angga sembari menolong Bintang untuk bangun

Semua fokus pun tertuju pada Bintang dan Angga

"Santai lah, udah biasa." ucap Bintang

"Lo udahan dulu aja bro." ucap  Darren yang diangguki oleh teman-teman nya.

"Gue obatin dulu yuk?" tawar Angga membuat Bintang tertawa pelan.

"Gak mau lah, kayak apa aja gue diobatin sesama cowo. Udah kalian lanjutin aja, gue mau ke toilet dulu bersihin ini." tunjuk Bintang pada sikunya.

Semua pun mengangguk setuju dan melanjutkan pertandingannya.

Ketika hendak memasuki toilet khusus cowo, Bintang melihat Kinan yang baru saja keluar dari area toilet cewek.

Bintang menatap Kinan sambil memegang sikunya yang terluka.

"Apa liat-liat !" ucap Kinan sengit

"Dih, pd banget !!" balas Bintang tak kalah sengit.

Kinan pun berlalu kearah kantin hendak membeli pembalut karena baru saja tamu bulanannya datang.

"Kinan !" teriak Bintang yang tak dihiraukan Kinan.

"Kin, belakang lo !" ucapan Bintang kali ini berhasil menghentikan langkah Kinan.

Kinan pun menengok kearah belakang celana nya. Kinan pun tersentak kaget.

Bintang mendekati Kinan.

"Udah lo tunggu sini aja, biar gue beliin."

"Tapi...-" Kinan pun pasrah, dia kembali berjalan ke toilet lagi sembari menunggu Bintang.

Beberapa saat kemudian kemudian Bintang kembali dengan membawa sebuah kresek.

"Nih." Bintang menyerahkan kantong kresek itu kepada Kinan.

"Berapa?"

"Gak usah." jawab Bintang kemudian berlalu masuk ke toilet cowok.

Didalam toilet Kinan masih berpikir kenapa Bintang mau membantunya, padahal Kinan selalu berkata kasar padanya.

Kinan merasa sedikit tersentuh dengan perlakuan Bintang.

Tapi sedetik kemudian dia baru sadar betapa bodohnya mengagumi seorang Bintang yang notabene setiap hari membuatnya kesal.

"Ah bodoh... Bodoh bodoh " Kinan bermonolog sembari mengetuk ngetuk kepalanya pelan.

Kinan keluar dari toilet dan melihat Bintang yang sedang bersender di sebuah pilar.

"Bintang !" panggil Kinan ragu

"Apa ?" jawab Bintang tanpa menoleh. Dia masih meniupi luka di sikunya perlahan.

"Makasih." ucap Kinan malas.

"Hmm." gumam Bintang tak terlalu menanggapi.

Kinan pun menghela nafas, melihat luka di siku Bintang membuat hati kecil nya ingin membalas kebaikan Bintang tadi.

"Ikut gue, gue obatin luka lo."

"Hah...?" ucap Bintang tak percaya tapi tetap mengekori Kinan yang berjalan menuju UKK.

Bintang mensejajarkan langkahnya dengan Kinan.

"Kesambet apa lo? kok tiba-tiba baik?" ucap Bintang sembari menahan senyumnya.

"Rese banget sih, gue cuman mau bales kebaikan lo aja yang tadi, gausah mikir aneh-aneh" jawab Kinan membuat Bintang mangut-mangut mengerti.

"Ternyata masih punya hati juga." ucap Bintang sembari mendudukkan bokongnya disebuah kursi.

"Bisa diem gak!" ucap Kinan membuat Bintang tertawa lepas bisa menggoda Kinan.

Kinan mendekat dan mengoleskan betadine di luka Bintang.

"Aduuh..!! Pelan-pelan dong, gue juga manusia kalik, sakit kalau caranya kayak gitu !" gerutu Bintang karena kebar bar an Kinan mengobati lukanya.

Kinan tertawa renyah, dia menempelkan perban dan hansaplast ke luka Bintang.

"Yang gentle dong, masa gitu doang sakit " ejek Kinan membuat darah Bintang hampir mendidih

"Cewek sinting !!" kesal Bintang dan Kinan pun menjulurkan lidahnya.

Eva datang bertepatan dengan Kinan yang selesai menempelkan hansaplast di luka Bintang.

"Sayang kamu kenapa?" tanya Eva dengan wajah khawatirnya.

Bintang pun mencium punggung tangan Eva sambil tersenyum manis membuat Kinan pun serasa mau muntah melihat pasangan ini.

"Aku gapapa kok, cuma dikit ini." ucap Bintang sembari menunjukkan sikunya yang sudah diperban rapi oleh Kinan.

Kinan berdehem pelan.

"Gue keluar dulu."

"Buruan kek dari tadi !" sahut Bintang membuat Kinan mengepalkan tinju ke arah Bintang.

"Kamu kok bisa berduaan sama dia?" tanya Eva dengan nada cemburu nya.

"Mana ada berduaan, dia cuman bantuin aku merban luka doang kok." jawab Bintang namun Eva masih saja terlihat kesal.

"Dari sekian banyak orang yang ada di kampus ini, kenapa harus Kinan sih?"

Bintang pun menghela nafas.

"Yaudah iya iya aku emang salah, aku minta maaf, kamu jangan ngambek dong." ucap Bintang sambil mengenggam tangan Eva.

"Aku gak suka kamu deket sama cewek lain, aku beneran sayang sama kamu Bintang. Aku takut kamu berpaling dadi aku." Eva berkata pelan dan Bintang pun mengangguk.

"Iya iya, tenang aja sayang. I'm yours." Bisik Bintang sembari mengecup lagi tangan Eva.

See u

I'll be back❤❤❤

Terpopuler

Comments

Abinaya Albab

Abinaya Albab

duhhhhh baru jadian 3 bln aja posesif nya minta ampun 😮‍💨

2024-08-14

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!