chapter 17

Saat tubuhnya gemetar ketakutan iblis hanya tersenyum, "manusia memang rapuh ya?" Ucapnya.

Dengan santainya dia masih duduk disamping ranjang dimana Mika meringkuk kesakitan, tangannya terulur membuat si gadis tersentak. Masih melanjutkan elusan kepalanya si iblis tidak peduli.

"Lebih baik?"

"Hm," tubuhnya mulai rileks. Sentuhan si iblis mampu membuatnya terbuai.

Mika bangun untuk duduk. Dalam beberapa waktu mereka berdua sama-sama diam, tapi diputuskan saat si gadis menunduk.

"Kenapa kau menerima tawaran anak bodoh sepertiku?"

"Aku tidak yakin."

Mengernyit, Mika mendekat karena penasaran. Saat akan bicara si iblis menutup mulutnya dengan telunjuk membuat Mika bungkam.

"Tidak mungkin aku menolak jiwa yang malang dengan kualitas tinggi sepertimu. Iblis manapun akan datang tanpa berfikir dua kali," ucapnya.

"Memang iblis ternyata."

Si iblis tertawa kecil mendengar cemoohan si anak manusia. "Oh, siapa namamu?"

Seringai main-main terlihat jelas di wajah iblis. Saat perlahan mendekati Mika hampir menutup jarak diantara mereka. Hanya tiga sentimeter untuk benar tersentuh. Si iblis mendekatkan bibirnya lalu mencium pipi manusia.

Shock Mika mundur sampai hampir terjatuh, sigap sebuah tangan terulur merengkuh pinggangnya dengan erat.

Di samping telinga si iblis berbisik, "Vanitas my lady."

\+\+

Di Rumah Mukami terjadi perselisihan memperebutkan eve. Pada akhirnya siapapun yang mendapatkan cinta dari Yui dia akan mendapatkan pembebasan.

Itulah makna yang Mukami tau.

"Kembalikan komori-san, dia milik Sakamaki."

Reiji menaikkan kacamatanya, saat cahaya lampu memantul membuat kacamata berkilat. Ruki hanya terkekeh, sudah susah paya membawanya malah disuruh kembalikan? Tentu saja tidak boleh.

"Makhluk rendahan, ketahui tempatmu." Ucap Subaru.

Sakamaki menatap nyalang Mukami. Yui yang berada diantara dua perseteruan ini mencoba untuk mendinginkan suasana.

"Semuanya jangan bertarung," tapi tidak satupun mendengar suara eve.

Yui memutar otak, para vampir ini sepertinya menyukai Mika. Khawatir dengan kenyataan yang mungkin terjadi Yui mencari keberadaan Mika.

Satu persatu ruangan dibuka, "Mika-san dimana kamu?"

Harus cepat menemukan mika atau mungkin akan terjadi pertumpahan darah. Beruntung saat dibawa paksa sebelumnya Yui melihat kou Mukami membawa seorang gadis yang sangat dikenai.

Takahashi Mika dibawah dengan keadaan tidak sadarkan diri, kondisi yang mengkhawatirkan dibandingkan dengan dirinya sendiri adalah kondisi Mika.

"Bisakah kau mengurangi rasa sakit ini? Sepertinya ada pertengkaran diluar."

Yui menemukannya, tanpa berlama-lama dia membuka pintu melihatnya yang sedang terbaring tidak berdaya dibawah jeratan pria asing. Terlalu terkejut Yui mundur dengan menutup mulutnya.

"Ahh sangat menggangu."

"Mika-san!!"

Vanitas terdorong mundur saat Yui mendorongnya menjauh dari mangsanya.

"Apa yang kamu lakukan? Mika-san bisakah kau mendengar ku?" Yui menepuk pelan pipi mika untuk membangunkannya.

Mika tidak sadarkan diri, kulitnya pucat dengan suhu tubuh yang menurun. Yui khawatir, saat dia takut-takut menatap pria asing.

"Apa yang kamu lakukan?"

Pria asing terkekeh, "menurutmu?"

"Mungkin antara hidup dan mati?" Lanjutnya menyeringai lebar.

Disisi lain Sakamaki dan Mukami yang mendengar jeritan Yui langsung pergi memastikan. Shu bahkan langsung membuka mata dengan sorot tajam, "Mika." Gumamnya.

Mereka melihat senyum jenaka pria asing, dia duduk dengan kaki menyilang layaknya bos. "Waw, hai?"

"Siapa lagi bajingan ini?" Shu bahkan memulainya lebih dulu.

Ruki tidak mengenali pia asing ini bahkan keberadaannya tidak diketahui. Kapan pria ini masuk? Sejak kapan berada di sana?

"Mika, nee-san" Azusa yang baru beberapa waktu meninggalkan mika merasa bersalah.

"Padahal dia hanya manusia biasa apa yang membuat kalian begitu khawatir?" Si iblis tertawa kecil melihat Sakamaki dan Mukami secara bergantian.

"Kepada merah mencari si eve bukan? Tujuan awal kalian merebut gadis pirang itu bukan? Kenapa malah menghawatirkan gadis lain?"

Mereka merasakan tekanan aneh sejak menatap mata pria itu, getaran dan gemuruh kemarahan.

"Apa yang terjadi dengan Mika?"

Reiji mewakili yang lain bertanya pada Yui. Mereka bisa melihatnya dengan jelas betapa tidak berdayanya perempuan itu. Jelas tersangka utama yang harusnya diintrogasi tidak bisa dipercaya.

"Aku melihat Mika-san tidak sadarkan diri bersama pria itu, rincian lengkapnya aku tidak mengetahuinya."

Hela nafas terdengar jelas dari Reiji, Shu dan Ruki.

"Aku!" Mereka melihat senyum jenaka yang tidak berubah saat pria itu mengangkat tangan, secara terpaksa Ruki yang membalas. "Apa yang kamu lakukan sehingga nee-san seperti ini?"

"Aku iblis."

"Jangan bercanda!" Marah Kou.

Si iblis mengabaikannya, "setidaknya aku sudah memakan setengah dari jiwanya."

Tidak ada satupun yang percaya dan iblis menghilang setelah itu.

\+\+

"Bukankah dia lebih terlihat seperti dalang?"

Subaru menatap Mika yang terbaring tidak sadarkan diri. Mukami menatap nyalang untuk bungsu Sakamaki, mencurigai keluarga tertua mereka adalah kesalahan.

"Subaru," laito menyanggah pendapat Subaru yang tiba-tiba.

"Jika dilihat kondisinya memang sangat cocok? Benarkan Teddy?" Ucap Kanato cekikikan.

"Punya bukti?" Shu juga tidak terima, adik-adiknya ini memang tidak tau batas.

"Pikiran, kenapa dia datang ketempat makhluk rendahan seperti mereka? Dia seharusnya membatu eve kabur dari tempat ini, bukan tertidur nyenyak. Padahal hanya seorang pelayan."

"Keparat!" Yuma murah, tidak, semua Mukami mengamuk menyerang Sakamaki membabi buta. Reiji dengan sigap memerintahkan Ayato untuk membawa Yui kembali ke mansion.

"Tapi Ayato-kun, bagaimana dengan Mika-san?"

Ayato menggeleng, "untuk sekarang ayo kembali."

Terpaksa Yui melepaskan Mika menuruti perintah Ayato, segera mereka pergi dengan berteleportasi. Disusul Subaru, lalu Kanato.

"Reiji kamu tidak akan percaya kan?" Tanya Laito, tapi Reiji hanya diam membuat laito geram. "Jangan bilang kamu memikirkan ucapan Subaru?"

Laito langsung pergi dengan teleportasi.

Tersisa Shu dan Reiji.

"Ku tidak akan menyerahkan nee-san?" Ucap Yuma, "tidak, boleh, nee-san, milik, kami." Ucap Azusa.

Setiap dari Mukami merengkuh mika dengan erat namun lembut agar tidak melukai tubuh Mika.

"Jika bangun sampaikan padanya, jauhi Komori Yui sebagai pelayan yang dikirim bersamanya ketahuilah tempatmu."

Reiji hanya berfikir mungkin mika merasa cemburu dengan Yui yang secara utuh mendapatkan perhatian dari Sakamaki bersaudara. Menatap sekilas kakaknya Reiji pergi setelah itu.

Shu mengusap rambutnya secara kasar, melihat betapa posesif nya Mukami artinya hubungan mereka lebih dari sekedar kenalan bahkan mereka menatapnya dengan dingin seolah mereka berkata 'kamu sudah mendapatkan eve gadis ini milik kami.'

"Biarkan aku menyentuhnya untuk memastikannya," kou dan Yuma menatap Ruki meminta persetujuan. "Aku tidak akan membawanya," ucapnya.

'tidak untuk sekarang,' batinnya tegas.

Ruki mengizinkan membuat Yuma dan Azusa menyingkirkan dengan terpaksa. Shu mengelus kepala gadisnya yang tertidur, 'suhu tubuhnya turun.' batinnya khawatir.

Dia mencium kening Mika, meskipun mendapatkan tatapan maut dari Mukami. "Mika, kamu milikku jadi tunggu aku" bisiknya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!