11

Kesokan paginya Dea tampak bersiap-siap untuk berangkat kerja ke rumah dokter Ervan. Jarak dari rumah Dea dengan dokter Ervan tidak terlalu jauh sehingga Dea bisa sampai dengan cepat kesana.

Dea berangkat kerja dengan menggendong baby Rafa, Tidak ada tempat untuk Dea titipkan baby Rafa sehingga Dea membawanya untuk ikut bekerja bersamanya.

Tak lama kemudian, Wanita cantik nan anggun itu sampai didepan sebuah komplek perumahan sederhana milik dokter Ervan. Sesampainya disana, Dea langsung mengetuk pintu rumah tersebut.

Tok......tok.......Suara ketukan pintu tersebut. Lalu terlihat seorang wanita muda berhijab membukakan pintu itu.

"Kamu Dea kan pembantu baru yang dimaksud mas Ervan itu!" Ucap wanita berhijab itu.

"Iya bu, Hari ini saya mulai bekerja disini!" Beri tahu Dea.

"Oh iya, Silahkan masuk mbak Dea!" Wanita itu mempersilahkan Dea masuk.

Setelah itu, Dea pun tampak berjalan masuk ke dalam rumah tersebut.

"Itu anaknya mbak Dea ya!" Ucap wanita itu

"Iya bu, Saya nggak tahu mau titip dia dimana sehingga saya membawanya kesini!" Ungkap Dea.

"Nggak apa-apa mbak, Saya juga kebetulan punya bayi kecil! Anaknya baringkan di kamar aja mbak barengan sama anak saya angel!" Ujar wanita itu.

"Baik bu,"  Sahut Dea.

Setelah itu, Dea tampak berjalan ke arah kamar Angel untuk membaringkan baby Rafa. Ketika Dea sedang membaringkan baby di ayunan rumah tersebut, Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari arah luar.

Tok......tok.......Suara ketukan pintu itu. Mendengar ketukan pintu tersebut, Dea langsung berjalan membukakan pintu itu.

Betapa terkejutnya Dea melihat wanita yang sedang berdiri didepan pintu itu ketika pintu tersebut dibukanya.

"Maaf bu cari siapa?" Tanya Dea pada wanita yang tengah hamil besar itu.

"Saya mau ketemu Laura, Pemilik rumah ini!" Jawab sang wanita itu.

"Silahkan masuk bu, Biar saya panggilkan bu Laura!" Dea pun tampak berjalan memanggilkan majikannya.

"Rita, Kamu lama ya menungguku!"Ucap Laura yang melihat Rita yang merupakan isteri pertama Anton tengah duduk menunggunya di ruang tengah.

"Nggak kok Ra, Nggak lama juga!" Kata Rita

"Oh iya Ta, Tumben kamu kesini sendiri! Biasanya sama Anton!" Laura tampak heran karena Rita kesana seorang diri tidak seperti biasanya.

"Mas Anton sibuk akhir-akhir ini Ra!" Beri tahu Rita

"Hati-hati lho Ta, Siapa tahu suami kamu sibuk sama yang lain!" Gurau Laura pada sahabatnya itu.

"Ya nggak mungkinlah mas Anton seperti itu, Secara semua gaji mas Anton aku yang pegang! Jadi kalau dia macam-macam, Dia nggak akan dapat apa-apa!" Rita tampak percaya diri.

"Ya juga sih Ta, Secara suami kamu kan PNS.....Jadi gajinya otomatis isteri yang pegang seutuhnya! Kamu beruntung bisa menikah dengan seorang abdi negara!" Ungkap Laura.

"Kan suami kamu juga seorang dokter, Jadi kamu lebih beruntung deh!" Ucap Rita

"Iya, Pokoknya yang paling penting suami kita tidak menghianati!" Ujar Laura.

"Oh iya Ra, Bisa temani aku beli perlengkapan bayi nggak!" Rita meminta Laura menemaninya membeli perlengkapan bayi.

"Bisa, Kapan kamu mau aku temani?" Tanya Laura

"Kalau sekarang bagaimana!" Ucap Rita. 

"Oke deh, Bentar ya aku minta tolong pada mbak Dea untuk jagain angel!"

"Iya,"

Setelah itu Laura minta tolong pada Dea untuk menjaga Angel selama mereka pergi. 

"Mbak Dea, Aku titip Angel ya! Aku keluar sebentar!" Ucap Laura.

"Baik bu", 

Setelah Laura pergi, Dea pun melanjutkan pekerjaannya seraya menunggu Rafa dan Angel terbangun. Beberapa saat kemudian, Terdengar suara tangisan Angel. Tangisan Angel itu membuat Dea akhirnya melepas pekerjaannya kemudian berjalan ke arah kamar Angel.

"Anak cantik, Akhirnya bangun juga ya!" Dea mengangkat Angel dari tempat tidurnya, Lalu membuatkan susu untuk Angel sambil menggendong bayi yang tampak gembul itu.

"Sayang, Jangan nangis lagi dong! Bentar lagi susunya siap!" Dea membuat susu untuk Angel seraya menenangkan Angel yang terus menangis.

Selesai membuat susu untuk Angel, Dea pun berjalan ke arah depan pintu dengan menggendong Angel. Ketika Dea tampak sedang bermain-main bersama Angel, Tiba-tiba terlihat Dokter Ervan pulang.

"Anak cantik papa! Sini biar sama papa aja!" Ervan mengambil Angel dari gendongan Dea.

"Oh iya De, Laura kemana?" Tanya sang dokter pada Dea.

"Ibu sedang keluar bersama Rita" Beri tahu Dea

"Ya sudah De, Kalau kerjaan kamu sudah kelar kamu bisa pulang!" Perintah Ervan.

"Tapi pak, Kan ibu belum pulang! Terus Angel sama siapa!" Ucap Dea.

"Angel biar sama aku saja!" Kata Ervan.

Setelah itu, Dea pun akhirnya pulang kerumahnya. Sesampainya dirumah Dea melihat pintu rumahnya terbuka Lebar, Sehingga Dea langsung bergegas masuk ke dalam.

"Kamu dari mana?" Terdengar suara yang membuat Dea menghentikan langkahnya itu.

"Mas Anton, Aku baru selesai kerja!" Jawab Dea

"Kerja! Siapa yang menyuruhmu kerja? Apa uang yang aku kasih kemarin tak cukup sehingga kamu harus bekerja!" Bentak Anton.

"Uang 200 ribu takkan cukup untuk sebulan mas!" Keluh Dea

"Kamu bisanya hanya mengeluh terus! Bisa nggak kamu nggak buat aku pusing sejenak!" Teriak Anton.

"Mas aku kerja tak jauh dari sini kok!" Dea mencoba mencairkan suasana hati sang suami.

"Kamu pernah berpikir tidak, Kalau kamu sering keluar rumah yang ada orang-orang akan tahu hubungan kita!" Anton tampak emosi.

"Maafkan aku mas, Tapi aku juga butuh biaya untuk keperluanku dengan Rafa!" Ungkap Dea.

"Ini uang 100 ribu untuk membeli keperluan Rafa!" Anton melempar uang itu ke wajah Dea.

"Terima kasih mas," Dea memunguti uang itu.

"Aku lapar, Tolong masakkan buat aku!" Ucap Anton.

"Baik mas," 

Dea pun membaringkan sang anak yang sedang tertidur lalu berjalan menuju dapur untuk memasak. Ketika hendak memasak, Dea melihat persediaan makanan di lemari es telah habis sehingga Ia pun pergi ke warung untuk membeli sayuran.

"Mas aku titip Rafa ya! Aku ke warung sebentar!" Ucap Dea.

Setelah itu, Dea pun berjalan menuju warung yang tak jauh dari rumahnya itu untuk membeli keperluan dapur. Selesai membeli keperluan dapur, Dea pun balik pulang ke rumahnya.

Sesampainya dirumah, Dea melihat Anton tertidur lelap disofa ruang tengah. 

"Coba kamu nggak sering marah-marah mas, Pasti kamu terlihat lucu seperti sekarang!" Gumam Dea, Wanita cantik itu terus memperhatikan sang suami yang tengah tertidur lelap.

"Aku masak aja deh, Nanti dia ngamuk lagi kalau sudah bangun!" Dea pun berjalan ke arah dapur untuk segera memasak. Ketika sedang memasak, Tiba-tiba terlihat Anton memeluknya dari arah belakang.

"Bau masakan kamu sampai diluar! Pasti masakanmu enak!" Ucap Anton.

"Mungkin masakan aku belum ada apa-apanya dibandingkan mbak Rita!" Dea membalikkan tubuhnya lalu menatap ke arah suaminya itu.

"Rita nggak pernah masak dirumah! Mungkin karena dia anak tunggal yang selalu dimanjakan orang tuanya jadi nggak bisa masak!" Ungkap Anton.

"Mas tiap hari makanan dong kalau mbak Rita nggak bisa masak!" Dea tampak bersikap biasa saja.

"Nggak, Terkadang mas yang masak! Dia nggak mau masakan pembantu atau beli di luar terlebih semenjak hamil yang kedua!!" Ungkap Anton.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!