Part 19

Sore hari di Ibu Kota Makassar . hawa masih terasa panas meskipun jam sudah menunjukkan pukul lima sore.

Winda membuka matanya perlahan lalu menggeliat sebentar. bunyi notifikasi ponselnya membuat dia celingak-celinguk mencari benda pipih itu.

"Woiii... bangun... dah sore ini"

"Sakit?"

"Sibuk?"

"Masih tidur?!"

Dan semua notifikasi itu datang dari satu orang Kak Zain. Winda pun membuka ponselnya.

"Ihh... apan sih kak Zain ini" gumam Winda

"Sudah bangun?!" kembali notifikasi itu masuk lagi

Winda pun membalas

"Baru juga bangun,dah diboom notifikasi, niat banget ganggu orang, kenapa emangnya kalau aku sudah bangun? mau ngajakin jalan gitu?!" ketik Winda

"Serius mau ikutan? mau jalan memang, mau nongkrong di cafe aku yang baru buka kemarin sekalian memantau staff nya,ikutan gak nih, aku jemput,siap-siap yaaa" ketik Zain

"Oke" ketik Winda singkat

Diletakkan kembali benda pipih itu dan meregangkan tubuhnya sejenak lalu beranjak ke kamar mandi.

Zain memarkir mobilnya tepat didepan rumah Winda,lalu turun dan mendekati pagar besi warna hitam itu,memencet bel. nampak seorang wanita paruh baya keluar

"Ehh,Mas Zain datang,masuk mas,mba Winda nya sudah siap" ucap ibu itu

"Terimakasih ibu,saya tunggu disini saja" ucap Zain sopan

Winda pun keluar dengan gaya yang sangat modis nampak manis, Zain pun terpesona sejenak.

"Yuhuuuu... asyik diajak jalan-jalan sama Abang greenflag se ibu kota Makassar nih" seru Winda dengan senyum lebar menambah manis wajahnya memang serame dan seceria itu anaknya.

"Yaellahhh... emang taman kota pakai greenflag segala,ayolah keburu macet nanti" seru Zain mengalihkan rasa terpesona nya

"Oke gasss..." seru Winda lagi

Mobil mereka pun melaju.

"Btw,cafe kak Zain yang mana lagi yang baru buka ini?! sudah berapa cabang sih emang?!" tanya Winda

"Hhhmmm... sama yang di Panakukang kemarin itu sudah sepuluh se Makassar" jawab Zain

"Wuihhh... mantap man... berasa jalan bareng sama sugar daddy aku nih" seru Winda lagi seraya tertawa

"Sugar daddy apaan" ucap Zain

Mereka tiba di sebuah cafe yang sangat homing dan estetik sesuai jaman sekarang. nampak mulai ramai

Zain membawa Winda masuk ke ruang VVIP.

"Tunggu disini,aku pesan minum dulu sambil sapa staff aku ya" ucap Zain seraya berlalu

"Oke Kak" ucap Winda seraya duduk

Terdengar alunan musik dari Home Band dengan lagu dari grup band Naff.

Winda meraih ponselnya. dan menelpon Zaheera via video call.

"Iri, iri aja lo Zah" gumamnya

"Wuihhh... suster Zah..." seru Winda

"Ohhh berisik,lagi dimana ini?!" ucap Zaheera

"Coba tebak,gue lagi dimana dan sama siapa?!" tanya Winda lagi

"Emang sama siapa sih?! sama pacar baru?! mentang-mentang dah nganggur sementara udah punya aja yang baru,bapak Brigpol lo kemana in?!" ucap Zaheera seraya tertawa lebar

"Hussss... bapak Brigpol dah di museum hahaha..." balas Winda lagi

"Serius,lagi dimana sih?!" tanya Zaheera lagi

"Kak Zain sudah cerita kalau abis buka cabang cafe baru lagi?!" tanya Winda

"Iya,kawasan Losari kan?! lo lagi di cafe kak Zain nih?!" tanya Zaheera lagi

"Yupppp..." jawab Winda seraya mengarahkan kamera ponselnya untuk menyorot seluruh isi ruangan VVIP itu.

"Ini gue diruang VVIP nya, diluar lebih ramai lagi, tadi sore kak Zain yang ngajakin jalan sih, makanya semangat aja ikut, uda jam berapa disitu jam sembilanan yeee, disini jam tujuh soalnya" ucap Winda

"Iya jam sembilan" jawab Zaheera

"Eeh... Zah,Kapten Teddy apa kabar nih?! sudah sampai mana?!" tanya Winda dengan nada menggoda

"Sampai mana apa nya,bisa aja lo,gak sampai mana-mana" jawab Zaheera malu

Zain pun tiba dengan membawa nampan berisi minuman dan beberapa cemilan.

Winda mengarahkan kamera ponselnya ke arah Zain.

"Kak Zain kangen..." seru Zaheera

"Hei... my sister,apa kabar malam ini?!" ucap Zain

"Baik kak" jawab Zaheera

"Lettu Rizky dan Kapten Teddy baik kan?!" tanya Zain

"Alhamdulillah baik" jawab Zaheera

"Nanti kalau sudah purna tugas di Papua, balik ke sini,silahkan puas-puasin kalian berdua mainnya ya" ucap Zain lagi

"Oke kakakku sayang" ucap Zaheera

"Oke gasss" seru Winda pula menimpali

"Baiklah,silahkan kalian lanjutkan ngedate nya, have fun yaaa" seru Zaheera

"Yaellah... nih bocah, siapa pula yang ngedate" gumam Zain

Winda hanya tersenyum lebar.

"Ayo minum dulu, sorry tadi agak lama,aku shalat maghrib dulu" ucap Zain seraya mendekatkan makanan dan minuman untuk Winda

"Its oke Kak,btw aku mau ke kamar mandi dulu nih" ucap Winda seraya beranjak

"Ohhh... nih kamu keluar,baru arah kanan lurus mentok diujung tuh kamar mandi nya" ucap Zain

"Oke kak" ucap Winda seraya keluar

Sesaat kemudian, Winda keluar dari kamar mandi.

"Winda,kamu Winda kan?!" ucap seorang pria

"Nathan?!" ucap Winda dengan mata melotot

Yaaa... Nathan adalah mantan Winda saat SMA, mereka berpisah begitu saja saat selesai kelulusan dan tidak ada kabar apapun dari Nathan setelahnya. hampir tujuh tahun berlalu dan ini pertemuan kembali mereka

"Apa kabar Winda?!" sapa Nathan

"Hhhmmm baik... kamu?!" jawab Winda

"Aku baik,dan itu..." ucapan Nathan terputus

"Sayang,uda... ayo" seorang gadis keluar dari kamar mandi wanita

Gadis itu menatap agak sinis ke Winda.

"Siapa sayang?!" tanya Gadis itu kepada Nathan

Belum sempat Nathan menjawab

"Sayang..." suara Zain mengejutkan Winda

"Sayang?! apa-apaan pula kak Zain ini" batin Winda

"Sudah,ayo... buruan dingin makanannya" ucap Zain seraya menarik tangan Winda pergi meninggalkan Nathan dan kekasihnya itu.

"Kak Zain,apa-apaan sih pakai manggil sayang segala,kalau aku baper betulan tanggungjawab lho ya" ucap Winda seraya mencubit lengan Zain

"Yaaa gak masalah juga sih kalau sampai baper kan tinggal dibikin nyata..." ucap Zain seenaknya

"Idihhh... apaan coba" seru Winda seraya melempar bantal kursi ke arah Zain

"Serius nih,tadi itu mantan kamu kan?!" tanya Zain

"Iya kak,mantan jaman SMA,Zaheera pun kenal, lumayan lama lho kami pacaran nya, jalan dua tahun, abis itu pas kelulusan eh dia ngilang, gak ada kabar satu pun,ya udah,kami usai gitu aja, makanya kaget tadi pas ketemu gitu" ucap Winda

"Next time,kalau ketemu mantan-mantan mu yang lain lagi,bilang aja kamu juga sudah punya pacar sebut nama ku aja atau telpon langsung aku samperin... hahaha..." ucap Zain seraya tertawa lebar

"Idihhh... mantan gue gak sebanyak itu juga kali kak" ucap Winda dengan wajah merona malu

Musik pun masih mengalun merdu,terdengar lagu Noah yang terdalam.

Malam di Papua. setelah menutup telpon Winda, Zaheera nampak duduk di teras menikmati hawa sejuk. malas rasanya dikamar, sejak kejadian kemarin, Dokter Airin Pratiwi tidak berhenti uring-uringan.

Jam menunjukkan pukul sembilan lewat lima belas menit. dari jauh nampak Lettu Rizky berjalan sendiri tanpa Kapten Teddy.

"Belum tidur Zah?!" tanya Lettu Rizky

"Belum ngantuk Kak" jawab Zaheera

"Oke,aku.... " belum selesai ucapan Lettu Rizky tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang kuat dari arah tebing

*Duarrrr braaaghhh.... *Duaarrrr braaaaghhh...

Suara yang sangat keras. Lettu Rizky dan Zaheera sangat terkejut. Dokter Rio Dewanta dan Dokter Airin Pratiwi serta perawat pun berhamburan keluar pos

Para anggota TNI yang ada di tenda juga keluar.

"Ada apa Lettu?!" tanya Letda Deril kaget

"Entahlah,seperti suara longsoran tebing tapi sangat keras" jawab Lettu Rizky

"Kapten Teddy dan Serda Yusuf masih disana?!" tanya Zaheera dengan nada panik

"Deril,ambil perlengkapan mu,kita terjun sekarang" seru Lettu Rizky

"Siap Lettu" Letda Deril pun bersiap-siap disusul Serda Frangky dan Serda Jimmy dan dua anggota lainnya.

Dalam kegelapan malam. para anggota TNI itu terjun satu per satu dari tebing.

"Kapten Teddy, Serda Yusuf..." teriak mereka bergantian

"Berhati-hati lah kalian melangkah...!" seru Lettu Rizky

Serda Jimmy nampak menyorotkan lampu ke segala arah namun nihil. tampak pepohonan tumbang tertimbun tanah dan bebatuan.

"Longsor Lettu" lapor Serda Frangky

"Padahal tidak sedang musim hujan,kalian harus waspada" ucap Lettu Rizky

Mereka kembali menyebar mencari tanda-tanda keberadaan Kapten Teddy dan Serda Yusuf.

Sedangkan di pos TNI, Zaheera nampak sangat cemas,berkali-kali dia mencoba menelpon Kapten Teddy namun nihil.

"Allahuakbar... lindungilah Kapten Teddy ya Allah" lirihnya

"Tenang Kak... tidak akan terjadi apa-apa, semua akan baik-baik saja" ucap perawat Anastasya menenangkan Zaheera

Dokter Rio Dewanta dan Dokter Airin hanya terdiam,pikiran mereka bergejolak.

Malam terasa lambat. Zaheera betul-betul tidak bisa memejamkan matanya sedikit pun, jam menunjukkan pukul tiga dini hari, dia pun beranjak ke kamar mandi mengambil air wudhu dan segera melaksanakan shalat malam. berdoa agar para anggota TNI itu selamat.

Terakhir Lettu Rizky memberi kabar pukul satu tadi,setelahnya ponsel Lettu Rizky pun susah dihubungi lagi.

Akhirnya Zaheera tertidur di atas sajadah dengan posisi duduk dan bersandar ke tempat tidur.

Terpopuler

Comments

Emak Kam

Emak Kam

tegang

2024-05-04

1

we

we

selamat ... ya

2024-04-21

2

Ira Sulastri

Ira Sulastri

Semoga semuanya selamat, terus lah berdoa Zaheera

2024-03-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!