BAB 14

Setelah sampai dikelas.Mei pun langsung mengeluarkan buku nya dan berusaha untuk berkosentrasi belajar karena hari ini ada tes untuk bab akhir dari pelajaran sejarah.

Beberapa lama kemudian

*hei...apa yang sedang kau baca! " ucap Rani yang baru saja masuk kekelas

"Oh ini cuman mengulang yang aku pelajari tadi malam" ucap Mei lagi

"oh ya bagaimana urusanmu dengan Adrian?"tanya Mei kemudian

"urusan apa?kau jangan aneh aneh deh ya!" ucap Rani dengan wajah cemberut

"memang kau tidak bosan apa di gangguin trus,udahlah ajak berteman saja toh kita juga mau kelulusan sebentar lagi"ucap mei lagi.

"yaaa!!!....kau pikir gampang apa melakukan hal demikian,gengsilah aku!ucap Rani lagi

"hehh....turunin sedikit gengsimu itu,itu tidak akan membuatmu kenyang tau gak,tapi kalau kau mau berteman dengan fans mu itu,paling gak kau bisa ngajak makan bareng"ucap Mei lagi dengan wajah menahan tawanya

"Takkk"

"Awww"

"apa yang kau lakukan,kau mau mengurangi kadar kepintaran ku hah!!ucap Mei dengan mata melotot pada Rani

"hahahaha.....rasain tuh...kau seperti emak emak komplek aja,suka banget ngosip yang aneh begitu"ucap Rani

"hehh....siapa yang ngegosip ya,aku hanya memberi saran saja,terima syukur nggak ya sudah! menyebalkan sekali kau ini" ucap Mei dengan bertolak pinggang

"Iya...iya Bu,sorry banget ya...tapi untuk saran yang kau usulkan itu sepertinya tidak bisa deh"ucap Rani lagi

"hmmm..."dengus Mei

"Sana kau jangan menggangguku aku mau belajar dulu,kalau kau mau tetap disini ambil bukumu dan kita belajar bersama"ucap Mei dengan kesal

"Ahh....nanti saja aku mau cari cemilan di kantin,aku lapar tahu"ucap Rani sambil berlalu pergi menuju kantin sekolah membuat mei geleng geleng kepala

"hei kok kamu pergi...Ran..Rani..!teriak Mei sambil menyusul Rani yang berjalan keluar kelas

Mereka pun pergi ke kantin sekolah untuk membeli cemilan sekedar untuk teman belajar mereka

Kringggg....

lonceng tanda masuk kelas pun berbunyi,dan kini ujian di sekolah SMP negeri 2 Tunas bangsa segera di mulai.

Sementara di rumah ibu Ratih

"Bagaimana kak,apakah kakak jadi untuk berinvestasi di perusahaan ku itu?tanya Arman

"kalau takut tidak perlu banyak banyak dulu kak"ucap Arman lagi

"hmmm baiklah,kalau begitu 5 juta saja bisa tidak,soalnya Kaka harus membeli barang dagangan toko ini dulu juga membayar utang ke Kenan sebagian jadi sekarang kakak hanya punya uang 5 juta rupiah saja"ucap ibu Ratih

"Iya kak gpp,aku juga awalnya hanya investasi 5 juta juga,tapi memang nanti dapatnya juga gak sebanyak kalau kita invesnya 30 juta kak"ucap Arman lagi

"Baiklah gak apa apa,karena sekarang hanya ini saja uang yang ada padaku"ucap ibu lagi

"Berapa nomor rekeningmu man,biar kakak transfer aja.

" ya Kak nomor rekening ku adalah 8505........,.....,"Arman sambil menyebut nomor rekeningnya

"Sudah Kakak transfer man,Kaka invesnya segitu aja ya dulu,nanti kalau punya uang akan Kakak tambah lagi"ucap Bu Ratih

""Iya kak gak apa apa,ini nanti kalau ada lagi bisa di tambah"ucap Arman sambil memeriksa rekeningnya dan langsung pamit pergi dari kediaman ibu Ratih

"Udah masuk kak,kalau begitu aku pamit dulu,masih ada pekerjaan yang harus aku lakukan"ucap Arman seraya berjalan pergi

"Iya man,hati hati"ucap ibu sambil mengantarkan Arman keluar

Sementara ayah pagi itu sedang keluar untuk berbelanja pakan untuk ternak yang ada di belakang rumahnya,ayah teguh selalu berbelanja sendiri kalau untuk pekerjaannya.

"Bu,Arman baru dari sini ya?ayah melihatnya di ujung jalan depan ketika akan masuk kesini"tanya ayah pada ibu Ratih

"Iya yah,ia pamit katanya gak bisa lama karena ada pekerjaan yang harus ia lakukan lagi"ucap ibu Ratih menjelaskan pada ayah

"Ibu tetap memberikan uang itu pada Arman?tanya ayah lagi

"Iya yah tidak apa apa,semua sudah aku perhitungkan,buat belanja kebutuhan toko dan buat membayar Kenan juga sudah ibu siapkan dan hanya sedikit saja yang ibu investasikan pada Arman"jelas ibu pada ayah

"Ya sudahlah Bu,kalau begitu,toh uangnya juga sudah ibu bayarkan ke Arman,ayah tidak bisa ngomong apa apa lagi sekarang"ucap ayah dengan menghela napas beratnya

Sementara itu di sekolah

"Yesss....!!!!akhirnya selesai juga ujiannya,ah senangnya!!"ucap Rani pada mei yang sama sama keluar dari kelas

"Takk"

"Awww"

"Hei apa yang kau lakukan Mei,kau pikir kepalaku ini apaan hah..bisa kau jitak seenaknya begitu!!ucap Rani dengan wajah cemberutnya

"Heh...kau teriak teriak begitu,kita masih di depan kelas ya..dan yang lain masih ada yang belum selesai...suaramu yang cempreng itu bisa mengganggu yang lain lho"ucap Mei lagi

"Kitakan sudah di luar,jadi bebas dong aku mau teriak seperti apa pun"ucap Rani

"Iya tidak apa apa sih,tapi apa kau melihat wajah guru pengawas tadi yang masih mengawasi dan berdiri di pintu kelas?"tanya Mei lagi

"Memang kenapa?"tanya Rani lagi

"Kau tanya kenapa!!kau mau di Tegur olehnya?

"Enggak!!

"Ah sudahlah,aneh bicara denganmu yang lagi gak jelas gitu"ucap Mei sambil berlalu meninggalkan Rani yang kebingungan

"Eh..dia yang aneh kok.malah bilang aku yang aneh ya...stress ya dia kebanyakan belajar"gumam Rani sambil menggaruk kepalanya

"Ehh...Mei..Mei tunggu aku!!!teriak Rani sambil menyusul Mei

Akhirnya kedua sahabat itu pun pergi keluar karena akan pulang kembali kerumah masing masing.

"Hei..Mei tunggu..kamu mau kemana?tanya Rani yang berjalan disisi Mei karena melihat arah jalan yang disusuri sama dengan jalan kerumah Rani.

"Aku mau ke perpustakaan daerah kamu mau ikut nggak?"tanya Mei pada rani

"Mauuu..ayo my best friend"ucap Rani sambil merangkul sahabatnya itu

Mereka pun jalan bersama ke perpustakaan daerah yang ada di sana sambil bercanda dan bersenda gurau.

"Mei ngapain kamu ke perpustakaan"tanya Rani pada mei setelah mereka sampai pada gerbang perpustakaan daerah

"Aku mau mencari buku tentang kesehatan atau mungkin kedokteran dan juga kalau ada novel yang menarik aku akan meminjamnya untuk kubaca nanti ketika senggang"ucap mei

"Kalau kamu mau cari buku apa"tanya Mei lagi

"Tidak ada!aku hanya mengikutimu saja,karena arah ke rumahku juga kesini jadi aku ikut kamu saja,lagian dirumah juga gak ada orang karena pada kerja semua,kalau aku pulang aku akan sendirian di rumah"ucap Rani menjelaskan

Rani adalah seorang anak bungsu dari 3 bersaudara.

Ayahnya bekerja di sebuah bank swasta yang cukup terkenal dan ibunya bekerja di sebuah agen properti di kota itu,sedang kakak laki laki tertuanya sudah menikah dan tinggal di kota lain sedangkan kakak perempuan nya bekerja di sebuah perusahaan ekspor import di kota.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!