Bab 20 - Rencana

Alex memang diam seribu bahasa dan memperhatikan bentuk tubuh Mauren, tapi bukan berarti suka.

"Ngapain kamu di kamar saya?" ujar Alex dingin, tegas, dan menatap tajam mata wanita yang sudah lancang masuk ke dalam kamarnya.

Suara bariton itu mengagetkan Mauren di karenakan Alex yang tadinya memperhatikannya berubah menjadi menatap penuh jijik dan benci. Karena memang tidak tahu malu, Mauren malah sengaja melangkah mendekati Alex untuk menggodanya.

"Kenapa sayang? Ini kan kamar kita, tentunya aku akan tidur di kamar ini bareng kamu." Mauren ingin memeluk Alex tapi Alex malah mendorong kasar tubuh Mauren enggan di sentuh olehnya.

"Jangan pernah menyentuh saya! Tubuhmu itu sering membuat saya gatal, menjijikan, kuman sialan!" Alex mengumpat marah sambil berjalan mendekati meja mengambil pembersih antiseptik dan menyemprotkannya pada tangan yang terkena sentuhan kulit dengan wanita yang tidak ia sukai.

Mauren mendengus kesal begitu sulit membuat Alex mau menyentuhnya. Dia kembali berdiri dan melepaskan kain yang tersisa di tubuhnya.

"Kamu jangan pura-pura tidak mau, kamu sendiri begitu terpesona melihatku kan? Ayo kita lakukan? Aku sudah siap menikmati penyatuan kita." Mauren berjalan ke atas kasur dan merangkak erotis agar pantulan dirinya terlihat di cermin kemudian berpose sesexy mungkin supaya Alex bernafsu.

Tapi, bukannya bernafsu, Alex malah semakin jijik dan tidak menyukainya. "Lebih baik kamu keluar dari kamar saya sebelum saya menyeretmu!"

Mauren tak pantang menyerah, dia kembali mendekati Alex dan di saat itu Alex makin marah, dia mengambil tissue kemudian menarik paksa Mauren ke luar kamar tanpa memperdulikan wanita itu telanjang ataupun tidak.

Mauren terhempas ke lantai dengan bokong terbentur keras. "Awww, bokongku sakit, Alex."

"Saya tidak peduli! Kamu tuli, hah? Saya menyuruhmu keluar dan sekarang kamu keluar sialan! Sampai kapanpun saya tidak sudi menjadikanmu istriku! Satu lagi, jangan kamu injakkan kaki di kamar saya!" bentak Alex melemparkan Mauren ke luar kamar dan melepaskan lilitan handuknya lalu melemparkan tepat mengenai wajahnya. Untungnya sudah mengenakan celana, jadi tidak perlu takut dilihat.

Blug!

Alex langsung membanting pintu kamarnya saking kesal atas tindakan Mauren barusan. Mauren pikir Alex mudah di taklukan wanita dan mudah menyentuhnya? Tidak, Alex tidak semudah itu di taklukan wanita.

"Sialan, mood gue hancur gara-gara istri pilihan Mami itu." Lalu Alex meminum obat gatalnya kemudian menghubungi Kenan.

( "Lo carikan gue apartemen yang baru sekarang juga lengkap dengan fasilitas mewahnya!" )

Tut...

Alex segera mencari pakaian dan setelah mendapatkannya dia mengambil kunci mobil dan mengambil dompet kemudian pergi dari sana.

"Alex sialan, awas kamu. Akan ku buat kamu bertekuk lutut dan akan ku adukan sikap kasar mu ini pada Mami mu," Mauren berdiri seraya melilitkan handuk yang menutupi bagian dada hingga lutut.

"Loh, Mauren. Kok kamu di luar dalam keadaan begini?" Mami Rosa terkejut melihat Mauren.

"Mami Alex mengusirku dari kamarnya, Mami. Dia juga mendorongku, padahal aku sedang berusaha menjalankan tugasku seorang istri agar tidak menjadi istri durhaka, tapi dia... hiks hiks hiks." Mauren mengeluarkan air mata biawaknya untuk mengelabui mertuanya dan untuk mendapatkan simpati dia.

"Anak itu keterlaluan. Biar Mami yang bicara." Di saat hendak mengetuk pintu, pintu sudah di buka dari dalam.

"Apa yang kamu lakukan pada Mauren, Alex?"

Alex memutar matanya jengah atas sikap wanita sialan itu. "Pasti ngadu sama Mami. Bodo amat, Alex tidak peduli dengan ocehan mulut penuh dusta itu."

"Alex tunggu, Alex! Mami belum bicara sama kamu."

"Bicara saja sama tembok!"

******

Restoran

"Kamu yakin akan membalas setiap apa yang Mauren lakukan pada kamu dan Celine? Kamu yakin akan merebut suami Mauren? Kalau suatu hari nanti Alex tahu jika kamu hanya mempermainkan dia dan hanya mendekatinya gara-gara balas dendam bagaimana? Bisa-bisanya dia bakalan marah besar atas apa yang kamu lakukan." Sarah menanyakan lagi perihal perkataan Eliza yang akan merebut suami Mauren seperti dulu yang Mauren lakukan kepadanya dan kepada beberapa orang lain.

Eliza yang tengah menyantap makanan di salah satu restoran pun menjawab, "Aku yakin, jika pria itu tahu apa yang ku lakukan itu artinya permainan selesai dan aku akan kembali menjadi Eliza pemilik kedai kopi. Lagian, aku tidak akan membiarkan Mauren terus-menerus melakukan hal yang membuat rugi orang lain. Jika apa yang aku alami terjadi lagi kepada pria itu bagaimana? Jika nanti seluruh hartanya diambil dan di tinggalkan begitu saja bagaimana? Lalu kapan rantainya bakalan putus jika tidak ada yang memutuskan?" ujar Eliza sudah yakin dengan keputusannya.

Dia sudah memikirkan matang-matang tentang rencananya ini. Bukan karena cinta dan menyukai pria itu, tapi karena Eliza tidak mau ada korban lain selain Vicky dan kakaknya Celine yang menjadi korban terakhir pemerasan menggunakan atas nama cinta yang di lakukan Mauren.

"Lalu, langkah apa yang akan kamu lakukan pertama kali mendekatinya? Kamu tidak mungkin bisa masuk begitu saja tanpa adanya hal yang penting. Mendekati Alex bukalah hal yang mudah, El. Banyak yang beredar pria itu paling anti sama perempuan dan paling benci tubuhnya di sentuh perempuan. Jika ada yang menyentuhnya, pria itu akan membasuh tempat yang kena sentuhan menggunakan pembersih," papar Sarah memberitahukan tentang Alex.

Tentunya Eliza terkejut hingga yang tadinya akan menyuapkan makanan ke mulut menjadi tertahan di udara dengan mulut terbuka dan mata menatap heran pada Sarah. Kemudian menyimpan kembali ke atas piring.

"Kamu seriusan pria itu seperti itu? Masa sih? Aku tidak melihat jika dia tidak menyukai wanita? Aku juga tidak melihat kalau dia suka membawa antiseptik untuk membersihkan kulitnya?" Eliza tidak mungkin percaya begitu saja karena waktu itu, pria yang akan menjadi sasaran nya menggendong dia bahkan mencium bibirnya di depan banyak umum, kan heran.

"Menurut yang beredar begitu, El." jawab Sarah sambil mengucek minumannya lalu meminumnya menggunakan sedotan.

"Ah tidak mungkin, saat aku kecelakaan dia menyentuhku, menggendongku dan juga mencium bibirku di depan umum. Mana mungkin punya penyakit alergi wanita jika dengan aku terlihat biasa saja." Dahi Eliza mengkerut menandakan sebuah kebingungan yang terjadi padanya dan tengah memikirkan benarkah pria itu seperti yang di bicarakan Sarah? Tidak mungkin.

Dan Sarah sampai tersedak minuman gara-gara mendengar perkataan Eliza.

"Apa! Ukhukk.. ukhuuk..."

Episodes
1 Bab 1 - Kejutan Mengejutkan
2 Bab 2 - Diceraikan
3 Bab 3 - Mengejar
4 Bab 4 - Kepanikan
5 Bab 5 - Kebodohan Vicky
6 Bab 6 - Sadar
7 Bab 7 - Pulang
8 Bab 8 - Keributan
9 Bab 9 - Menyalahkan
10 Bab 10 - Pertengkaran
11 Bab 11 - Pengakuan
12 Bab 12 - Memulai kembali
13 Bab 13 - Usaha Eliza
14 Bab 14 - Dia?
15 Bab 15 - Eliza & alex
16 Bab 16 - Permintaan maaf
17 Bab 17 - Kepergian Vicky
18 Bab 18 - Keterkejutan
19 Bab 19 - Penolakan
20 Bab 20 - Rencana
21 Bab 21 - Rencana part 2
22 Bab 22 - Persiapan melamar pekerjaan
23 Bab 23 - Diterima
24 Bab 24
25 Bab 25 - Apartemen 1
26 Bab 26 - Apartemen part 2
27 Bab 27 - Terjerat Sekretaris
28 Bab 28 - Pembicaraan dengan sahabat
29 Bab 29 - Persiapan menyusul alex
30 Bab 30 - Menyusul
31 Bab 31 - Aku akan menikahimu
32 Bab 32 - Saya Mencintaimu, Mauren.
33 Bab 33 - Perkara Ac
34 Bab 34 - Saya Bukan Waria!
35 Bab 35 - Pembicaraan di pagi hari
36 Bab 36 - Berdandan untuk siapa
37 Bab 37 - Cemburu
38 Bab 38 - Kekesalan Alex
39 Bab 39
40 Bab 40 - Kedatangan Mauren
41 Bab 41 - Adik?
42 Bab 42 - Perhatian
43 Bab 43 - Penjelasan Sarah pada Leo
44 Bab 44 - Kehangatan
45 Bab 45 - Pertanyaan
46 Bab 46 - Penolakan
47 Bab 47 - Mengadu
48 Bab 48 - Alasan sebenarnya
49 Bab 49
50 Bab 50 - Tentang Celine
51 Bab 51
52 Bab 52 - Ketahuan
53 Bab 53 - Mengapa Bisa?
54 Bab 54 - Hukuman
55 Bab 55 - Bercerailah!
56 Bab 56 - Ikhlas
57 Bab 57 - Menjenguk
58 Bab 58 - Pelakor teriak Pelakor
59 Bab 59 - Talak
60 Bab 60 - Merasa Kecewa
61 Bab 61 - Cemburu Buta
62 Bab 62 - Rencana
63 Bab 63 - Berita
64 Bab 64 - Komentar Netizen
65 Bab 65 - Kamu suka lelaki?
66 Bab 66 - Dia bukan Pelakor!
67 Bab 67 - Makin memanas
68 Bab 68 - Tidak Terkendali
69 Bab 69
70 Bab 70 - Kesalahpahaman
71 Bab 71 - Hampir saja
72 Bab 72 - Khawatir
73 Bab 73 - Rumah Sakit
74 Bab 74 - Gempa Dadakan
75 Bab 75 - Bercerita
76 Bab 76 - Keinginan
77 Bab 77 - Keputusan
78 Bab 78 - Pendonor
79 Bab 79 - Kesal
80 Bab 80 - Keterkejutan
81 Bab 81 - Penjelasan Dokter
82 Bab 82 - Penasaran
83 Bab 83 - Positif
84 Bab 84 - Adik
85 Bab 85 - Membuat ulah
86 Bab 86 - Rindu
87 Bab 87 - Pergi
88 Bab 88 - Kemarahan
89 Bab 89 - Hukuman
90 Bab 90 - Sikap berbeda Alex
91 Bab 91 - Ngidam yang menyusahkan
92 Bab 92 - Cepat berlalu
93 Bab 93 - Kekesalan
94 Bab 94 - Emak-emak ngamuk
95 Bab 95 - Keinginan
96 Bab 96 - Tunggu kedatanganku
97 Bab 97 - Kejutan
98 Bab 98 - Perjuangan
99 Bab 99 - Restu
100 Bab 100 - Kesedihan
101 Bab 101 - siapa mereka?
102 Bab 102 - Talak untuk Sarah
103 Bab 103 - Nasehat
104 Bab 104 - Misi penyelamatan
105 Bab 105 - Melahirkan
106 Bab 106 - kebahagiaan dan kesedihan
107 Bab 107 - Kesedihan Sarah
108 Bab 108 - Pernikahan ke dua
109 Bab 109 - Bahagia dan air mata
110 Bab 110 - Tidak semudah itu
111 Bab 111 - Menikmati peran sebagai ayah
112 Bab 112 - Khawatirkan kenan
113 Bab 113 - Telat datang bulan
114 Bab 114 - kebahagiaan keluarga Eliza
115 Bab 115 - Rasa yg masih ada
116 Bab 116 - Kegigihan Kenan
117 Bab 117 - Berusaha Mendekati
118 Bab 118 - Perjodohan
119 Bab 119 - Tidak nyaman
120 Bab 120 - Rencana
121 Bab 121 - Kekesalan sarah
122 Bab 122 - Ngeyel
123 Bab 123 - Calon jodoh
124 Bab 124 - Ungkapan Hati
125 Bab 125 - Menerima
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130 - Perbincangan dipagi hari
131 Bab 131 - waktu semakin berlalu
132 Bab 132 - Terima kasih ( End )
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1 - Kejutan Mengejutkan
2
Bab 2 - Diceraikan
3
Bab 3 - Mengejar
4
Bab 4 - Kepanikan
5
Bab 5 - Kebodohan Vicky
6
Bab 6 - Sadar
7
Bab 7 - Pulang
8
Bab 8 - Keributan
9
Bab 9 - Menyalahkan
10
Bab 10 - Pertengkaran
11
Bab 11 - Pengakuan
12
Bab 12 - Memulai kembali
13
Bab 13 - Usaha Eliza
14
Bab 14 - Dia?
15
Bab 15 - Eliza & alex
16
Bab 16 - Permintaan maaf
17
Bab 17 - Kepergian Vicky
18
Bab 18 - Keterkejutan
19
Bab 19 - Penolakan
20
Bab 20 - Rencana
21
Bab 21 - Rencana part 2
22
Bab 22 - Persiapan melamar pekerjaan
23
Bab 23 - Diterima
24
Bab 24
25
Bab 25 - Apartemen 1
26
Bab 26 - Apartemen part 2
27
Bab 27 - Terjerat Sekretaris
28
Bab 28 - Pembicaraan dengan sahabat
29
Bab 29 - Persiapan menyusul alex
30
Bab 30 - Menyusul
31
Bab 31 - Aku akan menikahimu
32
Bab 32 - Saya Mencintaimu, Mauren.
33
Bab 33 - Perkara Ac
34
Bab 34 - Saya Bukan Waria!
35
Bab 35 - Pembicaraan di pagi hari
36
Bab 36 - Berdandan untuk siapa
37
Bab 37 - Cemburu
38
Bab 38 - Kekesalan Alex
39
Bab 39
40
Bab 40 - Kedatangan Mauren
41
Bab 41 - Adik?
42
Bab 42 - Perhatian
43
Bab 43 - Penjelasan Sarah pada Leo
44
Bab 44 - Kehangatan
45
Bab 45 - Pertanyaan
46
Bab 46 - Penolakan
47
Bab 47 - Mengadu
48
Bab 48 - Alasan sebenarnya
49
Bab 49
50
Bab 50 - Tentang Celine
51
Bab 51
52
Bab 52 - Ketahuan
53
Bab 53 - Mengapa Bisa?
54
Bab 54 - Hukuman
55
Bab 55 - Bercerailah!
56
Bab 56 - Ikhlas
57
Bab 57 - Menjenguk
58
Bab 58 - Pelakor teriak Pelakor
59
Bab 59 - Talak
60
Bab 60 - Merasa Kecewa
61
Bab 61 - Cemburu Buta
62
Bab 62 - Rencana
63
Bab 63 - Berita
64
Bab 64 - Komentar Netizen
65
Bab 65 - Kamu suka lelaki?
66
Bab 66 - Dia bukan Pelakor!
67
Bab 67 - Makin memanas
68
Bab 68 - Tidak Terkendali
69
Bab 69
70
Bab 70 - Kesalahpahaman
71
Bab 71 - Hampir saja
72
Bab 72 - Khawatir
73
Bab 73 - Rumah Sakit
74
Bab 74 - Gempa Dadakan
75
Bab 75 - Bercerita
76
Bab 76 - Keinginan
77
Bab 77 - Keputusan
78
Bab 78 - Pendonor
79
Bab 79 - Kesal
80
Bab 80 - Keterkejutan
81
Bab 81 - Penjelasan Dokter
82
Bab 82 - Penasaran
83
Bab 83 - Positif
84
Bab 84 - Adik
85
Bab 85 - Membuat ulah
86
Bab 86 - Rindu
87
Bab 87 - Pergi
88
Bab 88 - Kemarahan
89
Bab 89 - Hukuman
90
Bab 90 - Sikap berbeda Alex
91
Bab 91 - Ngidam yang menyusahkan
92
Bab 92 - Cepat berlalu
93
Bab 93 - Kekesalan
94
Bab 94 - Emak-emak ngamuk
95
Bab 95 - Keinginan
96
Bab 96 - Tunggu kedatanganku
97
Bab 97 - Kejutan
98
Bab 98 - Perjuangan
99
Bab 99 - Restu
100
Bab 100 - Kesedihan
101
Bab 101 - siapa mereka?
102
Bab 102 - Talak untuk Sarah
103
Bab 103 - Nasehat
104
Bab 104 - Misi penyelamatan
105
Bab 105 - Melahirkan
106
Bab 106 - kebahagiaan dan kesedihan
107
Bab 107 - Kesedihan Sarah
108
Bab 108 - Pernikahan ke dua
109
Bab 109 - Bahagia dan air mata
110
Bab 110 - Tidak semudah itu
111
Bab 111 - Menikmati peran sebagai ayah
112
Bab 112 - Khawatirkan kenan
113
Bab 113 - Telat datang bulan
114
Bab 114 - kebahagiaan keluarga Eliza
115
Bab 115 - Rasa yg masih ada
116
Bab 116 - Kegigihan Kenan
117
Bab 117 - Berusaha Mendekati
118
Bab 118 - Perjodohan
119
Bab 119 - Tidak nyaman
120
Bab 120 - Rencana
121
Bab 121 - Kekesalan sarah
122
Bab 122 - Ngeyel
123
Bab 123 - Calon jodoh
124
Bab 124 - Ungkapan Hati
125
Bab 125 - Menerima
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130 - Perbincangan dipagi hari
131
Bab 131 - waktu semakin berlalu
132
Bab 132 - Terima kasih ( End )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!