Setelah melewati sungai yang dingin dan matahari yang cerah, atmosfer sekitar terasa segar dengan udara yang jernih dan langit yang biru. Pepohonan di sekitar mereka membentuk bayangan-bayangan menari di tanah, sementara suara gemericik air sungai menambah kesan damai dalam perjalanan mereka.
Ketika mereka melanjutkan perjalanan menuju Bukit Ivi, mereka tiba-tiba bertemu dengan seorang Eldorath. Eldorath adalah makhluk legendaris yang tersebar di seluruh Luminara karena kehadiran Voidborne Sanctum. Voidborne Sanctum sendiri adalah titik pusat kegelapan di dunia Luminara yang sudah ada sejak tahun 500, namun kemunculannya masih belum diketahui dengan pasti.
Eldorath memiliki empat tingkatan, dari tingkat C yang paling lemah, kemudian tingkat B, tingkat A, dan Tingkat Tinggi atau tingkat lanjut. Eldorath yang mereka temui berbentuk seperti anjing namun berukuran tiga kali lebih besar dari anjing normal. Hal ini membuat Nacht kaget dan merasa heran karena baru pertama kali melihat Eldorath, sedangkan Yuki yang bersembunyi di belakang Shina merasa takut.
Violet, yang selalu siap untuk bertarung, bersiap-siap menghadapi Eldorath tersebut. Suasana menjadi tegang ketika mereka berhadapan dengan makhluk legendaris tersebut, dan keputusan mereka selanjutnya akan memengaruhi arah perjalanan mereka menuju Bukit Ivi.
**Violet**: "Hati-hati, kita berhadapan dengan Eldorath. Kita harus siap menghadapi tantangannya," wajahnya penuh konsentrasi, matanya memancarkan tekad yang kuat.
**Nacht**: "Eldorath? Aku hanya pernah mendengarnya dalam legenda. Tapi sekarang, dia nyata di hadapan kita," ekspresinya campuran antara keheranan dan ketegangan, mencerminkan kebingungannya yang dalam.
**Yuki**: "Aku... Aku takut, Shina," matanya terlihat cemas, mencerminkan ketakutannya yang jelas.
**Shina**: "Tenanglah, Yuki. Kita akan melalui ini bersama-sama," sambil mendekat pada Yuki dan mengelus lembut rambutnya, wajahnya menampilkan kepercayaan diri yang tenang, mencoba menenangkan Yuki.
**Violet**: "Kita tidak bisa mundur sekarang. Kita harus menghadapinya," ekspresinya serius dan penuh tekad, menunjukkan ketegasannya dalam menghadapi tantangan.
**Nacht**: "Aku akan mengalihkan perhatiannya. Kalian bertiga, siapkan serangan," matanya bersinar penuh semangat, siap untuk bertindak.
**Yuki**: "Aku akan mencoba yang terbaik," meskipun masih takut, ekspresinya menampilkan tekad untuk berkontribusi dalam pertarungan.
**Shina**: "Kita bisa melakukannya. Kita harus percaya pada kemampuan kita," sambil tersenyum lembut sambil membalas pelukan Yuki, wajahnya menampilkan kepercayaan yang mendalam pada tim mereka, mencoba membangkitkan semangat.
**Violet**: "Ayo, kita tunjukkan bahwa kita tidak akan mundur di hadapan bahaya. Bersiaplah!" ekspresinya penuh semangat, siap untuk memimpin tim menuju pertempuran yang akan datang.
Nacht dengan lincahnya meluncur di atas tanah, langkahnya seperti bayangan yang meluncur dengan cepat di malam gelap. Matanya fokus, membidik Eldorath dengan ketajaman predator yang tak tertandingi. Dengan satu gerakan tiba-tiba, dia memutar tubuhnya dan meluncur ke samping, menghindari serangan ganas Eldorath dengan sempurna. Angin berdesir ketika dia berputar, membingkai siluetnya dengan anggun.
Shina menghela napas dalam, matanya bersinar ketika dia menatap Eldorath dengan tekad yang teguh. Cahaya memancar dari telapak tangannya yang terang, membentuk bola energi yang mempesona. Dengan mantap, dia melemparkan bola cahaya itu menuju Eldorath, tapi kejutan melintas di wajahnya saat serangan itu terpental dengan mudah oleh perisai magis Eldorath.
Dengan langkah yang mantap, Violet menatap Eldorath dengan tekad yang kuat. Dia merapatkan cengkeramannya pada pedangnya, mengeluarkan cahaya yang memenuhi ruang di sekitarnya. Wajahnya dipenuhi dengan keberanian yang tak tergoyahkan, siap untuk menghadapi makhluk legendaris yang menghadang mereka.
Eldorath, dengan postur yang mengesankan, mengarahkan pandangannya pada Violet dengan tatapan yang penuh tantangan. Tubuhnya dipenuhi dengan aura kegelapan yang menakutkan, dan matanya memancarkan kebencian yang tak terhingga. Dia siap untuk menguji kekuatan dan keberanian Violet dalam pertarungan yang akan datang.
Dengan serangan yang cepat, Violet meluncur maju, pedangnya bersinar terang saat dia mengayunkannya dengan kekuatan penuh. Serangannya datang dengan kecepatan kilat, memotong udara dengan kekuatan yang mematikan. Tetapi Eldorath, dengan refleks yang cepat, menghindari serangan tersebut dengan gesit, menggerakkan tubuhnya dengan kecepatan yang luar biasa.
Tidak menyerah begitu saja, Violet terus menyerang dengan pukulan yang cepat dan mematikan. Setiap gerakannya dipenuhi dengan keberanian yang tak tergoyahkan, dan serangannya memenuhi udara dengan gemuruh yang menggetarkan hati. Tetapi Eldorath, dengan kekuatan yang dahsyat, bertahan dengan mantap, menahan setiap serangan dengan perisai magisnya yang kuat.
Pertarungan berlanjut dengan intensitas yang meningkat, kilatan cahaya dan kegelapan memenuhi ruang di sekitar mereka. Violet tidak mengenal kata menyerah, dan Eldorath tidak mengenal kata belas kasihan. Mereka berdua bertarung dengan kekuatan penuh, menghadirkan gambaran epik dari pertarungan antara kebaikan dan kegelapan.
Saat serangan balas dendam melintas di benaknya, Violet mengumpulkan kekuatan yang tersisa dalam dirinya. Dengan tekad yang teguh, dia mengayunkan pedangnya dengan kekuatan penuh, memenuhi udara dengan serangan yang mematikan. Serangan tersebut menghujam ke arah Eldorath, menciptakan gambaran yang mengesankan dari keberanian dan keteguhan hati.
Namun, Eldorath tidak akan menyerah begitu saja. Dengan kekuatan yang tak terduga, dia menangkis serangan Violet dengan mantap, menghadapi serangan itu dengan ketenangan yang menakutkan. Pertarungan berlanjut dengan intensitas yang meningkat, dan akhirnya, saat mereka berdua hampir mencapai titik kelelahan, kemenangan masih belum pasti bagi siapa pun.
Eldorath menggeliat, mencoba menghindari serangan pedang yang ganas dari Violet. Namun, dengan kecepatan yang luar biasa, Violet menyerang lagi dan lagi, mengarahkan pedangnya dengan presisi yang mematikan. Setiap kali pedangnya menyentuh tubuh Eldorath, kilatan cahaya memenuhi udara, menciptakan gambaran epik dari pertarungan yang tak terlupakan.
Ketika dress kuning Violet terluka oleh serangan Eldorath, kemarahan meledak di dalam dirinya. Kekuatan yang terpendam di dalamnya meledak, memperkuat serangannya dengan dorongan emosional yang mendalam. Dengan gerakan yang penuh keberanian, dia menyerang dengan kekuatan penuh, memenuhi udara dengan gemuruh dari setiap serangan pedangnya.
Saat pertarungan mencapai puncaknya, saat Eldorath mulai terdesak, Nacht bersiap untuk memberikan pukulan terakhir. Dengan fokus yang mematikan, dia mengumpulkan energi di telapak tangannya, membangkitkan kekuatan Phantom Strikes. Peluru energi berkecepatan tinggi dilepaskan dari tangannya, meluncur dengan kecepatan kilat menuju Eldorath, menembus perisai magisnya dengan kekuatan yang dahsyat.
Eldorath jatuh ke tanah, tubuhnya terluka parah oleh serangan yang mematikan dari tim Violet dan Nacht. Kemenangan mereka diraih, namun bukan tanpa perjuangan dan pengorbanan. Mereka melanjutkan perjalanan mereka dengan semangat yang menggebu-gebu, siap menghadapi petualangan baru yang menantang di Bukit Ivi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments