PERJALANAN

Pada saat putra mahkota Zhang Yuan sibuk dengan pemikirannya sendiri, putra mahkota Lin Feng pun mulai memuaskan rasa penasarannya kemana Ru Mayleen dan kedua anaknya pergi sehingga diapun kembali berguman.

“ Kalau boleh tahu, nyonya berasal dari kerajaan mana karena selama ini saya tidak pernah melihat keberadaan anda dan kedua anak anda didesa ini ”, tanyanya basa – basi.

Meski suara putra mahkota Lin Feng sangat lirih, namun berkat indera pendengarannya yang tajam Ru Mayleen bisa mendengar dengan jelas gumanan tersebut dan menjawabnya melalui gumanan juga.

“ Kami berasal dari kerajaan matahari dan sudah cukup lama tinggal dipedesaan pegunungan Asoka ”  , gumannya sangat lirih.

Bahkan para pejalan kaki yang melihatnya mengira jika Ru Mayleen sedang bersenandung tanpa suara karena hanya gerak bibirnya yang terlihat tanpa terdengar suara dari mulutnya.

“ Kalau boleh tahu, kemana anda akan pergi mengingat perjalanan seorang diri tanpa pengawalan dengan kedua anak kecil sangat riskan akhir – akhir ini ”, ucap putra mahkota Lin Feng sarat akan perhatian.

Ru Mayleen yang merasa jika lelaki asing yang ada disebelahnya tak berbahaya pun menjawab dengan santai “ Pegunungan Sopka ”.

Meski sedikit terkejut namun putra mahkota Lin Feng tak mengira jika tujuan mereka ternyata sama.

“ Jadi anda tamu yang sedang ditunggu guru Dao ”

" Kebetulan, saya juga ada janji temu dengan guru Dao sehingga kita bisa menjadi teman dalam seprjalanan ", gumannya lirih.

Melihat jika lelaki itu tampak mengenal guru Dao dan mengetahui rencana kedatangan mereka membuat kecurigaan dalam hati Ru Mayleen kembali timbul sehingga dia mulai memasang sikap waspada.

Putra mahkota Lin Feng yang melihat hal tersebut hanya bisa terkekeh dalam hati karena selain kuat wanita ini juga ternyata sangat mengemaskan jika terkejut seperti itu.

Si kembar yang melihat putra mahkota Lin Feng menatap kagum terhadap ibu mereka merasa tak senang dan melayangkan tatapan tajam penuh permusuhan karena menganggap jika lelaki itu tak pantas untuk ibu mereka.

“ Hey, tenanglah ”

“ Aku tak akan memakan ibu kalian jadi jangan menatapku seperti itu ”, gumannya bercanda.

Jika saja semua orang bisa mendengar ucapan yang dilontarkan oleh putra mahkota Lin Feng saat ini mungkin mereka akan langsung muntah darah dan pingsan ditempat karena sangat terkejut sosok yang terkenal dingin dan misterius bisa melawak seperti itu.

“ Jangan sok akrab dengan kami ”

“ Meski anda sudah membantu tadi, tapi itu tak membuat kita menjadi dekat ”, guman Fei Yun tajam.

Setelah mendapatkan protes dari salah satu anak kembar Ru Mayleen, putra mahkota Lin Feng pun langsung tutup mulut karena tak ingin berdebat dan membuat perjalanan ketiganya menjadi tidak nyaman.

Perjalanan keluar perbatasan dua kerajaanpun menjadi hening dan tenang. Hanya derap langkah kuda yang terdengar disepanjang jalan.

Ru Mayleen yang memang tak mengenal sosok putra mahkota Lin Feng berusaha abai dan menikmati pemandangan disepanjang jalan bersama dua anak kembarnya yang juga baru pertama kali bepergian seperti ini jadi merekapun terlihat bersemangat.

Dengan tubuh tegap sambil sesekali celotehan kecil keluar dari mulut Ru Mayleen menanggapi ucapan kedua anaknya yang sama sekali tak terganggu terik matahari yang menimpah kulit putihnya membuat putra mahkota Lin Feng semakin tertarik untuk mengenal wanita yang selama ini selalu dia perhatikan dalam diam.

Semakin siang, jumlah penduduk desa perbatasan yang berkeliaran diluar semakin sedikit karena mereka tak ingin kulit mereka terbakar oleh sinar matahari yang siang ini sangat terik.

Namun hal itu tak berpengaruh terhadap Ru Mayleen yang masih melajukan kudanya dengan santai karena dia dan kedua anak kembarnya bisa mengubah suhu sekitar tubuh mereka menjadi sejuk dengan kekuatan es yang mereka miliki.

Hal itu jugalah yang dilakukan oleh putra mahkota Lin Feng sehingga dia sama sekali tak kepanasan meski tengah menggunakan mantel bulu yang tebal dengan warna gelap.

Melihat Ru Mayleen dan kedua anaknya beserta kuda yang mereka kendarai baik – baik saja, putra mahkota Lin Feng tersenyum tipis, karena sangat tipis hampir tak ada yang menyadari jika lelaki itu baru saja tersenyum.

Kenyamanan yang dirasakan oleh putra mahkota Lin Feng, Ru Mayleen dan kedua anaknya tak bisa dirasakan oleh putra mahkota Zhang Yuan yang tak memiliki elemen es atau angin sehingga dia merasa kegerahan didalam kereta kuda mewahnya dan memutuskan untuk beristirahat sejenak di pohon disebelah aliran sungai kecil yang mengalir disampingnya.

Ru Mayleen yang ingin menikmati keindahan sungai kecil yang merupakan pembatas dua kerajaan tersebut juga ikut beristirahat untuk memberi kudanya minum.

Meski tak merasa kepanasan, namun kudanya perlu beristirahat sejenak untuk minum dan membiarkan kedua anaknya bermain air sejenak sebelum mereka melanjutkan perjalanan yang sedikit panjang didepan.

Sambil melihat kedua anaknya bermain air, Ru Mayleen membuka bekal yang telah disiapkan Yu Nian untuk dibawanya dalam perjalanan.

Dia tersenyum melihat masakan Yu Nian yang sudah mirip dengan masakannya serta beberapa kue yang sengaja Ru Mayleen bikin semalam untuk teman negmil sepanjang perjalanan jika mereka bertiga tidak sempat beristirahat dijalan.

Melihat putra mahkota Lin Feng tampak diam sambil menunduk, Ru Mayleen yang merasa jika bekal yang dibawanya cukup banyak berniat untuk berbagi.

Hitung – hitung sebagai tanda ucapan terimakasih karena tadi sempat ditolong hingga dia tak harus mengeluarkan tenaga untuk mengusir gerombolan pemuda desa yang berniat buruk terhadapnya, meski itu tak menjadi masalah untuknya.

Ru Mayleen mengayunkan kakinya menuju tempat dimana putra mahkota Lin Feng terduduk diatas rumpun disamping kuda hitamnya.

“ Apa anda mau putra mahkota ? ”, tawar Ru Mayleen sopan.

“ Tentu, terimakasih ”, ucap putra mahkota Lin Feng tulus.

Meski dia merasa sedikit aneh dengan makanan yang diberikan oleh Ru Mayleen kepadanya, namun mencium aromanya yang harum membuat perutnya langsung bereaksi secara spontan.

Krucukkkk....

Putra mahkota Lin Feng tertunduk dengan wajah memerah menahan malu karena perutnya lebih jujur dari mulutnya hingga membuat Ru Mayleen terkekeh pelan.

Deg,

Jantung putra mahkota Lin Feng seperti berhenti berdetak sejenak melihat kecantikan tiada tara yang ada dihadapannya.

Fei Yun yang tak suka ibunya tersenyum kepada putra mahkota Lin Feng segera memanggilnya membuat Ru Mayleen pun pamit undur diri.

Ru Mayleen menyuapi kedua anak kembarnya secara bergantian sambil sesekali mengacak rambut keduanya karena gemas dengan pipi gembul mereka yang penuh oleh makanan sambil menikmati pemandangan aliran sungai yang indah.

Selain banyak ikan kecil berenang didalam sungai, sepanjang tepi aliran sungai ditumbuhi berbagai aneka bunga warna – warni yang membentang sepanjang aliran sungai sehingga jika dijaman kuno ini ada drone mungkin pemandangan tersebut bisa direkam dan dijadikan hiasan dinding yang indah.

Sayangnya, semua keindahan ini hanya bisa Ru Mayleen rekam dalam memorinya karena tidak adanya teknologi seperti itu dijaman kuno ini.

“ Ah sayang sekali tak ada kamera atau ponsel yang bisa mengabadikan semua ini ”, gumannya penuh kekecewaan.

Terpopuler

Comments

Shai'er

Shai'er

ah sayang sekali, aku gak ada disitu 🤧🤧🤧

2024-02-24

1

Shai'er

Shai'er

jatuh cinta, berjuta rasanya 😍😍😍

2024-02-24

0

Shai'er

Shai'er

kecian 🤭

2024-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 NASIB SIAL
2 PERHATIAN
3 CURIGA
4 MENYELIDIKI
5 MATA - MATA
6 ELEMEN ALAM
7 TAMU DIPAGI BUTA
8 SYOK
9 PEMIKIRAN SI KEMBAR
10 RESAH
11 KERIPIK SAYUR
12 PERGI KEPUSAT KOTA
13 KAGUM
14 HUTAN ASOKA
15 PANIK
16 MEMBUAT KONTRAK
17 BERDISKUSI
18 PERGI MENGANTAR SIKEMBAR
19 PERJALANAN
20 SALAH TINGKAH
21 SYOK
22 MELAWAN BANDIT
23 ADU ARGUMEN
24 HYDRA
25 CERDIK
26 KEDATANGAN RU CHAO
27 FAKTA YANG MENGEJUTKAN
28 TEKAD
29 PENOLAKAN RU MAYLEEN
30 AMBISI RAJA ZHANG ZHUO
31 DESA HUJAN
32 PEMBERONTAK
33 PERSIAPAN
34 BERBURU MONSTER
35 KUNJUNGAN DADAKAN
36 RENCANA
37 BANGKITNYA ANDRAS
38 KEKUATAN DISTRUKTIVE
39 CEMBURU
40 SENJATA MAKAN TUAN
41 MALU
42 PULANG
43 PENGUMUMAN
44 NASIB BURUK WU SELIN
45 PENGADILAN
46 RENCANA BESAR
47 HARI EKSEKUSI
48 SIAGA
49 KEMBALINYA KEKUATAN ANDRAS
50 PERTEMPURAN SENGIT
51 KEKUATAN SI KEMBAR
52 NIAT TERSEMBUNYI
53 MEMINTA WAKTU
54 TAKTIK FEI NING
55 PERGERAKAN
56 MENUMPAS METHUSELAH
57 RIVAL
58 KUNJUNGAN KE KERAJAAN LANGIT
59 SERANGAN LANJUTAN
60 BERTINDAK
61 EKSEKUSI
62 AKHIR HIDUP DO HAN
63 MENYELINAP
64 MENGHANCURKAN MARKAS BLACK JADE
65 SATU LAWAN SATU
66 PEMBALASAN
67 KEHEBOHAN DI PAGI HARI
68 MENGURUS PENGACAU
69 KARMA
70 KONDISI MEMANAS
71 TAKTIK
72 PENYEBAB SAKITNYA XIA ZUN
73 RACUN SALUR
74 MENGHUKUM PELAYAN
75 BAB 74
76 LUCAS, SIAPA DIA SEBENARNYA ?
77 BATU MERAH DARAH
78 TARGET PENGGANTI
79 AMARAH LUCAS
80 HUKUMAN BAGI PENGKHIANAT
81 MASUK PERANGKAP
82 MUSUH DALAM SELIMUT
83 PERANGKAP
84 TERPOJOK
85 AKHIR YANG MENYAKITKAN
86 SECERCAH HARAPAN
87 KEMBALI
88 INI ?
89 FINALLY
Episodes

Updated 89 Episodes

1
NASIB SIAL
2
PERHATIAN
3
CURIGA
4
MENYELIDIKI
5
MATA - MATA
6
ELEMEN ALAM
7
TAMU DIPAGI BUTA
8
SYOK
9
PEMIKIRAN SI KEMBAR
10
RESAH
11
KERIPIK SAYUR
12
PERGI KEPUSAT KOTA
13
KAGUM
14
HUTAN ASOKA
15
PANIK
16
MEMBUAT KONTRAK
17
BERDISKUSI
18
PERGI MENGANTAR SIKEMBAR
19
PERJALANAN
20
SALAH TINGKAH
21
SYOK
22
MELAWAN BANDIT
23
ADU ARGUMEN
24
HYDRA
25
CERDIK
26
KEDATANGAN RU CHAO
27
FAKTA YANG MENGEJUTKAN
28
TEKAD
29
PENOLAKAN RU MAYLEEN
30
AMBISI RAJA ZHANG ZHUO
31
DESA HUJAN
32
PEMBERONTAK
33
PERSIAPAN
34
BERBURU MONSTER
35
KUNJUNGAN DADAKAN
36
RENCANA
37
BANGKITNYA ANDRAS
38
KEKUATAN DISTRUKTIVE
39
CEMBURU
40
SENJATA MAKAN TUAN
41
MALU
42
PULANG
43
PENGUMUMAN
44
NASIB BURUK WU SELIN
45
PENGADILAN
46
RENCANA BESAR
47
HARI EKSEKUSI
48
SIAGA
49
KEMBALINYA KEKUATAN ANDRAS
50
PERTEMPURAN SENGIT
51
KEKUATAN SI KEMBAR
52
NIAT TERSEMBUNYI
53
MEMINTA WAKTU
54
TAKTIK FEI NING
55
PERGERAKAN
56
MENUMPAS METHUSELAH
57
RIVAL
58
KUNJUNGAN KE KERAJAAN LANGIT
59
SERANGAN LANJUTAN
60
BERTINDAK
61
EKSEKUSI
62
AKHIR HIDUP DO HAN
63
MENYELINAP
64
MENGHANCURKAN MARKAS BLACK JADE
65
SATU LAWAN SATU
66
PEMBALASAN
67
KEHEBOHAN DI PAGI HARI
68
MENGURUS PENGACAU
69
KARMA
70
KONDISI MEMANAS
71
TAKTIK
72
PENYEBAB SAKITNYA XIA ZUN
73
RACUN SALUR
74
MENGHUKUM PELAYAN
75
BAB 74
76
LUCAS, SIAPA DIA SEBENARNYA ?
77
BATU MERAH DARAH
78
TARGET PENGGANTI
79
AMARAH LUCAS
80
HUKUMAN BAGI PENGKHIANAT
81
MASUK PERANGKAP
82
MUSUH DALAM SELIMUT
83
PERANGKAP
84
TERPOJOK
85
AKHIR YANG MENYAKITKAN
86
SECERCAH HARAPAN
87
KEMBALI
88
INI ?
89
FINALLY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!