Traveling Companion

Setelah berhasil menyelamatkan sebagian besar penduduk desa elf dan menemukan tempat perlindungan sementara, Vincent memutuskan untuk pergi karena menganggap tugasnya telah selesai. Dia merasa bahwa kedatangannya hanya sebagai tanggapan terhadap permintaan Elion, Elf yang tidak sengaja dia temui malam itu.

"Saya telah melakukan yang terbaik untuk membantu," ujar Vincent kepada Elion dan Elysia. "Sekarang, saya harus pergi."

Elion dan Elysia saling bertatapan, merasa sedikit kehilangan dengan kepergian Vincent. Meskipun hanya sebentar, kehadirannya telah memberi mereka harapan dan kekuatan untuk melanjutkan.

"Tetapi Vincent, apa rencanamu selanjutnya?" tanya Elysia dengan nada kekhawatiran. "Apakah kamu akan baik-baik saja sendirian?"

Vincent tersenyum, mencoba memberikan sedikit kelegaan di tengah kehancuran itu. "Saya akan baik-baik saja. Saya telah terbiasa menjalani petualangan sendirian. Jangan khawatir."

Elion mengangguk, mengerti bahwa kepergian Vincent adalah bagian dari takdirnya. "Terima kasih, Vincent. Semoga keberuntungan selalu menyertaimu di setiap langkahmu."

Dengan perasaan campuran antara rasa kehilangan dan harapan yang baru, Vincent meninggalkan desa elf itu, melangkah ke arah petualangannya yang tak terduga selanjutnya. Meskipun ia tahu bahwa tantangan besar menantinya di dunia Ardentia yang penuh intrik dan konflik, dia siap menghadapinya dengan tekad dan keberanian yang tak tergoyahkan.

.......

...***...

.......

Vincent melangkah dengan langkah mantap menuju arah barat, menuju perbatasan Kerajaan Aetheria. Di tengah langkahnya, dia merenungkan betapa sulitnya situasi yang dihadapi oleh desa elf, terjebak di antara ketegangan antar ras dan konflik politik antar kerajaan. Meskipun dia tidak yakin apa yang akan dia temui di Kerajaan Aetheria, dia merasa bahwa itu adalah langkah yang tepat untuk saat ini.

Dengan senjatanya yang selalu siap di sisinya dan tekad yang kuat di hatinya, Vincent bersiap untuk menghadapi apa pun yang akan dia temui di Kerajaan Aetheria. Baginya, perjalanan ini adalah awal dari petualangan baru yang penuh dengan kesempatan, tantangan, dan harapan untuk membangun kembali kehidupan yang hancur di tengah-tengah dunia yang penuh intrik dan konflik.

"Vincent!"

Tiba-tiba, Vincent mendengar seseorang memanggilnya, dan dia berbalik hanya untuk menemukan sosok Elion dan Elysia. Keduanya membawa barang-barang bersama mereka, tampaknya akan pergi ke suatu tempat.

Vincent berhenti berjalan, dan keduanya mendekatinya.

"Akhirnya kami bisa menyusulmu," kata Elion sambil mengatur nafasnya. Sepertinya Elion dan Elysia bergerak dengan tergesa-gesa untuk menyusulnya.

"Mengapa?" tanya Vincent, bingung dengan kehadiran keduanya.

"Kami ingin melihat dunia di luar desa kami," jawab Elysia dengan sedikit ragu. "Kamu tahu? Kamu mengubah pandangan kami terhadap manusia..." Kata Elysia dengan rona merah di pipinya. "Jadi, bersyukurlah, oke! Karena aku-- maksudku, kami akan menemani perjalananmu."

"Tapi aku akan menuju Kerajaan Aetheria," kata Vincent, mencoba menjelaskan, namun Elysia memotongnya.

"Kalau begitu, kita bisa pergi ke Kerajaan Veridian Alliance, itu lebih mudah," jawab Elysia.

Vincent merenung sejenak. Kerajaan Veridian Alliance memang pilihan yang lebih aman, terutama dengan kehadiran Elysia dan Elion yang akan menemani. Mungkin itu adalah langkah yang bijak.

Vincent menyadari bahwa kehadiran Elion dan Elysia membawa sedikit cahaya dalam kegelapan yang telah lama menyelimutinya. Sejak kehilangan rekan-rekannya di misi terakhir, dia terperangkap dalam labirin rasa bersalah dan trauma yang sulit untuk dilepaskan. Namun, melihat upaya Elysia dan Elion untuk mendampinginya membuatnya merasa bahwa dia tidak sendirian lagi.

Saat-saat terakhir bersama rekan-rekannya terus menghantuinya, tetapi Vincent menemukan sedikit ketenangan dalam kenyataan bahwa ada orang-orang yang peduli padanya di dunia ini. Perubahan ini menyegarkan bagi Vincent, yang telah terlalu lama terisolasi dalam kesedihan dan kesendirian.

Wajah-wajah yang dulu akrab di Shadow Vanguards muncul di dalam ingatan Vincent, membawa kembali kenangan-kenangan indah dan pahit dari masa lalu. Meskipun mereka telah pergi, senyum kecil muncul di wajah Vincent saat dia mengingat momen-momen bersama mereka, saat mereka masih bersama-sama sebagai tim yang tak terkalahkan.

Setiap wajah membawa cerita sendiri, cerita tentang persahabatan, keberanian, dan pengorbanan. Meskipun masa lalu mereka telah menjadi bayangan yang suram, kenangan-kenangan itu tetap hidup di hati Vincent, memberinya kekuatan dan ketabahan untuk melanjutkan hidup, bahkan ketika cobaan dan tantangan terus menghampirinya.

Meskipun masih terbayang oleh bayang-bayang masa lalunya, Vincent merasa bahwa mungkin ada harapan bagi masa depannya, terutama dengan dukungan dari Elion dan Elysia. Mereka telah membuka pintu untuknya, dan sekarang dia siap melangkah maju dengan tekad yang baru.

Dalam cahaya matahari yang perlahan-lahan mulai menembus celah awan, Vincent mengangkat kepala dengan tekad yang baru. Dia tahu bahwa meskipun masa lalu tidak bisa diubah, dia memiliki kekuatan untuk membentuk masa depannya sendiri. Dengan perasaan hangat dari kenangan-kenangan itu, dia siap menghadapi apa pun yang ada di depannya, karena dia tahu bahwa dia tidak sendirian.

Vincent melihat Elion dan Elysia dengan tatapan penuh pertimbangan. Meskipun awalnya terkejut dengan keputusan mereka untuk ikut dengannya, dia juga merasa lega mengetahui bahwa ada teman yang akan menemani perjalanan sulitnya.

"Dengan senang hati aku akan menerima kalian sebagai teman seperjalanan," kata Vincent akhirnya, tersenyum hangat kepada keduanya. "Kerajaan Veridian Alliance menjadi tujuan yang tepat untuk saat ini. Kita akan melangkah bersama dan menjelajahi dunia di luar desa kalian."

Elion dan Elysia tersenyum lega, merasa senang mendapatkan persetujuan dari Vincent. Mereka sudah lama ingin melihat dunia di luar desa mereka sendiri, dan keputusan untuk ikut dengan Vincent terasa seperti langkah yang tepat.

"Kami siap menghadapi apa pun yang akan datang," ujar Elion dengan tekad yang kuat.

"Dengan bantuanmu, kami yakin kami akan menemukan keberuntungan di luar sana," tambah Elysia, matanya bersinar penuh semangat.

Vincent mengangguk, merasa senang dengan semangat dan antusiasme teman-temannya. Meskipun perjalanan yang akan dihadapi penuh dengan ketidakpastian dan bahaya, dia yakin bahwa bersama, mereka akan bisa mengatasi semua rintangan.

Dengan hati yang penuh harapan dan tekad yang kuat, Vincent, Elion, dan Elysia melanjutkan perjalanan mereka menuju Kerajaan Veridian Alliance. Mereka tidak tahu apa yang akan mereka temui di sana, namun dengan keyakinan bahwa persahabatan mereka akan menjadi kekuatan yang tak tergoyahkan, mereka siap menghadapi semua yang ada di depan mereka.

Di bawah langit yang cerah dan diiringi oleh semangat petualangan, ketiga teman itu melangkah maju, siap menghadapi dunia yang baru dengan segala kemungkinan dan tantangan yang ada. Meskipun perjalanan akan sulit, mereka tahu bahwa bersama, mereka bisa menghadapi segala sesuatu.

Terpopuler

Comments

Sampah Satu

Sampah Satu

semangaat

2024-03-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!