QOM 4

Pertemuan caca dan jakson terjadi tanpa di sengaja, setelah caca pergi akhirnya jakson mengambil kartu nama yang di berikan oleh caca di atas meja.

Tanpa sadar jakson menyunggingkan senyuman tipis dan ternyata penyebabnya adalah nama yang tertera di kartu nama itu terkesan lucu karena hanya caca nama yang tertera kemudian nomor ponsel, hanya itu saja tidak ada yang lain.

" Gadis yang unik ". Gumam jakson di tengah keramaian.

" Kita pulang sekarang ". Ajak jakson pada jordan seraya berdiri dari duduknya.

Jakson dan jordan akhirnya meninggalkan moonlight club, tanpa merek sadari caca ternyata sedang memantau merek dari cctv.

" Ternyata tidak perlu bersusah payah aku mencari pria itu, dunia ini terlalu sempit ". Batin caca menyunggingkan seringai tipisnya.

Setelah memastikan jakson pergi dari clubnya, sekarang caca langsung menuju ruangan khusus untuk dirinya bersantai setiap dia mengunjungi club dan hanya dia yang bisa memasuki ruangan tersebut.

****

Ke esokan harinya.

Siang hari tadi jakson telah menghubungi caca, dia meminta caca untuk menemuinya di salah satu restoran yang di rekomendasikan langsung oleh jakson tepat jam 5 sore ini dan sekarang sudah waktunya, caca telah menunggu di restoran tersebut.

Sembari menunggu kedatangan jakson, caca menikmati secangkir teh hangat di restoran tersebut, namun dia sedikit terusik dengan ramainya para pengunjung karena kedatangan seorang pria yang baru saja tiba di restoran tersebut.

" Ya tuhan dia sangat tampan ".

" Beruntung sekali wanita yang bisa bersanding dengan tuan aslan ".

" Ada yah pria setampan tuan aslan ".

" Pengen banget jadi pacarnya tuan aslan ".

Caca memutar bola matanya dengan malas mendengarkan bisik-bisik para pengunjung yang sedang mengangumi pria itu.

" Sama sekali tidak menarik ". Batin caca menilai pria yang di sanjung-sanjung tampan setelah dia melihat wajah pria itu, anehnya dari semua wanita yang ada di dalam sana mungkin hanya caca yang tidak tertarik dengan sosok pria tersebut.

Terlihat pria tersebut telah memasuki ruangan VVIP di restoran itu, tak berselang lama suara bisik-bisik kembali ramai terdengar dan ternyata kali ini yang muncul adalah jakson.

" Cih ! apa hanya aku saja yang tidak suka sama pria tampan ? ". Gumam caca tak habis pikir dengan para wanita yang menyukai seorang pria hanya karena ketampanannya saja.

Akhirnya jakson tiba di hadapannya, mereka berdua menjadi pusat perhatian bahkan ada beberapa pengunjung yang mengambil video mereka berdua.

" Apa kamu sudah lama menunggu ? ". Tanya jakson sambil duduk di kursi kosong di hadapan caca.

" Apa kau tidak risih semua orang sedang menatap ke arah sini ? ". Bukannya menjawab pertanyaan jakson, caca malah balik bertanya dengan topik pembahasan lain.

Seketika jakson mengedarkan pandangannya ke segala arah di sekitar meja mereka dan benar saja apa yang caca katakan mereka masih menjadi pusat perhatian, namun jakson hanya menanggapinya dengan senyum tipis.

" Abaikan saja, anggap saja mereka tidak ada disini ". Ucap jakson dengan santainya.

Caca menatap jakson dengan tatapan dingin tapi jakson mengabaikannya.

" Jadi apa yang ingin kamu tanyakan pada saya ? ".

" Saya jarang menemui orang seperti ini, tapi saya berusaha meluangkan waktu yang saya miliki karena saya sedikit tertarik saat kamu mengatakan soal kecelakaan yang terjadi 7 tahun lalu ". Sambung jakson ternyata dia juga seorang introvert walau tak se introvert caca.

" Hmm, saya akan langsung pada intinya saja karna saya tidak ingin buang-buang waktu ". Ujar caca dengan wajah datar.

" Menarik ". Batin jakson semakin tertarik pada sosok caca.

" Ya, langsung katakan saja ". Ucap jakson mengikuti kemauan caca.

Sebelum melontarkan pertanyaannya, terlebih dahulu caca menatap jakson dengan tatapan yang sulit di artikan, hal itu mampu membuat seorang jakson sedikit canggung.

" Apa benar hanya kamu yang selamat dari kecelakaan itu ? ".

DEG.

" Apa maksudmu ? ". Jakson tau arah pertanyaan caca tidak seperti apa yang dia tanyakan.

" Saya hanya ingin tau saja soal itu, karena saya tidak bisa tidur selama 7 tahun lebih hanya karena memikirkan hal ini ".

DEG.

Reaksi jakson membuat caca menyeringai tipis.

" Saya putri tunggal pasangan suami istri yang menjadi korban kecelakaan itu, saya sungguh tidak menyangka akhirnya bisa bertemu salah satu anggota keluarga yang menabrak mobil kedua orang tua saya dan bahkan sekarang sedang duduk di hadapan saya ". Jelas caca dengan tenang.

Caca sengaja tidak menguatkan suaranya karena dia tidak berniat mempermalukan jakson.

DUAR..

Mata jakson membulat sempurna, penjelasan caca sangat mengejutkan baginya.

" Ja-jadi kamu ".

" Tenangkan dirimu, saya ingin menemui kamu bukan untuk mempermalukan kamu atau pun menyalahkan kamu dalam hal ini karena saya tau pada saat itu apa yang terjadi sehingga kecelakaan itu bisa terjadi ". Ujar caca dengan wajah datar.

Jakson mengepalkan tangannya, kejadian tragis itu mungkin terjadi sudah 7 tahun lamanya, namun kenangan pahit juga setiap kejadian yang dia lalui pada saat itu hingga saat ini jelas masih terngiang-ngiang di kepalanya.

" Jadi apa yang kamu inginkan dari saya ? ". Tatapan jakson mulai dingin, dia memang akan menjadi sosok yang dingin jika kenangan buruk itu teringat kembali semakin dalam.

Dreett.

Drrettt.

Ponsel caca tiba-tiba berbunyi dan ternyata panggilan itu dari velina, caca pun menjawab panggilan tersebut.

" Queen, saya sudah di depan restoran yang Queen maksudkan ". Ucap velina ternyata sudah tiba di restoran yang sama.

" Masuk saja, kami sedang menunggumu ".

" Baik Queen ".

Jakson menautkan kedua alisnya karena caca mengatakan kami, seakan-akan dia juga sedang menunggu velina.

Melihat raut wajah jakson membuat caca tersenyum tipis.

" Dimana Queen ? ". Batin velina celingak-celinguk mengedarkan pandangannya mencari meja yang caca tempati di dalam restoran itu.

" Nah itu Queen ".

Dengan cepat velina melangkah mendekati meja caca dan jakson setelah dia menemukan keberadaan caca, namun dia langsung menautkan kedua alisnya kebingungan juga sedikit terkejut karena selama dia bekerja untuk caca baru kali ini dia melihat caca berduaan dengan seorang pria.

" Siapa pria itu, tidak mungkin Queen punya kekasih secepat ini kan ". Batin velina semakin penasaran.

" Nona ".

DEG.

Betapa terkejutny velina saat dia melihat dengan jelas siapa pria yang sedang bersama Queennya setelah dia tiba di hadapan caca.

" Tuan jakson ". Ucap velina benar-benar terkejut.

" Nona velina ". Balas jakson yang ternyata juga terkejut melihat velina.

" Duduklah, kalian membuat suasana semakin ramai ". Ucap caca datar ketika dia menyadari mereka kembali menjadi pusat perhatian.

" Aaa ya maaf nona ". Ucap velina langsung duduk di samping caca.

Suasana di antara mereka sejenak hening, caca sengaja diam karena dia ingin melihat reaksi velina maupun jakson.

" Nona velina, apa kau mengenal dia ? ". Tanya jakson sembari menatap caca.

" Haa ? Ee itu ".

Velina kebingungan ingin mengatakan apa untuk menjawab pertanyaan jakson, tidak mungkin dia bilang jika caca adalah Queennya, itu sangat mustahil.

" Dia bekerja untuk saya, tapi saya menyuruh dia datang kesini tujuannya untuk bertemu anda ". Caca yang malah menjawab pertanyaan jakson.

" Apa maksudmu ? ". Tanya jakson kebingungan.

Deg.

" Apa Queen mengajak aku kesini untuk mengungkap siapa aku pada tuan jakson ? ". Batin velina mulai gelisah, dia belum siap untuk mengungkapkan identitas aslinya saat ini.

" Velina, sebutkan nama aslimu sekarang ".

DEG.

Ketakutan velina langsung terjadi, matanya membulat dan dia mulai terlihat gugup. Jakson semakin bingung dengan apa yang terjadi, dia sama sekali tidak mengerti maksud dari semua yang caca katakan.

" Baiklah saya yang akan mengatakan jika kamu belum siap ". Ucap caca.

" Felina anatasya palton, dia adik kandungmu yang juga selamat dari kecelakaan itu sama sepertimu ".

DEG.

Mata jakson membulat, tubuhnya menegang bahkan detak jantungny seakan ingin berhenti saat ini juga setelah mendengarkan penjelasan caca barusan. Velina hanya bisa memejamkan matanya seraya meremas jari-jarinya, akhirnya identitas aslinya terungkap di depan kakak kandungnya sendiri yang ternyata selama 7 tahun ini sengaja dia sembunyikan.

" A-apa mak-maksud kalian ? ". Tanya jakson terbata-bata, tubuhnya bergetar hebat menahan tangisannya.

" Kak ".

DEG.

Akhirnya velina memberanikan dirinya memanggil sang kakak yang sangat dia rindukan, matanya mulai berkaca-kaca.

" Tidak mungkin, Ana sudah meninggal dan saya melihat jasadnya dengan mata kepalaku sendiri, kalian jangan membohongiku ! ". Jakson tidak percaya dengan kenyataan yang baru saja dia ketahui.

" Sekalipun kamu tidak menerima semua kenyataan ini, dia adalah ana adik kandungmu dan fakta tersebut tidak bisa di rubah ".

Untung saja percakapan mereka tidak terlalu kuat sehingga hanya mereka bertiga saja yang tau apa yang sedang mereka bahas tidak dengan pengujung sekitar, apalagi restoran saat ini memang sangat ramai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!