Bab 11

Dewangga menatap lekat mata Christine saat sedang menceritakan kisah masa lalunya bersama romeo, tidak ada sanggahan atau pertanyaan yang keluar dari mulut dewangga, ia benar-benar menjadi pendengar yang baik tidak ada aktifitas makan ataupun minum dewangga benar-benar menghargai Christine yang sedang mencurahkan segala perasaannya.

" Jadi begitu ceritanya dewa" diakhiri dengan pernyataan Christine yang membuat dewa mengusap lembut rambutnya.

" udah lega sekarang? Atau masih ada yang belum selesai?" dewangga memastikan perasaan Christine benar benar lega agar tidak ada lagi perasaan yang terpendam didalam hati Christine.

Wanita cantik itu menggelengkan kepalanya dengan semangat " cukup dewa terimakasih banyak udah jadi pendengar yang baik aku lega sekarang".

" Aku boleh tanya sekarang?" dewa masih setia dengan wajah yang penuh ketenangan dengan tangan kanan yang membuka botol air mineral dan diberikan kepada Christine untuk diminum agar semakin tenang.

" Boleh tanya aja aku pasti jawab" seraya tangan Christine menerima botol air mineral yang sudah siap untuk diminum, memang tidak bisa dipungkiri act of service dari seorang dewangga bisa membuat hati setiap wanita merasa senang ditambah dengan wajah tampannya betapa sempurnanya ciptaan Tuhan yang satu ini.

" Apa kamu masih berharap untuk bisa kembali dengan dia?" dewangga hanya memastikan perasaan dan hati sahabatnya itu sebagai seorang lelaki sebenarnya ia merasa sangat emosi atas tindakan Romeo tapi itu kejadiannya dimasa lalu yang membuatnya tidak bisa berbuat banyak.

Christine menggelengkan kepalanya menatap bola mata dewangga yang berwarna coklat " engga dewa setelah keputusan yang Romeo ambil aku sudah memutuskan untuk berhenti sama perasaan aku sendiri, menurut aku disaat kita sudah selesai dengan hubungan itu hanya mencari cinta yang baru atau melanjutkan mimpi kita yang sempat terabaikan".

Dewangga tersenyum manis dengan bangga ia sangat senang mendengar jawaban Christine " terus kamu pilih yang mana?" kembali dewangga bertanya kepada Christine yang masih setia dengan pertemuan tatapan yang romantis.

" Aku memilih melanjutkan cita-citaku sambil menunggu cinta yang baru karena kalau kita memilih cinta yang baru bisa jadi itu hanya pelampiasan semata bukan dari hati, tapi dengan sekarang aku memilih untuk melanjutkan cita-citaku kan bisa jadi cinta baru juga datang jadi sambil menyelam minum air deh tinggal dijaga aja biar engga keselek hahahhaha" seloroh Christine yang mencairkan suasana mereka saat ini.

" Haha bisa aja jokesnya little bunny, proud of you Christine aku cuma bisa bilang terimakasih sudah bertahan sejauh ini pasti dulu berat ya menata hati yang patah tapi kamu berhasil melewatinya terimakasih sudah menjadi wanita tangguh terimakasih sudah berjuang sampai di titik ini little bunny kamu berhasil" ungkapan manis dewangga berhasil membuat sepasang mata di sudut sana mengepalkan tangannya.

Mari kita bersaing dewangga jangan pernah menganggap remeh orang lama, karena orang lama pernah bertahan dan mengukir kenangan yang indah gumam Romeo dalam hatinya yang terasa begitu panas melihat interaksi dua sepasang anak muda yang terlihat sangat hangat.

" Apa gue bilang mending Lo sama gue Romeo, kenapa sih Lo ga pernah liat usaha gue sedikitpun padahal gue yang selalu berusaha selalu ada buat Lo" ungkapan hati fana membuat Romeo merasa kaget dan langsung pergi meninggalkan fana yang terisak-isak dengan tubuh yang membeku.

Awas kamu wanita centil, gara-gara kehadiran kamu Romeo semakin menjauhiku aku tidak bisa terima ini umpatan hati fana yang sangat tersulut emosi saat ini.

" Christine kalau kak Romeo ngajak balikan kamu masih mau atau tidak?" pertanyaan yang selama ini berada dipikirannya akhirnya terlontar dari mulut dewangga.