chapter 13 : Dokter gila

Binar matanya membuat Reiji kewalahan, gadis didepannya sedang mencoba mendapatkan izin untuk bermain di luar. Layaknya gadis umum seumurannya Mika juga ingin pergi keluar.

"Gedung tua ini membosankan, ayolah Reiji. Biarkan aku pergi kenapa kau tidak menjawab 'ya' dengan mudah sih."

Saat bibirnya membentuk kerucut kekesalan, Mika memandang sinis.

Ayolah Reiji hanya diam selagi pantulan cahaya dari kacamata membuatnya tampak lebih serius dibandingkan biasanya.

Sampai jumpa.

Mika ingin sekali mengatakan bahwa dia frustasi, kondisi tubuhnya saja sudah aneh sejak beberapa hari ini dia tidak ingin dibuat frustasi dengan memikirkan apa yang ada dalam otak putra kedua Sakamaki ini.

Reiji menyerah untuk berpikir.

"Baik, tapi jangan pulang larut." Ucapan Reiji memperbaiki suasana hatinya.

Berbekal kesenangan Mika Lalu dengan lancangnya memeluk pria itu.

- he, kau menyukai anak ini?

Tersentak, meraba punggung Reiji yang tidak membalas pelukannya. Bersikap tenang tanpa menunjukkan rasa malunya, Mika mengutuk makhluk halus dalam pikirannya.

'sial, bisa diam tidak sih.' setidaknya sampai dia melepaskan pelukannya untuk Reiji, ayolah siapa yang tidak malu saat memeluk seorang pria seperti Reiji.

Oh, ada juga minusnya. Reiji sama menjengkelkan dengan Shu membuatnya tidak punya pikiran lain selagi menyusun rencana balas dendam.

"Ya," berlari menaiki tangga dia menuju kamar. Saat itu tidak juga sadar dengan Reiji yang memiliki wajah sedikit tersipu sebelum berdahem mengalihkan perasaannya.

\+\+

Selesai bersiap, Mika berbalik untuk pergi mendapatkan tasnya. Tapi itu dikejutkan dengan kehadiran makhluk yang dengan seenaknya tidur layaknya seorang model di kasur nya.

Ah, pria itu balas tersenyum saat menatapnya.

"Apa? Kenapa kau tidur di kasurku? Menyingkir sudah aku bereskan kau membuatnya berantakan," omelnya.

Dari sudut kasur yang kanan sampai yang kiri tidak ada yang bergeser sedikitpun. Mika hanya beralasan agar makhluk penghisap darah sepertinya pergi. Shu, membuka sebelah matanya sebelum kembali menutupnya.

Mika menyerah, dia langsung pergi meninggalkan Shu yang sedang berbaring.

"Kemana dia pergi?"

Saat pintu kamar tertutup Shu meresapi bau harum kamar yang membuatnya lapar.

Tujuan sekarang adalah pergi menuju stasiun kereta api, dengan berlari karena hampir terlambat mika harus mengeluarkan tenang ekstra. Setelah penuh perjuangan dia sampai saat pintu hampir tertutup.

"Ha, lelahnya."

"Nak lain kali jangan lakukan hal berbahaya seperti itu," seorang nenek memandang khawatir selagi mulutnya memberi nasehat.

Mika kikuk lalu mengangguk, "baik oba-san, saya mengerti."

Setelah empat puluh lima menit, kereta berhenti. Mika segera keluar setelah si nenek keluar. Ha, lagi pula mika masih merasa tidak enak karena membuat seorang nenek khawatir akan kelakuannya.

Langkah yang lugas saat dia melewati beberapa taman, karena tempat yang dituju adalah taman dimana anak-anak sering bermain. Tempat penuh kebisingan.

Matanya mengernyit heran menatap pria yang di yakini adalah orang bersangkutan sedang bicara seperti orang gila. Bahkan saat mika meneliti sekeliling, banyak yang memandang aneh pria itu.

"Haruskah aku telfon rumah sakit jiwa?" Gumamnya, namun tidak benar mengirim orang yang dibutuhkan untuk pergi.

Mendekat, mika bisa mendengar pria itu tertawa kecil selagi menyebut nomor 59, sesuatu yang familiar beberapa tahun lalu sebelum menjadi asing ditelinga nya.

"Benar-benar orang gila."

"Ah! Takahashi-sama, sama membelikan beberapa camilan ini terimalah. Lalu yang ini juga, aku berharap kamu menyukainya," pria itu memberikan satu persatu paper bag selagi menjelaskan isinya.

Setelahnya seluruh raut wajah diganti dengan ekspresi serius.

"Nah, mari ikut denganku."

\+\+

Apa yang kalian pikirkan? Tempat berbau obat dan penuh dengan hal berbau eksperimen? Tapi, sayang sekali yang ada hanya kasur empuk dipenuhi boneka kuning.

Dibanding pemeriksaan mika terlihat seperti ingin menginap bersama ayahnya. Pandangan seperti sedang berlibur dihadiahi boneka dan makanan manis.

"Sudahlah, nona tidak masalah dengan ini kan?"

Mau bagaimana lagi sudah terlanjur.

Pria itu yang tidak lain adalah Terashima Yoichiro dulu adalah salah satu ilmuwan yang berkerja disalah satu penelitian ilegal. Menjadikan anak-anak dibawah umur sebagai bahan eksperimen.

Hanya satu pemicu yaitu, Vampir.

Kegilaan akan obsesi mengenai makhluk ini sangat penting untuknya. Sebelum asosiasi itu dibubarkan karena adanya penyusup, seorang vampir datang dan menghancurkan tempat itu.

Lagipula Yoichiro tidak peduli dengan anak-anak lain, meskipun ada anak-anak yang menarik perhatiannya. Seakan semua teralih saat seorang gadis kecil dengan mata biru dibawa setelah dijual orang tuanya.

Dengan menyuntikkan darah vampir secara berkala, banyak anak yang tidak sanggup menahan fase perubahan manusia-vampir mati. Tapi Yoichiro sangat penasaran dengan anak perempuan itu.

Tubuhnya tidak menolak darah vampir, tapi tidak ada perubahan apapun. Hanya sedikit perbedaan fisik seperti warna kulit yang sedikit memucat, selebihnya tidak ada yang berubah.

Setelah tiga bulan, dia masih sama.

Masih tetap sebagai anak manusia.

Yoichiro mengarahkan sepotong kue coklat, saat Pring berpindah. Tanpa menolak mika memakannya, siapa yang akan menolak pesona kue yang dilumuri coklat?

Mika tidak mau menolaknya, setelah habis Yoichiro memberikan segelas air.

Meneguknya, perlahan Mika merasakan rasa kantuk yang menyerangnya. Melihat kearah orang gila yang sedang tersenyum, ah! Mika menyadari bahwa si gila ini memberikan obat tidur.

Sampai kesadarannya habis, Mika tertidur.

"Beruntungnya aku," Yoichiro memastikan bahwa Mika benar-benar tertidur. "Aku beruntung bertemu denganmu dua tahun setelah asosiasi dihancurkan."

Berfikir saat kejadian itu banyak penelitian yang tewas akibat tertimpa reruntuhan. Pria muda dengan rambut perak membawa empat anak yang telah berubah menjadi vampir dan pergi begitu saja.

"Nah, terserah saja."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!