Bab 14 Episode 14

"Kamu udah janji enggak bakalan menemui aku lagi, tapi ini apa, Evan?." Tangis Nesha pecah di dalam pelukan seorang pria bernama Evan. Pria itu sengaja datang untuk menemui sekaligus menemaninya.

Nesha tidak memiliki tenaga untuk mendorong pria yang saat ini memeluknya erat. Namun begitu, sedari awal Nesha tetap memberinya izin untuk menemuinya. Padahal malam ini ada Mama Nur, Annisa dan Rafael yang ingin menemaninya di rumah sakit. Semuanya ia tolak sebab ingin menyelesaikan hubungannya bersama orang sedang memeluknya.

"Aku terlalu senang, Nes. Sejak siang perawat memberi tahu ku, aku sudah berusaha menahannya. Aku memberikan waktu pada semua keluargamu untuk menjadi orang pertama yang kamu temui. Tapi sekarang aku sudah tidak bisa menahan rasa ingin memeluk kamu, Nes."

Hening mengambil alih di dalam kamar inap Nesha. Nesha yang sudah mengantuk pun memejamkan matanya sambil menenggelamkan wajahnya semakin dalam pada dada pria itu.

"Tidur, Nes. Aku akan selalu menemani kamu" kata pria itu mendaratkan kecupan pada kening Nesha.

Malam semakin larut, dingin semakin terasa menyapa Nesha dan Evan yang berpelukan dalam satu tempat tidur yang sama. Evan memandangi wajah Nesha hingga bibirnya menyentuh bibir Nesha.

Nesha membuka matanya kala sapuan lembut itu membuatnya tersadar. Nesha tidak mampu melayangkan protes sebab ia juga sangat menginginkan dan menikmati sentuhan Evan.

Cukup lama keduanya bermain bibir sampai-sampai mereka kehabisan oksigen. Keduanya manarik wajah mereka hingga berjarak. Evan mengusap lembut permukaan bibir Nesha yang basah.

"Anak-anak kamu sangat tampan-tampan. Mereka seperti Mama nya." Evan menyadarkan kepala Nesha pada dadanya.

"Kamu sudah bertemu mereka?."

"Iya, aku melihat mereka saat aku pertama kali menemukannya di Mall. Lalu di depan ruangan kamu saat aku keluar."

Nesha menjauhkan kepalanya dari dada Evan, menggantikannya dengan tangan. Kemudian ia mendongak menatap Evan tak percaya.

"Yang membawa anak-anak siapa?." Nesha sangat panik. Ia tidak mengharapkan dari keluarganya ada yang bertemu dengan Evan.

"Annisa kemudian Rafael."

Deg

Nesha menggelengkan kepalanya sambil menatap intens Evan. Sekarang ia yakin harus segera mengakhiri hubungannya bersama Evan sebelum semua orang mengetahuinya.

"Kamu tinggalkan aku sekarang juga!. Hubungan kita sudah selesai. Jangan pernah ganggu aku lagi, Van! Kamu udah janji sama aku!."

"Tenang dulu, Nes! Mereka tidak tahu aku ini kekasih gelapmu. Mereka hanya tahu kalau aku ini temanmu. Jadi wajar kan seorang teman mengunjungi temannya di rumah sakit?." Tidak mudah bagi Evan untuk melepaskan Nesha. Apalagi sejauh ini hubungan mereka sangat manis tanpa konflik.

"Aku tidak peduli itu, Van! Aku maunya kita akhiri hubungan ini!" Nesha tetap menghendaki adanya perpisahan. Ia tidak ingin mengambil resiko apapun dari hubungan asmaranya bersama Evan.

Evan bangkit dan berdiri, ia merapikan pakaiannya. Kemudian ia duduk di sofa, mengambil air mineral lalu meneguknya hampir habis. Hubungannya harus berakhir karena Nesha lebih memilih hidup bahagia bersama Rafael dan kedua putra mereka. Nesha telah membuangnya. Cinta dan kasih sayang Evan selama ini terhadap perempuan itu sangat tulus. Kalau pun Nesha memaksanya untuk menjauh pergi, maka ia bersedia melakukannya.

Nesha menatapnya lembut, sebab bagaimana pun Evan adalah pria yang selalu ada di saat ia membutuhkannya.

"Apa kamu yakin bisa tanpa aku, Nes?." Evan bertanya setelah berhasil menguasai emosinya.

Nesha segera mengangguk, ia tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa lepas dari Evan.

"Baik, kalau itu mau kamu. Mulai detik ini aku tidak akan menemuimu lagi. Aku akan melupakan kamu." Evan bangkit dan segera keluar dari kamar inap Nesha. Ia begitu terluka, ternyata Rafael yang dipilih dan diinginkan Nesha. Bukan dirinya.

Nesha menatap pintu kamarnya yang tertutup. Evan mengatakan kalimat yang cukup membuatnya sedih. Selain sangat mencintai Rafael ternyata ia juga sedikit mencintai Evan.

"Maafkan aku, Evan." Gumamnya sambil menghapus air matanya.

Keesokan paginya...

Mama Nur sudah bisa kembali tertawa setelah tadi malam gelisah dan khawatir karena demam yang dialami si kembar. Ternyata bukan hanya Mama Nur saja, Rafael dan Annisa pun sama. Mereka benar-benar terjaga sampai pagi guna memastikan anak-anak itu tidak demam lagi. Hingga Rafael mengabaikan badannya yang menggigil akibat demam tinggi.

Di teras depan, Mbak dan Mama Nur sedang duduk menghadap matahari. Ada Hasan dan Husein yang sedang berjemur dengan kedua mata mereka yang tertutup kain. Sesekali Mama Nur memijat pelan tubuh Hasan yang ada di atas pangkuannya.

"Nenek, Husein juga mau dipijat" Suara Mbak menirukan suara anak kecil. Seolah-olah itu Husein yang bicara pada nenek nya.

Mama Nur menoleh ke arah Husein yang anteng dengan posisi telentang. "Nanti ya nenek pijat, sekarang Hasan dulu."

"Iya, nenek." Sahut Mbak masih menirukan suara anak kecil

Kini berganti posisi, Hasan yang sudah selesai dipijat tidur di atas pangkuan Mbak. Sekarang giliran Husein di atas pangkuan Mama Nur dan mendapatkan perlakuan sama dari neneknya. Tangannya mulai mengurut pelan bagian punggung Husein.

Setelah sesi berjemur selesai, Mama Nur akan membawa si kembar menemui Mama nya di rumah sakit. Meski Annisa sudah melarangnya karena takutnya akan demam lagi setelah dari rumah sakit. Mungkin saat ini daya tahan tubuh kedua anak itu sedang tidak baik-baik saja.

Sementara itu di dalam kamar, Rafael baru selesai sarapan dan minuman obat untuk yang kedua kalinya. Pria itu begitu menikmati dilayani dan diperhatikan oleh Annisa. Serasa menjadi suami seutuhnyanya jika seperti ini.

"Kalau demam kamu belum turun juga, ke rumah sakit aja sekalian menemani Nesha." Annisa menyarankan para Rafael. Pria itu terbaring lemas dengan selimut tebal yang menutupi badan.

"Saya di rumah saja, nanti kalau di rumah sakit saya semakin sakit. Nanti malah menular pada Nesha." Rafael menolak untuk dibawa ke rumah sakit dengan alasan itu.

"Terserah kalau itu mau kamu, sekarang saya harus ke rumah sakit mengantarkan Mama Nur. Kamu saya tinggal di rumah sendirian."

Rafael hanya mengangguk sambil menarik selimut.

Annisa yang sudah selesai menyiapkan keperluan si kembar bergegas keluar. Meninggalkan Rafael yang sudah memejamkan matanya.

.

.

.

.

Nesha cukup kecewa karena Rafael tidak ikut menjenguknya. Ya, walau ia tahu Rafael sedang demam tinggi. Namun kehadiran si kembar menggantinya dengan sebuah kebahagiaan. Nesha mencoba menggendong Hasan dan Husein secara bergantian meski hanya beberapa saat saja.

Drt...drt...drt

Annisa mengambil handphonenya yang bergetar di dalam tas, ia melihat panggilan masuk dari Rafael. Ia pun menghindar dari mereka guna menjawab panggilan tersebut.

"Nis, pulang ya sekarang. Kepala saya pusing banget, saya juga muntah-muntah."

Bersambung

Terpopuler

Comments

Maulida Hayati

Maulida Hayati

Pasangan yang masalahnya kompleks.

2024-10-07

1

Bang Ipul

Bang Ipul

addeh yg istri punya selingkuhan lakinya punya hati ama kakak iparnya ruwet inimah

2024-08-18

0

Neulis Saja

Neulis Saja

ah kau Rafael gimana dgn istrimu kalau kau jatuh cinta sama kakak iparmu

2024-08-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Episode 1
2 Bab 2 Episode 2
3 Bab 3 Episode 3
4 Bab 4 Episode 4
5 Bab 5 Episode 5
6 Bab 6 Episode 6
7 Bab 7 Episode 7
8 Bab 8 Episode 8
9 Bab 9 Episode 9
10 Bab 10 Episode 10
11 Bab 11 Episode 11
12 Bab 12 Episode 12
13 Bab 13 Episode 13
14 Bab 14 Episode 14
15 Bab 15 Episode 15
16 Bab 16 Episode 16
17 Bab 17 Episode 17
18 Bab 18 Episode 18
19 Bab 19 Episode 19
20 Bab 20 Episode 20
21 Bab 21 Episode 21
22 Promo Novel Baru "Istri Lugu Mr. Smith"
23 Bab 22 Episode 22
24 Bab 23 Episode 23
25 Bab 24 Episode 24
26 Bab 25 Episode 25
27 Bab 26 Episode 26
28 Bab 27 Episode 27
29 Bab 28 Episode 28
30 Bab 29 Episode 29
31 Bab 30 Episode 30
32 Bab 31 Episode 31
33 Bab 32 Episode 32
34 Bab 33 Episode 33
35 Bab 34 Episode 34
36 Bab 35 Episode 35
37 Bab 36 Episode 36
38 Bab 37 Episode 37
39 Bab 38 Episode 38
40 Bab 39 Episode 39
41 Bab 40 Episode 40
42 Bab 41 Episode 41
43 Bab 42 Episode 42
44 Bab 43 Episode 43
45 Bab 44 Episode 44
46 Bab 45 Episode 45
47 Bab 46 Episode 46
48 Bab 47 Episode 47
49 Bab 48 Episode 48
50 Bab 49 Episode 49
51 Bab 50 Episode 50
52 Bab 51 Episode 51
53 Bab 52 Episode 52
54 Bab 53 Episode 53
55 Bab 54 Episode 54
56 Bab 55 Episode 55
57 Bab 56 Episode 56
58 Bab 57 Episode 57
59 Bab 58 Episode 58
60 Bab 59 Episode 59
61 Bab 60 Episode 60
62 Bab 61 Episode 61
63 Bab 62 Episode 62
64 Bab 63 Episode 63
65 Bab 64 Episode 64
66 Bab 65 Episode 65
67 Bab 66 Episode 66
68 Bab 67 Episode 67
69 Bab 68 Episode 68
70 Bab 69 Episode 69
71 Bab 70 Episode 70
72 Bab 71 Episode 71
73 Bab 72 Episode 72
74 Bab 73 Episode 73
75 Bab 74 Episode 74
76 Bab 75 Episode 75
77 Bab 76 Episode 76
78 Bab 77 Episode 77
79 Bab 78 Episode 78
80 Bab 79 Episode 79
81 Bab 80 Episode 80
82 Bab 81 Episode 81
83 Bab 82 Episode 82
84 Bab 83 Episode 83
85 Bab 84 Episode 84
86 Bab 85 Episode 85
87 Bab 86 Episode 86
88 Bab 87 Episode 87 (Tamat)
89 Bab 88 Promo Novel Baru "Pembantu Idaman"
90 Bab 89 Promo Novel Baru "Adil Untuk Delima"
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 Episode 1
2
Bab 2 Episode 2
3
Bab 3 Episode 3
4
Bab 4 Episode 4
5
Bab 5 Episode 5
6
Bab 6 Episode 6
7
Bab 7 Episode 7
8
Bab 8 Episode 8
9
Bab 9 Episode 9
10
Bab 10 Episode 10
11
Bab 11 Episode 11
12
Bab 12 Episode 12
13
Bab 13 Episode 13
14
Bab 14 Episode 14
15
Bab 15 Episode 15
16
Bab 16 Episode 16
17
Bab 17 Episode 17
18
Bab 18 Episode 18
19
Bab 19 Episode 19
20
Bab 20 Episode 20
21
Bab 21 Episode 21
22
Promo Novel Baru "Istri Lugu Mr. Smith"
23
Bab 22 Episode 22
24
Bab 23 Episode 23
25
Bab 24 Episode 24
26
Bab 25 Episode 25
27
Bab 26 Episode 26
28
Bab 27 Episode 27
29
Bab 28 Episode 28
30
Bab 29 Episode 29
31
Bab 30 Episode 30
32
Bab 31 Episode 31
33
Bab 32 Episode 32
34
Bab 33 Episode 33
35
Bab 34 Episode 34
36
Bab 35 Episode 35
37
Bab 36 Episode 36
38
Bab 37 Episode 37
39
Bab 38 Episode 38
40
Bab 39 Episode 39
41
Bab 40 Episode 40
42
Bab 41 Episode 41
43
Bab 42 Episode 42
44
Bab 43 Episode 43
45
Bab 44 Episode 44
46
Bab 45 Episode 45
47
Bab 46 Episode 46
48
Bab 47 Episode 47
49
Bab 48 Episode 48
50
Bab 49 Episode 49
51
Bab 50 Episode 50
52
Bab 51 Episode 51
53
Bab 52 Episode 52
54
Bab 53 Episode 53
55
Bab 54 Episode 54
56
Bab 55 Episode 55
57
Bab 56 Episode 56
58
Bab 57 Episode 57
59
Bab 58 Episode 58
60
Bab 59 Episode 59
61
Bab 60 Episode 60
62
Bab 61 Episode 61
63
Bab 62 Episode 62
64
Bab 63 Episode 63
65
Bab 64 Episode 64
66
Bab 65 Episode 65
67
Bab 66 Episode 66
68
Bab 67 Episode 67
69
Bab 68 Episode 68
70
Bab 69 Episode 69
71
Bab 70 Episode 70
72
Bab 71 Episode 71
73
Bab 72 Episode 72
74
Bab 73 Episode 73
75
Bab 74 Episode 74
76
Bab 75 Episode 75
77
Bab 76 Episode 76
78
Bab 77 Episode 77
79
Bab 78 Episode 78
80
Bab 79 Episode 79
81
Bab 80 Episode 80
82
Bab 81 Episode 81
83
Bab 82 Episode 82
84
Bab 83 Episode 83
85
Bab 84 Episode 84
86
Bab 85 Episode 85
87
Bab 86 Episode 86
88
Bab 87 Episode 87 (Tamat)
89
Bab 88 Promo Novel Baru "Pembantu Idaman"
90
Bab 89 Promo Novel Baru "Adil Untuk Delima"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!