Kembali pada waktu dimana jimy dan tiga tetua bertemu.
"Ya ampun, apa yang ingin dibicarakan cucu kecil ku". Kata Tetua pertama sambil tertawa
Mendengar itu Jimy hanya tersenyum masam. Dia tahu ketiga orang tua ini selalu menganggap dirinya sebagai cucunya sendiri.
"Meskipun udah bertahun - tahun kau masih memanggilku seperti itu"
"Jimy meskipun kau adalah Dewa Perang Ryyu, di mata kami kau tetaplah cucu kecil kami" Saut tetua kedua dengan lembut
"Kalian berdua berhentilah menggoda Jimy. Ngomong - ngomong kau pasti ingin membicarakan sesuatu yang penting kan Jemy" Ucap tetua ketiga sambil tersenyum lembut.
Jimy menghela napas dan berkata "kakek aku udah memutuskan untuk mengambi cuti sementara waktu, aku ingin menjalani hidup sebagai manusia normal, oleh karena itu aku ingin pergi kota leaftown, kota dimana aku tumbuh"
Ketika mereka mendengar ini, ketiga tetua terkejut, tapi langsung kembali tersenyum
"Jimy jika itu keputusanmu maka kami mengizinkannya" kata tetua pertama
Mendengar ini Jimy sedikit terkejut, dia menyangka ketiga orang tua ini pasti menentangnya. Lalu setelah itu terjadi perdebatan sampai salah satu pihak menyerah, itulah yang biasa terjadi antara Jimy dan ketiga tetua.
"Benarkah ?"
"Tentu benar, sebelumnya kami bertiga sudah mendiskusikan kalau cepat atau lambat kau pasti akan mengatakan ini" Jawab tetua kedua sambil tersenyum.
"Terima kasih kakek kedua"
"Tapi Jimy kau harus memberitahu semua anggota Division tentang ini, agar mereka tidak khawatir. Lalu meskipun kau cuti, seandainya terjadi keadaan darurat di negara ini, kau harus siap menjalankan kewajibanmu sebagai Dewa Perang Ryyu lagi Jimy" Ucap tetua ketiga dengan nada serius
"Jangan khawatir kakek ketiga, aku tidak akan melupakan tugasku sebagai Dewa Perang Ryyu" Jawab Jemy tegas.
Mendengar ini ketiga mengangguk puas. Lalu tetua pertama ingat sesuatu "Jimy apakah alasan mu menganmbil cuti juga untuk menyelidiki tentang kematian orang tuamu"
Mendengar pernyataan tetua pertama Jimy hanya mengangguk.
"Jimy dengan menggunakan statusmu kau bahkan bisa menyelidiki tentang kematian orang tuamu saat ini juga, kau hanya perlu menyebutkan pihak mana yang kau curigai, lalu biarakan pasukanmu menekan mereka dengan segala cara, dengan ini kau pasti mendapatkan hasilnya dengan cepat" Saran Tetua pertama.
"Kakek pertama, ini adalah masalah pribadiku aku tidak bisa memanfaatkan statusku demi kepentingan pribadiku, lagi pula statusku harus digunakan untuk kepentingan negara" Jawab Jimy sambil dengan nada tegas
"Kecuali masalah ini dapat mempengaruhi keamanan negara, dengan ini aku tidak akan ragu menggunakan statusku" Tambah Jimy
Kata - Kata ini membuat ketiga tetua kagum. Mereka bertiga tidak menyangka pemuda di depannya akan mengatakan hal seperti itu.
"Baiklah Jimy jika itu maumu, kami akan mendukungnya, semoga kau bisa menyelesaikan masalah mu dengan lancar" Ucap tetua kedua dengan lembut.
"Lalu apa yang akan kau lakukan di leaftown Jimy" tanya tetua ketiga.
"Ketika disana aku ingin menjalani kehidupan orang biasa, aku akan bekerja sebagai pekerja biasa, seperti menjadi pelayan restoran, kurir atau tukang bangunan" jawab Jimy santai.
Mendengar ini ketiga tetua terbatuk - batuk
"Jimy kau mempunyai banyak uang kenapa harus bekerja seperti itu"
"Benar Jimy bahkan jika kau ingin menjalani hidup sebagai orang biasa kau tidak perlu bekerja sperti itu"
"Sudah-sudah kalian berdua, aku yakin Jimy melakukan itu karena dia sudah mempunyai alasannya sendiri" tegur tetua ketiga dengan tenang.
"Kakek ketiga kau benar, alasan aku melakukan itu, karena aku ingin mengetahui apakah orang-orang hanya menilai seseorang dari penampilan luarnya saja dan bagaimana orang dari kelas rendah diperlakukan di masyarakat, tentu saja aku tidak membenci orang-orang itu, lagi pula itu hak mereka"
"Tapi jika seseorang menilai bahkan merendahkan orang lain yang ada di bawahnya, maka orang itu perlu dihukum, bagaimana juga sebagai manusia kita harus saling menghormati terlepas dari status maupun latar belakang. Benar kan kakek ?" Tambah Jimy.
Ketiga tetua hanya tersenyum kecut ketika mendengar itu. Bagaimanapun dia adalah Dewa Perang Ryyu yang dikagumi banyak orang, dan orang - orang juga tak menyangka Dewa Perang Ryyu akan melakukan hal itu. Tapi ketiga tetua yakin Jimy melakukan itu punya alasan lain. Itulah meskipun mereka terkejut, tapi mereka tidak melarangnya.
"Aku juga merasa menjalani hidup sebagai orang dibawah rata - rata juga bisa melatih emosi dan mentalku" Kata Jimy dalam hati.
"Kalau begitu semoga kau menikmati hidup barumu Jimy. Oh ya Jimy satu hal lagi, jika kau mendapat masalah yang tidak bisa kau selesaikan, kau bisa menghubungi kami kapanpun. Atau kau bisa langsung datang kesini" Kata tetua pertama dengan penuh perhatian.
Dengan wajah senang Jimy menjawab
"Kakek kalau begitu aku permisi, sampai jumpa lagi kakek"
Setelah Jimy meninggalkan ruangan ketiga tetua saling mengobrol, tetua pertama membuka obrolan.
"Akhirnya dia pergi juga, aku tidak menyangka akan merasa sedih ini"
Tetua kedua disampingnya juga berkata "Ya apa boleh buat, biarkan dia menjalani hidup sebagai manusia normal, bagaimanapun sejak bergabung dengan militer dia hanya fokus berlatih dan meningkatkan kemampuannya, sekarang biarkan dia bebas"
"Meskipun dia selalu tersenyum, tapi aku tahu dia selalu merasa kesepian" Tambahnya.
"Aku masih ingat ketika 11 tahun lalu ketika aku pertama kalinya bertemu dengannya, saat itu aku langsung tahu kalau anak ini sangat berbeda" Ucap tetua ketiga sambil mengingat masa lalu.
"Oh ya ini buku tentang pengobatan kuno, tidak ada dari kami yang bisa mempelajarinya, jadi aku berikan padamu, anggap saja hadiah dari kami bertiga" Tambahnya sambil melemparkan buku kuno.
Beberapa saat kemudian tetua pertama juga merasa nostalgia mendengar ini "Dulu aku tidak menyangka kalo anak yang tumbuh di panti asuhan memiliki sikap dan kemampuan seperti itu"
Sambil mengatakan itu dia mengingat masa lalu. Waktu itu pertama Jimy dibawa ke akademi militer secara diam-diam tanpa sepengetahuan pihak panti asuhan dia memiliki ekpresi tenang, bahkan sikap yang dia tunjukan berbeda dengan anak - anak yang tumbuh di panti asuhan.
Cara dia bericara, cara dia makan, dan pengetahuannya benar-benar berbeda. Bisanya anak-anak yang memiliki sikap seperti ini adalah anak-anak keluarga kaya yang telah dilatih etiket bangsawan sejak kecil. Tapi meskipun Jimy tumbuh di panti asuhan dia memiliki sikap seperti itu. Itulah yang membuatnya menonjol dari anak-anak lain.
Ditambah ada beberapa orang yang mengawasi Jimy secara diam-diam. Tapi setelah tetua melakukan penyelidikan, akhirnya mereka menemukan titik terang. Alasan Jimy mempunyai sikap seperti bangsawan karena dia berasal dari keluarga Gate di Clifftown yaitu salah satu keluarga terkaya di China.
Dan alasan kenapan Jimy berada di panti asuhan Leaftown karena orang tuanya berselisih dengan kakeknya sekaligus kepala keluarga Gate, sehingga mereka tinggal di Leaftown. Namun setelah beberapa bulan orang tuanya dibunuh oleh orang misterius.
Kemudian Jimy dimasukkan ke panti asuhan Leaftown oleh pelayan orang tuanya tanpa sepengetahuan keluarga Gate, waktu itu dia berusia 8th. Bahkan untuk menjaga keselamatannya pelayan orang tuanya mengganti semua staf panti asuhan dengan orang kepercayaannya.
Sampai usia tiga belas tahun Jimy dimasukkan ke akademi militer, agar menghindari kecurigaan tetua ketiga menggunakan teknik metafisika pada semua orang di panti asuhan dan sekitarnya. Teknik ini membuat mereka mengalami ilusi, dimana mereka melihat Jimy melakukan aktivitas seperti biasanya.
alasan dia membawa Jimy ke akademi militer karena dia tidak ingin anak dengan bakat seperti ini menjadi sia-sia. Setelah Jimy berusia 20 tahun tetua ketiga menceritakan semuanya padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
Darwito
few rv
2024-04-23
3
Darwito
tree ce
2024-04-23
0
Alcatraz
oke lanjut Thorrr upnya
2024-03-29
0