Bab 7 - Pulang

Sudah satu Minggu Eliza di rawat di rumah sakit menerima perawatan intensif, berdiam diri tanpa melakukan apapun rasanya terasa bosan. Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa selain berdiam diri untuk menyembuhkan segala luka di badannya dan memulihkan kembali seluruh tubuhnya.

Eliza melamun memikirkan nasibnya sekarang ini. Dia bingung harus ke mana ia pergi, kembali ke rumah Vicky atau ke rumah orang tuanya? Jika ke rumah Vicky pasti harus berhadapan dengan pelakor lagi dan pasti Vicky akan membela wanita itu lagi. Tapi jika pulang ke rumah orangtuanya, Eliza takut mereka tidak ingin menerimanya lagi setelah ia mendapatkan pengusiran dan coretan kartu keluarga di saat dirinya memilih pasangan seorang Vicky.

Setelah berperang batin dan pikiran, Eliza mengambil keputusan akan kembali ke rumah pria yang masih ia benci sekaligus ia cintai dan mengambil barang-barang berharga yang ia miliki. Barang yang mungkin bisa membantu dirinya bertahan hidup sampai ia bisa menemukan tempat tinggal baru dan pekerjaan baru.

"El, apa kamu sudah siap?"

"Sudah, Sar. Tapi aku harus resepsionis dulu untuk mengetahui berapa biaya perawatanku di sini?" Eliza melangkah mendekati Sarah dan dia juga ingin mengetahui berapa nominal yang harus ia keluarkan untuk pengobatan dirinya selama satu minggu.

Eliza tidak tahu kalau biaya pengobatannya sudah dibayar oleh si penabrak itu. Jadi dia ingin membayarnya meski ia tidak tau apakah mahal atau tidak.

"Kamu tidak perlu membayarnya, Eliza. Biaya semua pengobatanmu perawatanmu hingga sembuh sudah ditanggung oleh seseorang. Katanya dia mengaku sebagai saudaramu dan dia juga mencatatkan sebuah alamat yang mungkin saja itu alamat dia." sambil melangkah beriringan Sarah menceritakan tentang informasi yang ia dapatkan dari resepsionis tadi.

Tadi Sarah berniat untuk membantu membayar biaya penginapan Eliza, tetapi ternyata sudah ada yang membayarnya. Bahkan saat ini masih menjadi misteri bagi mereka siapa orang itu dan siapa orang yang sudah mengaku menjadi saudaranya Eliza? Sedangkan setahu Sarah keluarga Eliza berada di luar kota.

Eliza mengerutkan kening merasa heran dan bertanya-tanya dalan benaknya siapa orang itu ketika mendengar jika biaya pengobatan sudah lunas tidak perlu lagi memikirkannya?

"Siapa yang sudah membayarnya? Saudara mana juga yang mau membayar semua ini?"

"Sudahlah tidak usah memikirkan siapa orang itu terpenting sekarang kamu sehat dan sudah kembali bisa beraktivitas lagi."

"Kamu benar, saat ini aku harus sehat dan memulihkan dulu seluruh jiwa raga serta hati agar bisa menata kembali hidup ini yang sudah hancur berkeping-keping atas penghianatan yang Vicky lakukan." Eliza bertekad untuk kuat meski hati hancur lebur.

"Sekarang tujuanmu saat ini ke mana?" tanya Sarah, dan tidak terasa keasyikan bicara mereka sudah sampai di parkiran rumah sakit.

"Aku ingin ke rumah Vicky dulu buat mengambil seluruh barang-barang serta sebagian harta yang aku miliki. Setelahnya aku akan mencari kontrakan."

"Kenapa kamu tidak menginap saja di rumah ku sampai kamu mendapatkan kontrakan itu?" Sarah menawarkan sebuah kebaikan karena kasihan melihat sahabatnya terluntang lantung tidak tahu arah pulang.

"Tidak, Sarah. aku tidak ingin merepotkan kalian lagi apalagi tinggal di dalam rumah bersama kalian. Bukan aku tidak mau, tapi aku tidak ingin orang-orang berpikiran negatif tentangku jika menginap di kediamanmu dan Hans." Eliza menolak halus tawaran Sarah sembari membuka pintu mobil kemudian masuk dan duduk dengan nyaman. Begitupun dengan Sarah yang sudah sudah duduk di bagian pengemudi.

"Hmmm jika itu keputusanmu aku tidak bisa memaksa selain mensupport kamu, aku akan mendukung setiap keputusan yang kau ambil." Sarah tidak ingin memaksa Eliza karena Ia tahu jika Eliza tidak suka dipaksa. Terpenting sekarang dia mendoakan yang terbaik buat sahabatnya dan mencoba ada disaat sang sahabat memerlukan bantuannya.

Karena sahabat sejati itu ada disaat kita suka maupun duka, menemani kita dalam setiap hal, dan tidak pernah meninggalkan kita ketika kita mengalami kesulitan. Justru sebaliknya, sahabat sejati akan ada dan mendukung apa saja keputusan yang sahabatnya ambil bukan ikut campur dalam urusan mereka.

Mobil itu melaju membelah jalanan melewati gedung-gedung cukup tinggi dan keduanya mengobrol kesana kemari hingga tak terasa sampai tiba di depan rumah Vicky.

Namun, keduanya dibuat bingung melihat banyak orang hadir dan berseliweran kesana kemari di rumah yang akan Eliza datangi saat ini. Dari pakaian yang mereka kenakan, terlihat sekali jika orang-orang tersebut memakai pakaian formal seperti menghadiri adanya sebuah pesta.

"Sarah, ada apa ini? Kenapa ramai sekali di sini?" Eliza dibuat kebingungan namun juga dibuat khawatir akan sebuah hal. Jantungnya tiba-tiba berdetak lebih kencang, dan pikirannya pun mulai menerka-nerka apa yang sedang terjadi di dalam sana.

"Aku juga tidak tahu. Kita turun saja buat memastikan segalanya. sepertinya di dalam sana ada sebuah pesta jika terlibat dari pakaian yang orang-orang kenakan." Sarah pun tak kalah penasaran mengenai situasi dan kondisi yang terjadi di dalam sana.

Eliza dan Sarah pun cepat-cepat turun dari mobil. Keduanya saling berpandangan, dan tangan Eliza tiba-tiba menggandeng lengan Sarah. Tangannya pun sudah terasa dingin serta gemetar takut jika pertunjukan di dalam sana merupakan hal yang akan membuat kembali hancur.

Sarah mengusap lengan Eliza. Dia mengerti kekhawatiran yang sahabatnya rasakan. "Kita harus kedalam untuk memastikan semuanya. Kamu harus kuat, Eliza. Lawan semua rasa sakit yang kamu alami dan tunjukkan kepada mereka jika kamu bukan perempuan lemah." Sarah menyemangati sahabatnya agar Eliza tidak lemah menyaksikan sesuatu di luar pikiran mereka.

Eliza menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan. "Aku kuat," gumamnya yakin bisa menghadapi kejutan ini.

Lalu keduanya masuk ke dalam. Banyak sekali orang-orang yang hadir di dalam sebuah pesta perkawinan. Hati Eliza teriris sakit menyaksikan suaminya sendiri menikah lagi di hadapan banyak orang tanpa merasa bersalah sedikit pun terhadap dirinya. Dan Eliza kian meradang atas kejadian di hadapannya dimana Vicky mengecup mesra saling berpangutan di hadapan semua orang tanpa tahu malu, sepertinya akad sudah selesai di gelar dan sepertinya ini sebuah resepsi pernikahan.

Tangannya mengusap kasar air mata tersebut. Hatinya semakin sakit saja tidak menyangka orang yang ia cintai begitu mudahnya berpaling ke lain hati dan menggelar pesta pernikahan di atas rasa sakit serta penderitaan dan rasa kehilangan yang masih Eliza alami.

Tangannya terkepal kuat tidak bisa lagi mematumg menyaksikan semua ini. Matanya ia edarkan mencari sesuatu untuk mengacaukan pesta pernikahan ini dan memberikan sedikit pelajaran terhadap kedua orang tersebut.

Eliza mengambil minuman dari pelayan kemudian berjalan menatap tajam kedua orang di atas pelaminan. Dia juga mengambil kue dari dekat hidangan cemilan makanan dan membawanya.

"Eliza kamu mau ngapain?" Sarah mengejar ingin mencegah. Namun, Eliza tidak mendengarnya.

Eliza mendekati keduanya dan...

Byuurr...

Plok...

Plak!!

Episodes
1 Bab 1 - Kejutan Mengejutkan
2 Bab 2 - Diceraikan
3 Bab 3 - Mengejar
4 Bab 4 - Kepanikan
5 Bab 5 - Kebodohan Vicky
6 Bab 6 - Sadar
7 Bab 7 - Pulang
8 Bab 8 - Keributan
9 Bab 9 - Menyalahkan
10 Bab 10 - Pertengkaran
11 Bab 11 - Pengakuan
12 Bab 12 - Memulai kembali
13 Bab 13 - Usaha Eliza
14 Bab 14 - Dia?
15 Bab 15 - Eliza & alex
16 Bab 16 - Permintaan maaf
17 Bab 17 - Kepergian Vicky
18 Bab 18 - Keterkejutan
19 Bab 19 - Penolakan
20 Bab 20 - Rencana
21 Bab 21 - Rencana part 2
22 Bab 22 - Persiapan melamar pekerjaan
23 Bab 23 - Diterima
24 Bab 24
25 Bab 25 - Apartemen 1
26 Bab 26 - Apartemen part 2
27 Bab 27 - Terjerat Sekretaris
28 Bab 28 - Pembicaraan dengan sahabat
29 Bab 29 - Persiapan menyusul alex
30 Bab 30 - Menyusul
31 Bab 31 - Aku akan menikahimu
32 Bab 32 - Saya Mencintaimu, Mauren.
33 Bab 33 - Perkara Ac
34 Bab 34 - Saya Bukan Waria!
35 Bab 35 - Pembicaraan di pagi hari
36 Bab 36 - Berdandan untuk siapa
37 Bab 37 - Cemburu
38 Bab 38 - Kekesalan Alex
39 Bab 39
40 Bab 40 - Kedatangan Mauren
41 Bab 41 - Adik?
42 Bab 42 - Perhatian
43 Bab 43 - Penjelasan Sarah pada Leo
44 Bab 44 - Kehangatan
45 Bab 45 - Pertanyaan
46 Bab 46 - Penolakan
47 Bab 47 - Mengadu
48 Bab 48 - Alasan sebenarnya
49 Bab 49
50 Bab 50 - Tentang Celine
51 Bab 51
52 Bab 52 - Ketahuan
53 Bab 53 - Mengapa Bisa?
54 Bab 54 - Hukuman
55 Bab 55 - Bercerailah!
56 Bab 56 - Ikhlas
57 Bab 57 - Menjenguk
58 Bab 58 - Pelakor teriak Pelakor
59 Bab 59 - Talak
60 Bab 60 - Merasa Kecewa
61 Bab 61 - Cemburu Buta
62 Bab 62 - Rencana
63 Bab 63 - Berita
64 Bab 64 - Komentar Netizen
65 Bab 65 - Kamu suka lelaki?
66 Bab 66 - Dia bukan Pelakor!
67 Bab 67 - Makin memanas
68 Bab 68 - Tidak Terkendali
69 Bab 69
70 Bab 70 - Kesalahpahaman
71 Bab 71 - Hampir saja
72 Bab 72 - Khawatir
73 Bab 73 - Rumah Sakit
74 Bab 74 - Gempa Dadakan
75 Bab 75 - Bercerita
76 Bab 76 - Keinginan
77 Bab 77 - Keputusan
78 Bab 78 - Pendonor
79 Bab 79 - Kesal
80 Bab 80 - Keterkejutan
81 Bab 81 - Penjelasan Dokter
82 Bab 82 - Penasaran
83 Bab 83 - Positif
84 Bab 84 - Adik
85 Bab 85 - Membuat ulah
86 Bab 86 - Rindu
87 Bab 87 - Pergi
88 Bab 88 - Kemarahan
89 Bab 89 - Hukuman
90 Bab 90 - Sikap berbeda Alex
91 Bab 91 - Ngidam yang menyusahkan
92 Bab 92 - Cepat berlalu
93 Bab 93 - Kekesalan
94 Bab 94 - Emak-emak ngamuk
95 Bab 95 - Keinginan
96 Bab 96 - Tunggu kedatanganku
97 Bab 97 - Kejutan
98 Bab 98 - Perjuangan
99 Bab 99 - Restu
100 Bab 100 - Kesedihan
101 Bab 101 - siapa mereka?
102 Bab 102 - Talak untuk Sarah
103 Bab 103 - Nasehat
104 Bab 104 - Misi penyelamatan
105 Bab 105 - Melahirkan
106 Bab 106 - kebahagiaan dan kesedihan
107 Bab 107 - Kesedihan Sarah
108 Bab 108 - Pernikahan ke dua
109 Bab 109 - Bahagia dan air mata
110 Bab 110 - Tidak semudah itu
111 Bab 111 - Menikmati peran sebagai ayah
112 Bab 112 - Khawatirkan kenan
113 Bab 113 - Telat datang bulan
114 Bab 114 - kebahagiaan keluarga Eliza
115 Bab 115 - Rasa yg masih ada
116 Bab 116 - Kegigihan Kenan
117 Bab 117 - Berusaha Mendekati
118 Bab 118 - Perjodohan
119 Bab 119 - Tidak nyaman
120 Bab 120 - Rencana
121 Bab 121 - Kekesalan sarah
122 Bab 122 - Ngeyel
123 Bab 123 - Calon jodoh
124 Bab 124 - Ungkapan Hati
125 Bab 125 - Menerima
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130 - Perbincangan dipagi hari
131 Bab 131 - waktu semakin berlalu
132 Bab 132 - Terima kasih ( End )
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1 - Kejutan Mengejutkan
2
Bab 2 - Diceraikan
3
Bab 3 - Mengejar
4
Bab 4 - Kepanikan
5
Bab 5 - Kebodohan Vicky
6
Bab 6 - Sadar
7
Bab 7 - Pulang
8
Bab 8 - Keributan
9
Bab 9 - Menyalahkan
10
Bab 10 - Pertengkaran
11
Bab 11 - Pengakuan
12
Bab 12 - Memulai kembali
13
Bab 13 - Usaha Eliza
14
Bab 14 - Dia?
15
Bab 15 - Eliza & alex
16
Bab 16 - Permintaan maaf
17
Bab 17 - Kepergian Vicky
18
Bab 18 - Keterkejutan
19
Bab 19 - Penolakan
20
Bab 20 - Rencana
21
Bab 21 - Rencana part 2
22
Bab 22 - Persiapan melamar pekerjaan
23
Bab 23 - Diterima
24
Bab 24
25
Bab 25 - Apartemen 1
26
Bab 26 - Apartemen part 2
27
Bab 27 - Terjerat Sekretaris
28
Bab 28 - Pembicaraan dengan sahabat
29
Bab 29 - Persiapan menyusul alex
30
Bab 30 - Menyusul
31
Bab 31 - Aku akan menikahimu
32
Bab 32 - Saya Mencintaimu, Mauren.
33
Bab 33 - Perkara Ac
34
Bab 34 - Saya Bukan Waria!
35
Bab 35 - Pembicaraan di pagi hari
36
Bab 36 - Berdandan untuk siapa
37
Bab 37 - Cemburu
38
Bab 38 - Kekesalan Alex
39
Bab 39
40
Bab 40 - Kedatangan Mauren
41
Bab 41 - Adik?
42
Bab 42 - Perhatian
43
Bab 43 - Penjelasan Sarah pada Leo
44
Bab 44 - Kehangatan
45
Bab 45 - Pertanyaan
46
Bab 46 - Penolakan
47
Bab 47 - Mengadu
48
Bab 48 - Alasan sebenarnya
49
Bab 49
50
Bab 50 - Tentang Celine
51
Bab 51
52
Bab 52 - Ketahuan
53
Bab 53 - Mengapa Bisa?
54
Bab 54 - Hukuman
55
Bab 55 - Bercerailah!
56
Bab 56 - Ikhlas
57
Bab 57 - Menjenguk
58
Bab 58 - Pelakor teriak Pelakor
59
Bab 59 - Talak
60
Bab 60 - Merasa Kecewa
61
Bab 61 - Cemburu Buta
62
Bab 62 - Rencana
63
Bab 63 - Berita
64
Bab 64 - Komentar Netizen
65
Bab 65 - Kamu suka lelaki?
66
Bab 66 - Dia bukan Pelakor!
67
Bab 67 - Makin memanas
68
Bab 68 - Tidak Terkendali
69
Bab 69
70
Bab 70 - Kesalahpahaman
71
Bab 71 - Hampir saja
72
Bab 72 - Khawatir
73
Bab 73 - Rumah Sakit
74
Bab 74 - Gempa Dadakan
75
Bab 75 - Bercerita
76
Bab 76 - Keinginan
77
Bab 77 - Keputusan
78
Bab 78 - Pendonor
79
Bab 79 - Kesal
80
Bab 80 - Keterkejutan
81
Bab 81 - Penjelasan Dokter
82
Bab 82 - Penasaran
83
Bab 83 - Positif
84
Bab 84 - Adik
85
Bab 85 - Membuat ulah
86
Bab 86 - Rindu
87
Bab 87 - Pergi
88
Bab 88 - Kemarahan
89
Bab 89 - Hukuman
90
Bab 90 - Sikap berbeda Alex
91
Bab 91 - Ngidam yang menyusahkan
92
Bab 92 - Cepat berlalu
93
Bab 93 - Kekesalan
94
Bab 94 - Emak-emak ngamuk
95
Bab 95 - Keinginan
96
Bab 96 - Tunggu kedatanganku
97
Bab 97 - Kejutan
98
Bab 98 - Perjuangan
99
Bab 99 - Restu
100
Bab 100 - Kesedihan
101
Bab 101 - siapa mereka?
102
Bab 102 - Talak untuk Sarah
103
Bab 103 - Nasehat
104
Bab 104 - Misi penyelamatan
105
Bab 105 - Melahirkan
106
Bab 106 - kebahagiaan dan kesedihan
107
Bab 107 - Kesedihan Sarah
108
Bab 108 - Pernikahan ke dua
109
Bab 109 - Bahagia dan air mata
110
Bab 110 - Tidak semudah itu
111
Bab 111 - Menikmati peran sebagai ayah
112
Bab 112 - Khawatirkan kenan
113
Bab 113 - Telat datang bulan
114
Bab 114 - kebahagiaan keluarga Eliza
115
Bab 115 - Rasa yg masih ada
116
Bab 116 - Kegigihan Kenan
117
Bab 117 - Berusaha Mendekati
118
Bab 118 - Perjodohan
119
Bab 119 - Tidak nyaman
120
Bab 120 - Rencana
121
Bab 121 - Kekesalan sarah
122
Bab 122 - Ngeyel
123
Bab 123 - Calon jodoh
124
Bab 124 - Ungkapan Hati
125
Bab 125 - Menerima
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130 - Perbincangan dipagi hari
131
Bab 131 - waktu semakin berlalu
132
Bab 132 - Terima kasih ( End )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!