(dasar kamu tidak berguna!)
(Ayah menyesal punya anak sepertimu.)
(Lihatlah pecundang ini!)
(Jangan dekat-dekat dengan dia.)
(Dih.. Mati saja sana.)
Antares membuka matanya.
*tes tes tes (tetesan air)
"Hujan... Sudah lama aku tidak merasakan sensasi basah karena bermain air hujan.. "
"Pepohonan... Apakah ini didalam hutan..?"
Antares bangun.
*zzssttt!
"AARGHH!! Kepalaku sakit!!"
"Kenapa banyak sekali ingatan asing bercampur dikepalaku ini!!"
Tak lama kemudian sakit itu hilang dan Antares mulai menyadari bahwa jiwanya telah masuk kedalam tubuh remaja 17 tahun ini yang sebelumnya terbunuh oleh para pembunuh bayaran.
"Antares.. Nama anak ini juga Antares.. Sungguh kebetulan yang aneh.. Sepertinya anak ini tidak berbakat dalam mengembangkan Ki dan ilmu sihir maupun ilmu berpedang dibandingkan saudara-saudaranya.. Kasihan sekali dianggap aib hingga harus terbunuh oleh pembunuh bayaran ayahnya sendiri.."
"Baiklah lukaku sudah sembuh dengan sendirinya , namun kekuatanku belum kembali sepenuhnya."
"Dewa ya.. Benar tujuanku adalah menghancurkan mereka semua.. Pertama aku mulai dari mencari tahu dimana aku sekarang.."
Antares berjalan keluar dari hutan dengan pakaian yang lusuh dipenuhi bercak darah.
[Desa Foren] [Pukul 12.00 P.M]
[Hujan Deras disertai Petir]
[Salah satu bar di Desa Foren]
"HAHAHA! Kau lihat ekspresi bocah itu sebelum dibunuh?"
"Iya! Dia sangat ketakutan sialan! Aku jadi ingin membunuhnya sekali lagi jika dia hidup kembali! HAHAHA!"
"Heh.. Jangan gitu ntar kalo dia beneran hidup lagi gimana!"
"ah kamu ngapain takut! Tinggal kita bunuh lagi saja! HAHA!"
*Crashhh!!!
Pintu Bar tersebut terbuka dengan sangat keras.
"huh?!"
*tap.. tap.. tap.. (berjalan)
*Jgerrrr (petir)
"hei bos... lihatlah siapa yang datang.."
"tidak mungkin! KENAPA KAU MASIH HIDUP!"
"Aku yakin sudah menusuk jantungnya tadi di hutan!"
"ANTARESSS!! MATILAH SEKALI LAGII !!!"
Salah seorang pembunuh itu langsung mengeluarkan pedangnya dan berlari menuju Antares.
"HYAAAA!!"
Dia mengayunkan pedangnya dari atas.
*SLASHHH!!!
*tap
"Huh?"
Antares menangkap pedang itu dengan 2 jarinya.
*CRACK... CRASHHH!!!
Pedang itu dibuatnya hancur hanya dengan kekuatan 2 jari Antares.
"haduh.. Lemah banget! Apakah kamu benar-benar pembunuh bayaran? sepertinya dijamanku dahulu pembunuh bayarannya lebih profesional deh! Aku sungguh kecewa."
*tap
Pembunuh itu langsung mengambil belati kecil yang sudah ia sembunyikan dan melapisinya dengan Ki.
"Hehe kau lengah bodoh!"
*slashh!!
*BRUKKK!!!
Tepat sebelum sang pembunuh melayangkan belati, Antares menendang perutnya dengan sangat keras hingga ia pingsan.
"hei hei.. Bos itu punya fisik yang paling kuat diantara pembunuh bayaran yang lain bukan.. Kenapa malah tumbang karena satu tendangan saja!"
"Ini tidak bisa dibiarkan!"
2 orang sisanya langsung menyerang Antares dengan pedang lapis Ki mereka.
*Slash! Set! Slash! Set!
Antares dengan mudah menghindari serangan mereka semua.
"ini jauh lebih mudah dihindari daripada serangan para dewi itu.."
"APA YANG KAU LANTURKAN DISAAT SEPERTI INI? DEWI? KAU SUDAH GILA!"
*SLASHH! SLASHH SLASHH!!
*Set!!
2 orang itu masih bersikeras melayangkan tebasannya yang ngawur itu.
Antares masih dengan santainya mampu menghindari serangan demi serangan dengan sangat mudah.
"baiklah, waktu bermain telah usai anak anak!"
θεϊκό φως ; καύση ψυχής.
"hei.. Apa yang dia katakan?"
"entahlah, aku belum pernah mendengar bahasa itu?"
*BURNNNN!!!
Seketika tubuh kedua pembunuh bayaran itu terbakar oleh Api berwarna emas hingga seluruh dagingnya meleleh dan menyisakan tulang belulang saja.
"hah... Ki milikku sudah habis.. sial, anak ini benar benar tidak berbakat.. Bahkan kapasitas Ki miliknya saja sangat kecil.."
Sang pemilik bar yang melihat kejadian itu menunduk ketakutan.
"hei pak! sekarang aku ada dimana?"
"t-tolong jangan sakiti aku!"
"cih, aku cuma bertanya saja."
"ini adalah bar milikku berletak di Desa Foren, bagian dari Kerajaan Shina."
"bagian dari kerajaan shina? Memangnya ada berapa kerajaan? Bukannya hanya ada Shina?"
"Hingga lebih dari 1000 tahun yang lalu memang hanya ada Shina, namun terjadi perpecahan dan pemberontakan sehingga Shina terpecah menjadi Shina itu sendiri dan juga Shena."
"apaan.. Kenapa kerajaan bisa terpecah?"
"aku juga tidak tahu.."
"baiklah terimakasih pak!"
Antares pergi meninggalkan Bar itu.
"ini aneh sekali.. Apa yang sebenarnya terjadi.."
Kemudian Ares secara diam diam mencari informasi melalui Agen-Agen rahasia di setiap Desa dan Kota yang ada.
Namun tidak ada Informasi bernilai yang didapat olehnya.
"sial yang aku tahu sekarang hanya nama Antares tidak tercatat dalam buku sejarah manapun sebagai manusia pertama yang berhasil masuk menuju ranah dewa."
"Mereka (para dewa/dewi) mungkin yang telah menghilangkan segala jejak kehidupanku. Padahal aku ingat sekali betapa bahagianya mereka para manusia mengetahui ada bagian dari kaumnya yang berhasil mencapai ranah Dewa kala itu.."
Antares kembali melanjutkan perjalanannya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Regilius
ceritanya bagus sih, tapi kadang aku kurang nyaman sama huruf kecil di awal kata. jadi usahakan ada peningkatan dalam penulisannya 🙏
2024-04-15
1
Angel Beats
ini macam teks ejekan dari orang ya kak.
2024-04-14
1
Bintang Malam
bagus banget kakk, keren²
2024-04-08
1