Bab 5

" Christine itu Kaka panitia yang ada diujung meja sama kok liatin kita terus ya kenapa ya?" tanya Aluna yang sejak tadi memperhatikan naka, Radit, Romeo dan juga Edo terus mencuri pandang pada Christine.

" entah, aku enggan untuk melihatnya Lun takut kena omel lagi kaya tadi pagi udah fokus aja jangan cari masalah" jawab Luna yang tidak memperhatikan siap saja yang berada diujung meja diruangan yang saat ini sedang dilaksanakan kegiatan materi.

" Rom lu engga mau sapa si gadis manis itu apa?" tanya naka yang masih memperlihatkan gerak gerik Romeo.

" Gue malu nak, kan dulu gue yang ninggalin dia kesalahan gue juga yang engga pernah prioritasin kehadiran dia" jawab Romeo yang terlihat sedikit frustasi.

" tunggu maksudnya gimana, kemarin lu bilang takut engga bisa deket karena waktu kuliah dan sekolah beda sekarang jawaban lu beda lagi Jamal" sanggah Radit yang merasa ada hal yang disembunyikan oleh Romeo.

" Dulu gue terlalu cuek sama Christine, dia yang terlalu sabar ngadepin gue dit. Sebenernya dulu gue lebih sering ingkar janji demi nemenin Kiki" Romeo mengusap kasar wajahnya mengusap tengkuk lehernya.

Edo, Naka dan Radit menggelengkan kepala mereka yang bingung dengan kejujuran Romeo. Padahal selama ini Christine termasuk anak yang lembut dan tidak banyak gaya padahal semua orang tahu bahwa Christine adalah anak orang berada namun tidak membuatnya menjadi seseorang yang sombong itulah yang membuat mereka sangat menghargai kehadiran Christine dan mendukung hubungan Romeo dan Christine.

" gue gapaham lagi deh Rom sama pikiran lu, dikasih berlian lu malah cari batu kali makan deh tuh nyesel lu" jawaban Edo sedikit tenang namun menusuk tajam.

" Jangan bilang sekarang lu mau ngelakuin hal yang sama ntar lu balikan sama Christine lu ngutamanin si bebek Fani itu Rom, udah deh mending si Christine sama gue kalau gitu" jawaban naka mampu membuat Romeo mengangkat kepalanya melemparkan tatapan tajam.

----------

" Oke teman-teman terimakasih atas kegiatan hari ini gimana perasaannya seneng ga?" citra yang memulai acara sore sebelum kegiatan berakhir membuka sesi obrolan bersama mahasiswa baru yang saat ini sedang berada di aula.

" seneeeeeeeeeeeeengggg" jawaban kompak dari mahasiswa baru terdengar memecah keheningan bangunan besar itu.

" Oke-oke terimakasih atas semangatnya teman-teman, sekarang kita mau kenalan nih sama para panitia gimana setuju engga?"

" Wohoooooooooooooo" suara gemuruh dari para mahasiswa baru menyambut para panitia untuk berbaris dibagian depan aula membuat satu line agar terlihat jelas.

Degg...

seketika tatapan dua orang itu bertemu, Christine seketika langsung memutus tatapan mereka agar tidak terlihat kaku Christine mencoba mengatur nafas berusaha untuk terlihat biasa saja.

" Christine liat deh yang itu cakep banget ga sih" seloroh Aluna yang tidak mendapatkan tanggapan dari Christine.

Acara perkenalan sudah selesai Aluna, dewangga dan Christine berjalan beriringan menuju pintu gerbang utama kampus mereka, sebelumnya Christine sudah mengirimkan pesan kepada Aldo bahwa acaranya sudah selesai dan Aldo menjawab bahwa ia sudah berada di kampusnya.

" Aduuuhhhhh dew Chris liat pangeran berkuda besi gue udah Dateng" ucapan Aluna mendapatkan respon geli dari dewangga dan Christine.

" Kamu tuh ya lun tadi katanya kak Edo yang cakep sekarang Abang aku juga cakep gimana sih" jawaban Christine yang sengaja dibuat serius itu membuat bibir Aluna mengerucut kedepan.

" Selamat sore bang Aldo aku Aluna dan ini sepupu aku dewangga kita sahabatnya Christine tapi kalau Abang mau aku jadi teman hidupmu juga boleh"

Taaakkkkkk dewangga menyentil jidat Aluna yang dirasa sangat memalukan itu, bagaimana tidak baru bertemu pertama kali sudah bilang yang aneh-aneh membuat dewangga merasa malu.

" Bang engga usah direspon Aluna kayaknya lagi ngigo, yauda bang Aldo Christine kita duluan ya pamit dewangga sambil menarik tas Aluna.

Aldo yang melihat itu hanya bisa menggeleng kepala " Ayo dek kita pulang udah sore " ajak Aldo yang diangguki oleh Christine.

Disudut lain Romeo yang melihat Christine dijemput oleh abangnya merasa sedih ingin sekali rasanya menghampiri Christine memeluknya dan meminta maaf atas kebodohan yang telah dilakukannya dulu namun sepertinya itu sia-sia.

" Jadi bener anak centil itu mantan Lo Rom? "

Romeo sekilas melihat sumber suara " gausah ikut campur urusan gue fan" jawaban tegas Romeo membuat Fani merasa kesal.

" cantikan juga gue Rom, selama ini gue selalu berusaha buat selalu ada disamping Lo tapi kenapa Lo seolah ga liat itu Rom" suara Fani sedikit tinggi.

" Gue kan pernah bilang kalau gue engga suka sama Lo dan anggep Lo temen fan belum jelas juga?" jawab Romeo yang tidak kalah tinggi membuat orang-orang yang berada disekitar mereka mendengarnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!