Bab 11 Kecemasan Jennifer Chan

Jennifer Chan membaringkan dirinya di atas ranjang tidurnya dengan ditemani camilan manis berupa cake strawberry yang dia letakkan di dekatnya.

Seusai pulang sekolah, dia langsung ke rumah, tidak lagi mampir ke toko kue seperti biasanya karena dia tidak melihat anak kecil itu bermain disana.

Belakangan Jennifer Chan tidak bertemu anak laki-laki itu semenjak mereka terakhir kalinya bertemu di toko kue.

Jennifer Chan berusaha mencari tahu alamat tinggal anak laki-laki itu tapi sayangnya tidak ada seorangpun yang tahu dimana dia sekarang tinggal.

Sejak itulah, Jennifer Chan tidak pernah lagi mampir membeli kue manis ke toko yang biasanya dia datangi dulu.

Jennifer membuka laptop miliknya, mulai kembali browsing, memeriksa kabar hari ini pada akun pribadinya sembari terus mengunyah kue cake di dekatnya.

"Apa kabar terakhir hari ini, ya ?" gumamnya penasaran sambil mengarahkan mouse warna pink ke arah layar laptop.

PING !

Terdengar suara tanda berbunyi pada pesan akun pribadinya disertai warna merah.

Jennifer Chan langsung membuka pesan tersebut dan membacanya, ternyata pesan itu dari postingan AL beberapa hari yang lalu.

Ada pesan masuk pada kolom komentar di postingan AL dari RY yang meninggalkan pesan penting, Jennifer lalu membacanya, betapa terkejutnya dia saat melihat isi tulisan pada pesan komentar dari RY, disana tertera nomer telepon untuk dihubungi.

"SEGERA HUBUNGI AKU DI NOMER TELEPON PRIBADIKU KARENA AKU AKAN PERGI MEMBAWA PUTRA KECILKU KE LUAR NEGERI KARENA IBU MERTUAKU MENEKANKU, UNTUK SEGERA BERCERAI !"

Jennifer Chan mencoba menghubungi nomer ponsel milik RY.

Namun, panggilan telepon darinya tidak diangkat, hanya terdengar pesan suara yang terdengar dari arah ponselnya.

''Kenapa nomernya tidak bisa dihubungi ?" pikir Jennifer Chan.

Jennifer mencoba mengulangi untuk menelpon nomer RY tapi tetap sama, tidak ada jawaban dari panggilan telepon dari RY.

"Apa dia sedang pergi ?" tanyanya penasaran. "Sebaiknya aku tinggalkan pesan saja, mungkin dia akan membacanya nanti", sambungnya.

Jennifer Chan segera mengirimkan pesan pada RY agar nanti bisa di balas oleh RY.

"Rupanya RY akan bercerai dengan suaminya dan pindah ke luar negeri bersama putranya lalu bagaimana keadaan dia sekarang disana ?" kata Jennifer Chan.

Jennifer Chan bergegas turun dari atas ranjang tidurnya lalu berjalan ke arah jendela kamarnya.

"Ternyata masalah tidak hanya aku sendiri yang mengalaminya, banyak diluar sana juga bernasib sama seperti keluargaku", kata Jennifer Chan.

KLING !

KLING !

KLING !

Terdengar suara pesan masuk dari arah ponsel milik Jennifer yang dia letakkan di atas ranjang.

Jennifer Chan segera menghampiri tempat tidurnya lalu meraih ponsel miliknya kemudian membuka pesan yang dia kirimkan kepada RY tadi.

"Dia membalas pesanku...", ucapnya.

RY memberitahukan keadaannya saat ini kalau dia berada di rumah orang tuanya yang berada di luar kota.

"Jauh sekali tempat tinggal RY, aku baru bisa kesana besok sabtu karena aku libur sekolah", ucap Jennifer.

Jennifer Chan berniat menjenguk RY di rumah orang tuanya dan dia akan pergi membeli kue sebagai buah tangan untuk RY supaya dia terhibur.

Tergesa-gesa Jennifer berlalu keluar dari dalam kamarnya.

Melangkah cepat menuju ke lantai bawah rumahnya, sebelum dia turun, seseorang menyapanya.

"Jennifer, kau baru datang dari sekolah", sapa seorang wanita ketika Jennifer hendak turun ke lantai bawah.

"Ya...", sahut Jennifer seraya menoleh ke arah wanita itu.

"Apa kau sudah makan siang ?" tanya wanita itu lagi sambil berjalan mendekati Jennifer Chan yang berdiri di dekat tangga rumahnya.

"Belum tante Li, aku belum makan siang, nanti saja sepulang aku membeli kue", sahut Jennifer.

"Membeli kue ? Untuk siapa ?" tanya wanita bernama tante Li itu.

"Untuk seorang kenalanku dan aku berniat menjenguknya kesana", sahut Jennifer Chan.

"Apa kamu akan pergi sendirian, menemui temanmu ?" kata tante Li.

"Tidak, aku akan pergi bersama sopir kesana karena cukup jauh jarak rumah kenalanku, tante Li", sahut Jennifer.

"Mmm..., apa dia seumuran denganmu, kenalanmu itu ?" tanya tante Li.

Jennifer Chan menggeleng cepat saat dia menjawab pertanyaan dari tante Li padanya.

"Tidak, kenalanku lebih tua usianya dariku", sahutnya.

"Kalau boleh tahu, apa dia laki-laki ?" tanya tante Li.

"Bukan laki-laki, dia perempuan", sahut Jennifer. "Aku pergi dulu, tante Li", sambungnya lagi.

Jennifer lalu melangkah hendak turun tapi wanita itu segera menahan tangannya sembari berkata mengingatkan.

"Berhati-hatilah di jalan, apalagi dia merupakan kenalan barumu maka lebih bersikaplah waspada", ucapnya.

"Menurutku aku akan lebih waspada pada orang yang merebut suami orang daripada kenalan baruku karena dia tidak akan mungkin merebut kebahagianku", sahut Jennifer sembari menarik pelan-pelan tangannya dari genggaman tangan tante Li.

Wanita bernama Li Wei Chan langsung terdiam dengan wajah berubah tegang setelah mendengar ucapan Jennifer Chan yang terdengar berupa sindiran.

Jennifer Chan segera berlalu turun melewati jalan tangga di bawahnya.

Suara langkah kaki Jennifer Chan terdengar keras saat dia turun ke lantai bawah rumahnya.

Tampak gadis muda yang masih mengenakan seragam sekolahnya itu berlarian menuju ke arah pintu rumahnya sambil menelpon.

Li Wei Chan hanya terdiam mematung sambil menatap sedih, kepergian Jennifer Chan keluar rumah dari arah lantai atas.

Gadis itu selalu saja memojokkan dirinya atas pernikahan Li Wei Chan dengan ayah kandung Jennifer Chan dan gadis itu masih tidak menerima perceraian orang tuanya serta melimpahkan semua kesalahan pada Li Wei Chan sebagai penyebabnya.

Li Wei Chan menarik nafas dalam-dalam dengan wajah berubah sendu saat melihat sikap Jennifer yang tidak pernah berubah sikapnya terhadap dirinya sedangkan dia tidak pernah menganggap Jennifer sebagai anak tirinya melainkan selalu menganggap gadis sekolah menengah atas itu sebagai putri kandungnya.

Terdengar keras suara deru mobil dari arah luar rumah.

Sepertinya Jennifer Chan telah pergi dan bersikukuh untuk menemui kenalan barunya tanpa memikirkan baik-buruknya resiko yang akan terjadi nanti.

Li Wei Chan segera menelpon, dia hendak memberitahukan masalah ini pada ayah kandung Jennifer Chan agar menasehati putrinya untuk bersikap lebih hati-hati. Dan dia juga meminta suaminya itu, mengawasi Jennifer kemanapun gadis remaja itu pergi.

Terlihat Jennifer Chan memandang ke arah luar dari kaca mobilnya.

Pikirannya bercabang kepada ucapan ibu tirinya yang tadi mengingatkan padanya, untuk selalu bersikap hati-hati pada siapapun yang baru dia kenal.

Jennifer sebenarnya menyetujui nasehat ibu tirinya tapi dia tetap bersikeras, untuk menemui RY yang tidak dia kenal sama sekali karena Jennifer Chan merasa sangat cemas dengan keadaan RY yang sepertinya kenalannya itu mengalami depresi berat sebab rumah tangganya hancur oleh orang ketiga.

Rasa simpati Jennifer Chan sengaja ditunjukkan olehnya sebab dia merasa hal yang dialami RY senasib dengan ibu kandungnya sehingga meninggalkan dirinya sejak dia kecil.

Terus terang Jennifer Chan tidak mengerti alasan ibu kandungnya yang tega pergi darinya dan tidak pernah menjenguknya sedikitpun, menganggap seolah-olah Jennifer telah tiada dan membuat Jennifer selalu menyalahkan Li Wei Chan atas semua ini.

Jennifer melirik kembali ke arah ponsel miliknya, menunggu sewaktu-waktu kenalannya berinisial RY akan menghubunginya lagi sedangkan mobil terus melaju cepat menuju ke arah tujuan.

Rencananya, Jennifer Chan hendak mampir membeli kue di toko kue langganannya sebelum dia pergi ke rumah RY di luar kota.

Terpopuler

Comments

Tamara Bleir

Tamara Bleir

kisah persahabatan rupanya...

2025-04-02

0

Hera Imoet

Hera Imoet

semoga bisa menjadi teman yg baik ya.. walau berbeda usia... lanjuttttttt yupzzz cemungutzz 😘

2024-04-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Slice Of Life Angie Liu
2 Bab 2 Slice Of Life Rose Yan
3 Bab 3 Slice Of Life Jennifer Chan
4 Bab 4 Aplikasi Pertemanan
5 Bab 5 Masalah Rumit Angie Liu
6 Bab 6 Hari-hari Rose Yan sekarang
7 Bab 7 Awal Pagi Milik Jennifer Chan
8 Bab 8 Kerumitan Angie Liu
9 Bab 9 Apakah Pesanku Tersampaikan (Caption Angie Liu)
10 Bab 10 Pesan Terakhir Rose Yan
11 Bab 11 Kecemasan Jennifer Chan
12 Bab 12 Pertemuan Pertama Kalinya (Caption Jennifer Chan)
13 Bab 13 Kejadian Tak Terduga Angie Liu
14 Bab 14 Hari Yang Melelahkan Buat Angie Liu
15 Bab 15 Jennifer Chan Gagal Bertemu
16 Bab 16 Sambutan Yang Ramah Bagi Jennifer Chan
17 Bab 17 Kepindahan Rose Yan
18 Bab 18 Teringat sesuatu (Caption Rose Yan)
19 Bab 19 Kejutan Di Meja Kerja Milik Angie Liu
20 Bab 20 Masalah Kecil Jennifer Chan
21 Bab 21 Waktu Makan Siang Angie Liu
22 Bab 22 Berkecamuknya Hati Jennifer Chan
23 Bab 23 Masalah Pelik Rose Yan
24 Bab 24 Sekotak Kue Dari Angie Liu
25 Bab 25 Ayah Jennifer Chan
26 Bab 26 Curahan Hati Angie Liu
27 Bab 27 Perselisihan Rose Yan
28 Bab 28 Sarapan Yang Dingin Jennifer Chan
29 Bab 29 Aplikasi Pertemanan I
30 Bab 30 Perkenalan Pertama Rose Yan
31 Bab 31 Pesan Teruntuk Jennifer Chan
32 Bab 32 Membuat Janji Untuk Bertemu
33 Bab 33 Cafe Tempat Angie Liu Janjian
34 Bab 34 Rose Yan Pergi Ke Cafe
35 Bab 35 Jennifer Chan Bersama Xiuhuan
36 Bab 36 Pertemuan Dua Sahabat Baru
37 Bab 37 Di Dalam Mobil
38 Bab 38 Momen Mengharukan
39 Bab 39 Perbincangan Ringan
40 Bab 40 Usainya Acara
41 Bab 41 Akhirnya Mampir Juga
42 Bab 42 Suatu Ide Bagus
43 Bab 43 Mengantar Rose Yan
44 Bab 44 Paman Deng
45 Bab 45 Masalah Baru Rose Yan
46 Bab 46 Hari Teruntuk Jennifer Chan
47 Bab 47 Menjalankan Rencana Pertama
48 Bab 48 Mendaftar
49 Bab 49 Curahan Hati Rose Yan
50 Bab 50 Waktu Bersama Tiga Sahabat
51 Bab 51 Kejadian Di Sore Hari
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1 Slice Of Life Angie Liu
2
Bab 2 Slice Of Life Rose Yan
3
Bab 3 Slice Of Life Jennifer Chan
4
Bab 4 Aplikasi Pertemanan
5
Bab 5 Masalah Rumit Angie Liu
6
Bab 6 Hari-hari Rose Yan sekarang
7
Bab 7 Awal Pagi Milik Jennifer Chan
8
Bab 8 Kerumitan Angie Liu
9
Bab 9 Apakah Pesanku Tersampaikan (Caption Angie Liu)
10
Bab 10 Pesan Terakhir Rose Yan
11
Bab 11 Kecemasan Jennifer Chan
12
Bab 12 Pertemuan Pertama Kalinya (Caption Jennifer Chan)
13
Bab 13 Kejadian Tak Terduga Angie Liu
14
Bab 14 Hari Yang Melelahkan Buat Angie Liu
15
Bab 15 Jennifer Chan Gagal Bertemu
16
Bab 16 Sambutan Yang Ramah Bagi Jennifer Chan
17
Bab 17 Kepindahan Rose Yan
18
Bab 18 Teringat sesuatu (Caption Rose Yan)
19
Bab 19 Kejutan Di Meja Kerja Milik Angie Liu
20
Bab 20 Masalah Kecil Jennifer Chan
21
Bab 21 Waktu Makan Siang Angie Liu
22
Bab 22 Berkecamuknya Hati Jennifer Chan
23
Bab 23 Masalah Pelik Rose Yan
24
Bab 24 Sekotak Kue Dari Angie Liu
25
Bab 25 Ayah Jennifer Chan
26
Bab 26 Curahan Hati Angie Liu
27
Bab 27 Perselisihan Rose Yan
28
Bab 28 Sarapan Yang Dingin Jennifer Chan
29
Bab 29 Aplikasi Pertemanan I
30
Bab 30 Perkenalan Pertama Rose Yan
31
Bab 31 Pesan Teruntuk Jennifer Chan
32
Bab 32 Membuat Janji Untuk Bertemu
33
Bab 33 Cafe Tempat Angie Liu Janjian
34
Bab 34 Rose Yan Pergi Ke Cafe
35
Bab 35 Jennifer Chan Bersama Xiuhuan
36
Bab 36 Pertemuan Dua Sahabat Baru
37
Bab 37 Di Dalam Mobil
38
Bab 38 Momen Mengharukan
39
Bab 39 Perbincangan Ringan
40
Bab 40 Usainya Acara
41
Bab 41 Akhirnya Mampir Juga
42
Bab 42 Suatu Ide Bagus
43
Bab 43 Mengantar Rose Yan
44
Bab 44 Paman Deng
45
Bab 45 Masalah Baru Rose Yan
46
Bab 46 Hari Teruntuk Jennifer Chan
47
Bab 47 Menjalankan Rencana Pertama
48
Bab 48 Mendaftar
49
Bab 49 Curahan Hati Rose Yan
50
Bab 50 Waktu Bersama Tiga Sahabat
51
Bab 51 Kejadian Di Sore Hari

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!