Pelukan Di Bawah Hujan Bunga

Di tengah gemerlap sinar matahari yang terik, istana megah Aeloria berseri-seri dengan dekorasi bunga-bunga yang menawan. Para pemimpin dari Aeloria dan Mystic Haven berkumpul di aula utama istana untuk menandatangani perjanjian perdamaian yang sangat dinanti-nantikan.

Rei, sebagai perwakilan dari Aeloria, berdiri tegak di depan meja perundingan, penuh dengan kepercayaan diri dan tekad. Di seberang meja, perwakilan dari Mystic Haven juga siap untuk memulai pembicaraan.

Pemimpin Mystic Haven: "Kami dari Mystic Haven menyadari kesalahan yang telah kami lakukan dan kami siap untuk bertanggung jawab atas tindakan kami. Kami bersedia untuk mengganti semua kerugian yang telah kami sebabkan dan memberikan kontribusi sebesar 25% dari hasil penghasilan negara kami kepada Aeloria selama 10 tahun ke depan."

Rei, dengan dingin dan tegas, menanggapi: "Perjanjian ini menjadi titik awal bagi perdamaian antara Aeloria dan Mystic Haven. Kami menerima tawaran ini sebagai langkah positif menuju masa depan yang lebih baik bagi kedua negara."

Para saksi dari kedua belah pihak menyaksikan proses penandatanganan perjanjian dengan penuh harap dan optimisme. Di atas meja, pena-pena bersinar, menandai akhir dari konflik yang berkepanjangan dan awal dari kolaborasi yang saling menguntungkan.

Setelah penandatanganan perjanjian, suasana di istana menjadi riuh rendah. Para tamu dari kedua negara bersalaman dan bertukar ucapan selamat, sementara di luar, warga Aeloria merayakan berakhirnya masa konflik dengan pesta dan upacara perayaan yang meriah.

Rei, meskipun merasa lega dengan kesepakatan yang dicapai, tetap tenang dan fokus pada masa depan. Baginya, perdamaian bukanlah akhir dari perjuangan, tetapi awal dari tantangan baru yang menanti untuk diatasi demi kemajuan dan kedamaian Aeloria.

***

Di tengah keramaian, Rei, pahlawan Aeloria yang dihormati, berjalan bersama dengan Nacht dan Fiona di halaman istana. Namun, di tengah perjalanan mereka, tiga wanita muda mendekati mereka dengan raut wajah yang bersemangat.

"Permisi, bolehkah kami berfoto bersama Anda?" ucap salah satu dari mereka dengan malu-malu namun penuh kagum karena bisa bertemu dengan Rei, pahlawan terkenal Aeloria.

Fiona, sebagai pasangan Rei, merasa cemburu melihat interaksi itu dan tanpa sepatah kata pun meninggalkan Rei. Nacht mencoba menenangkan situasi dengan bertanya, "Ibu, ke mana ibu pergi?" Namun, Fiona tidak memberikan jawaban.

Rei, melihat Fiona berlalu begitu saja, merasa marah dan bingung. Dengan cepat, dia mengejar Fiona dan meneguk tangan Fiona agar berhenti. "Tunggu, Fiona," ucapnya dengan suara yang penuh dengan kekhawatiran dan kebingungan.

Di bawah sinar matahari yang hangat, di antara bunga-bunga yang berwarna-warni, sebuah drama emosional yang tidak terduga sedang terjadi di istana Aeloria.

Di bawah langit yang penuh dengan bunga-bunga berjatuhan, suasana antara Rei dan Fiona terasa tegang namun penuh dengan kehangatan. Ketika Fiona mengungkapkan perasaannya yang terlalu sensitif, ekspresi wajahnya terlihat tertekan, mencerminkan kegelisahan yang mendalam di dalam hatinya.

Rei, dengan tatapan penuh pengertian, mencoba menyelami perasaan Fiona. Ekspresi wajahnya yang penuh penasaran menunjukkan keinginannya untuk memahami perasaan pasangannya lebih dalam.

Ketika Rei mengambil tangan Fiona dengan lembut, ekspresi wajah Fiona masih terlihat ragu, mencerminkan keraguan dalam hatinya. Namun, ketika Rei mendekatinya dengan wajah yang gugup, ekspresi wajah Fiona mulai menunjukkan sedikit kelegaan, meskipun masih ada keraguan yang tersisa.

Fiona menatap Rei dengan ekspresi campuran antara kecemburuan dan kekhawatiran yang tersirat di matanya yang berbinar.

"Fiona, apa yang membuatmu khawatir?" tanya Rei dengan lembut, mencoba meredakan kegelisahan dalam diri Fiona.

Fiona merasa tidak tenang. "Aku... aku merasa cemburu, Rei. Aku tidak tahu kenapa," ucapnya dengan ragu.

"Cemburu?" Rei mengulang, matanya mencari pemahaman. "Oh, Fiona, tidak perlu merasa seperti itu. Kamu adalah yang paling berarti bagiku," ujarnya dengan penuh keyakinan.

Fiona mengangguk, tetapi ekspresi cemasnya masih terpancar jelas. "Aku... aku takut kehilanganmu, Rei," ungkapnya dengan suara yang bergetar.

"Tidak akan pernah terjadi, Fiona. Aku di sini untukmu, selalu," kata Rei dengan tegas, mencoba menenangkan hati Fiona.

"Ayo, kita lewati ini bersama-sama," ajak Rei sambil mengulurkan tangannya kepada Fiona.

Fiona tersenyum lembut, air matanya yang terbendung mulai menetes. "Terima kasih, Rei. Aku sangat mencintaimu," katanya dengan tulus.

Saat bunga-bunga mulai berjatuhan dari langit, suasana menjadi semakin romantis. Ekspresi terkejut namun bahagia tergambar jelas di wajah Rei, sementara Fiona memerah dalam malu, tetapi juga rasa bahagia yang mendalam.

Ketika Rei mengangkat tangan Fiona dengan lembut, ekspresi wajahnya menunjukkan ketulusan dan kehangatan hatinya. Fiona merasa lega, menatap Rei dengan mata yang berbinar penuh cinta, sementara Rei menciumnya dengan lembut.

Rei membalas senyum Fiona, matanya yang penuh kasih menatapnya. "Fiona, lihatlah... Ini seperti mimpi," ucapnya, mencoba menggambarkan keajaiban momen tersebut.

"Ini adalah tanda bahwa cinta kita diberkati oleh surga," sambungnya, membiarkan rasa syukur memenuhi hatinya.

"Rei, aku tidak pernah merasa lebih bahagia dari ini," ujar Fiona dengan penuh kebahagiaan, memeluk Rei erat-erat dalam pelukan penuh cinta.

Rei menatap Fiona dengan penuh keyakinan. "Dan aku akan selalu ada di sini untukmu, Fiona," ucapnya dengan tulus.

"Kita akan melewati segala rintangan bersama, Fiona," tambah Rei, memastikan bahwa mereka akan bersama-sama menghadapi apa pun yang akan datang.

Fiona tersenyum bahagia, matanya bersinar penuh kasih saat dia berkata, "Aku mencintaimu, Rei."

Rei tersenyum lembut, mencium kening Fiona dengan penuh cinta. "Dan aku mencintaimu, lebih dari apapun," ujarnya dengan tulus.

Fiona membalas pelukan Rei dengan erat, merasakan kehangatan dan keamanan dalam dekapannya.

Mereka berdua saling memandang, terhanyut dalam keindahan momen yang mereka bagi bersama.

Di bawah hujan bunga yang terus berjatuhan, mereka tenggelam dalam pelukan, membiarkan cinta mereka mengukir kisah yang indah yang akan dikenang selamanya.

Di bawah hujan bunga-bunga yang berjatuhan, momen romantis itu semakin mendalam. Keduanya membiarkan diri mereka tenggelam dalam perasaan cinta yang mendalam, saling menguatkan satu sama lain dengan janji-janji dan kehangatan mereka yang tak tergoyahkan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!