bab 13

"Oh yasudah, aku mau tidur di sofa saja, kamu boleh tidur di kasur." Tutur ku sambil berjalan ke arah sofa panjang, kebetulan sofa tersebut sangatlah empuk dan nyaman untuk ditiduri.

Melihatku yang berjalan ke arah sofa untuk tidur, Baskara langsung berdiri dan menggiring ku kembali untuk tidur di atas kasur.

"Sudah, biar aku saja yang tidur di sofa, aku janji tidak akan tidur satu ranjang dengan mu." Ujarnya, entah mengapa aku begitu percaya kepada Baskara, dan aku langsung merebahkan tubuhku di atas kasur, lalu aku pun tertidur dengan pulas.

****

Pagi menyapa, aku terbangun karena aku merasakan udara segar masuk ke dalam kamarku, dan saat aku membuka mata ternyata Baskara membuka jendela beserta pintu balkon, dan saat aku lihat jam ternyata sekarang sudah menunjukkan pukul 07.45 pagi.

"Bas, ngapain kamu jam segini udah di luar? Apa gak dingin?" Tanyaku berteriak, aku malas sekali untuk bangun.

"Cari angin, ngomong - ngomong apa kamu pernah USG kandungan mu?" Jawab Baskara.

"Sudah, aku sudah USG sekitar 4 kali, emang nya kenapa?"

"Ayo kita USG lagi, jenis kelamin nya pasti sudah bisa kelihatan ya? Aku penasaran dengan jenis kelamin anakku.". Tuturnya, aku hisa melihat bahwa Baskara terlihat sangat excited untuk melakukan USG padaku.

Aku masih sangat heran sampai sekarang bagaimana Baskara bisa tahu di mana keberadaanku, dan aku juga masih heran kenapa Baskara sangat yakin bahwa anak yang dikandung olehku adalah anaknya, sedangkan aku tidak pernah mengaku bahwa anak ini adalah anak Baskara.

"Bas, ada yang ingin aku tanyakan padamu." Ujarku.

"Kenapa?"

"Kamu tidak akan memb-unu-hku dan juga anak ini kan? " Akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya hal seperti ini kepada Baskara, aku sudah berusaha untuk menahannya, tapi aku penasaran dengan jawaban yang akan dilontarkan oleh Baskara.

Baskara terlihat tersenyum sinis, lalu dia memandang mataku dengan lekat.

"Apa alasannya aku harus mengha-bisi bayi yang tidak memiliki dosa? Meskipun kamu sudah melanggar janji untuk tidak pergi dari kos kosan itu, seharusnya kamu sudah diha-bisi oleh ku dan juga teman teman ku, tapi karena aku tahu yang dikandung olehmu adalah anakku, maka kamu akan selamat untuk sementara." Nafasku tercekat ketika Baskara bilang bahwa aku akan selamat namun untuk sementara.

"Maksudmu? Aku akan dih4bisi ketika aku sudah melahirkan anak ini?" Tanyaku lagi memastikan.

"Lihat saja nanti, kamu jangan terlalu memikirkan masa depan yang memang sulit untuk diketahui, pikirkan saja kesehatanmu dan juga anakku sekarang, jangan stres!" Lalu Baskara pun masuk ke dalam kamar mandi.

Sedangkan aku terus berfikiran fositif bahwa Baskara tidak akan melakukan hal jahat padaku, aku yakin bahwa Baskara tidak akan setega itu apalagi aku adalah ibu dari anaknya.

Setelah bersiap siap dan sekarang waktu sudah menunjukan pukul 09.30 kami pun pergi ke dokter kandungan yang sudah ditunjuk oleh Baskara, aku juga semangat kana aku juga ingin tahu apa jenis kelamin anak ya Yang sedang aku kandung.

"Bas, kamu kenal sama dokter kandungan yang akan kita tuju sekarang?" Tanyaku.

"Kenal!" Jawabnya singkat.

Lalu setelah itu tidak ada percakapan sama sekali selama di perjalanan, ternyata ketika sudah spai tempatnya, ini ternyata dokter yang membuka praktek sendiri di rumah, aku lihat ada beberapa motor dan mobil ter parkir cukup banyak di halaman depan rumahnya.

"Kamu juga kayak nya familiar deh sama orang ini, karwna dia sering lalu lalang di area kos kosan" aku pun mengangguk mendengar keterangan dari Baskara.

Setelah masuk dan melakukan pendaftaran, aku diperkirakan untuk menunggu sekitar 5 pasien lagi, dokter yang bernama dokter Adara ini sepertinya begitu dipercaya oleh banyak orang.

"Ibu Deva." Akhirnya akupun dipanggil dan Baskara pun ikut masuk. Ke dalam ruangan dokter, dan saat aku masuk

....

"Astaga!, Bas, ayo kita ergi cari dokter yang lain, aku gak mau diperiksa disini." Spontan aku langsung menolak untuk masuk ke ruangan dokter, karena saat aku masuk ternyata dokter Adara adalah orang yang waktu itu mengancamku dengan ancaman akan membuat sup ja-nin.

"Masuklah, jangan takut seperti itu aku hanya bercanda saja waktu itu." Titah dokter Adara dengan datar.

Sebenarnya dokter Adara ini sangat cantik, namun menurutku parasnya menyeramkan, wajah dan tubuhnya sangatlah putih dan tinggi, bahkan aku jika melihat dokter Adara langsung teringat kepada wajah wajah pemain twilight yang menjadi keluarga edward.

"Tenang, ada aku disini! Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakiti kamu, percayalah!" Karena Baskara menjamin bahwa aku tidak akan disakiti oleh siapapun, aku memberanikan diri untuk perlahan masuk ke ruangan dokter.

"Bas, sudah kubilang kan bahwa perempuan ini sedang mengandung, untung saja kamu berhasil menemukan nya, aku nggak nyangka kalau anak yang dikandung perempuan ini adalah anak kamu, jika dari awal aku tahu bahwa itu adalh anak kamu, makam aku tidak akan membuan lelucon yang membuatnya takut hahaha!" Tutur dokter Adara kepada Baskara.

"Ya begitukah, ke depannya kamu jangan bermain-main lahi dengan Deva atau kamu akan tahu akibatnya!' ucap Baskara seperti mengancam.

"Tenang! Slow aku juga tahu."

Akhirnya prosesi USG pun dilakukan aku terharu ketika melihat anakku tumbuh dengan sempurna.

"Bayu nya sehat ha, jenis kelamin nya sebentar aku zoom dulu."

"Laki laki, selamat anak kalian kemungkinan besar adalah laki laki!" Aku tersenyum dan refleks aku langsung melihat ke arah Baskara yang ternyata tak kalah Bahagia dari aku.

Setelah semuanya selesai aku pun berpamitan kepada dokter Adara dan keluar dari ruangannya dan saat aku keluar ruangan aku tidak sengaja berpapasan dengan Dela dan juga ibu, sontak aku menutup perutku yang sudah sangat buncit.

"Deva!!! Jadi selama ini kamu menghilang itu karena kamu sedang hamil? Kaoan kamu menikah hah?"

Pov Baskara

Deva langsung setengah bersembunyi dibelakang tubuhku, aku melihat ada satu perempuan hamil besar dan juga seorang wanita paruh baya menghampiri Deva, mereka ber sua seperti orang yang akan menyerang Deva.

"Kamu siapanya Deva hah? Atau jangan-jangan kalian ini pasangan kumpul kebo sampai sampai Deva hamil ? Wahhh tidak habis fikir, ternyata ibu punya anak bobrok ayang tidak ounya malu seperti kamu!" Deva dihujat dan dimaki oleh ibunya sendiri di depan banyak orang.

Aku bisa melihat tatapan orang orang di sini seperti mencibir dan menghakimi Deva, aku harus bertindak bagaimana caranya aku bisa melindungi Deva dari makian ibunya.

"Bu, sebaiknya kita bicarakan ini fi tempat lain, jangan di sini, malu dilihat banyak orang!" Ucapku berusaha untuk tidak menimbulkan ribut ribut di depan banyak orang.

"Haahh, kamu juga ! Kenapa mau maunya sama perempuan kaya si Deva, kalau di lihat-lihat kamu itu sangat tampan, kenapa mau sama si Deva yang sudah menjadi perawan tua!" Aku benar-benar sudah tidak habis pikir kepada ibunya Deva, kenapa dia sangat menggebu gebu untuk mempermalukan dan menyakiti Deva .

"Bu, sudahlah! Sebaiknya kita bawa laki laki ini dan juga kak Deva ke rumah biar dia habis sama bapak!" Gumam perempuan yang aku tebak, dia adalah adik nya Deva.

"Ayo, sekarang kalian ikut ke rumah, kalian berdua harus menjelaskan semua ini kepada keluarga, Dela! Kamu periksa kandungan nya besok saja, sekarang kita selesaikan dulu permasalahan yang di buat oleh anak tidak tahu diri ini!" Aku dan juga Deva setuju.

"Dela, cepat pesan taksi online, ibu yakin laki laki ini hanya modal tampang saja! Tapi aslinya dia adalah laki-laki kere, bisa jadi kakakmu yang bodoh itu yang membiayai hidup laki laki kere ini!" Ibunya Deva tidak henti-hentinya menghinaku dan juga Deva, dia seperti tidak Puas mempermalukan Deva di depan banyak orang.

"Dev, ayo naik, nanti tunjukan jalan kerumah mu!" Aku membuka kan pintu mobil dan mempersilahkan Deva untuk masuk kr dalam mobil pajero sport ku.

Dan aku bisa melihat dari sudut mataku bahwa adik dan juga ibunya Deva terlihat melongo seperti tidak percaya.

"Bu, kita nebeng sama ka Deva saja, dari paada harus nungguin taksi online lama datangnya, mungpung belum pesan taksinya aku mau nebeng saja!" Lalu dengan tidak tahu malu adiknya langsung masuk begitu saja ke dalam mobilku, begitu pula dengan ibunya.

"Heh kamu, nyicil mobil mewah kaya gini berapa sebulan nya? Jadi anak muda itu jangan terlalu banyak cicilan, apalagi nyicil mobil mewah kaya gini!" Tutur ibu Deva, aku sama sekali enggan untun menjawab pertanyaan karena menurutku pertanyaan itu sama sekali tidak berbobot, lagian kesan pertama aku bertemu dengan keluarga Deva itu sangat lah buruk dan sangat menyebalkan.

"Budek dia bu, sayang banget ganteng ganteng budeg!"

Setelah menempuh perjalanan sekitaran 50 menit akhirnya kami pun tiba di depan rumah Deva, rumah sederhana yang hanya muat satu mobil saja dan aku lihat ada seorang bapak-bapak sedang duduk Meroko di delan teras, begitu melihat kedatangan mobil ku, bapak bapak tersebut langsung berdiri.

"Pak, bapak bukannya lagi sakit ya? Aku dapat kabar dari Dela kalau bapak lagi sakit!" Deva langsung menghampiri balaknya, dia terlihat sangat khawatir.

Plak

Namun bukan nya menjawab, bapaknya Deva malah langsung menampar Deva, wajahnya terlihat sangat murka, bahkan suara tamparan memancing warga yang sedang lewat di depan rumah Deva untuk berhenti.

"Apa apaan ini? Kamu pulang kesini hanya membawa aib!" Pekik bapak Deva sambil meihat ke arah lerut Deva .

Aku memaklumi kemarahan dari keluarga Deva, Deva sepertinya sudah lama tidak pulang, dan giliran dia pulang dia sedang mengandung.

"Pak, sudah kita bicarakan di dalam saja, malu dilihat banyak tetangga!" Cetus Dela, laku kamu semua masuk ke dalam rumah Deva.

Di dalam ruang tamu aku melihat ada seorang pria muda yang sedang bermain game, pria itu benar-benar fokus sampai kami masuk ke dalam ruang tamu saja dia tidak sadar

"Deva! Coba jelaskan kelada bapak dan juga ibu apa yang sebenarnya terjadi padamu sampai sampai kamu hamil?" Tanya ibu Deva.

"Bu, pertanyaan nya kok bodoh kaya gitu sih, ya jelas Deva dan pria ini melakukan hubungan terlarang sampai sampai Deva bisa hamil, ibu ini gimana sih !" Sanggah Dela yang sangat tidak sopan.

#sebelum nunggu buka up dulu ahh takut ya ada yang kangen sama cerita uthor hehe😍 selamat berbuka puasa buat temen temen semua lfyuu all😍❤️

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!