Episode 5

Rifa membuka lebar kedua matanya ketika mendengar Sarah yang bertanya demikian.

Dari mana Sarah tau kalau Gus Akhyar mau datang bersilaturahmi ke rumah nya.

"Gus Akhyar?"

Suara Arin tertegun saat itu juga.

Sebagai sekolah Islam terpadu yang juga terdapat pesantren di dalamnya, nama Gus Akhyar sebagai seorang putra dari kyai cukup terkenal di sana.

Apalagi Gus Akhyar sendiri adalah seorang alumni di sekolah itu. Dan terkenal dengan sikapnya yang begitu menonjol seperti Rifa.

"Ngapain Gus Akhyar datang ke rumah kamu Rif?"

Tanda tanda wajah yang menyimpan rasa cemburu terlihat saat itu dari raut wajah Arin.

"Ya mau silaturahmi lah, kan Rifa sudah di jodoh kan sama Gus Akhyar."

Suara Sarah terdengar seperti sebuah sindiran untuk Arin saat itu. Karena ia sangat tau kalau dari dulu, Arin begitu mengagumi Gus Akhyar, bahkan sejak mereka masih berteman masa kecil.

"Ya kan Rif."

Rifa menghadap kan wajahnya ke arah Sarah saat itu dan memberi nya sebuah kode.

"Rifa, kok kamu nggak pernah cerita sih sama aku kalau kamu udah di jodohin sama Gus Akhyar."

Pertanyaan yang terdengar ketus ketika ia berikan kepada Rifa.

Sejak saat itu Rifa diam dan belum memberikan jawaban apa apa kepada mereka semua.

"Ya untuk apa dia cerita sama kamu Rin, memangnya kamu pernah dekat dan cerita sama Rifa selama ini. Kalau bukan karena tugas, kamu nggak pernah kan dekat dan akrab sama Rifa, walaupun kalian teman lama sejak kecil."

Pernyataan yang di keluarkan Sarah begitu saja seakan mewakili isi hati Rifa saat ini.

"Ya kan Rif."

Kedua mata Sarah melirik ke arah Rifa yang ada di sebelahnya.

"Apaan sih."

Arin berlalu begitu saja, ia pergi meninggalkan Sarah dan Rifa menuju tempat duduknya.

"Rah, kenapa tadi kamu ngomong seperti itu ke dia."

"Kita boleh diam dan mengalah Rifa, tapi nggak selamanya."

Ucap Sarah sebelum ia berlalu pergi menuju tempat nya juga.

Tidak lama setelahnya, seorang guru atau ustadzah datang dan masuk ke dalam kelas mereka untuk memulai pelajaran.

Karena sekolah yang mereka tempati adalah sekolah Islam terpadu dan setara dengan pesantren, maka yang ada di dalam kelas itu juga hanyalah siswi tanpa bercampur dengan siswa seperti sekolah lainnya.

...****************...

Ketika jam istirahat belajar telah tiba, semua siswa dan siswi keluar dari kelas mereka masing masing menuju kantin atau tempat lainnya yang biasa mereka kunjungi ketika jam istirahat.

Arin bersama dengan teman temannya menghabiskan waktu istirahat mereka di kantin untuk makan siang.

"Cemberut aja dari tadi, kenapa sih Rin?"

"Lagi patah hati tuh, karena pemuda yang diidamkan udah di jodohin sama orang lain."

Sindir teman nya yang lain.

"Ya ampun Rin, Rin. Percaya banget sih sama yang namanya perjodohan. Selagi janur kuning belum melengkung, masih ada waktu untuk memberantasnya."

"Berantas, emangnya wabah di berantas."

"Yah gitu lah maksud nya."

Arin masih diam sembari mengaduk aduk mie instan yang ada di depannya dengan mendengar kan celotehan tiga orang teman nya.

"Rin, diam aja sih. Ngomong dong."

"Ngomong apaan sih, aku lagi mikir untuk cari cara gimana ngebatalin perjodohan Rifa dan Gus Akhyar."

Mereka bertiga mengangguk bersamaan sembari saling bertatap wajah.

"Berani banget sih mau cari cara untuk membatalkan perjodohan mereka. Emangnya kamu nggak takut sama keluarga mereka yang sama sama kelas terpandang?"

"Yaudah lah Rin, biarin aja mereka berjodoh. Kan masih banyak laki laki lain yang lebih baik dari Gus Akhyar. Alumni alumni lainnya kan juga banyak selain Gus Akhyar, kenapa harus ambil hak orang sih."

"Mereka itu udah di jodohin dari kecil, nah kamu kan teman masa kecil Rifa, masa nggak tau sih tentang perjodohan mereka."

"Tau tuh Arin."

Arin menghela nafas kesalnya setelah terus mendengar kan apa yang dikatakan oleh teman teman nya yang lain.

"Yang jodohin mereka tuh orang tua mereka, bukan mereka sendiri. Kalau Gus Akhyar tau dia pasti juga nggak mau kok di jodohin sama Rifa."

Arin mengeluarkan pendapat nya yang sedari tadi ia pendam.

"Yakin Gus Akhyar nggak mau di jodohin sama Rifa. Nggak mungkin deh, siapa sih laki laki yang mau menolak Rifa yang limited edition."

Seru Dewi salah satu teman nya yang sedari tadi terus membela Rifa dalam setiap perkataan nya.

"Udah deh, kalian pergi aja di sini. Bukannya kasih cara untuk aku buat rencana ngebatalin perjodohan mereka, kalian malah makin buat aku panas."

Arin semakin kesal dengan ketiga temannya yang sedari tadi tak kunjung memberikan cara untuk dirinya.

"Jangan marah dulu dong Rin."

Kata Dinda sembari mengusap bahu Arin yang ada di sebelah nya.

"Gini aja Rin. Aku punya cara yang baik untuk kamu."

"Coba kamu cerna dengan baik apa yang akan aku katakan ini."

Arin mulai memasang wajah serius nya di hadapan Farah.

"Rifa itu adalah gadis yang baik, berasal dari keluarga yang baik dan terpandang di seluruh kalangan pesantren tanah Jawa. Cerdas, bersih, lurus, polos, ramah, lembut, dan berprestasi. Begitu juga dengan Gus Akhyar yang memiliki sifat dan kesamaan dengan Rifa, dan itu yang membuat mereka saling menjodohkan keduanya."

"Keluarga terpandang itu sangat menjaga nama baik mereka. Satu kesalahan kecil saja akan sangat berpengaruh dengan mereka, apalagi jika itu adalah kesalahan besar."

Arin terdiam dan terus mencerna perkataan yang di katakan oleh Farah padanya.

Dengan perlahan secerah senyuman mulai terukir di raut wajahnya. Ada gagasan yang timbul di pikirkan Arin begitu saja setelah mendengar kan apa yang di katakan oleh Farah padanya.

"Kamu cerdas Fa. Aku sudah tau apa yang harus aku lakukan untuk membatalkan perjodohan mereka dengan cara yang halus."

"Waduh, udah mulia masuk nih setan nya. Sudah keluar lah cara licik nya."

"Cinta di tolak dukun pun bertindak."

"Eh, aku bukan dukun ya."

"Perumpamaan nya Rin."

Sahut Dinda yang memberi perumpamaan padanya.

Arin terus tersenyum dengan pikiran nya sendiri yang tidak tau apa itu isinya.

Di dalam kelas saat itu, hanya ada Rifa dan Sarah berdua berbincang setelah mereka selesai melaksanakan sholat duha di masjid sekolah.

Rifa menghampiri Sarah yang sedang duduk di bangku yang ada di bagian barisan belakang.

"Rah, kenapa sih tadi kamu ngomong seperti itu sama Arin."

Sarah sejenak diam dan menatap Rifa yang ada di hadapannya.

"Kan tadi aku udah jawab Rif. Kita boleh diam dan mengalah, tapi nggak selamanya.

"Rifa, kamu lihat sendiri kan gimana raut wajah Arin ketika dia mengucapakan kata maaf nya sama kamu. Itu bukan wajah yang tulus Rifa. Ada rencana lain yang sedang ia buat untuk kembali memanfaatkan kamu."

Rifa sejenak memalingkan wajahnya dari Sarah.

"Ya, tapi nggak seperti itu caranya rah. Dengan kamu mengatakan hal demikian sama Arin di depan temannya, semua orang jadi tau tentang perjodohan itu. Dan kamu tau kan kalau aku, Gus Akhyar sama Arin itu temenan dari kecil, terus tentang perjodohan itu sama sekali nggak ada yang tau kecuali keluarga pesantren sama kamu. Kasihan Arin, dia pasti kecewa sama aku karena aku yang tidak lebih dulu memberi tahu nya."

"Ya biarin dong Rif kalau Arin tau, biar dia nggak mengharap terus sama Gus Akhyar."

"Rifa, mau sampai kapan kamu terus terusan belaian Arin. Mau sampai kapan kamu terus terusan mengerti perasaan Arin yang sama sekali tidak pernah peduli sama kamu. Yang ada, kamu nanti terus terusan di manfaatkan sama Arin. Sampai kamu lupa mana musuh dan mana teman."

Rifa sejenak diam di tempatnya.

"Rifa, kamu itu cerdas. Jangan sampai kecerdasan kamu tidak berguna apa apa untuk diri mu sendiri."

Sarah beranjak pergi begitu saja dan meninggalkan Rifa sendiri di tempat nya.

"Rah, Sarah, kamu mau kemana?"

Sarah terus berjalan tanpa menjawab pertanyaan yang Rifa berikan.

"Kamar mandi."

Sahut nya yang sudah berada di luar.

Memangnya apa sih yang salah dari Arin. Selama ini dia baik baik saja sama aku, dan aku sama sekali tidak merasa di manfaatkan oleh nya. Lalu kenapa Sarah punya pikiran yang berbeda dengan ku.

Rifa terus bergumam dalam hatinya sejak Sarah pergi meninggalkan nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!