Bab 3

" wiiii maba baru, cantik banget padahal masih pakai putih hitam" bisik bisik panitia didepan pintu gerbang memecah keheningan.

Mobil berwarna hitam melaju kedepan meninggalkan kampus yang saat ini sedang melaksanakan kegiatan ospek, dan mahasiswa baru dari fakultas kedokteran menjadi salah satu primadona pagi ini bagi para panitia.

" Iya cakep banget bening lagi, calon dokter dan calon ibu dari anak anak gue" celetukan seorang laki-laki yang tepat berada disamping fini berhasil membuat fokus seorang fini berubah, sejenak dia melirik sekilas lebay orang anak baru itu biasa aja, lebih cantik gue baru masuk udah bikin gue badmood aja Lo liat nanti habis lo gumam fini dalam hatinya.

Bisik-bisik para panitia mengundang rasa penasaran dari Naka dan Edo yang kebetulan memang mereka baru saja bergabung untuk menyambut mahasiswa baru, " Ehh ada apaan sih seru amat" ucapan naka berhasil membuat bisikan itu berhenti sejenak.

" Kak Lo liat deh anak kedokteran itu, cakep banget bening lembut lagi gue aja yang cewe demen liatnya engga banyak gaya soalnya" jawab citra dengan menunjukkan mahasiswa baru dengan dagunya.

Seketika Naka dan Edo yang melihat mahasiswa baru itu terdiam memastikan bahwa yang mereka lihat bukanlah halusinasi mereka, tatapan Edo dan Naka bertemu banyak keheranan yang muncul dari para panitia karena tidak ada komentar apapun yang keluar dari mulut Naka dan Edo.

" Do, ini bukan halusinasi kan ya?"

Seketika edo menepuk pundak Naka keras dan " Awwwww sakit anjir" ternyata memang ini benar ya Christine sedang menjadi perbincangan hangat para panitia dan ini akan menjadi salah satu berita heboh bagi mereka terutama Romeo apakah yang akan terjadi jika sampai mereka bertemu.

" Ayoo..ayooo..ayooo cepetan kumpul di aula" teriakan Fani membuat para panitia menatapnya jengah, lagi-lagi Fani memperlihatkan sikap kurang bersahabatnya mungkin ia ingin diperhatikan oleh Romeo namun caranya yang salah.

" Kenapa lagi sih bebek betina itu Rom pagi-pagi udah bikin rusuh Gedeg amat gue" seloroh Radit yang sedang bersama Romeo mempersiapkan aula untuk acara hari ini.

Romeo hanya mengangkat kedua bahunya ia enggan menanggapi perilaku temannya itu karena tidak ingin ada salah paham, selama ini Romeo sudah memberikan ketegasan kepada Fani bahwa memang Romeo hanya menganggap hubungan mereka teman tidak lebih, tapi Fani masih sama berusaha untuk terus mendekatinya.

" Heh kamu ngapain diem disitu telinga kamu dimana? Engga denger saya bilang apa? Bentak Fani.

Christine yang merasa tidak bersalah hanya cuek karena disekitarnya banyak mahasiswa baru juga jadi dia tidak berpikir bahwa bentakan itu untuk dirinya, disudut lain naka dan edo yang melihat kejadian itu langsung menghampiri Fani " kenapa lagi sih fan, pagi-pagi udah emosi aja gabisa adem dikit apa?" seloroh Naka.

Christine yang mendengar suara familiar itu mengangkat kepalanya melihat kearah sumber suara, ya tatapan Naka, Edo dan Christine akhirnya bertemu segera Christine memberikan hormat kepada Naka dan edo dengan membungkukkan setengah badannya " selama pagi kak" suara lembut itu menjadi perhatian disekitar mereka terutama Fani yang merasa heran.

Naka dan edo saling tatap christine bener bener ya dari dulu selalu sopan sama siapapun engga pernah berubah kenapa bisa bidadari kaya gini ditinggalin gumam Naka kepada Edo yang dibalas senyum.

" selamat pagi juga dek, selamat datang " jawab Edo dengan suara tenang, Fani seketika mendongak kepalanya keatas merasa heran dengan sikap Naka dan edo yang begitu bersahabat kepada Christine, ia merasa ini tidak adil karena selama ini Fani berusaha untuk bergabung dengan mereka namun tidak pernah mendapatkan respon selembut itu.

" Cih anak centil, gausah cari perhatian deh sama panitia biar diperlukan spesial baru masuk bisa-bisanya godain panitia gimana kalau udah jadi mahasiswa mau jadi jalang?" sontak ucapan Fani membuat kaget orang-orang yang sudah berada disana.

" Fani jaga ucapan kamu, engga pantas seorang mahasiswa apalagi dilingkungan pendidikan berbicara kasar" ucapan tegas Romeo memecah suasana tegang yang saat ini terjadi.

Romeo yang memakai masker sekilas melirik seorang perempuan dihadapan Fani dan bertemu pandangan dengan Christine tubuhnya terasa kaku seketika ingin sekali air matanya luruh namun Romeo masih sadar bahwa saat ini sedang acara kampus harus tetap profesional. Berbeda dengan Christine yang belum sadar kalau dihadapannya kini ada mantan kekasihnya yang sangat ia rindukan, sehingga ia tetap cuek saja.

Terpopuler

Comments

fani mulutnya bikin gedek aja /Facepalm/

2024-02-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!