Bab 4 Episode 4

Rafael sudah duduk di kursi kebesarannya setelah dari rumah sakit. Sudah hampir menjadi sebuah rutinitas untuk dilakukannya demi cepatnya kesembuhan Nesha. Dihadapannya kini sudah ada Papa nya dan asisten.

"Ada beberapa klien dari Nesha meminta uang mereka kembali." Papa buka suara.

"Iya, aku tahu, Pa. Aku juga sudah menerimanya."

"Berapa yang harus dikembalikan pada mereka?."

Rafael menyodorkan angka yang sangat fantastis.

"Kamu sudah cek rekening Nesha?."

Rafael menggeleng, "Ini urusan aku, Pa. Sebagai suaminya."

"Papa tidak masalah kalau kamu mau mengambil tanggung jawab itu sebagai suami. Sebagai suami juga kamu harus tahu keuangan Nesha, apalagi ini menyangkut banyak pihak yang meminta uang mereka dikembalikan."

Papa merasa ragu kalau uang itu masih ada, pasti Nesha sudah menghabiskannya dan Rafael tahu itu. Hanya saja tidak mau bicara.

"Iya, Pa. Nanti aku cek."

"Ok, Papa balik ke ruangan. Jangan bertindak gegabah mengembalikan uang para klien."

"Iya, Pa" Papa bangkit berdiri lalu keluar dari ruangan Rafael.

Rafael menatap beberapa surat dari para klien Nesha. Lalu tatapannya berpindah pada asistennya yang sejak tadi hanya menyimak.

"Atur kan jadwal untukku menemui mereka, ada yang ingin aku bicarakan terlebih dahulu bersama mereka."

"Baik, Pak Rafael. Nanti saya informasikan lagi."

"Aku tunggu secepatnya."

"Baik, saya permisi."

"Hmmm."

Asisten Indra pun keluar dan menutup pintunya rapat.

Rafael bangkit lalu berdiri di depan jendela, pemandangannya langsung menghadap lapangan golf yang biasanya mereka gunakan kalau memiliki waktu senggang. Kini di sana hanya ada hamparan rumput warna hijau.

Rafael memang tidak pernah ikut campur masalah keuangan Nesha yang dihasilkannya sendiri. Rafael selalu percaya pada apa yang dilakukan Nesha selama wanita itu menjadi pacar hingga menjadi istri.

Terakhir kali Rafael mengecek ATM itu saldo Nesha tidak sampai satu juta rupiah. Dari hasil mutasi rekening Nesha pun tidak ada yang mencurigakan selain aliran dana Nesha keluar untuk Mama Nur.

.

.

.

.

Annisa sedang merapikan lemari pakaian Hasan dan Husein ketika Mama mertua dan Yulia mendatangi kamarnya. Kedua wanita itu mau membawa keluar Hasan dan Husein.

"Siapkan keperluan Hasan dan Husein, aku dan Yulia akan mengajaknya jalan-jalan."

"Iya, Ma." Annisa segera menyiapkan mulai dari diapers, tissue kering dan basah, bedak, minyak wangi dan minyak telon, baju ganti serta susu. Lalu memasukkannya ke dalam tas kecil yang biasa digunakan untuk menampung kebutuhan si kembar.

"Kalau boleh kasih saran, Mbak. Mending minta pisah sekarang dari Rafael. Yang pantas menggantikan Nesha itu aku. Aku cantik, seksi, model juga seperti Nesha, yang terpenting umur kami sama. Kalau sama Mbak udah seperti Mbak sama adiknya." Yulia mengejek Annisa, menurutnya Annisa sangat tidak cocok dengan Rafael.

"Iya, nanti saya bicarakan dulu dengan suami saya." Ucapan Annisa membuat hati Yulia kesal dan dongkol. Dengan cepat ia langsung menggendong salah satu si kembar dan satunya lagi diberikan pada Mama mertua. Rasanya enek juga lama-lama di dekat perempuan tua itu.

"Ayo, Tante!" Yulia mengajak Mama mertua keluar dari kamar. Tujuan mereka sebuah mall, mereka ingin makan dan bicara lebih leluasa lagi.

Usai kepergian Mama mertua dan Yulia yang membawa Hasan dan Husein. Annisa juga segera siap-siap untuk ke rumah sakit. Ia akan mengajak Mama Nur lagi. Ia pun segera mengirimkan pesan pada Rafael meminta izin. Tidak berselang lama Rafael pun membalas pesan Annisa dan memberinya izin keluar.

Annisa segera keluar dari kamar dan berjalan menuruni anak tangga. Menaiki sebuah taksi menuju rumah Mama Nur. Sesampai di sana, Mama Nur yang sudah siap langsung naik taksi dan taksi pun meluncur ke rumah sakit.

Mama Nur menanyakan keberadaan Hasan dan Husein yang kali ini tidak ikut menjenguk Nesha. Annisa pun menjawab memberitahu Mama Nur.

Setibanya di rumah sakit, Annisa berjalan pelan sambil memapah Mama Nur. Sebenarnya Mama Nur sudah tidak kuat berjalan dengan jarak yang cukup jauh. Sebab ada masalah dengan kedua lututnya. Dokter yang memeriksanya mengatakan ada peradangan sendi yang cukup serius, makanya Mama Nur harus secepatnya dioperasi.

Sebelum Nesha koma seperti sekarang ini, tadinya Nesha yang akan membiayai semua operasi yang akan dilakukan Mama Nur bulan kemarin. Namun sayang harus batal karena keadaan Nesha.

Annisa meminjam kursi roda pada satpam yang berjaga, Mama Nur sudah tidak sanggup lagi berjalan. Mama Nur dan Annisa sebentar lagi mencapai kamar Nesha, dari tempat mereka saat ini. Mereka melihat ada seorang pria yang tidak mereka kenal keluar dari kamar rawap Nesha. Lalu secepat kilat menghilang di balik dinding tembok.

"Nis, kamu lihat itu?."

"Iya, Ma."

"Siapa yang datang menjenguk Nesha?."

"Mungkin teman modelnya, Ma."

"Tapi, apa kamu tahu? Biasanya kita kenal siapa aja yang suka datang ke rumah kalau Nesha bikin acara."

Annisa menggeleng sebab belum pernah melihatnya.

Keduanya sudah berada di dalam ruangan Nesha. Mama Nur cukup terganggu dengan pria tadi. Tapi tidak bagi Annisa, sebab Nesha memang memiliki banyak teman-teman pria.

Di tengah lamunannya, seorang perawat datang dan mengecek denyut nadi Nesha sehingga mengalihkan perhatiannya.

"Bagaimana keadaan, Nesha?."

"Semuanya bagus, hanya tinggal menunggu waktu saja kapan Ibu Nesha bisa sadar." Perawat itu tersenyum sembari mencatat hasil pemeriksaannya.

"Permisi" pamit perawat.

"Iya" sahut Mama Nur dan Annisa.

Annisa dan Mama Nur duduk mengapit Nesha yang masih betah dalam tidurnya. Mama Nur selalu memanjatkan doa di depan Nesha, jangan tanya lagi disetiap sujud Mama Nur nama Nesha menjadi prioritas doa-doanya sekarang ini.

Usai mengusap wajah setelah mengucap aamiin. Mama Nur bertanya pada Annisa.

"Bagaimana hubunganmu dan Rafael?."

"Baik" sahut Annisa singkat.

"Rafael sama anak-anak."

"Lebih baik lagi. Rafael sangat menyayangi Hasan dan Husein."

"Alhamdulillah" Mama Nur mengangguk.

Annisa mengantar Mama Nur kembali ke rumah setelah habis jam besuk Nesha. Rasanya sangat kurang untuk berbicara dengan Nesha. Namun Annisa masih memiliki waktu esok hari lagi.

Dalam perjalanan pulang ke rumah Mama mertuanya, sekilas Annisa melihat sosok pria yang tadi keluar dari ruangan Nesha melintas di depan taksinya yang berhenti karena lampu merah.

Annisa mengikuti arah pria itu sampai menghilang masuk ke dalam Mall yang kemarin didatangi Rafael. Mobil taksi pun kembali berjalan, meninggalnya rasa penasaran bagi Annisa.

Annisa tiba di rumah bersamaan dengan Rafael yang baru juga tiba di rumah. Kening Rafael berkerut melihat Annisa jalan melenggang sendiri.

"Kamu ke rumah sakit tanpa Hasan dan Husein?" Rafael mendekati Annisa.

"Iya, saya kan udah bilang tadi pas minta izin" Rafael mengecek lagi pesan yang dikirim Annisa dan benar.

"Lalu dimana Hasan dan Husein sekarang?" tanyanya pada Annisa. Belum sempat Annisa menjawab, handphone Annisa sudah berbunyi. Panggilan masuk dari Mama mertua.

"Assalamualaikum, Ma."

Terdengar suara tangisan yang cukup kencang. Annisa menekan tanda pengeras suara supaya Rafael bisa mendengarnya juga.

Rafael melihat Annisa saat tahu itu suara Mama nya yang sedang menangis.

"Ma, kenapa?." Tanya Annisa.

"Hasan hilang, enggak tahu dimana."

Deg

Annisa dan Rafael saling pandang, Rafael begitu panik dan rahangnya mengeras dengan tangan yang mengepal kuat.

Bersambung

Jangan lupa like, komen, gift dan vote. Terima kasih 🙏🙏

Terpopuler

Comments

Wardah Sholihah

Wardah Sholihah

jadi misteri . buat deg- degan

2024-08-07

0

Neulis Saja

Neulis Saja

pasti yg menculik si Yulia

2024-08-02

0

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Curiga cowok yang jenguk Nesha adalah selingkuhan nya dan ayah kandung dari Hasan sama Husain,dan menculik Hasan lagi🤔🤔

2024-05-23

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Episode 1
2 Bab 2 Episode 2
3 Bab 3 Episode 3
4 Bab 4 Episode 4
5 Bab 5 Episode 5
6 Bab 6 Episode 6
7 Bab 7 Episode 7
8 Bab 8 Episode 8
9 Bab 9 Episode 9
10 Bab 10 Episode 10
11 Bab 11 Episode 11
12 Bab 12 Episode 12
13 Bab 13 Episode 13
14 Bab 14 Episode 14
15 Bab 15 Episode 15
16 Bab 16 Episode 16
17 Bab 17 Episode 17
18 Bab 18 Episode 18
19 Bab 19 Episode 19
20 Bab 20 Episode 20
21 Bab 21 Episode 21
22 Promo Novel Baru "Istri Lugu Mr. Smith"
23 Bab 22 Episode 22
24 Bab 23 Episode 23
25 Bab 24 Episode 24
26 Bab 25 Episode 25
27 Bab 26 Episode 26
28 Bab 27 Episode 27
29 Bab 28 Episode 28
30 Bab 29 Episode 29
31 Bab 30 Episode 30
32 Bab 31 Episode 31
33 Bab 32 Episode 32
34 Bab 33 Episode 33
35 Bab 34 Episode 34
36 Bab 35 Episode 35
37 Bab 36 Episode 36
38 Bab 37 Episode 37
39 Bab 38 Episode 38
40 Bab 39 Episode 39
41 Bab 40 Episode 40
42 Bab 41 Episode 41
43 Bab 42 Episode 42
44 Bab 43 Episode 43
45 Bab 44 Episode 44
46 Bab 45 Episode 45
47 Bab 46 Episode 46
48 Bab 47 Episode 47
49 Bab 48 Episode 48
50 Bab 49 Episode 49
51 Bab 50 Episode 50
52 Bab 51 Episode 51
53 Bab 52 Episode 52
54 Bab 53 Episode 53
55 Bab 54 Episode 54
56 Bab 55 Episode 55
57 Bab 56 Episode 56
58 Bab 57 Episode 57
59 Bab 58 Episode 58
60 Bab 59 Episode 59
61 Bab 60 Episode 60
62 Bab 61 Episode 61
63 Bab 62 Episode 62
64 Bab 63 Episode 63
65 Bab 64 Episode 64
66 Bab 65 Episode 65
67 Bab 66 Episode 66
68 Bab 67 Episode 67
69 Bab 68 Episode 68
70 Bab 69 Episode 69
71 Bab 70 Episode 70
72 Bab 71 Episode 71
73 Bab 72 Episode 72
74 Bab 73 Episode 73
75 Bab 74 Episode 74
76 Bab 75 Episode 75
77 Bab 76 Episode 76
78 Bab 77 Episode 77
79 Bab 78 Episode 78
80 Bab 79 Episode 79
81 Bab 80 Episode 80
82 Bab 81 Episode 81
83 Bab 82 Episode 82
84 Bab 83 Episode 83
85 Bab 84 Episode 84
86 Bab 85 Episode 85
87 Bab 86 Episode 86
88 Bab 87 Episode 87 (Tamat)
89 Bab 88 Promo Novel Baru "Pembantu Idaman"
90 Bab 89 Promo Novel Baru "Adil Untuk Delima"
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 Episode 1
2
Bab 2 Episode 2
3
Bab 3 Episode 3
4
Bab 4 Episode 4
5
Bab 5 Episode 5
6
Bab 6 Episode 6
7
Bab 7 Episode 7
8
Bab 8 Episode 8
9
Bab 9 Episode 9
10
Bab 10 Episode 10
11
Bab 11 Episode 11
12
Bab 12 Episode 12
13
Bab 13 Episode 13
14
Bab 14 Episode 14
15
Bab 15 Episode 15
16
Bab 16 Episode 16
17
Bab 17 Episode 17
18
Bab 18 Episode 18
19
Bab 19 Episode 19
20
Bab 20 Episode 20
21
Bab 21 Episode 21
22
Promo Novel Baru "Istri Lugu Mr. Smith"
23
Bab 22 Episode 22
24
Bab 23 Episode 23
25
Bab 24 Episode 24
26
Bab 25 Episode 25
27
Bab 26 Episode 26
28
Bab 27 Episode 27
29
Bab 28 Episode 28
30
Bab 29 Episode 29
31
Bab 30 Episode 30
32
Bab 31 Episode 31
33
Bab 32 Episode 32
34
Bab 33 Episode 33
35
Bab 34 Episode 34
36
Bab 35 Episode 35
37
Bab 36 Episode 36
38
Bab 37 Episode 37
39
Bab 38 Episode 38
40
Bab 39 Episode 39
41
Bab 40 Episode 40
42
Bab 41 Episode 41
43
Bab 42 Episode 42
44
Bab 43 Episode 43
45
Bab 44 Episode 44
46
Bab 45 Episode 45
47
Bab 46 Episode 46
48
Bab 47 Episode 47
49
Bab 48 Episode 48
50
Bab 49 Episode 49
51
Bab 50 Episode 50
52
Bab 51 Episode 51
53
Bab 52 Episode 52
54
Bab 53 Episode 53
55
Bab 54 Episode 54
56
Bab 55 Episode 55
57
Bab 56 Episode 56
58
Bab 57 Episode 57
59
Bab 58 Episode 58
60
Bab 59 Episode 59
61
Bab 60 Episode 60
62
Bab 61 Episode 61
63
Bab 62 Episode 62
64
Bab 63 Episode 63
65
Bab 64 Episode 64
66
Bab 65 Episode 65
67
Bab 66 Episode 66
68
Bab 67 Episode 67
69
Bab 68 Episode 68
70
Bab 69 Episode 69
71
Bab 70 Episode 70
72
Bab 71 Episode 71
73
Bab 72 Episode 72
74
Bab 73 Episode 73
75
Bab 74 Episode 74
76
Bab 75 Episode 75
77
Bab 76 Episode 76
78
Bab 77 Episode 77
79
Bab 78 Episode 78
80
Bab 79 Episode 79
81
Bab 80 Episode 80
82
Bab 81 Episode 81
83
Bab 82 Episode 82
84
Bab 83 Episode 83
85
Bab 84 Episode 84
86
Bab 85 Episode 85
87
Bab 86 Episode 86
88
Bab 87 Episode 87 (Tamat)
89
Bab 88 Promo Novel Baru "Pembantu Idaman"
90
Bab 89 Promo Novel Baru "Adil Untuk Delima"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!