Jennifer Chan pergi ke toko kue langganannya, seperti biasanya dia akan mampir kesana, untuk membeli cake atau kue manis lainnya.
Sebuah mobil Hongqi L5 warna hitam berhenti tepat di depan toko kue yang masih tampak sepi oleh pengunjung.
Keluar Jennifer Chan dari dalam mobil tersebut lalu berjalan ke arah toko, dia sempat berpesan pada sopirnya agar menunggu dirinya di mobil karena dia tidak akan lama.
Jennifer Chan berjalan cepat, agak terburu-buru saat memasuki toko kue didepannya.
KLING... !
Sebuah bel berbunyi ketika pintu toko kue terbuka dari luar, bersamaan itu pula muncul Jennifer Chan masuk ke dalam toko kue.
Seorang perempuan menyambutnya dengan senyum ramah seraya menyapanya.
"Selamat datang di toko kue kami, silahkan berbelanja disini", sapanya dari balik meja sambil berdiri.
Jennifer Chan menoleh sekilas ke arah perempuan di toko kue lalu membalas tersenyum ramah.
"Ada yang bisa saya bantu ?" tanya perempuan itu sambil berjalan mendekati Jennifer Chan.
"Iya, aku ingin membeli sekotak cake rasa caramel atau cake yang paling disukai oleh anak kecil", sahut Jennifer Chan.
"Berapa usianya, laki-laki ataukah perempuan ?" tanya perempuan di toko kue.
"Usianya kira-kira dua tahun, dan dia anak laki-laki", sahut Jennifer Chan.
"Kalau anak laki-laki biasanya cenderung menggemari cokelat dan anak seusia itu lebih tertarik dengan cake berbentuk tokoh hero atau mungkin cake penuh dekor karakter kartun", terang perempuan di toko kue.
"Apa ada cake yang kucari disini dan tersedia baru ?" tanya Jennifer Chan.
"Ya, ada, toko kue kami menyediakan cake-cake yang anda cari, jika memungkinkan anda bisa memesannya terlebih dahulu", sahut perempuan itu.
"Baiklah, aku akan membelinya, bisakah cakenya langsung dipersiapkan sekarang", kata Jennifer Chan.
"Oh, tentu, saya akan membungkusnya untuk anda", sahut perempuan di toko kue seraya tersenyum.
"Aku akan menunggunya duduk disana", ucap Jennifer Chan seraya menunjuk ke arah kursi dekat jendela toko kue.
"Baik, nona", sahut perempuan itu dengan menganggukkan kepalanya.
Tampak Jennifer Chan melangkah ke arah meja di toko kue lalu dia duduk disana sambil menatap ke arah luar.
Jennifer Chan melihat anak kecil yang biasanya dia temui sedang bermain didepan toko kue sendirian, tergesa-gesa Jennifer Chan beranjak berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan memutar ke arah pintu toko kue seraya berlari kecil.
"Tunggu sebentar, aku mau menemui seseorang diluar", ucap Jennifer Chan pada perempuan di toko kue seraya berlari.
"Iya...", sahut perempuan di toko kue sembari menganggukkan kepalanya.
Krieeet... !!!
Pintu terdorong ke dalam toko kue, keluar Jennifer Chan sambil berlari cepat ke arah anak kecil di depan toko kue.
"Hai... !!!" sapanya sambil melambaikan tangan ke arah anak laki-laki itu.
Anak itu segera menoleh ke arah Jennifer Chan yang sedang berlarian, dia terdiam dan hanya memandangi kedatangan Jennifer Chan sembari memegang scooter mainannya.
"Hai ! Lama tidak bertemu, apa kabar ?" sapa Jennifer Chan.
"Hai..., baik...", sahut anak itu dengan mengangguk pelan.
"Lama kita tidak bertemu, apa kau sakit ?" tanya Jennifer Chan.
"Tidak....", sahut anak kecil itu sambil menggeleng pelan.
"Kenapa kamu tidak datang ke toko kue ini lagi, aku mencarimu disini tapi kau tidak pernah kelihatan", kata Jennifer Chan.
"Aku ke rumah nenek", sahut anak itu.
"Oh, kamu liburan di rumah nenekmu", ucap Jennifer Chan.
"Iya...", sahut anak kecil itu lalu mengangguk.
"Dimana rumahmu ? Apa jauh dari toko kue ini ?" tanya Jennifer Chan.
"Tidak, disana, berbelok sebentar lalu rumahku !" jawab anak kecil itu.
"Siapa namamu ?" tanya Jennifer Chan.
Sebelum anak kecil itu menjawab, dia lalu berlari pergi sambil menuntun scooter miliknya menuju arah belokan disana.
"Hai, kau mau kemana ?" kata Jennifer Chan terkejut ketika anak kecil itu berlalu darinya.
Tidak terdengar suara jawaban dari anak kecil itu lagi karena dia terus melajukan scooter miliknya ke arah jalan belokan.
Jennifer langsung panik, bingung harus berbuat apa lalu menoleh ke arah toko kue yang ada dibelakangnya sambil berkata pada dirinya sendiri.
"Apa sebaiknya aku mengikuti anak kecil itu atau kembali ke toko kue atau ke mobil ???" tanyanya.
Jennifer sempat terdiam dengan pandangan ke arah jalan dimana anak kecil itu sedang meluncur ke arah belokan jalan menuju rumahnya.
Sedetik kemudian, dia berlari mengikuti arah perginya anak kecil itu.
"Hai, tunggu aku !" panggil Jennifer sembari terus berlari.
Terlihat Jennifer Chan yang berlarian mengejar anak kecil itu sembari melambaikan tangannya.
Perempuan dari toko kue ikut keluar karena dia melihat Jennifer Chan tidak kembali lagi ke dalam toko kue, dia melihatnya sedang berlarian mengikuti anak kecil di depannya.
"Nona ! Apa jadi membeli cakenya ???" panggil perempuan itu dari arah depan toko kue dengan melambaikan tangannya ke atas.
Jennifer Chan tidak menjawabnya karena dia telah pergi jauh menuju arah belokan jalan, untuk mengejar anak kecil itu.
Perempuan di toko kue tampak kebingungan dengan sikap Jennifer Chan tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa karena dia harus menjaga toko kuenya, terpaksa dia kembali masuk ke dalam toko.
Di jalan belokan, Jennifer Chan masih mengejar anak kecil yang mengendarai scooter itu.
"Hai, tunggu !" panggil Jennifer Chan.
Anak kecil itu lalu berhenti tepat di depan pagar rumahnya seraya menoleh ke arah Jennifer Chan yang berlarian ke arahnya.
"Apa ini rumahmu ?" tanya Jennifer Chan.
Jennifer Chan lalu memperhatikan pagar rumah didepannya tanpa berkata apa-apa, diam menunggu reaksi anak kecil itu.
KRAK... !
Anak laki-laki itu mendorong pagar rumahnya, dengan hati-hati dia melangkah masuk sembari menuntun scooter mininya.
Krek... !
Krek... !
Krek... !
Terdengar suara roda scooter bergerak pelan saat memasuki halaman rumahnya sedangkan Jennifer Chan masih berdiri didepan pagar rumah, menghadap kedalam halaman.
Anak kecil itu meletakkan scooter mininya didekat tanaman kemudian memutar tubuhnya ke arah Jennifer Chan.
"Mama !" panggil anak kecil itu sembari berlari ke arah pintu rumahnya.
"Ada apa Gou Wang ?" sahut suara perempuan dari dalam rumah ketika anak laki-laki itu masuk ke rumahnya.
Muncul seorang perempuan dari dalam rumah dengan masker diwajahnya sedangkan salah satu tangannya memegang sapu.
"Mama ada tamu !" ucap Gou Wang lalu memeluk tubuh perempuan dihadapannya.
"Tamu ? Siapa ?" tanya perempuan bermasker itu.
"Itu disana !" sahut Gou Wang sembari menunjuk ke arah pagar rumahnya yang masih terbuka.
Perempuan itu lalu menggendong Gou Wang sembari menoleh ke arah pintu pagar rumahnya, terlihat seorang gadis berseragam sekolah menengah atas bertubuh gemuk sedang berdiri memandang ke arahnya.
"Ya, mencari siapa ?" tanya perempuan bermasker itu.
"Mmm... ?!" gumam Jennifer Chan langsung berubah gugup.
"Apa ada hal yang penting dan bisa aku bantu ?" tanya perempuan bermasker itu lagi.
"Aku teman anak tante, lama kami tidak saling bertemu jadi aku memutuskan mengikuti anak tante... Dan dia memberitahukan padaku letak rumahnya...", sahut Jennifer Chan ragu-ragu serta kikuk.
"Oh, iya ?!" kata perempuan bermasker itu.
"Kalau begitu aku pamit dulu, kapan-kapan aku akan main kemari lagi", ucap Jennifer Chan sembari memberi hormat sebelum dia pergi.
"Tidak masuk dulu, mampirlah karena kami mungkin tidak disini lagi", sahut mama Gou Wang.
"Pindah ? Kemana ?" tanya Jennifer Chan.
"Aku tidak tahu tepatnya tapi sesekali kami akan mampir ke rumah ini sampai rumah terjual", sahut mama Gou Wang.
"Oh, sayang sekali, padahal aku baru kemari dan kalian akan pergi", kata Jennifer Chan.
"Ya, sayang sekali memang...", ucap Jennifer Chan.
Perempuan itu lalu menurunkan maskernya seraya tersenyum ke arah Jennifer Chan sedangkan gadis sekolah menengah atas itu berlalu pergi setelah berpamitan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Hera Imoet
bukannya janjian di luar kota yaa... ehh udh ketemuan di rumahnya..
2024-05-02
1