"Aku lelah, Aku sudah nggak kuat! Aku bisa bertahap sampai dengan sekarang hanya karena kedua anakku!" Terdengar ucapan Dea seraya menangisi nasibnya.
Ketika Dea sedang menangis karena perbuatan suaminya itu, Tiba-tiba ponsel Dea berdering pertanda ada pesan masuk.
"Malam cantik, Besok pagi aku tunggu di kantor ya!" Bunyi pesan dari Erfan itu.
"Iya, Besok aku kesana!" Balas Dea
"Kok balasnya singkat! Boleh aku telepon?" Erfan mengirimkan pesan lagi.
"Jangan mas, Besok aja kita bicara di kantor mas!" Balas Dea kembali
"Ya sudah, Sampai ketemu besok cantik!"
Setelah itu, Dea pun langsung beristirahat karena merasa sangat lelah. Selain Dea lelah bekerja, Batin Dea juga terus menerus disakiti oleh sang suami.
*********
Keesokan paginya Dea tengah bersiap-siap untuk ke kantor Erfan. Ketika tengah bersiap-siap, Tiba-tiba Furqon datang.
"Mau kemana kamu?" Tanya Furqon
"Aku mau kerja mas," Jawab Dea
"Kerja dimana? Kok rapi sekali!" Ujar Furqon
"Nanti juga mas tahu, Aku berangkat dulu mas udah telat!"
Dea pun segera berjalan ke depan rumahnya untuk mencari ojek yang akan mengantarkannya ke kantor Erfan yang terletak di Kota Praya Kabupaten Lombok Tengah NTB.
Sesampainya didepan rumahnya, Dea langsung memanggil pak Budi yang merupakan seorang ojek yang ada di desa tempat tinggalnya.
"Pak Budi, Bisa antarkan saya ke kantor kementrian agama yang ada di praya!" Ucap Dea pada pak Budi
"Bisa, Ayo naik!" Ujar pak Budi
Setelah itu Pak Budi pun langsung mengantarkan Dea ke tempat tujuannya. Jarak dari rumah Dea ke kantor Erfan tidak terlalu jauh sehingga Dea bisa sampai di kantor Erfan dengan cepat.
Beberapa saat kemudian, Dea telah sampai di depan kantor Erfan. Sesampainya Dea disana, Wanita cantik itu langsung mengrimkan pesan pada Erfan kalau Dea sudah berada di luar.
Tak lama setelah itu, Terlihat Erfan keluar menemui Dea.
"Sudah lama disini!" Ucap Erfan
"Nggak terlalu lama kok," Beri tahu Dea
"Ayo masuk ke dalam!" Erfan mempersilahkan Dea untuk masuk.
Setelah masuk ke dalam, Erfan langsung memberi tahu Dea tentang pekerjaannya serta mengajarinya apa saja yang hendak Dea kerjakan.
Semenjak saat itu, Erfan dan Dea menjadi sangat dekat. Kedekatan mereka mengakibatkan tumbuhnya benih-benih cinta antara keduanya, Sampai mereka lupa jika mereka masih punya keluarga masing-masing.
Dea merasa sangat nyaman pada Erfan karena Erfan berbeda dengan suaminya. Dimata Dea, Erfan adalah sosok pria yang pengertian dan bisa memenuhi segala kebutuhannya baik kebutuhan lahir maupun batin yang tak pernah Dea dapatkan dari sang suami.
Suatu ketika, Hubungan mereka mulai tercium oleh Mira yang merupakan isteri Erfan. Mira mulai curiga ketika salah seorang rekan kerja Mira memberitahukan pada Mira bahwa Dea datang ke acara reuni dengan teman SMAnya dulu bersama dengan Erfan. Rekan kerja Mira ini adalah salah satu dari teman seangkatan Dea sewaktu masih duduk di sekolah menengah atas. Semenjak diberi tahu oleh rekan kerja itu, Mira mulai menyelediki kebenaran hubungan Dea dan Erfan.
Suatu hari Mira mengikuti sang suami diam-diam ketika hendak berangkat kerja, Ternyata dugaan Mira benar adanya. Sang suami dari rumah berangkat kerja dengan pakaian yang rapi, Namun kenyataannya Erfan dan Dea malah janjian bertemu di sebuah home stay yang ada di wilayah Suranadi. Begitu terlukanya hati Mira melihat pemandangan tidak mengenakkan itu. Dengan cepat Mira langsung melabrak kedua pasangan tersebut.
"Apa yang mas lakukan bersama perempuan ini!" Tunjuk Mira ke arah Dea.
"Mbak Mira, Tolong maafkan saya!" Dea tampak berlutut memohon maaf pada Mira
"Kamu sangat tega ya melakukan semua ini, Kita ini tetanggaan bahkan rumah kita satu tembok tetapi kamu tega menusuk dari belakang!" Ungkap Mira yang tampak kecewa.
"Mbak, Tolong ampuni saya!" Dea merengek-rengek memohon ampun dari Mira.
"Mir, Dengarkan dulu penjelasan kami!" Celetuk Erfan
"Semuanya sudah jelas mas, Kamu tega menghianati aku! Emang apa kurangnya aku padamu!" Ucap Mira dengan tatapan marah.
"Kamu nggak kurang apa-apa sayang, Aku hanya hilaf!" Dengan santainya Erfan menyatakan hilaf.
"Sekarang pilih, Kamu pilih aku atau dia!" Mira meminta Erfan untuk memilih antara Mira atau Dea.
"Jangan suruh aku memilih sayang, Aku cinta sama kamu sama halnya dengan Dea!" Ucap Erfan tanpa ada rasa bersalah.
"Baik kalau begitu mau kamu, Aku yang akan pergi dari hidupmu!" Ucap Mira.
Setelah itu Mira hendak pergi dari tempat itu, Namun tiba-tiba kepalanya sangat berat sehingga akhirnya.
Bruk........Terdengar suara tubuh Mira jatuh ke lantai.
Melihat sang isteri tiba-tiba pingsan, Erfan langsung mengangkat tubuh sang isteri dan membawanya ke puskesmas terdekat.
Sesampainya di puskesmas yang tak jauh dari tempatnya tadi, Mira langsung ditangani oleh dokter yang ada disana.
Setelah itu, Sang dokter pun langsung memeriksa kondisi Mira. Tak lama setelahnya, Terlihat seorang dokter yang menangani Mira itu keluar dari ruangan tempat Mira dirawat.
"Dokter, Bagaimana kondisi isteri saya?" Tanya Erfan pada dokter itu
"Isteri anda tidak apa-apa, Hanya saja beliau sedang mengandung jadi cepat capeknya!" Jelas sang dokter itu.
"Apa, Mira sedang mengandung!" Erfan terlihat sangat senang mendengar berita kehamilan isterinya itu.
"Iya pak, Tolong jaga isterinya ya pak! Jangan sampai isterinya stress!" Pesan sang dokter.
"Baik dok," Sahut Erfan
"Kalau begitu saya permisi dulu!" Dokter itu pun berlalu dari hadapan Erfan.
Setelah itu Erfan hendak masuk ke dalam ruang perawatan isterinya itu, Namun langkah Erfan terhenti karena Dea menarik tangannya.
"Bisa kita bicara sebentar mas!" Ucap Dea tiba-tiba
"Bicara apa? Saya harus mengecek kondisi Mira!" Ucap Erfan.
"Sebentar saja mas!"
"Baiklah,"
Setelah itu, Keduanya tampak berjalan ke arah luar puskesmas untuk berbicara berdua.
"Mas, Hubungan kita bagaimana kelanjutannya?" Tanya Dea pada Erfan.
"Kamu tahu kan isteri saya sedang mengandung, Jadi nggak mungkinlah saya ceraikan dia! Apalagi selama ini dia yang selalu memberiku uang dengan gajinya termasuk uang yang aku kasih buat kamu itu!" Ungkap Erfan
"Tapi mas, Kita nggak bisa dong seperti ini terus! Aku butuh kepastian mas!" Dea berharap kepastian hubungannya dengan Erfan.
"Kepastian apa yang kamu harapkan! Kamu sendiri saat ini statusnya masih menjadi isteri orang!" Erfan mengingatkan pada Dea bahwa status Dea masih isteri orang.
"Masalah itu akan aku urus mas, Lagian sudah nggak ada lagi yang harus aku pertahankan dengan suamiku hubungan kami sudah renggang!" Ungkap Dea.
"Urus dulu perceraianmu, Nanti setelah urusanmu selesai baru kita bicara kembali! Sekarang aku mau lihat kondisi Mira dulu!" Erfan pun berlalu dari hadapan Dea lalu berjalan ke arah ruang perawatan Mira untuk melihat keadaan Mira.
Seusai berbicara dengan Erfan terlihat Dea pergi kerumah orang tuanya, Entah apa yang Dea pikirkan sehingga Dea tak mau lagi pulang ke rumahnya.
Satu dua hari berada dirumah sang ibu, Keluarga dari pihak ibu hanya diam saja tidak bertanya dengan sesuatu hal yang terjadi dengan rumah tangga Dea. Namun ketika seminggu lebih Dea menetap dirumah sang ibu, Terlihat saudara pihak bapak Dea langsung menanyakan apa yang sebenarnya terjadi dengan rumah tangga Dea terlebih tak ada satu pun anaknya yang Dea bawa ikut menginap.
"De, Ada hal yang harus ibu dan bibimu sampaikan!" Ucap sang ibu pada Dea.
"Apa itu bu!" Sahut Dea
Setelah itu sang ibu pun mulai menanyakan pada Dea prihal yang terjadi dengan rumah tangganya sehingga Dea menginap berhari-hari seorang diri di rumah sang ibu.
Lalu Dea pun mulai menjelaskan semua keburukan suaminya itu, Terlebih keburukan sang suami yang tak pernah memberikannya uang belanja.
"Nak, Apa tidak bisa kamu bicara baik-baik lagi sama nak Furqon siapa tahu dia akan berubah!" Nasihat sang ibu
"Dia nggak akan bisa berubah bu! Furqon hanya memikirkan dirinya sendiri, Dia nggak pernah memikirkan keluarganya!" Ucap Dea pada ibunya itu.
"Tapi nak Jika kamu sampai berpisah dengan nak Furqon, Apa kamu nggak pikirkan kedua anakmu!" Sang ibu mengingatkan pada Dea bahwa akan ada anak yang menjadi korban jika mereka sampai berpisah.
"Aku sudah pikirkan semuanya bu, Apapun yang terjadi aku tetap akan berpisah dengan mas Furqon! Aku sudah nggak kuat bu!"
Dea bukan ingin berpisah hanya karena perbuatan buruk Furqon, Namun setelah berpisah dengan Furqon nanti Dea bisa bersatu dengan Erfan begitu dipikiran Dea.
Mendengar ucapan Dea itu sang ibu tak bisa berbuat banyak, Sang ibu hanya bisa mendukung apa pun keputusan Dea.
"Baiklah nak kalau itu keputusan kamu!" Ucap sang ibu, Setelah itu sang ibu langsung pergi meninggalkan Dea disana.
Begitu Ibu Dea pergi, Marni selaku bibinya Dea langsung mendekat ke arah Dea.
"De, Benar kamu mau berpisah hanya karena keburukan suamimu itu bukan ada hal yang lain!" Ucap Marni pada Dea.
"Iya bi, Hanya itu alasannya!" Sahut Dea.
"Ya sudah, Mungkin kamu masih belum mau terbuka sama bibi! Nanti kalau kamu butuh teman curhat kamu jangan sungkan-sungkan bicara sama bibi!" Ucap Marni seraya memegangi pundak sang keponakan.
Setelah itu, Marni hendak pergi dari tempat tersebut. Namun ketika hendak pergi, Tiba-tiba Furqon datang kesana.
"Permisi, Boleh saya bertemu dengan Dea!" Ucap Anton pada Ima.
"Dea ada di dalam, Masuk saja!" Ucap
"Mas mau ngapain datang kesini!" Dea terlihat tak suka dengan kedatangan Furqon disana.
"Kamu lupa kalau kamu ini masih isteri sah saya!" Ucap Furqon dengan tegas.
"Sudahlah mas, Mending pulang sana!" Dea terdengar mengusir Furqon.
"De, Jangan seperti itu! Lebih baik sekarang kamu pulang sama aku!" Furqon memohon-mohon agar Dea mau pulang bersamanya.
"Nggak akan, Aku akan tetap disini! Lagian aku mau kita bercerai mas!" Ucap Dea
"De, Kita bicarakan semua ini dengan baik-baik dirumah!" Furqon memelankan suaranya.
"Nggak mas, Sudah nggak ada lagi yang perlu kita bicarakan!" Terdengar ucapan Dea dengan tegas.
"Kamu mau nurut atau nggak! Jangan sampai aku berbuat kasar!" Furqon terlihat menarik tangan Dea.
"Lepaskan!" Teriak Dea
Bi Marni yang tadinya hanya terdiam langsung turun tangan melihat keponakannya itu diperlakukan seperti itu.
"Lepaskan keponakan saya!" Ucap Marni dengan tegas.
"Tidak akan, Dea ini masih isteri sah saya!" Gertak Furqon.
Setelah itu, Furqon langsung menarik tubuh Dea untuk naik ke atas motornya. Ketika Furqon hendak menyalakan mesin motornya, Tiba-tiba di depan gerbang itu tampak banyak orang sudah berkerumunan disana.
"Bisa kita bicara baik-baik di dalam!" Terdengar ucapan sang ketua RT yang mendekat ke arah Furqon.
"Baiklah, " Furqon pun turun dari motornya kemudian masuk ke dalam unutk berbicara dengan keluarga dari pihak Dea.
Sesampainya didalam, Pihak keluarga dari pihak Dea langsung meminta Dea maupun Furqon untuk menjelaskan prihal yang terjadi sebenarnya.
Ketika semuanya sedang berdiskusi solusi pemecahan masalah mereka, Furqon dan Dea malah adu mulut disana.
"Aku nggak akan balik lagi sama kamu!" Aku mau kita tetap cerai!" Dea bersikeras tetap ingin bercerai.
"Aku nggak akan menceraikanmu sampai kapan pun!" Ucap Furqon dengan suara keras.
Perdebatan mereka itu membuat semua anggota keluarga yang ada disana menjadi melongo.
Ketika perdebatan keduanya tampak memanas, Terlihat ketua RT itu pun angkat bicara.
"Tolong hentikan! Kalian ini sudah sama-sama dewasa!" Ucap ketua Rt itu berusaha menghentikan perdebatan mereka.
Setelah keduanya tampak diam, Sang ketua Rt itu pun langsung mengutarakan pendapatnya disana.
"Bagaimana kalau kalian pisah rumah dulu!" Ketua RT itu yang sekaligus merupakan paman dari Dea mengusulkan pada merekan untuk pisah rumah saja untuk beberapa saat setidaknya sampai mereka bisa berpikir jernih.
"Itu nggak akan menyelesaikan masalah!" Kata Furqon
"Masalah ini hanya akan selesai jika kita bercerai!" Ucap Dea secara spontan.
"Baiklah kalau itu mau kamu, Aku akan urus proses perceraian kita! Sampai bertemu di pengadilan nanti!"
Furqon pun tampak pergi meninggalkan tempat itu. Setelah Furqon pergi, Dea pun hendak keluar untuk membeli sesuatu di luar. Namun begitu berada diluar, Para tetangganya itu terdengar sedang sibuk mencibir Dea.
"Aku dengar-dengar Dea akan bercerai ya!" Ucap salah satu tetangga yang sedang bergosip dipinggir jalan.
"Aku dengar sih begitu!" Ucap tetangga yang lain.
"Kalian tahu nggak! Aku dengar-dengar sih Dea itu selingkuh sama tetangga dekat rumahnya!" Celetuk tetangga yang lain lagi.
Dea yang mendengar cibiran tetangganya itu langsung berbalik arah dan mengurungkan niatnya untuk berbelanja ke warung tersebut.
Ketika Dea hendak masuk ke dalam kamarnya, Tiba-tiba sang ibu mendadak tak sadarkan diri.
"Ibu kenapa?" Tanya Dea pada saudara perempuannya yang tengah mengoleskan minyak kayu putih di leher sang ibu.
"Kamu selingkuh sama Erfan!" Ucap Nira secara spontan.
Nira merupakan saudara perempuan Dea yang paling kecil, Dea memiliki dua orang saudara kandung. Ima merupakan kakak kandungnya dan Nira merupakan adik kandung Dea. Mereka bertiga sudah sama-sama berkeluarga.
"Dari mana kamu tahu itu!" Sahut Dea.
"Tadi ibu mendengar itu dari tetangga sehingga tubuhnya menjadi sangat lemas dan berakhir tak sadarkan diri!' Jelas Nira.
"Aku lelah, Aku istirahat dulu!" Bahkan Dea tak menggubris yang dibicarakan sang adik, Dea malah berlalu begitu saja dari adiknya itu.
*********
Hari demi hari pun telah berlalu, Proses perceraian Dea dengan Furqon pun telah selesai. Kini Dea dan Furqon telah resmi bercerai, Keduanya masing-masing mendapatkan masing-masing hak asuh anak. Dea mendapatkan hak asuh Dina dan Furqon mendapatkan hak asuh Leo.
Setelah Dea resmi menyandang status janda, Dea menjadi lebih banyak aktifitas di luar dibandingkan dirumah. Hari itu Dea yang sedang jalan-jalan bersama teman-temannya tiba-tiba bertemu dengan tetangganya dahulu ketika masih menikah dengan Furqon.
"Dea, Wah sekarang beda banget! Makin cantik aja!" Sanjung tetangga Dea itu.
"Ah kamu berlebihan banget!" Sahut Dea.
"Oh iya De, Kamu tahu nggak kalau Leo sekarang menjadi sering melamun! Setiap hari aku lihat dia duduk melamun menghada ke arah gerbang rumahnya!" Beri tahu tetangganya itu. Mendengar itu, Dea langsung terdiam seribu bahasa.
"De, Kamu nggak apa-apa kan!" Ucap seseorang itu yang melihat Dea tiba-tiba terdiam.
"Aku nggak apa-apa! Ya sudah aku balik dulu ya!" Ucap Dea, Lalu Dea langsung memutuskan untuk pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
kalea rizuky
dea dea np harus selingkuh sih
2024-04-14
1