Bab 8. Malam indah

Malam ini, Kinara datang ke salah satu bar di kota bersama teman-temannya. Ia ingin menikmati masa mudanya dan tak mau terus berada di rumah sesuai perintah papanya, karena tentu Kinara adalah seorang wanita normal yang pasti membutuhkan hiburan seperti itu untuk membuat hidupnya terasa lebih seru dan tidak melulu tentang sekolah.

Kinara dan dua orang temannya terduduk di tempat yang sudah mereka pesan, lalu mereka bertiga tampak asyik menikmati minuman sambil mendengarkan alunan musik yang menggema. Ini bukan kali pertama Kinara datang kesana, sebab gadis itu seringkali datang untuk menenangkan diri dikala banyak masalah yang sedang ia hadapi di dalam hidupnya.

"Eh kin, gue dengar-dengar lu diskors ya sama pihak sekolah? Berapa lama tuh?" tanya Rani, sahabat Kinara.

Kinara memutar bola mata dan menenggak minuman di gelasnya, ia sejujurnya malas membahas mengenai sekolahnya disaat ia sedang ingin menghibur diri. Namun, Kinara juga tak dapat mengelak ketika Rani menanyakan itu padanya.

"Iya ran, gue emang diskors nih gara-gara gue bully si cewek sok alim yang nyebelin itu. Padahal gue kan gak salah, gue cuma mau kasih pelajaran loh ke dia," ucap Kinara.

"Haha, bener banget tuh. Emang cewek-cewek yang kayak gitu harus dikasih pelajaran, pihak sekolah tuh juga gak bisa hukum lu dong cuma karena begitu," ucap Rani.

"Tau tuh, lu sabar aja ya kin! Gue yakin, nanti pihak sekolah juga bakal nyesel udah bertindak semena-mena sama lu!" sahut Ririn, sahabatnya yang lain.

"Yaudah, mending sekarang lu minum lagi nih! Abisin semuanya!" ujar Rani.

Tentu saja Kinara mengangguk dan menyetujui ucapan Rani, ia kembali menuangkan minuman itu ke dalam gelasnya. Lalu, melakukan cheers bersama dua temannya sebelum meminum itu. Ya Kinara tampak tersenyum bahagia, ia puas dapat menikmati malam ini disana.

"Aaahhh...segar banget rasanya, udah lama gue gak begini. Thanks ya guys, kalian udah mau nemenin gue disini!" ucap Kinara.

"Sama-sama Kinara, itulah tugas kita sebagai sahabat. Lagian kita juga senang kok bisa kumpul lagi sama lu disini, abis ini kita joget yuk!" ujar Rani.

"Boleh tuh boleh," Kinara mengangguk setuju.

Disaat mereka asyik minum, tiba-tiba Ririn melihat keberadaan seorang pria yang cukup tampan di depan sana. Ririn pun segera menunjukkan keberadaan pria itu pada Kinara dan juga Rani, ya karena ia tahu betul kalau Kinara pasti menyukai pria itu.

"Eh eh guys, lihat deh tuh ada si Aslan disana! Gila ganteng banget ya dia?" ucap Ririn.

Sontak Kinara serta Rani menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Ririn, mereka melihat sosok Aslan yang merupakan idola di sekolah mereka. Tak disangka tentu kalau Aslan juga ada di tempat seperti itu, karena selama ini mereka mengira bahwa Aslan adalah seorang pria yang disiplin dan baik-baik.

"Ih iya bener, gak nyangka gue ternyata Aslan suka ngedugem juga. Berarti ini kesempatan buat lu kin, tunjukin kalau lu bisa bikin dia luluh!" ucap Rani.

"Hmm, bener juga kata lu. Oke deh gue samperin dia sekarang ya? Kayaknya dia juga sendirian aja tuh, bisa deh gue godain dia. Kalian berdua tunggu disini ya, support gue ya!" ucap Kinara.

"Sip!" Rani dan Ririn kompak mengangkat jempol sambil tersenyum lebar.

Setelahnya, Kinara beranjak dari tempat duduk dan membawa gelas minuman di tangannya. Ia melangkah ke tempat Aslan berada, lalu berniat menggodanya seperti rencana awal.

"Hai Aslan!"

Kinara mendekat dan berdiri tepat di sebelah pria itu sambil masih memegang gelas di tangannya, ia tersenyum dan berharap agar dirinya bisa melancarkan aksinya saat ini. Ia juga melirik ke arah teman-temannya di depan sana, terlihat Rani pun memberi semangat baginya untuk melakukan semua itu.

"Eh ya, kamu Kinara kan? Ada apa ya?" Aslan langsung menoleh dan bangkit dari tempat duduknya untuk menemui gadis itu.

Kinara tersenyum, "Iya benar, gue Kinara. Gue kelas 12 mipa a. Gue boleh gak ikut gabung sama lu duduk disini? Gue bosen nih sendirian," ujarnya.

"Oh gitu, bo-boleh kok. Duduk aja, kebetulan tempat ini juga kosong!" ucap Aslan.

"Thanks ya!"

Tanpa berpikir panjang, Kinara segera duduk di sebelah Aslan dan menaruh gelas miliknya di meja. Ya Kinara sengaja menyibakkan rambutnya ke belakang agar kulit mulusnya dapat terlihat oleh Aslan, terbukti saat ini Aslan langsung terkejut dan ingin sekali menciumnya.

"Umm...kamu suka datang kesini juga ya? Aku kira kamu anak baik-baik, soalnya kamu kan anak IPA. Ternyata masih ada anak IPA yang nakal juga ya?" ujar Aslan.

"Hehe, justru gue sebenarnya gak pengen masuk IPA. Ini kepaksa aja karena bokap yang nyuruh tuh," ucap Kinara.

"Wow! Omong-omong kamu ada urusan apa datang kesini? Biasanya kan cewek kayak kamu tuh jarang banget datang sendirian ke tempat kayak gini," tanya Aslan.

"Ya gue mah beda dari yang lain, gue lebih suka menyendiri kayak gini. Soalnya gue kan lagi kena masalah," jawab Kinara.

Aslan mengernyitkan dahinya, "Masalah apa? Soal cowok kamu ya?" tanyanya.

"Bukan kok, gue mah mana ada cowok sih? Gue itu lagi mikirin soal masalah gue diskors dari sekolah, makanya gue pusing banget nih," jawab Kinara.

"Hah? Kok bisa sih kamu diskors? Emang ada masalah apa?" Aslan sampai terkejut mendengarnya.

"Huft, biasalah pihak sekolah rese. Padahal gue gak salah, tapi gue malah diskors. Udah deh kita gausah bahas itu lagi, gue kan kesini mau tenangin diri," ucap Kinara.

"Ups, iya maaf ya Kinara? Kamu lanjut aja gih minumnya!" ucap Aslan.

Kinara mengangguk dan meminum sedikit minumannya, tapi kemudian ia menyodorkan gelasnya itu pada Aslan. Sontak Aslan terkejut dan terheran-heran dibuatnya, sebab ia tak mengerti apa maksud Kinara melakukan itu.

"Lo mau coba gak? Ini enak loh, ini favorit banget buat gue. Gue jamin lu pasti suka sama minuman ini," ucap Kinara.

"Eee...boleh, tapi kamu gapapa nih? Gak kurang nanti?" ujar Aslan.

"Enggak lah, kan gue bisa pesan lagi. Lo itu kalo masuk sini harus coba minuman ini, supaya afdol!" ucap Kinara.

"Oke deh."

Akhirnya Aslan menenggak minuman di gelas itu sampai habis, ia merasakan kenikmatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Ia menjilat bibirnya sendiri, entah mengapa ia senang meminum minuman yang sebelumnya telah diminum dan disentuh oleh bibir manis milik Kinara.

"Mmhhh, enak banget sih ini. Gimana kalau kita pesan lagi yang banyak? Biar aku yang traktir kamu, mau kan?" ucap Aslan.

"Okay, siapa takut?!" Kinara justru senang mendengarnya.

Ya Aslan pun memanggil pelayan dan memesan minuman itu kembali, ia tentu tak akan menyia-nyiakan kesempatan kali ini untuk bisa mendekati Kinara dan mengajak gadis itu mabuk bersamanya.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!