Part 3

Zaheera berangkat ke Papua dengan diantar sang mama yang tak berhenti menangis, sebaliknya sang kakak berusaha tenang

"Tidak perlu takut, kakak sudah menghubungi teman kakak disana,beliau bertugas di Papua sebagai penjaga perbatasan,namanya Lettu Rizky Irmansyah, beliau sudah bertugas lama disana, dan sudah sangat paham situasi disana, beliau sudah tahu kedatangan mu, semoga kamu bertugas dekat dengan tempat beliau yaaa" ucap sang Kakak memberi semangat kepada Zaheera

"Baik kak,terimakasih kak" ucap Zaheera

"Ma,Zaheera berangkat yaaa, jaga diri mama, jaga kesehatan,Zaheera akan kembali menjenguk mama yaaa" ucap Zaheera memeluk erat mamanya

"Kamu yang jaga diri disana ya Nak... mama sayang Zah,mama bakal rindu sama Zah" ucap mamanya seraya memeluk Zaheera erat

Akhirnya setelah drama panjang dengan sang mama. pesawat yang membawa Zaheera pun terbang tinggi membawa harapan dan asa Zaheera menuju Bumi Cendrawasih.

Flashback off

Disinilah Zaheera berada dirumah tugas yang merangkap Pustu (Puskesmas Pembantu) satu-satunya pusat layanan kesehatan yang ada di Lembah Baliem ini. tak terasa waktu bergulir tiga tahun dirinya mengabdi ditempat ini. tempat yang sangat indah jauh dari hiruk pikuk manusia kota. tempat yang sejuk,damai dan teduh. warga lokal yang sangat ramah. tidak hanya tenaga kesehatan yang ditugaskan ditempat ini, guru,polisi dan TNI pun ada ditempat ini.

Suara ketukan pintu yang cukup keras membuyarkan lamunan panjang tentang masa lalu Zaheera.

"Ibu suster" suara Amande terdengar menggaung memanggilnya

"Yaaa Amande, kau tunggu sebentar yaaa" ucap Zaheera seraya meraih kotak cokelat diatas meja dan melangkah keluar lalu membuka pintu

"Ibu suster,bapak beri saya tugas mengantarkan ini ubi jalar ke rumah sini" ucap bocah lelaki yang berumur tujuh tahun itu.

Kulitnya hitam legam dengan rambut keriwil tapi senyumnya yang sangat manis.

"Baik Amande,ibu suster terima ubi nya ya, sampaikan terimakasih kepada bapak Yohanes yaaa" ucap Zaheera lagi

"Ibu suster... " ucap Amande ragu-ragu

Zaheera paham maksud Amande,ingin meminta cokelat sebagai imbalan jasanya mengantar ubi jalar itu.

"Ada apa Amande? kau bilang saja tak perlu ragu" ucap Zaheera tersenyum

"Itu ibu suster" ucap Amande seraya menunjuk tangan Zaheera yang menggenggam cokelat

Zaheera tertawa kecil melihat tingkah bocah lelaki ini.

"Baiklah,ini untuk mu" ucap Zaheera seraya mengulurkan cokelat itu ke tangan Amande. dengan tersipu malu Amande meraih cokelat itu

"Terimakasih ibu suster cantik" suara Amande menggaung menjauh

Zaheera hanya tersenyum lebar

"Amande lagi?" tanya Winda yang nampak keluar membawa beberapa kertas.

"Iya,seperti biasa bapak Yohanes mengirimkan hasil panen lagi,kali ini ubi jalar" ucap Zaheera seraya membuka bungkusan karung itu

"Wah... banyak sekali" gumamnya

"Enak buat kolak, terus akan kubagikan untuk Dokter,guru dan pak polisi dan pak TNI di sebelah" gumamnya lagi seraya menyeret karung berisi ubi jalar itu masuk ke dalam rumah

"Zah... aku berangkat ke posko pusat dulu ya, sudah di tunggu sama pak polisi ini" seru Winda

"Oke" jawab Zaheera singkat

Karena posisi nya saling bertetangga dengan pos polisi dan pos TNI serta sekolah pembangunan jadi membuat mereka saling akrab,jika ada keperluan di kabupaten cukup minta antar sama pak polisi atau pak TNI.

Waktu telah menghapus jejak trauma Zaheera terhadap polisi dan TNI. bukankah tidak semua dari mereka itu jahat. Zaheera pun perlahan mantap move on berusaha bangkit walau hatinya masih tertutup rapat untuk tamu yang ingin mengetuk pintu itu. diantara polisi dan tentara yang bertugas itu pun ada satu dua orang yang sudah pernah berusaha menaklukkan hati sang ibu suster tapi berakhir dengan penolakan halus.

Dan yang lucunya,disetiap penolakan Zaheera selalu terselip kata "Aku sudah punya Kapten penjaga hati" entah siapa Kapten itu, Zaheera pun tidak tahu,dia hanya asal menjawab.

Seminggu setelah pemilu ini,kondisi Lembah Baliem agak ramai. petugas polisi dan TNI nampak lalu lalang meningkatkan penjagaan.

"Kak Rizky" seru Zaheera kepada Lettu Rizky Irmansyah teman sang kakak,

Selama tiga tahun ini,sang Lettu lah yang menjaga Zaheera sesuai permintaan khusus Zain Malik sang kakak.

Lettu Rizky Irmansyah adalah kepala tim anggota TNI yang bertugas menjaga wilayah Lembah Baliem ini. dengan sepuluh anggotanya yang siaga selalu demi keamanan Lembah Baliem.

"Ada apa Zah?" jawabnya seraya mendekat

Nampak lengkap dengan seragam kebesarannya dan membawa senjata

"Wahhh... Pak Lettu abis bertugas nih?!" tanya Zaheera

"Iya,abis oper shift dengan Serda Yusuf" jawabnya seraya melepas kacamata hitamnya

"Nih minum dulu air putihnya" ucap Zaheera seraya mengulurkan gelas berisi air dingin

"Kulkasmu sudah bagus Zah?" ucap Pak Lettu setelah menyesap air dingin itu hingga tak bersisa

 "Iya Kak, kak Rizky hebat lho bisa jadi mekanik dadakan,bikin kulkas rusak berfungsi kembali" ucap Zaheera sambil tertawa kecil

"Namanya juga kepepet Zah... kita di pegunungan begini harus selalu siaga dan siap dengan segala kondisi yang mungkin terjadi,termasuk kulkas rusak mu itu" jawab Lettu Rizky seraya tersenyum tipis

Mendengar itu Zaheera tertawa kecil mengingat kondisinya saat panik mengetahui kulkas satu-satunya rusak. dia pun berlari menuju ke pos tentara meminta bantuan.

"Pemilu sudah selesai ya kak,tapi masih kelihatan sibuk wara-wiri ini" ucap Zaheera lagi

"Iya Zah,kami ditugaskan mengawal kotak suara menuju kota Kabupaten, baru semalam tiba" ucap Lettu Rizky lagi

"Semangat ya kak,demi keamanan negara kita" ucap Zaheera lagi

"Ohhh yaaa,tunggu biar tambah semangat aku beri hadiah yaaa" ucap Zaheera seraya berdiri dan berlari kecil masuk ke dalam rumah

Tak lama kemudian dia keluar lagi dengan panci yang agak besar,dia membawanya agak kesusahan

Melihat itu Lettu Rizky segera menghampirinya

"Ini apa Zah?!" tanya Lettu Rizky heran seraya meraih panci itu

"Wah... lumayan berat ini,isinya apa?!" tanya Lettu Rizky lagi

"Kolak kak Rizky, tadi pagi dapat kiriman lagi dari bapak Yohanes ubi jalar satu karung, aku bikin kolak aja, sudah kubagikan ke para guru dan pak polisi,dan sisanya buat kak Rizky beserta anggota yang belum" ucap Zaheera seraya tersenyum lebar

"Wahhh... terimakasih Zah... hebat juga kau rupanya,bisa masak kolak ubi" ucap Lettu Rizky seraya tertawa lebar.

"Baiklah,panci mu aku bawa yaaa... kebetulan nanti malam posko kami bakal kedatangan tamu penting Zah" ucap Lettu Rizky sambil mengangkat panci itu

"Tamu penting?! siapa Kak?!" tanya Zaheera

Namun Lettu Rizky sudah keburu menjauh, tak mendengar ucapan Zaheera.

"Mungkin tambahan anggota dari pusat komandonya ya" gumam Zaheera

Sebuah mobil nampak singgah didepan rumah

Winda turun dari mobil

""Terimakasih pak Brigpol" ucap Winda seraya melambaikan tangan ke arah polisi yang mengemudikan mobil itu

"Wahhh... sama siapa tuh?! Brigpol Wisnu ya?!" tanya Zaheera menggoda sahabatnya itu

"Tidak perlu reseh Zah... profesional aja itu, kami kebetulan bertemu di posko pusat, Pak Wisnu juga bawa laporan,ya sudah aku ikut pulang nya lah,kan lumayan" ucap Winda lagi

"Iya iya... yang paling profesional,besok-besok jatuh cinta beneran,aku ketawa nya paling kencang lho yaaa" ejek Zaheera lagi

"Terserah... masa bodoh,aku mau mandi" ucap Winda cuek seraya melangkah masuk ke rumah.

Diikuti Zaheera yang tertawa lebar melihat tingkah Winda.

Malam hari yang sunyi,terdengar suara mesin mobil yang cukup keras.

"Mungkin itu tamu yang dimaksud Kak Rizky" gumam Zaheera seraya mengintip dibalik gorden jendela nya

Mobil itu nampak singgah didepan pos TNI dan nampak turun seorang pria dengan seragam TNI lengkap dengan baret merah nya.

Siapakah dia?!

Terpopuler

Comments

Ramma Dharma

Ramma Dharma

namanya mirip sama mantannya artis NM

2024-04-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!