Bab 17

tinnggg...toooong...

Cekkleekk..

" Eh iya den cari siapa?" pintu utama terbuka menampilkan seorang lelaki tampan.

" Bi perkenalkan saya dewa mau ketemu sama bang Aldo ada?" sapa sopan dari seorang dewangga yang memang sangat ramah kepada siapapun.

" Silahkan masuk den duduk dulu biar bibi panggilkan" pamit bi Iyem yang langsung menuju kamar Aldo.

" Terimakasih bi" memang dalam sebuah tindakan etika sangatlah penting dengan siapa pun kita berbicara kata maaf, tolong dan terimakasih sudah biasa diterapkan oleh keluarga dewangga agar mereka tau arti menghargai dan dihargai.

" Weyyyy dew udah lama? Gimana gimana pagi bener dateng?" sapa Aldo yang baru saja tiba dihadapan dewangga dengan santai mendudukkan dirinya disofa.

" Bang gue mau minta izin sama Lo dan orangtua Lo buat ajak Christine nonton gue tanding basket boleh engga? Gue janji ga akan sampe malem" ucap dewangga dengan serius, sebagai seorang lelaki yang ingin mengajak seorang anak perempuan dewa berani meminta izin keluarga terlebih dahulu karena ia tahu bahwa Christine sangat dijaga oleh keluarganya jadi sudah selayaknya ia menghargai orangtua dan abangnya.

" siapa bang? kok engga dikasih minum temannya?" papa Christine dan mamanya muncul dari belakang sofa menghampiri Aldo dan dewa di ruangan utama.

Dewangga seketika langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri kedua orangtua Aldo untuk memberikan salam sebagai tanda hormat, dan diterima dengan baik oleh orangtua Aldo.

" selamat pagi om, maaf mengganggu waktunya pagi-pagi perkenalkan saya dewangga teman sekelas Christine dan teman main bang Aldo" ucap dewangga dengan nada yang sopan ditelinga orang yang mendengarnya.

" Oh iya nak dewa silahkan duduk" papa Aldo menjawab dengan baik, ia tahu bahwa dewangga adalah anak dari Hermawan yang tidak lain adalah temannya saat dibangku kuliah dan rekan bisnisnya.

" Terimakasih banyak om Tante, sebelumnya saya kesini ingin meminta izin untuk mengajak Christine menonton pertandingan basket om Tante bang Aldo, saya janji tidak sampai malam Christine sudah saya antar pulang apakah boleh?" kembali dewangga menjelaskan tujuannya kepada orangtua Christine yang saat ini sedang duduk dihadapannya.

" Kita sarapan saja dulu, kamu belum sarapan kan? Nanti kita tanya anaknya mau atau engga ya" jawab mama Christine yang diangguki sebagai tanda setuju dari pada pria dihadapannya.

Semua sudah berkumpul di meja makan namun Christine masih berada dikamar terdengar suara langkah Christine yang membuat netra penghuni meja makan beralih pandang.

" Selamat pagi mah, pah, bang Aldo (seketika Christine terdiam melihat dewangga senyum duduk disamping abangnya) loh dewa kok udah ada disini?" tanya Christine melanjutkan langkahnya sampai didepan kursinya dan duduk.

" Adek pagi ini ada acara kemana?" tangan kanan Aldo mengambil roti fokus namun masih bisa memberikan pertanyaan kepada adiknya itu.

" Belum ada jadwal kegiatan bang mungkin nonton drama seharian dirumah" jawab Christine dengan tangan yang terus mengoleh cream Chocolat kesukaannya.

" Nah udah pas cocok banget deh dew" jawab Aldo dengan tangannya menyenggol lengan dewa yang sejak tadi tidak berhenti menatap Christine.

" Loh emang ada apa?"

" Itu sayang dewa mau ngajakin kamu nonton pertandingan basket" jawab mama Christine yang sudah sejak tadi memperhatikan gerak gerik dewangga.

" oh jadi kamu pagi-pagi kesini mau ngajakin aku nonton basket dew? Emang boleh pah?" Christine memastikan kembali.

" Kok papa sih dek, kan yang diajak kamu ya terserah kamu dong" jawab papa Christine dengan nada masih bersahabat.

" Jadi gimana Christine kamu mau engga temenin aku tanding basket? Aku janji sebelum malam udah pulang kok" akhirnya dewa sudah tidak sabar mendengar jawaban little bunny nya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***