Pertemuan.

Lama kelamaan Sheila semakin dekat dengan Marvin, ingin cemburu namun tidak memiliki hak tersebut. Ada rasa takut bahwa Marvin akan di dapatkan olehnya, namun diriku sendiri pun tak ingin egois jika harus merebut orang yang sahabatku pun suka.

Tapi jika aku mengatakan aku suka Marvin kepada teman-temanku, apa yang akan mereka pikirkan? Apa mereka akan percaya jika aku bilang menyukai Marvin dari awal ku melihatnya saat MPLS waktu itu? Aku takut, mereka mengira ku merebut Marvin dari Sheila. Apalagi diantara mereka, aku adalah orang baru. Di satu sisi aku ingin memberitahukannya, di sisi lain aku takut pertemanan ku hancur hanya karena lelaki. Bagiku, mereka adalah sahabat dan rumah kedua ku di sekolah. Akhirnya.. Aku memutuskan untuk tetap menyembunyikan perasaanku.

"Ahh, malas sekali untuk masuk kelas hari ini," ucapku dan memutuskan untuk menutup mataku kembali.

*Tok tok tok

"Rey, ini mama.. kenapa belum bangun? Ini udah jam 06.45 sayang", mama memanggilku di balik pintu kamar.

Aku bangun, dan berjalan ke arah pintu.

"Mama...", aku membuka pintu, dan langsung memeluk mama.

"Anak mama kenapa sayang? Kamu sakit?", jawabnya sambil mengecek suhu keningku.

"Engga kok ma, mood Rey cuma kurang bagus aja buat berangkat sekolah, hari ini aku boleh istirahat di rumah aja ga ma? Please??", ucapku membujuk mama.

"Hmm.. Mama izinin kamu ga masuk sekolah, nanti mama juga yang bilang ke guru kamu, tapi ikut mama ya?", jawabnya.

"Kemana ma??", sambil melepaskan pelukan.

"Ke Rumah teman mama, kamu mau kan? Siap siap ya, pake baju yang cantik". Jawab mama.

Aku mengangguk setuju, lalu bergegas untuk bersiap-siap. Hari ini aku memutuskan memakai kaos polos lengan pendek dan celana highwaist dengan model rambut yang terurai. Setelah siap, aku pun langsung menghampiri mama.

"Ayo ma, aku udah siap", ucapku pada mama

"Cantiknya anak mama, yasudah kita langsung berangkat ya ", jawab mama sambil mengelus rambutku.

Kami diantarkan oleh Pak Elo, aku tidak begitu banyak mengenal teman mama, jdi aku tidak bertanya kepadanya kita akan ke teman mama yang mana.

Sekitar 1 jam perjalanan, akhirnya kami sampai. Aku tidak mengenali rumahnya, berarti aku belum pernah bertemu dengan teman mama yang satu ini.

Mama menekan bel, tak lama dari situ keluarlah wanita yang terlihat seumuran dengan mama.

"Eh sudah datang, ayo silahkan masuk", ucapnya mempersilahkan kami masuk.

Aku dan mama pun masuk, dan duduk pada sofa yang terletak di sebuah ruang tamu bertema klasik.

"Oh ini anak yang mau kamu kenalin itu? Cantik ya, lebih cantik dari mamanya Hahaha", ucap tante itu

"Iya lah siapa dulu yang buat nya kan hahaha. Nah Rey, ini tante Iren teman mama waktu SMA, ayo salam dulu". Ucap mama

"Halo tante, aku Reyna", aku salam dan tersenyum kepadanya.

"Halo juga sayang, tante juga ada anak laki-laki, tapi sekarang dia lagi sekolah. Nanti Tante kenalin ya sama dia", jawabnya.

Aku hanya mengangguk dan tersenyum. Tidak banyak yang bisa kulakukan, tante Iren hanya sebatas menanyakan sekolahku, apa kegiatan yang suka ku lakukan, selebihnya hanya mama dan tante Iren yang mengobrol, aku lebih banyak menghabiskan waktu bermain handphone.

Tidak terasa jarum jam sudah menunjuk ke arah jam 1, tiba-tiba ada seorang anak lelaki yang masuk kedalam rumah.

"Mama, Davin pulang", teriaknya

"Loh kok udah pulang? Kamu bolos ya?", jawab tante Iren

"Kalau Davin bolos buat apa pulang ke rumah ma, mending Davin main sama temen kan. Tadi di sekolah ada rapat guru-guru, jadi hari ini pulang cepet.", ucapnya

"Oh gitu, ya siapa tau kan kamu bolos nya emang ke rumah, sini duduk mama kenalin kamu sama anaknya teman mama". ucap tante Iren

Lelaki itu mengangguk dan duduk di samping tante Iren

"Nah Rey, ini anak tante namanya Davin Arshena", ucap Tante

"Halo, aku Reyna", ucapku sambil tersenyum

"Halo juga, Davin", jawab nya

"Ganteng nih anak nya, bisa kali Ren", ucap mama ku

"Bisa sih bisa hahaha, oh iya mending kalian makan siang diluar gih berdua, sambil pendekatan gitu", canda tante Iren

"Eh kenapa ga bareng tante dan mama aja", ucapku

"Udah sana, anak muda sama anak muda", jawab mama

"Iya udah sana, gpp kan Vin?" ucap tante Iren

Davin hanya mengangguk menuruti apa kata tante Iren, akhirnya aku pun hanya bisa mengiyakan hal tersebut. Aku dan dia keluar menggunakan sepeda motor. Dalam perjalanan aku banyak diam, aku tidak tau apa yang harus aku katakan padanya, apalagi aku dan dia baru kenal dan sekarang sudah di suruh berduaan saja.

Setelah beberapa lama, ada satu hal yang aku sadari. Davin sudah membawaku mengelilingi di tempat yang sama berulang kali, dia bingung mau membawaku kemana apa dia tidak tau tempatnya ya?.

"Maaf Dav, kita udah lewatin jalan ini berkali kali", ucapku dengan suara yang cukup besar karena sedang berada di motor

"E-eh iya Rey maaf, kita mau kemana ya?", jawab nya

Ya Ampun ada-ada saja kenapa dia tidak bertanya, aku tertawa karna tingkah nya itu.

"Aku pengen mie ayam Dav, kamu tau tempatnya ga?", ucapku

Dia hanya mengangguk, dan aku pun terdiam kembali. Canggung.. Bingung harus ku mulai darimana lagi, aku tidak terbiasa berduaan dengan seorang lelaki, apalagi baru saja kenal.

Tidak sampai 30 menit akhirnya sampai di kedai mie ayam, tempatnya sangat ramai, sepertinya mie ayam ini sangat enak, untuk mendapatkan tempat duduk nya pun kami sedikit kesusahan. Setelah mendapatkan tempat duduk, tidak pakai lama aku dan Davin langsung memesan mie ayam tersebut.

Kami tidak banyak berbicara, paling hanya sebatas membicarakan sekolah, hal apa yang sering di lakukan, dan hal apa yang kami sukai, sisanya ya hanya makan.

Setelah makan dan membayar, kami memutuskan untuk langsung pulang, sebelum menaiki motor ia berkata "Rey.. Maaf ya tadi aku malah ngajak keliling gak jelas, aku gugup ga biasa buat berduaan bareng perempuan soalnya", sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ehh gak apa-apa kok Dav, aku juga sama ga terlalu biasa berduaan sama cowok hehe, jadi santai aja ", jawabku padanya.

Setelah itu, aku dan Davin pun pulang. Di perjalan masih sama, kami tidak membicarakan apapun. Ah entahlah, aku benar-benar tidak tau harus bagaimana, sangat membingungkan sekali berada di posisi seperti ini.

...Davin POV...

"Aduh deg-degan banget ini, harus apa ya? Ajak ke taman ga ya?nanya apaan lagi ya? Tapi udah mutusin buat balik sih, ngobrol apa ya? eh buset ga jalan ni otak, harus gimana ini dag dig dug dag dig dug woi gini banget ya berduaan sama cewek, mana dia cantik banget lagi", ucapku dalam hati.

"Rey", panggil ku

Tidak ada jawaban

"Hey Rey", aku memanggil untuk ke dua kalinya

Masih tidak ada jawaban

"Hai hai hai Reynaaaaaa", aku memanggilnya sedikit lebih keras lagi.

"Eeehhh iya apa?", akhirnya dia menjawab

"Engga, biar ga makin canggung aja sih haha, aku boleh nanya sesuatu ga?", tanyaku

"Boleh kok, tanya aja", jawab nya

"Kamu udah punya pacar?", tanyaku

Waduh gada lagi pertanyaan di otak nih, bisa bisanya nanya ginian sama cewek yang baru di kenal, tapi mau gimana lagi sudah gak bisa di tarik lagi omongan nya.

"Emm belum, Kenapa??"

"Ah engga aku cuma nanya aja kok", jawabku.

Eits cewek cantik masih belum ada yang punya, kesempatan nih kiw kiw.

...Back to Reyna...

"Hai hai hai Reynaaaaa", Davin memanggilku.

"Eeehhh iya apa?", jawabku

"Engga, biar ga makin canggung aja sih haha, aku boleh nanya sesuatu ga?", ucap Davin

"Boleh kok, tanya aja", ucapku

"Kamu udah punya pacar?", tanya nya

Ehh ada apa nih? tiba-tiba dia menanyakan hal seperti ini? Ahh mungkin dia hanya penasaran bukan?

"Emm belum, Kenapa??" jawabku

"Ah engga aku cuma nanya aja kok"

Lalu perjalanan pulang pun hening kembali. Tak lama setelah itu, kami sampai. Sebelum masuk ke rumah, Davin meminta nomor ku, dan aku pun memberikannya.

Kami berdua memasuki rumah, ternyata mama sudah menungguku untuk pulang, karena itu aku dan mama pun berpamitan lalu pulang.

Sebelum sampai ke rumah, mama mengajakku berbelanja bulanan terlebih dahulu, karena bibi mengirim pesan pada mama kalau stok bulanan sudah banyak yang habis. Akhirnya kami sampai di rumah pada jam 5 sore.

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

Ceritanya menarik.
aku bacanya nyicil ya.
5 like mendarat buatmu thor. semangat ya

2024-04-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!