Part 11

Malam mulai menyelimuti Lembah Baliem. terlihat kesibukan di dapur pos TNI. Serda Yusuf dan Letda Deril nampak sibuk mengupas ubi jalar sembari bercanda. sedangkan anggota TNI yang lain tetap tidak luput dari tugasnya mengawasi dan berjaga-jaga di tebing Lembah Baliem.

"Suster Zah,ini ubi nya sudah selesai dikupas dan dipotong ukurannya sesuai instruksi bu suster" ucap Serda Yusuf

Zaheera hanya tertawa kecil mendengar itu.

"Oke,tolong dicuci dulu yaaa" ucap Zaheera

Zaheera baru akan mengambil gula merah, tapi Lettu Rizky dengan sigap membantunya

"Kemari Zah,biar gula merah nya,aku yang potong"

ucap Lettu Rizky seraya meraih pisau dan gula merah itu

"Potong nya sembarang aja kan,asal tidak kebesaran kan" ucap Lettu Rizky lagi mulai memotong gula itu

"Siap Lettu Rizky" jawab Zaheera seraya tertawa kecil

Kapten Teddy baru saja tiba dari tugas patroli.

""Hormat Kapten" seru Lettu Rizky,Letda Deril dan Serda Yusuf serempak

"Hormat" jawab Kapten Teddy kembali

"Kalian masak kolak nya gotong royong?!" tanya Kapten Teddy

"Hanya membantu sebisanya kapten, cheft utama tetap bu suster Zaheera" jawab Letda Deril seraya tertawa lebar

"Biasa aja kak Deril,tetap masak sama-sama namanya" ucap Zaheera tersipu malu

Mereka pun tertawa bersama.

"Sudah cukup bantuannya,nanti aku yang mengambil alih dari sini,kalian keluarlah dari dapur,aku sungguh gugup jika diawasi saat sedang memasak" ucap Zaheera seraya mengibaskan tangannya

Para anggota TNI itu pun keluar dapur dengan tertib. mereka berkumpul diruang tengah.

"Bagaimana lokasi tebing Kapten,ada perkembangan yang signifikan?!" tanya Lettu Rizky

"Negatif untuk saat ini,tapi anggota yang lain masih standby disana, kelompok Charles sepertinya sedang menyusun rencana yang epik kali ini,kita harus betul-betul waspada,selalu periksa kelengkapan senjata kalian,termasuk fungsinya" ucap Kapten Teddy dengan wajah serius.

"Siap kapten" jawab mereka serempak

"Bagaimana dengan rencana pembangunan ulang Pustu dan penambahan tenaga kesehatan lagi, kasihan Zaheera jika harus bekerja sendiri, sedangkan tenaga kesehatan dari desa sebelah juga tidak mungkin terus-terusan bisa mengbackup tugas Zaheera disini" tanya Lettu Rizky

"Sudah aku laporkan ke pusat,mereka sedang mengkajinya lagi,aku menunggu jawaban mereka besok" jawab Kapten Teddy

Satu jam kemudian,kolak nya pun masak. Mereka pun menikmati kolak itu seraya bercanda.

"Sepertinya rasanya familiar" gumam Kapten Teddy

Zaheera nampak mencuci piring bekas makanan kolak mereka. melihat itu Kapten Teddy pun masuk berniat membantu,

"Kenapa mereka membiarkanmu mencuci piring sendiri?!" ucap Kapten Teddy yang muncul tiba-tiba

Membuat Zaheera terkaget dan refleks menoleh ke belakang. wajah mereka hampir bersentuhan.

"Maaf,bikin kaget yaaa" ucap Kapten Teddy seraya mundur beberapa langkah

"Ohhh... tak masalah kapten,ini sisa sedikit kok, tadi Serda Yusuf sudah membantu mencuci wadah yang besar,kasian mereka harus segera bersiap-siap untuk patroli" ucap Zaheera kembali melanjutkan cucian piringnya.

"Mari aku bantu" ucap Kapten Teddy seraya mencelupkan tangannya ke baskom yang berisi sabun

"Aku sepertinya familiar dengan rasa kolak masakan mu ini Zah" ucap Kapten Teddy

"Hhhmmm... oh ya," ucap Zaheera

"Aku ingat pertama kali datang kesini, Lettu Rizky menyuguhi ku dengan kolak ubi jalar juga,rasanya sama dengan yang ini" ucap Kapten Teddy

"Ohhh yang itu,iya itu juga masakan ku kapten, pantas saja waktu itu kak Rizky bilang kebetulan akan ada tamu istimewa yang mau datang,jadi maksud kak Rizky itu,tamu istimewa nya tuh kapten ternyata" ucap Zaheera

Kapten Teddy menatap wajah Zaheera.

"Ada yang ingin aku tanyakan padamu Zah" ucap Kapten Teddy dengan nada serius

Zaheera terdiam menunggu kapten Teddy bersuara

"Ada hubungan apa antara kau dan Lettu Rizky?! maksud aku,apakah ada hubungan istimewa diantara kalian melebihi kakak dan adik semata?!" tanya Kapten Teddy seraya menatap lembut Zaheera

Zaheera hanya terdiam. tiba-tiba muncul Lettu Rizky.

"Lapor Kapten,kami akan segera meluncur ke lapangan,oper shift dengan Serda Frangky dan anggota yang lain" ucap Lettu Rizky

Suara Lettu Rizky membuyarkan suasana canggung antara mereka berdua.

"Ohhh oke,baiklah,lanjutkan,tetap waspada dan hati-hati" ucap Kapten Teddy

"Siap kapten" ucap Lettu Rizky seraya berlalu

"Istirahat lah Zah,sudah jam sepuluh lewat ini, besok kau bertugas kembali bukan, Ohhh ya aku sudah mengajukan penambahan tenaga kesehatan serta beberapa peralatan dan obat-obatan yang sekiranya kau butuhkan, mungkin akan datang dalam waktu tiga hari ini" ucap Kapten Teddy

"Baik kapten,terimakasih" ucap Zaheera seraya berlalu

Kapten Teddy hanya menarik nafas panjang lalu meminum segelas air sampai habis.

Berbagai peralatan,obat-obatan dan perlengkapan yang lain pun tiba. Zaheera dibantu anggota TNI yang lain mengatur barang-barang itu. beberapa tenda kembali didirikan didepan pos TNI itu.

"Tenaga kesehatan tambahan akan datang besok, berhubung Pustu mereka belum jadi,untuk sementara, mereka tidur didalam pos bersama suster Zaheera dan kita cukup berjaga diluar" ucap Kapten Teddy memberikan instruksi kepada anggotanya.

Warga pun kembali berdatangan seperti biasa.

"Bu suster,anak saya sudah demam tiga hari ini tapi tidak kunjung sembuh,sudah habis obat dari bu suster yang dikasi,tetap demam he" keluh mama Karen sambil menggendong anaknya.

"Kemarilah mama,saya periksa anak mama dulu" Zaheera menelisik tubuh anak itu,terdapat ruam merah dipunggung

"Sejak kapan ruam merah ini muncul?!" tanya Zaheera

"Saya tidak tahu bu suster, saya juga baru lihat ini"

jawab mama Karen dengan nada khawatir.

"Ada apa Zah?!" tanya Diana,perawat yang membantu tugas Zaheera sementara ini

"Demam tiga hari muncul ruam merah dipunggung" ucap Zaheera

"Demam Dengue?!" ucap Diana seraya mengerutkan keningnya

"Kecurigaan awalku ke arah situ,tapi tidak bisa dipastikan tanpa pemeriksaan darah lengkap" ucap Zaheera

"Aku akan lakukan rempelitest terlebih dahulu, kau siapkan set untuk sampel darah" ucap Diana

"Baiklah kak,aku coba koordinasi apakah sampelnya ini bisa dikirim cepat untuk pemeriksaan di puskesmas terdekat" ucap Zaheera

"Oke,segera siapkan" ucap Diana

Setelah melakukan rempelitest,muncullah ruam yang banyak dilengan anak tersebut.

"Dugaan sementara memang Dengue Zah" ucap Diana seraya memotret lengan anak itu

"Oke,kita coba ambil sampel darahnya ya kak"

ucap Zaheera

"Mama Karen,kami akan menyuntik adik Violet untuk mengambil sedikit sampel darahnya untuk diperiksakan,ijinkan kami menyuntik adik Violet ya" ucap Zaheera lagi

"Baiklah bu suster,yang penting anak saya sehat, tapi tolong bu suster yang gendong ya,saya tidak berani lihat jarum suntik" ucap Mama Karen

"Baiklah,mari saya yang menggendongnya" ucap Diana

"Zah,cepat lakukan" ucap Diana seraya memeluk anak itu

"Oke kak" ucap Zaheera seraya mengarahkan jarum suntik itu ke lengan anak itu

Setelah sampel siap,Zaheera segera melaporkan kondisi itu kepada Kapten Teddy. Tapi sang Kapten tidak kunjung menjawab telponnya. akhirnya Zaheera memutuskan menelpon Lettu Rizky,pun sama tidak jawaban sama sekali.

"Bagaimana Zah?!" tanya Diana

"Tidak ada respon kak" ucap Zaheera

"Aduh mana sampel itu harus segera diperiksakan lagi" keluh Diana

Mata Zaheera bertumpu pada sepeda motor milik anggota pos TNI. buru-buru dia mendatangi Serda Frangky yang bertugas menjaga pos sore itu.

"Serda Frangky aku boleh meminjam motor ini?!" ucap Zaheera seraya menunjuk motor itu

"Heee... untuk apa suster Zah?!" ucap Serda Frangky bingung

"Aku sendiri yang akan mengantarkan sampel darah ke puskesmas puncak Mandala,tidak jauh kan cukup setengah jam dari sini" ucap Zaheera

"Sebaiknya laporkan dulu kepada kapten Teddy atau Lettu Rizky ya?!" ucap Frangky ragu-ragu

"Aku sudah mencoba menghubungi mereka tapi tak satu pun yang terhubung, sampel ini tidak bisa bertahan lama Serda" ucap Zaheera memohon

"Tapi suster Zah,aku juga tidak bisa meninggalkan pos tanpa penjagaan,tidak bisa juga membiarkanmu pergi sendiri,Kapten Teddy bisa menembak kepalaku nanti" ucap Serda Frangky lagi

"Tak perlu khawatir,akan kupastikan semua baik-baik saja,aku akan segera kembali yaaa" ucap Zaheera memohon

"Baiklah kalau begitu,tapi ingat langsung kembali ya Suster Zah,sebentar lagi hari akan gelap" ucap Serda Frangky yang masih ragu-ragu tapi terpaksa menyerahkan kunci kontak motor itu.

Dengan secepat kilat Zaheera menaiki motor itu dan segera berangkat melajukan motor itu.

"Hati-hati Zah" seru Diana

"Mati aku,bakal kena tembak aku ini oleh Kapten Teddy" keluh Serda Frangky

Diana hanya tersenyum kecil mendengar keluhan Serda Frangky. Diana segera memasangkan infus cairan kepada Violet.

Dari kejauhan nampak Kapten Teddy,Lettu Rizky dan Letda Deril berjalan menuju pos TNI mereka baru saja menyelesaikan shift patroli. segera Serda Frangky menghampiri mereka

"Lapor Kapten... itu... suster Zah,suster Zah... itu aduh..." suara Serda Frangky tergetar

"Ada apa dengan suster Zah?!" sergap Kapten Teddy panik

"Serda Frangky,bicara yang jelas" seru Lettu Rizky

Diana berlari dari arah belakang.

"Tadi Zaheera sudah menghubungi kalian tapi tidak terhubung,jadi Zaheera inisiatif mengantar sampel darah itu sendiri ke puskesmas di kaki puncak Mandala,tapi sudah satu jam dia belum kembali dan aku sudah konfirmasi ke puskesmas suster Zah belum sampai hingga detik ini" seru Diana panik

"Letda Deril,segera siapkan mobil,Lettu Rizky tambah amunisi,Serda Frangky tetap disini, jangan lupa tali tambang yang panjang dan alat panjat tebing" seru Kapten Teddy memberi instruksi

Dalam sekejap mereka sudah berada diatas mobil yang melaju menyusul Zaheera.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!