Baru saja tiba di mansion, tanpa menunda waktu dia langsung menghubungi orang paling dia percaya, siapa lagi kalau bukan renata.
" Saya punya tugas untukmu ".
" Apa itu ? ". Tanya renata dalam panggilan telfon tersebut.
" Saya ingin kamu mencari tahu identitas seseorang, fotonya sudah saya kirim lewat email ".
Di seberang sana renata langsung cek email dari caca dan langsung melakukan perintah sang Queen saat ini juga.
Renata seorang hacker yang cukup di takuti oleh hacker lainnya walaupun keahlian renata jelas masih di bawah caca, sebenarnya caca bisa saja mencari tahu identitas ghea tanpa bantuan siapapun, hanya saja dia terlalu malas mengotak-atik laptopnya.
" Nama gadis ini Ghea tapi sebentar, ini sangat aneh ". Renata tiba-tiba berhenti sejenak.
" Kenapa ? ". Tanya caca dingin.
" Sepertinya identitas gadis ini cukup di sembunyikan walaupun pekerjaan juga riwayat sekolahnya tercantum di sini ".
" Aku sudah menduganya ". Batin caca selalu tepat dalam menduga.
" Baca saja apa yang ada dalam datanya, saya tidak peduli yang lainnya ". Ucap caca.
" Baik, namanya hanya tertulis ghea saja tanpa nama lengkap, dia berusia 23 tahun dan dia bekerja sebagai seorang penulis novel yang cukup terkenal di indonesia ".
" Nama sekolahnya sepertinya tidak perlu di sebutkan namun cukup elit, anggota keluarga juga marganya tidak di ketahui, tempat tinggalnya pun di sembunyikan ".
" Siapa gadis ini Queen ? Kenapa anda menyuruh saya cari tahu tentang dia ? ". Tanya renata penasaran.
" Entahlah, dia cukup menarik perhatianku saat ini ". Jawab caca seraya menyunggingkan seringai tipis.
Di tempat lain, di sebuah mansion mewah dua orang kakak beradik sedang tatap-tatapan dingin.
" Kenapa kamu hancurkan alat yang kaka kasih ke kamu ? ". Tanya seorang pria pada adik perempuannya dengan tatapan yang sulit di artikan.
" Jangan menatap aku kayak gitu, aku sama sekali tidak melakukan kesalahan ". Ujar ghea yang ternyata sedang di interogasi oleh kakaknya perkara alat pelacak yang tadi di hancurkan sama caca.
" Tidak melakukan kesalahan ? Lalu kenapa alat itu bisa rusak ? ". Tanya aslan nama dari kakaknya ghea.
" Tadi nggak sengaja teman aku sadar sama alat itu, dia pikir aku lagi di awasi sama orang jahat jadi dia langsung injak alat itu sebelum aku jelasin sama dia kalo itu dari kaka ". Jelas ghea jujur walaupun dia tidak memberitahu aslan soal caca.
Tidak percaya setelah mendengarkan penjelasan adiknya, aslan masih menatap penuh selidik ke arah ghea.
" Apaan sih kak, aku nggak bohong ". Ujar ghea sedikit merasa kesal.
" Baiklah, kali ini aku akan mempercayaimu tapi tidak untuk kedua kalinya ". Ucap aslan tidak ingin membesar-besarkan masalah ini.
" Ya udah, aku ke kamar dulu ".
Ghea pergi meninggalkan aslan, sedangkan aslan langsung berjalan masuk ke dalam kamarnya.
" Alat itu sulit sekali di dapatkan, aku harus mendapatkan alat itu lagi dari anggota DS ". Gumam aslan sedikit kesal karena dia susah payah harus mengalahkan satu anggota DS hanya demi mendapatkan alat pelacak yang dia berikan untuk ghea, namun sayangnya alat itu malah hancur.
****
Tiga hari kemudian.
Panggilan masuk baru saja berdering di ponsel caca, tak menunggu waktu lama caca pun menjawab panggilan yang ternyata dari rahel.
" Hmm, ada apa ? ".
" Maaf mengganggu waktu Queen sebentar, tapi masalah kali ini harus saya sampaikan secara langsung, apa saya bisa berkunjung ke mansion Queen ? ". Tanya rahel terdengar sangat serius.
" Datanglah ". Jawab singkat caca.
" Baik Queen, 5 menit lagi saya tiba ".
Panggilan telah berakhir, caca keluar dari kamarnya berniat menunggu kedatangan rahel di ruang santai.
Tak terasa lima menit telah berlalu, rahel baru saja berdiri di hadapan caca.
" Duduk ".
Rahel langsung menuruti perintah caca duduk di sofa yang berhadapan dengan caca, wajahnya terlihat sangat serius dan caca mengerti kalau masalah yang akan rahel bicarakan pasti sangat penting.
" Ada masalah apa ? ". Tanya caca dengan wajah datarnya.
" Sebenarnya masalah ini masih di selidiki oleh petinggi kita, tapi sedikit petunjuk yang bisa kita gunakan bisa mengungkap siapa pelakunya ".
" Masalahnya, beberapa anggota kita di serang oleh sekelompok orang tidak di kenal dan anggota yang di serang mengatakan kalau musuh tidak menyerang mereka secara brutal hanya saja tiga alat pelacak yang mereka gunakan di ambil, sepertinya musuh hanya mengincar alat pelacak itu dari anggota kita ".
Mendengarkan hal itu caca langsung menautkan kedua alisnya.
" Alat pelacak ? ". Batin caca.
" Lalu pentunjuk apa yang para petinggi temukan ? ". Tanya caca mulai menunjukkan tatapan dinginnya.
" Salah satu anggota mengatakan bahwa dia melihat tatto yang menyerupai gambar naga berwarna hitam, tapi itu juga masih tidak terlalu jelas karena dia hanya melihat tatto itu sekilas saja sebelum dia pingsan ".
" Cih ". Caca berdecih.
" Jadi kalian mencurigai black dragon ? ". Tanya caca semakin menggeluarkan aura dinginnya.
" Sampai saat ini kami masih mencurigai black dragon karena bukti tatto tersebut, tapi penyelidikan masih berlanjut dan masih banyak kemungkinan jika ada orang yang memanfaatkan nama black dragon dalam masalah ini ".
" Kembalilah, selidiki semuanya tanpa ada kesalahan, saya mau hasilnya besok ".
" Baik Queen ".
Rahel berdiri kemudian pamit pergi, caca memejamkan matanya mencoba menenangkan pikirannya, dia tidak boleh emosi sebelum tahu kebenarannya.
" Black dragon ? Cih ! Jika benar aku akan melenyapkan mereka tanpa ampun ".
Berusaha untuk tetap tenang, caca pergi mencari udara segar, dia pergi ke club miliknya yang di jaga oleh anggota DS.
" Nona, kenapa anda tidak memberitahu saya terlebih dahulu jika anda akan berkujung ? ". Tanya Sam petinggi mafia DS yang menjadi manajer di moonlight club.
" Jangan banyak bertanya, siapkan ruanganku sekarang juga ". Ucap caca dengan tatapan dingin.
Glek.
Sam menelan ludahnya dengan kasar, dia langsung menunduk lalu pergi melakukan perintah caca saat itu juga.
Seperti biasa jika di luar markas seluruh anggota mafia DS harus memanggil caca dengan panggilan nona dan sama sekali tidak boleh memanggilnya dengan sebutan Queen untuk menghindari musuh mengetahui identitas caca.
Saat caca masuk ke dalam club, dentuman musik begitu kuat namun itu biasa di pendengaran caca, dia berjalan masuk dan tak sengaja mendapati seorang pria yang sedang di goda oleh dua orang wanita berpakaian seksi.
" Yak ! Menjauhlah ! ".
Caca yang baru saja hampir melewati samping pria dan wanita itu seketika menghentikan langkah kakinya karena mendengarkan teriakan pria itu.
" Menjauhlah dari tuanku jika kalian berdua tidak ingin mendapatkan masalah ". Ucap pria lainnya.
" Maafkan kami tuan ".
Kedua wanita itu langsung pergi, caca berbalik menghadap ke arah kedua pria itu dan akhirnya caca melangkah mendekati pria-pria itu.
Kehadiran caca yang baru saja berdiri di hadapan kedua itu membuat pria-pria itu langsung menatap caca dengan tatapan dingin, namun caca terlihat tenang tidak takut sama sekali.
" Jakson ernando palton ". Caca menyebutkan nama lengkap salah satu pria di depannya yang ternyata adalah jakson.
Deg.
Pria bernama jakson tersebut langsung memicingkan matanya menatap caca dengan tatapan yang sulit di artikan.
" Siapa kamu ? ". Tanya jakson penuh selidik.
Caca mengangkat sudut bibirnya menyunggingkan seringai tipis, jakson menautkan kedua alisnya kebingungan.
Namun yang tak di sangka, caca mengeluarkan kartu namanya dari saku celananya kemudian menyodorkannya pada jakson.
" Ambil ini, hubungi saya besok ". Ucap caca dengan santainya.
" Cih ! Apa yang sedang kau pikirkan nona ? Apa kau pikir tuan saya tertarik pada anda ? ". Ucap pria bernama jordan tangan kanan jakson yang mengira caca ingin mencari perhatian jakson.
Caca malah menatap jordan dengan tatapan yang sulit di artikan kemudian kembali menatap jakson.
" Banyak hal yang ingin saya tanyakan tentang kecelakaan 7 tahun lalu kepada anda, jangan sia-siakan kesempatan yang saya berikan jika anda tidak ingin menyesal di kemudian hari ". Ujar caca.
Kartu namanya di letakkan di atas meja di hadapan jakson, caca langsung pergi begitu saja membuat jakson dan jordan terkejut karena baru kali ini ada wanita sedingin itu pada mereka, apalagi jakson yang sedikit kebingungan juga penasaran setelah caca mengingatkannya lagi akan kejadian buruk 7 tahun lalu yang sampai saat ini menghantuinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments