QOM 14

Tak sampai 10 menit rahel muncul bersama beberapa mafioso membawakan semua yang di minta caca, tak berselang lama juga terdengar milia mengetuk pintu kamar tamu menandakan dia telah selesai mandi.

Rahel penasaran siapa yang di bawa oleh Queen nya, dia tau sang queen tidak pernah membawa orang asing ke dalam mansion, walaupun dia tau yang di bawa queen nya adalah anak kecil setelah membeli semua barang itu, tapi tetap saja dia penasaran.

Cklek.

" Pakai ini, kalau sudah selesai kamu bisa langsung keluar ". Ucap caca menyodorkan paper bag pada milia yang hanya membuka sedikit pintunya karena dia hanya menggunakan handuk saat ini.

" Baik kak, terima kasih ". 

Setelah mengambil paper bag yang di berikan caca, milia langsung mengganti pakaian di dalam sana sedangkan caca dan rahel menunggu di ruang santai.

" Siapa gadis kecil itu queen ? ". Tanya rahel penasaran.

" Namanya milia, mulai saat ini dia akan tinggal bersamaku, minta velina mengurus identitas barunya dan semua berkas untuk milia bisa mendaftar sekolah ". 

Rahel menganggukkan kepalanya, sedangkan caca menghubungi renata.

" Iya queen ". Jawab renata setelah panggilan terhubung.

" Kembali lah ke indonesia, aku ingin kau mencari tahu sesuatu yang harus kau lihat sendiri ". 

" Baiklah, tapi saya tidak bisa sekarang balik kesana, ada tikus kecil yang ingin mengusik dark shadows disini, mungkin saya akan kembali 2 hari lagi setelah semuanya beres ". Jawab renata.

" Hmm ". Caca hanya membalas dengan deheman saja kemudian dia mengakhiri panggilan tersebut.

" Kakak ". 

Caca dan rahel langsung menoleh, ternyata milia sedang berdiri di belakang mereka sambil meremas jemarinya, mungkin karna milia belum terbiasa,

" Hai milia, ayo duduk di samping ku ". Ajak rahel memang suka terhadap anak kecil.

Milia sejenak menatap caca seakan meminta persetujuan untuk duduk di samping rahel, caca yang peka langsung mengangguk memberikan izin, akhirnya milia mendekati rahel dan duduk di sampingnya.

" Apa kau takut padaku ? ". Tanya rahel dengan suara lembut agar milia tidak ketakutan.

" Tidak kak, aku hanya belum terbiasa saja, apalagi aku hanya mengenal kak caca saja ". Jawab milia.

Rahel tersenyum, dia menyukai milia karena dia bisa merasakan bahwa milia anak yang baik dan tau sopan santun.

" Baiklah kakak bisa memaklumi nya ". 

" Oh ya, kamu bisa panggil aku kak rahel, semoga kamu senang dan betah tinggal dengan nona caca yah ". 

Mendengarkan hal itu milia terlihat bingung, akhirnya milia melontarkan pertanyaan.

" Nona caca ? Apa kak rahel bekerja untuk kak caca dan bukan sahabatnya kak caca ? ". 

" Ya, aku bekerja untuk nona caca, memangnya kenapa, hmm ? ". 

" Oh gitu, tidak apa-apa kok kak, aku hanya terkejut saja karna aku pikir kakak sahabatnya kak caca ". 

" Apa pakaiannya pas di badan mu ? ". Tanya caca.

" Iya kak, makasih ya kakak udah izinin aku tinggal di rumah sebesar ini ". Milia berterima kasih dengan tulus.

" Aku nggak nyangka kakak ternyata orang kaya, aku janji aku akan bantu beresin rumah ini sebagai tanda terima kasih aku sama kakak ". Sambung milia tak terduga.

Caca dan rahel terkejut mendengar hal itu, jelas caca mengajak milia tinggal bersamanya bukan untuk mempekerjakan milia di rumah ini.

" Kamu tidak perlu melakukan hal seperti itu, di sini banyak art yang di pekerjakan sama nona caca, jadi kamu hanya perlu menjadi anak yang baik dan rajin sekolahnya ". Bukan caca yang mengucapkan hal itu melainkan rahel.

Mata milia berkaca-kaca mendengarkan ucapan rahel, di izinkan tinggal di rumah sebesar ini sudah cukup bagi milia, tapi caca langsung mencairkan suasana.

" Antar milia ke ruang makan ". Ucap caca memberi perintah pada rahel yang langsung di lakukan oleh rahel di detik itu juga.

Setelah rahel membawa milia ke ruang makan dan memastikan milia makan dengan lahap, rahel kembali menghampiri caca di ruang santai.

" Queen ". 

Caca yang sedang fokus memeriksa email terbaru pun menoleh ke arah rahel yang baru duduk di depannya.

" Besok perintahkan salah satu mafioso wanita datang ke sini, harus ada pengawalan untuk milia ". Ucap caca dengan datar.

" Tentu queen, aku akan menyuruh Erika untuk melakukan tugas tersebut ". Ucap rahel sudah tau siapa yang bisa menjadi pengawal milia.

Caca pun berdiri dari duduknya, rahel juga ikut berdiri.

" Temani milia malam ini, besok pagi velina akan kesini membawakan seragam dan perlengkapan sekolah milia ".

" Mulai besok suruh semua art untuk tinggal di sini, kamu juga yang akan mengawal milia di hari pertamanya sekolah ". Sambung caca.

Rahel mengangguk paham, caca pun pergi naik ke lantai 2 mansion menuju kamarnya untuk beristirahat.

" Semoga saja kehadiran milia di mansion queen bisa merubah sedikit sikap dingin queen ". Batin rahel tersenyum tipis.

" Aku yakin milia bisa membawa suasana baru yang menyenangkan di mansion ini ". Sambungnya dalam hati.

Rahel pun kembali menemani milia di ruang makan, dia sangat menyukai anak kecil seperti milia jadi dia berusaha mendekatkan diri agar milia bisa akrab dengannya.

Di filipina renata baru saja membereskan tikus-tikus kecil yang berani mengusiknya, ternyata yang menyerang renata adalah ketua mafia crocodile kekasih wanita yang dia bunuh tadi siang.

" Bereskan tempat ini, jangan sampai meninggalkan jejak apapun ". Perintah renata pada ketiga mafioso DS yang selalu bersamanya.

Dia menepuk-nepuk pakaiannya yang sedikit kotor setelah melakukan pertarungan kecil tadi, renata langsung masuk ke dalam mobil kemudian pergi meninggalkan tempat itu.

Hal seperti inilah yang membuat para musuh terlalu takut mencari masalah dengan mafia DS, renata saja sudah sekejam ini apalagi caca, mafia DS masih belum ada yang bisa menandingi mereka.

Renata kembali ke apartemennya, setelah dia membersihkan diri, dia langsung menuju bandara untuk segera kembali ke indonesia malam ini juga.

****

Ke esokan paginya dunia di hebohkan penemuan kedua mayat wanita di salah satu pantai di filipina, tkp sudah di amankan pihak kepolisian namun sampai saat ini pelakunya belum bisa di temukan.

" Mereka tidak akan bisa menemukan pelakunya, aku akan mengakui mereka hebat jika mereka bisa menangkap renata ". Gumam velina menyunggingkan seringai tipis setelah membaca berita tersebut melalui sosial media.

Velina sedang dalam perjalanan menuju mansion caca untuk membawakan perlengkapan sekolah milia sesuai perintah caca semalam, sekitar 10 menit lagi dia akan segera tiba di sana.

Pagi ini mansion caca sangat ramai tidak seperti biasanya sunyi seperti kuburan, karena para art yang biasanya hanya datang dan pulang setelah melakukan tugas mereka di mansion caca kini telah sepenuhnya tinggal bersama caca di mansion itu.

Semua terjadi karena kehadiran milia, caca tidak mungkin meninggalkan milia sendirian di mansion ketika dia harus bepergian kemana pun dan dia juga tidak mungkin membawa milia ikut bersamanya jika dia bepergian.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!