Setelah Pertempuran yang melelahkan, Nolan mengajak Fiona dan Rei untuk kembali ke markas Blok 3 demi mendapatkan istirahat dan perawatan lebih lanjut. Mereka melangkah keluar dari gedung pertemuan menuju markas yang tersembunyi di dalam hutan.
Di markas Blok 3, suasana tenang dan aman menyambut mereka. Cahaya lembut dari lentera magis menerangi jalan mereka. Ahli penyembuhan Blok 3, seorang penyihir berpangkat Celestial Healer bernama Mai, dengan senyum hangatnya, menyambut kedatangan mereka.
Mai: "Selamat datang, Finsternis Rei dan Fiona. Saya Mai, Celestial Healer di Blok 3. Ayo, mari kita atasi luka-luka ini."
Fiona, yang masih terasa lemah, tersenyum pada Rei. Rei mengangguk menghargai dan mereka mengikuti Mai ke dalam markas.
Nolan, sebagai pemimpin Blok 3, dengan serius berbicara dengan anggota pasukannya untuk memastikan keamanan markas.
Nolan (memandang Rei): "Kamu dan Fiona berdua sudah menjalani pertempuran yang berat. Kalian berdua butuh istirahat sekarang."
Rei mengangguk, menghargai perhatian Nolan. Mereka berdua kemudian dibawa ke ruang perawatan.
Rei (ke Fiona): "Semoga kita bisa pulih dengan cepat."
Fiona tersenyum lembut, "Kita akan baik-baik saja. Kita selalu melewati ini bersama, bukan?"
Sementara itu, di ruang perawatan, Mai mulai menggunakan sihir penyembuhan magisnya untuk mengobati luka-luka Rei dan Fiona. Suasana harap dan ketenangan menyelimuti ruangan tersebut.
Mai (ke Rei): "Finsternis Rei, Anda memiliki keberanian yang luar biasa. Semoga kekuatan penyembuhan ini membantu Anda pulih dengan cepat."
Di pagi harinya, ketika sinar matahari mulai menyingsing, energi dan semangat pun kembali menyala di markas Blok 3. Cahaya sihir dan bayangan memainkan tarian mereka, menciptakan atmosfer yang ajaib di dalam markas yang tersembunyi.
***
Pada saat yang sama, di ruangan kecil tempat Violet dan Nacht tinggal, pagi mulai menyapa mereka. Violet dengan lembut membuka gorden, membiarkan sinar matahari pagi menyinari ruangan. "Selamat pagi, Nacht," sapanya dengan senyuman yang penuh semangat.
Nacht, yang terbangun dari tidurnya, merasakan sinar matahari yang silau dan mengernyitkan matanya. "Selamat pagi juga," ucapnya sambil mencoba menyesuaikan mata dengan cahaya yang masuk.
Violet tertawa melihat reaksi Nacht. "Kau tampak silau sekali. Mandi dulu ya, supaya segar," pintanya sambil membantu Nacht bangun dari tempat tidur.
Nacht mengangguk, masih sedikit terhuyung-huyung. Setelah mandi, ia menemui meja makan yang sudah dihidangkan dengan sarapan hangat. Aroma kopi dan roti panggang menguar di udara.
"Harumnya enak sekali," komentarnya sambil tersenyum pada Violet.
Violet tersenyum balik, "Aku senang kau suka. Ayo, mari sarapan bersama."
***
Mereka duduk di meja makan kecil, menciptakan suasana yang hangat dan akrab. Violet menuangkan kopi untuk mereka berdua, sementara Nacht menikmati kehangatan udara pagi. Mereka berbagi cerita tentang mimpi-mimpi semalam dan rencana untuk hari itu.
Roti panggang yang renyah dan telur mata sapi yang lezat menjadi teman sempurna untuk sarapan pagi mereka. Sesekali, terdengar tawa dan obrolan ringan di antara suap-suarapan.
"Kita memiliki petualangan baru hari ini, Nacht. Siapkan dirimu dengan baik," kata Violet sambil menatapnya penuh semangat.
Nacht tersenyum, "Tentu, Violet. Bersama denganmu, setiap petualangan terasa lebih berarti."
Mereka melanjutkan sarapan mereka, menikmati kebersamaan pagi yang hangat dan penuh harapan. Suasana ini menjadi fondasi bagi petualangan-petualangan yang akan mereka jalani bersama di dunia yang penuh misteri dan keajaiban.
***
Setelah makan, Violet mengajak Nacht untuk pergi ke pusat kota yang ramai. Nacht, yang pertama kali mengunjungi pusat kota, merasa senang dan penuh
antusiasme. "Kota ini sungguh berbeda dari tempat tinggalku," ujarnya, mata penuh dengan kekaguman.
Violet tertawa, "Ya, pusat kota ini selalu penuh dengan aktivitas. Kita bisa mencari makanan enak di pasar atau menjelajahi toko-toko untuk barang-barang unik."
Pusat kota Aetherborough terbentang di hadapan Violet dan Nacht, dipenuhi dengan kehidupan dan warna. Jalan-jalan yang dipenuhi dengan toko-toko beraneka ragam dan bangunan-bangunan megah yang menjulang tinggi.
Violet menuntun Nacht melalui keramaian. menjelaskan berbagai tempat menarik yang dapat mereka kunjungi. suasana kota yang ramai dan penuh energi menciptakan sensai yang baru bagi Nacht.
Violet membimbing Nacht ke toko dapur yang penuh dengan aroma rempah-rempah dan segala macam bahan makanan. Mereka melihat-lihat dan memutuskan untuk membeli berbagai bumbu, telur, ayam, ikan, dan bahan makanan lainnya untuk menyimpan stok di tempat tinggal mereka.
"Bagaimana kalau kita mencoba memasak sesuatu bersama di malam ini?" usul Violet, sambil memilih bumbu dengan cermat.
Nacht setuju dengan senyuman. "Itu ide yang bagus. Aku tidak terlalu ahli dalam memasak, tapi aku senang belajar bersamamu."
Violet mengangguk sambil meletakkan beberapa bumbu ke dalam keranjang. "Tidak masalah, kita bisa belajar bersama. Mungkin kita bisa membuat hidangan spesial untuk merayakan pertemuan kita di Aetherborough."
Mereka berdua membayar barang belanjaan mereka, dan setelah keluar dari toko, Violet mengajak Nacht untuk menjelajahi lebih banyak tempat menarik di Aetherborough. Senyuman dan keceriaan terpancar dari keduanya, membawa semangat positif dalam pengalaman baru mereka di kota yang indah ini.
***
Nacht membawa Violet ke toko syal yang menarik perhatiannya. Setelah sampai, matanya tertuju pada syal berwarna biru tua dan putih yang begitu memikat. Meskipun ukurannya terlalu besar untuknya, keindahan dan pesona syal itu tak bisa diabaikan.
"Duh, Violet, lihat ini! Syal ini benar-benar luar biasa," serunya dengan antusias. "Meskipun agak besar, aku ingin sekali memiliki ini."
Violet tersenyum melihat semangat Nacht. "Mungkin bisa kukurangi ukurannya nanti, atau mungkin bisa kujahit agar pas denganmu. Bagaimana kalau kita beli saja?"
Nacht merasa senang dengan tawaran Violet. "Bisakah kau membelikannya untukku?" pinta Nacht dengan senyuman malu-malu.
Violet tertawa ringan. "Tentu saja, ini akan menjadi kenang-kenangan dari hari kita yang menyenangkan di Aetherborough."
Mereka melanjutkan perjalanan mereka di pusat kota, dan Nacht bahagia karena sekarang dia memiliki sesuatu yang akan mengingatkannya pada hari spesial ini bersama Violet. Setiap kali ia mengenakan syal itu nantinya, dia akan teringat akan petualangan pertamanya ke pusat kota dan tawa hangat Violet.
***
Sebelum pulang, Violet mengajak Nacht makan siang di salah satu restoran yang terkenal di Aetherborough. Restoran itu dikenal dengan sajian khasnya yang lezat dan suasana yang nyaman.
Mereka memasuki restoran yang dihiasi dengan indah, ditemani oleh aroma makanan yang menggoda. Pelayan dengan ramah menyambut mereka dan menunjukkan tempat duduk yang nyaman.
Violet dan Nacht duduk di sudut restoran yang tenang. "Bagaimana kalau kita mencoba hidangan khas di sini?" tawar Violet, sambil memberikan menu kepada Nacht.
Nacht mengamati menu dengan antusias, banyak pilihan yang menarik perhatiannya. Setelah memilih, mereka memberikan pesanan kepada pelayan dan mulai menikmati suasana santai restoran.
Ketika hidangan tiba, meja mereka dipenuhi dengan variasi makanan yang lezat. Violet dan Nacht saling berbagi hidangan mereka, mencoba setiap sajian dengan penuh selera.
"Rasa makanannya luar biasa," ujar Nacht sambil tersenyum. "Terima kasih, Violet, sudah membawa aku ke tempat ini."
Violet membalas senyumnya, "Senang bisa berbagi pengalaman ini denganmu, Nacht. Ayo nikmati makanan dan momen ini bersama-sama."
Mereka melanjutkan makan siang mereka, berbagi tawa dan cerita. Suasana yang hangat dan makanan yang lezat membuat pengalaman mereka di Aetherborough semakin berkesan. Setelah selesai makan, Violet dan Nacht meninggalkan restoran dengan perut kenyang dan senyum di wajah mereka, siap melanjutkan petualangan mereka di kota yang indah ini.
***
Setelah petualangan yang melelahkan di pusat kota Aetherborough, Violet dan Nacht memutuskan untuk kembali ke tempat tinggal mereka di pinggiran kota. Mereka berdua meninggalkan keramaian pusat kota, menyusuri jalan-jalan yang semakin sunyi seiring berjalannya waktu.
Saat langit senja mulai memancarkan warna-warna hangat, mereka melintasi taman yang teduh dan menyusuri trotoar yang dihiasi dengan lampu-lampu jalanan yang gemerlapan. Udara sejuk malam mulai menyelimuti mereka saat mereka mendekati tempat tinggal mereka.
Saat menuju ke rumah, perjalanan Violet dan Nacht dihiasi dengan kejutan manis. Di tengah jalan, mata Nacht tertuju pada penjual es krim yang menggoda. Violet yang peka langsung memperhatikan ekspresi Nach dan tanpa ragu-ragu, dia mengajak Nacht mendekati penjual es krim.
"Pilihlah es krim yang kamu suka, Nacht. Aku ingin memberimu kejutan kecil hari ini," ucap Violet sambil tersenyum ramah pada penjual es krim.
Nacht, yang terkejut dengan tindakan spontan Violet, melihat berbagai pilihan es krim yang menggoda di depannya. Setelah beberapa saat memilih, ia memutuskan untuk mencoba es krim rasa cokelat dan karamel.
Violet membayar es krim tersebut dengan gembira, dan kemudian mereka berdua melanjutkan perjalanan pulang sambil menikmati es krim mereka. Suasana ceria tercipta di antara mereka, dengan setiap gigitan es krim membawa kelezatan yang mempermanis momen perjalanan pulang.
"Mungkin es krim ini bisa membuatmu lebih segar setelah seharian beraktivitas," ujar Violet sambil tertawa ringan.
Nacht tersenyum dan mengangguk, merasa bersyukur atas kejutan kecil yang Violet berikan. Mereka melanjutkan perjalanan pulang dengan senyum di wajah, menikmati es krim mereka sambil berbagi cerita dan tertawa bersama.
Dengan langkah-langkah yang tenang dan senyuman di wajah mereka, Violet dan Nacht tiba di depan pintu rumah mereka. Cahaya lembut di teras menyambut kedatangan mereka, menandai akhir dari petualangan hari itu dan awal dari kedamaian malam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments