Bab 8 - Keributan

Byuurr...

Satu gelas minuman Eliza siramkan ke wajah Vicky.

Plok...

Masing-masing kue Eliza lemparkan ke wajah Mauren

Plak!

Satu tamparan keras di layangkan untuk Vicky.

Plak!

Tamparan keras bercap lima jari pun Eliza berikan untuk Mauren.

Mereka yang mengetahui jika Eliza istri Vicky justru mendukung tindakan yang di lakukan oleh wanita cantik itu. Bagaimana tidak mendukung, kelakuan Vicky sungguh keterlaluan. Menikah tanpa restu istri pertamanya, menikah di saat istrinya tidak ada di rumah.

"Kasihan, Eliza. Cantik, baik, pintar, suka menolong tapi di khianati. Kalau saya jadi dia pasti saya akan melakukan tindakan ini juga," bisik yang lainnya.

"Sepertinya akan ada perang dunia ke dua. Kira-kira siapa yang akan menang? Istri pertama atau istri ke dua?" bisik yang lainnya juga penasaran kejadian selanjutnya akan seperti apa.

"Ini bagus, pasti Eliza marah besar dan sakit hati atas kelakuan suaminya. Saya mendukung tindakan Eliza. Pelakor dan pengkhianatan memang harus di berikan pelajaran."

Ada yang kasihan, ada yang iba, ada yang mendukung, ada yang tidak menyukai tindakan Eliza. Berbagai macam spekulasi tercipta diantara mereka semuanya.

Vicky, pria itu terkejut Eliza bisa seberani ini di hadapan semua orang. Mauren cukup malu, wajahnya dan bajunya cemong akibat kue yang di lemparkan Eliza tepat mengenai dirinya. Ini di luar dugaan keduanya.

"Apa yang kamu lakukan, Eliza?" sentak Vicky mengusap kasar wajahnya yang terkena minuman sampai membuat wajah dia lengket.

"Seharusnya saya yang tanya, apa yang kamu lakukan? Menikah di saat kamu memiliki istri, menikah di saat istrimu tidak ada, menikah di atas penderitaan seorang wanita yang kalian dzolimi!" Dia mendorong kasar tubuh mantan suaminya sampai Vicky tersungkur terbentur kursi pelaminan.

"Eliza, kamu keterlaluan mengacaukan pesta pernikahan kita. Kamu punya hati tidak? Seharusnya..."

"Siapa yang tidak punya hati? Kalian atau saya?" teriak Eliza, bahkan kini panggilannya pun bukan lagi 'aku' di depan Vicky, melainkan saya.

Vicky bangun hingga kembali berdiri dan Eliza kembali bersuara di saat Vicky ingin kembali bicara. Baru saja mulutnya terbuka, tapi teriakan Eliza mengalahkan mulutnya sampai terbungkam kembali.

"Kalian berdua sama-sama hina, kalian berdua sama-sama biadab, kalian berdua sama-sama tidak memiliki perasaan!" sambung Eliza mengeluarkan segala kekesalan dan kemarahan atas kelakuan Vicky.

"Dengarkan saya pemirsa!" Eliza berbalik memperhatikan semua para tamu undangan yang hadir dalam acara pesta pernikahan Vicky dan Mauren.

"Kalian tahu siapa mereka berdua? Dia..." tunjuknya tepat pada wajah Vicky. "Suami saya, suami yang sudah menikahi saya selama dua tahun. Apa yang telah dia lakukan?" Eliza menjeda ucapannya menatap tajam penuh kebencian terhadap suami yang dulu pernah ia cintai.

"Dia telah berkhianat dengan wanita di sampingnya. Mereka berdua telah melakukan hubungan terlarang tanpa adanya ikatan pernikahan yang menyebabkan keutuhan rumah tangga kami hancur berantakan. Dia Vicky Prasetyo seorang pria pengkhianat di saat istrinya mengandung benih yang ia tanam, dan dengan teganya pria itu malah memilih pelakor sialan itu dari pada istri dan calon anaknya pada malam panas di antara keduanya." Suara Eliza menggema membuat seisi ruangan terdiam mendengarkan cerita sedih yang di alami wanita itu.

Mauren sudah menunduk tak berani mendongak menatap para tamu undangan. Dia sudah yakin jika semuanya merupakan tetangga Vicky dan Eliza sebelumnya. Jadi kemungkinan mereka mempercayai ucapan Eliza. Tak di pungkiri Mauren merasakan malu yang luar biasa atas kekacauan ini.

"Eliza, stop berbuat keributan! Ini pesta pernikahan yang seharusnya semua bersuka cita berbahagia diantara pesta ini. Bukan malah seperti ini. Kamu mengacaukan nya, Eliza." Vicky bersuara.

"Hahahaha mengacaukannya?" Eliza tertawa namun air mata sialannya meluncur deras begitu saja. Bohong jika dia tertawa bahagia namun nyatanya ia tertawa sedih.

Eliza mengusap kasar wajahnya menghapus air mata tersebut lalu mendekati setiap barang-barang yang ada di sana.

"Ini baru kekacauan."

Eliza pun menghancurkan semua dekorasi, merusak kue pernikahan, melemparkan gelas dan piring. Dia mengamuk tak terkendali merusak semua dekorasi. Vicky terkejut begitupun dengan yang lainnya. Vicky mendekati Eliza mencoba mencegah ya. Baginya ini sudah keterlaluan.

"Stop Eliza!"

Vicky menarik paksa tangan Eliza lalu menghempaskannya sampai wanita itu jatuh tersungkur. Matanya menatap nyalang penuh kemarahan. Dia marah pada Eliza yang sudah merusak kebahagiaan nya.

"Pergi kamu dari sini! Kita sudah tidak memiliki hubungan apapun lagi, Eliza. Kamu sudahku talak satu minggu yang lalu. Kita bukan suami istri lagi!" teriak Vicky menguak sebuah kenyataan di hadapan semua orang yang tidak pernah mereka ketahui.

Tak ingin kalah dari Vicky, Eliza bangun menatap tajam bak ingin membunuh pria di hadapannya. Rasa sakitnya lebih mendominan daripada rasa cintanya.

"Iya, kamu memang memberikan talak tepat dimana saya memergoki kalian bercumbu mesra tanpa sehelai benang pun di kamar kita, di rumah ini. Dan kamu juga lebih memilih dia dibandingkan saya istrimu. Hahaha saya tidak menyangka ada seorang pria begitu bodoh meninggalkan istrinya demi wanita sampah seperti dia!" tunjuk Eliza kepada Mauren sembari berteriak menatap tajam.

"Saya bukan sampah!" pekik Mauren mulai bersuara.

"Kamu memang sampah, pelakor sialan! Kamu menjadi wanita kedua di saat pria itu memiliki istri dan sekarang kalian menikah setelah kepergok berselingkuh, Apa namanya kalau bukan sampah!" balas Eliza menggema mengeluarkan setiap amarahnya di depan semua orang.

"Kamu lihat, Vicky? Sudah ku katakan aku tidak mau menikah denganmu karena kamu memiliki istri, tapi kamu memaksaku untuk tetap menjadi istrimu. Kamu bilang kita akan baik-baik saja, tapi nyatanya semua hancur karena ulah MANTAN istri mu," seru Mauren menangis sedih ingin menunjukan jika dia tidaklah salah. Namun, Mauren tidak menyadari jika perkataan terkesan ambigu.

"Mauren, saya memang menikahinya tapi saya hanya cinta sama kau, Mauren."

Prok... prok... prok...

Eliza bertepuk tangan tersenyum sinis mendengar keduanya saling berbicara. Langkahnya mulai mundur sedikit menjauhi Keduanya lalu duduk di kursi tamu dengan satu kaki menyilang.

"Hahahaha kalian dengar semuanya? Tak tahu malunya wanita itu dan pria itu bicara seperti itu di hadapan semua orang. Sekarang kalian bisa menilai seperti apa kedua orang tersebut." Eliza melipatkan kedua tangannya memandang sinis penuh ketidaksukaan kepada kedua orang yang berdiri di hadapan mereka.

Huuuuu....

Sorakan ramai-ramai pun menggema mengolok-olok keduanya. Vicky menggeram mengepalkan tangannya, Mauren pun semakin di buat malu hingga tidak punya lagi muka di hadapan mereka.

"Lalu untuk apa kamu datang lagi kemari? Tidak bisakah kamu move on dariku?"

Mereka tidak mengerti pada jalan pikiran Vicky? Sudah tahu salah tapi tidak terlihat sedikitpun kesalahan dari raut wajahnya. Sudah tahu ketahuan selingkuh tapi malah membanggakan perselingkuhannya.

"Untuk mengambil barang-barang penting milikku." Eliza berdiri kemudian beranjak pergi menuju kamarnya di ikuti oleh Sarah dari belakang.

Eliza sudah muak berlama-lama di sana dan ingin segera pergi. Setibanya di dalam ruangan khusus penyimpanan benda berharga, Eliza mengambil perhiasan, uang, dan surat tanah cafe miliknya.

"Eliza!" Sarah langsung memeluk sahabatnya. "Are you okay?"

"I'm fine. Aku ingin segera pergi dari sini." ia melonggarkan pelukannya kemudian kembali keluar.

Di ruangan pesta, sebagian orang mulai membubarkan diri. Namun sebagian lagi ada yang mengumpat Vicky dan Mauren.

"Eliza, kamu tidak boleh lagi kembali ke rumah ini dan untuk anak yang kamu kandung, aku akan membiayainya," ujar Vicky membuat langkah Eliza terhenti.

Eliza menengok, "Saya tidak akan tinggal lagi di sini dan kaku tidak perlu membiayai anakku karena dia sudah tiada."

Deg...

Vicky tertegun tiba-tiba merasakan sesak, "Ti-tiada!"

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Maaf sebelumnya Thor 🙏
koq ceraikan nya lewat kata Talak sihhh... tapi.. menikah mereka lewat Pendeta?!? 😬🙏

Saya gak tau kalau cerai secara agama selain Islam itu seperti apa dan harus bagaimana proses nya.. tapi.. kalau secara Islam memang dengan kata Talak saja sdh jatuh Cerai secara agama yaa 🙏

2024-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kejutan Mengejutkan
2 Bab 2 - Diceraikan
3 Bab 3 - Mengejar
4 Bab 4 - Kepanikan
5 Bab 5 - Kebodohan Vicky
6 Bab 6 - Sadar
7 Bab 7 - Pulang
8 Bab 8 - Keributan
9 Bab 9 - Menyalahkan
10 Bab 10 - Pertengkaran
11 Bab 11 - Pengakuan
12 Bab 12 - Memulai kembali
13 Bab 13 - Usaha Eliza
14 Bab 14 - Dia?
15 Bab 15 - Eliza & alex
16 Bab 16 - Permintaan maaf
17 Bab 17 - Kepergian Vicky
18 Bab 18 - Keterkejutan
19 Bab 19 - Penolakan
20 Bab 20 - Rencana
21 Bab 21 - Rencana part 2
22 Bab 22 - Persiapan melamar pekerjaan
23 Bab 23 - Diterima
24 Bab 24
25 Bab 25 - Apartemen 1
26 Bab 26 - Apartemen part 2
27 Bab 27 - Terjerat Sekretaris
28 Bab 28 - Pembicaraan dengan sahabat
29 Bab 29 - Persiapan menyusul alex
30 Bab 30 - Menyusul
31 Bab 31 - Aku akan menikahimu
32 Bab 32 - Saya Mencintaimu, Mauren.
33 Bab 33 - Perkara Ac
34 Bab 34 - Saya Bukan Waria!
35 Bab 35 - Pembicaraan di pagi hari
36 Bab 36 - Berdandan untuk siapa
37 Bab 37 - Cemburu
38 Bab 38 - Kekesalan Alex
39 Bab 39
40 Bab 40 - Kedatangan Mauren
41 Bab 41 - Adik?
42 Bab 42 - Perhatian
43 Bab 43 - Penjelasan Sarah pada Leo
44 Bab 44 - Kehangatan
45 Bab 45 - Pertanyaan
46 Bab 46 - Penolakan
47 Bab 47 - Mengadu
48 Bab 48 - Alasan sebenarnya
49 Bab 49
50 Bab 50 - Tentang Celine
51 Bab 51
52 Bab 52 - Ketahuan
53 Bab 53 - Mengapa Bisa?
54 Bab 54 - Hukuman
55 Bab 55 - Bercerailah!
56 Bab 56 - Ikhlas
57 Bab 57 - Menjenguk
58 Bab 58 - Pelakor teriak Pelakor
59 Bab 59 - Talak
60 Bab 60 - Merasa Kecewa
61 Bab 61 - Cemburu Buta
62 Bab 62 - Rencana
63 Bab 63 - Berita
64 Bab 64 - Komentar Netizen
65 Bab 65 - Kamu suka lelaki?
66 Bab 66 - Dia bukan Pelakor!
67 Bab 67 - Makin memanas
68 Bab 68 - Tidak Terkendali
69 Bab 69
70 Bab 70 - Kesalahpahaman
71 Bab 71 - Hampir saja
72 Bab 72 - Khawatir
73 Bab 73 - Rumah Sakit
74 Bab 74 - Gempa Dadakan
75 Bab 75 - Bercerita
76 Bab 76 - Keinginan
77 Bab 77 - Keputusan
78 Bab 78 - Pendonor
79 Bab 79 - Kesal
80 Bab 80 - Keterkejutan
81 Bab 81 - Penjelasan Dokter
82 Bab 82 - Penasaran
83 Bab 83 - Positif
84 Bab 84 - Adik
85 Bab 85 - Membuat ulah
86 Bab 86 - Rindu
87 Bab 87 - Pergi
88 Bab 88 - Kemarahan
89 Bab 89 - Hukuman
90 Bab 90 - Sikap berbeda Alex
91 Bab 91 - Ngidam yang menyusahkan
92 Bab 92 - Cepat berlalu
93 Bab 93 - Kekesalan
94 Bab 94 - Emak-emak ngamuk
95 Bab 95 - Keinginan
96 Bab 96 - Tunggu kedatanganku
97 Bab 97 - Kejutan
98 Bab 98 - Perjuangan
99 Bab 99 - Restu
100 Bab 100 - Kesedihan
101 Bab 101 - siapa mereka?
102 Bab 102 - Talak untuk Sarah
103 Bab 103 - Nasehat
104 Bab 104 - Misi penyelamatan
105 Bab 105 - Melahirkan
106 Bab 106 - kebahagiaan dan kesedihan
107 Bab 107 - Kesedihan Sarah
108 Bab 108 - Pernikahan ke dua
109 Bab 109 - Bahagia dan air mata
110 Bab 110 - Tidak semudah itu
111 Bab 111 - Menikmati peran sebagai ayah
112 Bab 112 - Khawatirkan kenan
113 Bab 113 - Telat datang bulan
114 Bab 114 - kebahagiaan keluarga Eliza
115 Bab 115 - Rasa yg masih ada
116 Bab 116 - Kegigihan Kenan
117 Bab 117 - Berusaha Mendekati
118 Bab 118 - Perjodohan
119 Bab 119 - Tidak nyaman
120 Bab 120 - Rencana
121 Bab 121 - Kekesalan sarah
122 Bab 122 - Ngeyel
123 Bab 123 - Calon jodoh
124 Bab 124 - Ungkapan Hati
125 Bab 125 - Menerima
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130 - Perbincangan dipagi hari
131 Bab 131 - waktu semakin berlalu
132 Bab 132 - Terima kasih ( End )
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1 - Kejutan Mengejutkan
2
Bab 2 - Diceraikan
3
Bab 3 - Mengejar
4
Bab 4 - Kepanikan
5
Bab 5 - Kebodohan Vicky
6
Bab 6 - Sadar
7
Bab 7 - Pulang
8
Bab 8 - Keributan
9
Bab 9 - Menyalahkan
10
Bab 10 - Pertengkaran
11
Bab 11 - Pengakuan
12
Bab 12 - Memulai kembali
13
Bab 13 - Usaha Eliza
14
Bab 14 - Dia?
15
Bab 15 - Eliza & alex
16
Bab 16 - Permintaan maaf
17
Bab 17 - Kepergian Vicky
18
Bab 18 - Keterkejutan
19
Bab 19 - Penolakan
20
Bab 20 - Rencana
21
Bab 21 - Rencana part 2
22
Bab 22 - Persiapan melamar pekerjaan
23
Bab 23 - Diterima
24
Bab 24
25
Bab 25 - Apartemen 1
26
Bab 26 - Apartemen part 2
27
Bab 27 - Terjerat Sekretaris
28
Bab 28 - Pembicaraan dengan sahabat
29
Bab 29 - Persiapan menyusul alex
30
Bab 30 - Menyusul
31
Bab 31 - Aku akan menikahimu
32
Bab 32 - Saya Mencintaimu, Mauren.
33
Bab 33 - Perkara Ac
34
Bab 34 - Saya Bukan Waria!
35
Bab 35 - Pembicaraan di pagi hari
36
Bab 36 - Berdandan untuk siapa
37
Bab 37 - Cemburu
38
Bab 38 - Kekesalan Alex
39
Bab 39
40
Bab 40 - Kedatangan Mauren
41
Bab 41 - Adik?
42
Bab 42 - Perhatian
43
Bab 43 - Penjelasan Sarah pada Leo
44
Bab 44 - Kehangatan
45
Bab 45 - Pertanyaan
46
Bab 46 - Penolakan
47
Bab 47 - Mengadu
48
Bab 48 - Alasan sebenarnya
49
Bab 49
50
Bab 50 - Tentang Celine
51
Bab 51
52
Bab 52 - Ketahuan
53
Bab 53 - Mengapa Bisa?
54
Bab 54 - Hukuman
55
Bab 55 - Bercerailah!
56
Bab 56 - Ikhlas
57
Bab 57 - Menjenguk
58
Bab 58 - Pelakor teriak Pelakor
59
Bab 59 - Talak
60
Bab 60 - Merasa Kecewa
61
Bab 61 - Cemburu Buta
62
Bab 62 - Rencana
63
Bab 63 - Berita
64
Bab 64 - Komentar Netizen
65
Bab 65 - Kamu suka lelaki?
66
Bab 66 - Dia bukan Pelakor!
67
Bab 67 - Makin memanas
68
Bab 68 - Tidak Terkendali
69
Bab 69
70
Bab 70 - Kesalahpahaman
71
Bab 71 - Hampir saja
72
Bab 72 - Khawatir
73
Bab 73 - Rumah Sakit
74
Bab 74 - Gempa Dadakan
75
Bab 75 - Bercerita
76
Bab 76 - Keinginan
77
Bab 77 - Keputusan
78
Bab 78 - Pendonor
79
Bab 79 - Kesal
80
Bab 80 - Keterkejutan
81
Bab 81 - Penjelasan Dokter
82
Bab 82 - Penasaran
83
Bab 83 - Positif
84
Bab 84 - Adik
85
Bab 85 - Membuat ulah
86
Bab 86 - Rindu
87
Bab 87 - Pergi
88
Bab 88 - Kemarahan
89
Bab 89 - Hukuman
90
Bab 90 - Sikap berbeda Alex
91
Bab 91 - Ngidam yang menyusahkan
92
Bab 92 - Cepat berlalu
93
Bab 93 - Kekesalan
94
Bab 94 - Emak-emak ngamuk
95
Bab 95 - Keinginan
96
Bab 96 - Tunggu kedatanganku
97
Bab 97 - Kejutan
98
Bab 98 - Perjuangan
99
Bab 99 - Restu
100
Bab 100 - Kesedihan
101
Bab 101 - siapa mereka?
102
Bab 102 - Talak untuk Sarah
103
Bab 103 - Nasehat
104
Bab 104 - Misi penyelamatan
105
Bab 105 - Melahirkan
106
Bab 106 - kebahagiaan dan kesedihan
107
Bab 107 - Kesedihan Sarah
108
Bab 108 - Pernikahan ke dua
109
Bab 109 - Bahagia dan air mata
110
Bab 110 - Tidak semudah itu
111
Bab 111 - Menikmati peran sebagai ayah
112
Bab 112 - Khawatirkan kenan
113
Bab 113 - Telat datang bulan
114
Bab 114 - kebahagiaan keluarga Eliza
115
Bab 115 - Rasa yg masih ada
116
Bab 116 - Kegigihan Kenan
117
Bab 117 - Berusaha Mendekati
118
Bab 118 - Perjodohan
119
Bab 119 - Tidak nyaman
120
Bab 120 - Rencana
121
Bab 121 - Kekesalan sarah
122
Bab 122 - Ngeyel
123
Bab 123 - Calon jodoh
124
Bab 124 - Ungkapan Hati
125
Bab 125 - Menerima
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130 - Perbincangan dipagi hari
131
Bab 131 - waktu semakin berlalu
132
Bab 132 - Terima kasih ( End )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!