Keesokan harinya.
" Apa kau sudah menemukannya ? ". Tanya seorang wanita pada orang kepercayaan sembari menghisap rokok di tangannya.
" Saya belum bisa menemukannya, apalagi rina di tangkap gadis itu sebelum dia memberitahukan informasi keberadaan gadis itu ". Jelas inako wanita berusia 37 tahun berdarah campuran indonesia jepang pada mia georgia istri rudi fernandes yang menjadi bosnya.
" Dia cukup hebat menyembunyikan identitas juga keberadaannya ". Mia memuji kehebatan gadis yang dia incar.
" Anda benar nyonya, bahkan dia berhasil melenyapkan semua anak buah kita yang di perintahkan untuk menculiknya, andai saja rina tidak tertangkap mungkin saat ini kita bisa tau wajah gadis itu ". Jelas inako merasaa geram seakan di permainkan oleh seorang gadis kecil dan gadis yang mereka incar adalah caca.
Mereka hanya tidak tau saja siapa caca sebenarnya, mau mereka jungkir balik pun mereka tidak akan bisa mengetahui identitas caca bahkan wajah caca, dan ternyata wanita yang sempat caca temui di ruang bawah tanah markas utama dark shadows adalah rina, orang yang di perintahkan mia untuk menculik caca karna hanya rina yang tau wajah caca.
Kenapa rina bisa tau wajah caca, ya karena rina sempat bertemu caca saat caca berusia 19 tahun, jadi rina bisa menebak seperti apa wajah caca di usianya yang ke 24 tahun ini.
" Sebaiknya perintahkan orang-orang kita untuk mencari rina terlebih dahulu, dia kunci utama kita untuk mengetahui wajah gadis sialan itu ". Ucap mia tidak ingin bertindak gegabah.
" Tapi bagaimana kalau rina ternyata sudah lenyap di tangannya ? Saya curiga dan menduga gadis itu sepertinya telah bergabung dengan salah satu kelompok mafia agar bisa melindungi dirinya dari kita ".
" Jadi maksudmu dia tau kita akan mengincarnya ? ". Mia menautkan kedua alisnya.
" Ya, itu bisa saja terjadi nyonya, buktinya semua anak buah yang mengikuti rina untuk menculiknya tewas tanpa ada yang tau penyebabnya, apalagi kita tidak bisa melacaknya dan perlu kita ketahui bahwa di indonesia ada mafia dark shadows mafia no 1 paling di takuti seluruh kelompok mafia di dunia ini ". Jelas inako panjang lebar.
Mia menganggukkan kepalanya merasa penjelasan inako ada benarnya, sepertinya mia harus menyusun kembali strateginya jika benar gadis yang dia incar berlindung di balik kelompok mafia terbesar di dunia.
****
Caca, rahel velina dan renata sedang berkumpul di markas utama, renata baru saja melaporkan informasi mengejutkan tentang gilang anderson yang dia mata-matai semalam.
" Aku tidak ingin menunda waktu, sudah waktunya mereka merasakan apa yang mereka lakukan pada kedua orang tuaku ". Ujar caca berniat untuk menjalankan rencana utama untuk menangkap semua dalang yang tersisa yakni yang merencanakan kecelakaan kedua orang tuanya hingga meninggal 7 tahun lalu.
" Saya setuju, saya sangat menanti hal ini dan kak jakson ingin ikut andil menangkap mereka semua ". Sambung velina berusaha menahan diri walaupun sebenarnya dia sangat ingin membunuh orang-orang itu secepatnya.
" Jadi kakak mu yang selama ini kamu cari itu ternyata tuan jakson ? ". Rahel terkejut baru saja mengetahui kebenaran itu karena hanya dia yang tidak tau jakson adalah kakak kandung velina.
" Aku akan menjelaskannya nanti ". Ucap velina pada rahel.
" Apa hanya aku yang tidak mengetahui kebenaran ini ? ". Batin rahel kebingungan saat dia tidak melihat reaksi terkejut dari queen nya juga renata.
" Aku akan memberikan kalian tugas, batas kalian menyelesaikan tugas ini 7 hari dan akan di mulai besok hari ". Ucap caca dengan tatapan datar.
Saat dia ingin memberitahukan tugas apa saja yang harus mereka bertiga lakukan, tiba-tiba dia mendapatkan panggilan masuk dari nomor tidak di kenal.
Caca pun berdiri lalu berjalan menjauh dari renata dan lainnya sembari menjawab panggilan tersebut.
Sengaja caca tidak mengeluarkan suara saat panggilan telah terhubung, dia ingin mendengarkan suara orang yang menghubunginya terlebih dahulu.
" Nona, saya radit ".
Caca mengkerutkan dahinya, dia penasaran darimana radit mendapatkan nomor ponselnya.
" Darimana kau bisa mendapatkan nomor ponsel saya ? ". Tanya caca penuh selidik.
" Itu tidak penting saat ini, saya menghubungi anda karena kondisi tuan aslan kembali memburuk ".
" Langsung intinya saja ". Ujar caca tidak ingin basa-basi.
" Cih ! Jika bukan karena tuan, aku tidak akan menghubungi gadis sialan ini ". Batin radit cukup menganggap caca menyebalkan karena sikap dingin juga cara bicara caca terkesan membosankan.
" Tuan terus menyebutkan nama anda, dari semalam tuan aslan belum sadarkan diri usai operasi di lakukan, nyonya adisty menyuruh saya menghubungi anda untuk datang ke rumah sakit sekarang juga ".
Caca memejamkan matanya, masalah selalu saja datang silih berganti dan sekarang harus menemui aslan padahal dia harus segera mematangkan rencananya sebelum di lakukan oleh renata dan lainnya.
" Ya, tunggu saja ".
Tanpa mendengarkan jawaban dari radit, caca langsung mengakhiri panggilan dengan sepihak, di rumah sakit radit mengumpat kasar karena baru pertama kali ada yang bersikap seperti ini padanya selain aslan.
" Dasar gadis menyebalkan, jika bukan gadis incaran tuan pasti sudah ku lenyapkan dia sekalipun dia adik ketua mafia DS ! ". Kesal radit terus-terusan mengumpat.
" Kamu kenapa ? ". Tiba-tiba adisty muncul dan bertanya kebingungan melihat radit.
" Tidak apa-apa nyonya ". Jawab radit kaget adisty tiba-tiba muncul dari arah belakang.
" Lalu bagaimana ? Apa caca akan datang kesini ? ". Tanya adisty penasaran.
" Nona caca bilang tunggu saja, artinya dia akan segera kesini ". Jelas radit.
Adisty tersenyum senang setelah mengetahui caca akan berkunjung ke rumah sakit untuk menjenguk aslan.
Kembali ke markas utama dark shadows.
" Queen mau kemana ? ". Tanya rahel.
" Aku akan menjelaskan tugas kalian melalui panggilan telfon selama perjalanan saya menuju rumah sakit ".
Caca langsung pergi begitu saja meninggalkan mereka bertiga di dalam ruangan itu, renata dan lainnya langsung saling melempar tatapan penuh tanda tanya setelah melihat sikap aneh sang queen.
Sedangkan di tempat lain, milia dan erika baru saja singgah di taman yang tempatnya tidak terlalu jauh dari sekolah milia.
" Kak, apa aku boleh mengajukan satu permintaan pada kak erika ? ". Tanya milia tiba-tiba membuat erika menautkan kedua alisnya penasaran.
" Boleh kok, tapi permintaan apa mil ? Jangan minta yang aneh-aneh yah, kamu tau sendiri nona caca sangat menakutkan kalau kita melakukan hal yang tidak dia inginkan di belakangnya ". Jelas erika takut nyawanya hilang sia-sia karena kesalahan kecil.
" Hehe, tidak aneh-aneh kok kak, aku juga tidak ingin mengecewakan kak caca yang udah menerima aku apalagi memberikan semua kemewahan ini padaku ". Milia tidak ingin mengecewakan caca.
" Iya lalu apa permintaanmu ? ". Tanya erika jadi penasaran.
" Eemm itu kak, apa kakak boleh ajarin aku bela diri ? Setidaknya ketika aku dewasa nanti aku bisa jagain kak caca dari bahaya, entah kenapa aku selalu gelisah setiap kali kak caca bepergian, seakan-akan ada bahaya yang bakalan nyamperin kak caca dan aku tidak ingin hal seperti itu terjadi ".
" Kak caca sangat baik padaku, kakak mungkin selalu menunjukkan sikap dingin di depan kita, tapi aku yakin kakak sangat baik dan aku sangat menyayanginya seperti kakak kandung aku sendiri ".
Erika memejamkan matanya di iringi senyuman merasa lucu, dia kira milia akan meminta sesuatu di luar nalar tapi nyatanya dia hanya meminta untuk di ajari bela diri saja.
" Aku bisa mengajarimu, tapi harus ada persetujuan dari nona caca ". Ucap erika sembari mengusap lembut kepala milia.
" Tidak kak, jangan kasi tau kak caca kalau aku ingin belajar bela diri, aku ingin kak caca bangga saat aku bisa menjadi kuat tanpa harus di ketahui kak caca, anggap saja aku ingin berikan kejutan pada kakak nanti ". Ucap milia dengan cepat meminta erika mengurungkan niatnya memberitahu caca akan permintaan milia.
" Baiklah-baiklah, aku akan mengajarimu dan tidak akan memberitahukan hal ini pada nona, tapi dengan syarat ".
" Yeeaayy, apa syaratnya kak ? ". Milia seantusias itu ketika erika ingin mengabulkan permintaannya.
" Syaratnya kamu harus jadi anak yang baik, harus dengar-dengaran sama aku sama nona juga yang lainnya, trus kamu juga harus giat belajar dan yang terakhir jadilah anak yang pintar entah dari sikap dan pendidikanmu agar nona juga bisa semakin bangga padamu ".
" Ya, aku setuju ". Jawab milia dengan lantang tanpa keraguan sedikit pun.
Erika tertawa melihat antuasiasnya milia, akhirnya mereka berdua pulang karena hari semakin sore.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments