Menonton Film

Di hari minggu ini, aku bagun pada pukul 05.30 lalu bersiap-siap untuk lari pagi di taman dekat rumah. Aku berangkat dari rumah pada jam 6 menuju taman. Di taman ku awali dengan berjalan santai sebanyak 3 putaran, setelah itu berlari sebanyak 5 putaran. Selesai berlari, aku memutuskan untuk beristirahat pada bangku taman, menikmati pemandangan sambil mendengarkan musik menggunakan earphone.

Saat sedang melamun, tiba-tiba saja dering hp ku berbunyi, aku terkejut saat melihat layar karena yang menelpon ku adalah Marvin. Aku terdiam sejenak, lalu mengangkatnya.

......................

...Marvin...

Halo?

^^^Iya, ada apa?^^^

Hmm rey, mau nonton film?

^^^Eh, film apa chel?^^^

Anime sih, aku ga tau harus ajak siapa.

^^^Aku sih ayo aja, jam?^^^

Ambil yang sore gimana?

^^^Boleh boleh^^^

^^^Ketemuan langsung di bioskop kan?^^^

Engga, aku jemput ke rumah jam 14.30

Oke kalau gitu udah dulu, dah.

^^^...Ah iya, dah......^^^

......................

Selesai bertelepon, aku diam seribu bahasa. Merasa tidak percaya seorang Marvin mengajak ku menonton film bersama, ya... Meskipun ia mengajak ku karena tidak tau harus mengajak siapa lagi.

Aku berjalan pulang dengan bersemangat dan bahagia. Selama perjalanan menuju rumah, aku tidak bisa berhenti tersenyum. Pada saat sampai di rumah pun aku langsung mengatakan "AKU PULANG" dengan suara yang kencang. Sudah tidak bisa ku sembunyikan lagi rasa bahagia ku ini, bahkan bibi hanya melihatku dengan tatapan keheranan. Aku berlari ke dalam kamar, dan langsung menjatuhkan diriku di atas kasur, menatap langit-langit kamar sambil tersenyum.

"Pakai baju mana ya? Apa aku harus berdandan? Bagaimana jika terlihat aneh?", aku berbicara sendiri sambil mengacak rambut. Ah aku sudah seperti orang gila saja, padahal hanya untuk menonton film bersama Marvin.

Daripada pusing sendiri, aku memilih untuk mandi terlebih dahulu. Setelah mandi, aku pergi ke ruang makan, ada mama dan bibi di sana.

"Makan apa hari ini ma", tanyaku sambil duduk di kursi

"Mama sama bi ida masak ayam kecap, kata bibi kamu tadi keliatan nya seneng banget, ada apa nih anak nya mama", tanya mama

"hehe gak ada apa-apa kok ma, oh iya nanti aku boleh kan main sama temen, cuma nonton bioskop ma", jawab ku

"Sama Davin?", tanya mama lagi

"Kok Davin, bukan kok", ucapku

"Oh yaudah, boleh aja kok", jawab mama

"Makasih ma, makin sayang hehehe", ucapku pada mama.

Aku makan dengan lahap, mama dan bibi hanya tersenyum melihatku. Setelah makan, aku masuk lagi kedalam kamar dan merebahkan badanku Kembali. Saat ku pejamkan mataku, ada sebuah notifikasi muncul, aku langsung membuka mata dan membuka hp ku. Kukira yang mengirimi ku sebuah pesan adalah Marvin, ternyata itu Davin. Ya.. sedikit kecewa sih, karena aku sudah bersemangat untuk melihat pesan tersebut. Aku membuka pesan dari Davin dan membalasnya. Ternyata ia mengajak ku bermain hari ini, aku menolaknya dengan memberitahu bahwa aku sudah ada janji untuk bermain bersama teman.

Sekarang sudah jam 1 siang, aku memutuskan untuk segera Bersiap-siap. Pusing sekali saat memilih pakaian. Aku ingin terlihat cantik di matanya, namun aku juga takut terlihat aneh, karena biasanya aku tidak pernah memikirkan apa yang akan ku pakai sampai seperti ini. Akhirnya aku memutuskan untuk menggunakan kaos dengan kemeja polos berwarna biru sebagai outer, dan jeans. untuk wajah aku hanya menggunakan pelembab dan sunscreen, lalu lip balm untuk bibir agar tidak terlihat pucat.

Kulihat kearah jam ternyata sudah pukul 14.05, untuk bersiap-siap saja aku menghabiskan waktu selama 1 jam. Sekarang aku tinggal menunggu dia datang menjemput. Hatiku berdetak dengan kencang, rasa senang ku meluap kembali. Marvin mengabari ku kalau dia berangkat untuk menjemput ku, kurang lebih 20 menit aku menunggunya, ia sampai di rumah ku pada pukul 14.25 .

“udah nunggu lama?”, tanyanya kepadaku

“Enggak kok, lagian kamu kan datang 5 menit lebih awal”, jawabku

“yaudah kalau gitu mau langsung berangkat aja?”, tanya dia lagi

Aku menjawabnya dengan anggukan kepala, tiba-tiba… dia memakaikan ku helm. Aku hanya terdiam saat dia melakukan itu, tanpa mengatakan sepatah kata aku langsung naik ke atas motor. Ingin sekali aku berteriak saat itu, hati ku tidak aman meskipun dia hanya sekedar memakaikan ku helm. Selama perjalanan aku gugup sekali, sampai-sampai aku tidak tau harus membicarakan apa dengannya. Kurang lebih 25 menit perjalanan, akhirnya kami sampai dan langsung menuju bioskop. Saat membeli tiket, ternyata film anime yang ingin kami tonton tinggal tersisa di jam 16,30 aku dan marchel harus menunggu selama 1 jam lebih. Akhirnya kami memutuskan untuk berkeliling terlebih dahulu.

“ada yang mau kamu beli ga?”, tanyanya

“sebenernya aku pengen lihat-lihat aksesoris sih hehe”, jawab ku

Marvin menemani ku berkeliling untuk mencari apa yang aku mau, saat sedang memilih bando aku melihat ke arahnya dan ternyata ia sedang mencoba salah satu bando juga. Aku tertawa kepadanya, saat Marvin melihatku tertawa dia memberikanku senyuman yang manis. Sepertinya hatiku benar-benar tidak akan aman jika terus bersamanya, bisa-bisanya dia tersenyum seperti itu kepadaku. Selesai membeli apa yang aku mau, kami berdua memutuskan untuk makan ramen agar tidak merasa lapar saat menonton nanti.

“kirain bakal ada Juan sama Yora”, ucapku padanya

“kenapa emangnya?”, tanyanya

“ya gak apa-apa sih, mereka kan lebih tau anime daripada aku, jadi bakalan lebih seru”, jawabku

“aku sengaja kok cuma ajak kamu”, dia menjawab seperti itu dengan santai

Aku langsung terdiam lagi saat mendengarnya, ingin bertanya apa maksud dia berkata seperti itu tapi aku tidak memiliki keberanian dan bisa-bisanya dia mengatakan itu dengan wajah yang santai. Sial aku jadi kepikiran jadinya!. Selesai makan dan berkeliling akhirnya film yang di tunggu-tunggu akan segera di mulai. Kami berdua masuk kedalam dan menunggu film nya mulai.. Tidak begitu ramai di dalam, kursi sebelahku pun masih banyak yang kosong. Tak lama saat film akan di mulai, tiba-tiba ada lelaki yang akan duduk di kursi sebelahku lalu mengatakan “Eh Reyna?” aku menoleh kearah sumber suara tersebut dan melihat ada Davin di sana, dan dia pun akhirnya duduk.

“Eh Dav, kebetulan banget.. kamu juga suka anime?”, tanyaku pada Davin

“Gak begitu suka sih, tapi kata temen ini seru jadi aku nonton”, jawabnya

“Sendirian aja?”, tanyaku lagi

“iya, tadi aku ngajak kamu main kan? Itu karena mau ngajak kamu nonton anime ini, eh kamu udah ada janji dan ternyata malah ketemu disini, kayaknya kita jodoh deh rey”, candanya

“apa-apaan Cuma kebetulan kali”, jawabku sambil memukul pelan tangannya

“eh kamu Marvin kan? Lagi ngedate nih ceritanya?”, ucapnya pada Marvin

“Gak juga, Cuma main biasa aja”, jawab Marvin

“oh bagus deh”, ucap Davin

Bagus? Apa maksudnya bagus? Apa-apaan ini? Marvin menjadi pendiam saat Davin datang. Setelah mengobrol seperti itu suasananya menjadi sangat aneh. Kenapa aku harus terjebak di situasi seperti ini, aku hanya bisa terdiam duduk di antara mereka berdua karena mereka pun tak saling bicara lagi. Aku menjadi tidak focus saat menonton film, yang ku pikirkan saat itu aku hanya ingin film nya segera selesai dan keluar dari situasi yang aneh ini.

Setelah satu jam lebih, akhirnya film pun selesai. Aku bergegas keluar ruangan, dan mengatakan kepada mereka berdua kalau aku ingin pergi ke toilet terlebih dahulu. Saat berada di toilet aku terdiam untuk menenangkan pikiran ku. Sekeras apapun aku berpikir, tapi aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi disini.

Selesai dari toilet, aku memperhatikan mereka berdua dari jauh dan ternyata mereka hanya saling mendiamkan satu sama lain. Saat aku datang, mereka berdua langsung menoleh ke arahku dan tersenyum, aku hanya bisa ikut tersenyum saat melihat itu.

“eh rey pulang bareng aku ya? Sekalian aku mau ketemu tante.” Ucap Davin kepadaku

“ tapi kan aku lagi sama Marvin”, jawabku padanya

“Gpp rey, lagian kita juga udah keliling bareng sebelum nonton tadi”, ucap Marvin

Sedikit kecewa setelah mendengar itu, namun aku hanya bisa mengangguk, lalu Marvin memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dan akhirnya aku berduaan bersama Davin. Sedikit sedih karena tidak bisa bersama Marvin. Tapi jika terus bersama mereka pun rasanya tidak enak karena situasi aneh.

“Mau kemana dulu vin?” tanyaku

“Ke toko roti dulu ya, kamu suka ga?”, jawabnya

“Mau mau mau” aku menjawabnya dengan semangat, dia hanya tersenyum saat melihatku.

Selain menyukai ice cream aku juga sangat suka roti. Kenapa Davin selalu tau apa yang aku suka sih, aku tidak akan bisa menyembunyikan rasa senang ku kalau tau aku akan mendapatkan apa yang ku sukai. Kami berdua pun menuju toko roti tersebut, saat masuk aku merasa sedang berada di surga yang di penuhi roti aku sampai bingung harus memilih yang mana.

Davin memilih banyak sekali jenis roti, pikirku mungkin tante Iren yang memesannya. Setelah selesai membeli roti, kami berdua pun memutuskan untuk pulang. Dalam perjalanan aku dan Davin banyak sekali bercerita, dia menceritakan hal random dan lucu yang membuatku tertawa kencang. Entahlah, saat itu pikiranku tentang Marvin menghilang begitu saja.

Sesampainya di rumah, aku dan Davin langsung masuk ke dalam karena dia ingin bertemu dengan mama. Kebetulan sekali sedang ada mama dan papa di ruang tamu, dan davin pun memberi salam pada orang tua ku.

“eh Davin apa kabar?” tanya mama

“Baik tante, tante sama om apa kabar? Kemarin waktu Davin kesini ga sempet ketemu tante jadi hari ini Davin main lagi hahaha. Oh iya Davin bawain roti buat tante”, jawabnya

“Baik juga, ohh gitu sering-sering aja main ke sini nya gpp kok, waduh banyak banget padahal ga usah repot-repot loh vin, makasih banyak ya… sini tante kenalin ke papa nya Reyna”, ucap mama

Aku hanya melotot ke arah davin saat melihat ia memberikan semua roti itu. Mereka terlihat asik sekali saat mengobrol, bahkan Davin langsung akrab dengan papa ku, aku seperti sedang membawa calon menantu ke hadapan orang tuaku. Cukup lama kami berkumpul di ruang tamu yang di penuhi suasana menyenangkan ini, bahkan tidak terasa jam menunjukkan pukul 10 malam. Akhirnya Davin pun memutuskan untuk pulang ke rumah, aku mengantar dia ke depan rumah, dan menunggu dia pergi sampai tidak terlihat lagi.

Aku masuk ke dalam kamar dan membersihkan diri, setelah selesai aku merebahkan badanku ke atas kasur. Hari ini rasanya melelahkan namun sangat menyenangkan, kupikir aku akan tidur nyenyak hari ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!