Brataseno , bertemu sahabat sahabat nya di sebuah Cafe ternama di ibu kota. Brataseno , Gilang , Dimas dan Sailendra adalah satu angkatan semasa sekolah di salah satu sekolah menengah atas di ibu kota , pertemanan mereka terbawa sampai saat ini .
" Gua ngajak lo semua bertemu, bukan ada hal yang harus di bahas , masa lo selama ini ngak kangen ? duduk duduk gini sambil ngopi ?" Tanya Brataseno pada kawan kawanya. "lagian lo alasannya sibuk kerja ? Dan ngurus keluarga ? Ingat lo kerja saja lo di perusahaan gua , sibuk mana gua sama lo ?" Ucapnya, sambil merebahkan tubuh nya di atas sandaran lounge chair cafe , Brataseno duduk dengan santainya , ia merogoh rokoknya electriknya yang harganya selangit dan menghisapnya , serta membuangnya asap nya ke atas , hidup harus dinikmati kawan, jangan sampai lo mumet dan stres karena kerja dan keluarga .
" Gimana lo sekarang dengan Arini "? Brataseno mengalihkan pandangannya pada Gilang yang sedari tadi hanya terdiam .
Gilang diam , karena merasa sungkan dan malu, karena dulu Gilang pernah menghianati persahabatannya, dengan Brataseno. Gilang menerima tawaran dari nyonya Ayu Kirana untuk menikahi Arini .
" Alhamdulillah gua ma keluarga baik baik saja." ucapnya, dengan singkat .
" Hmm .. baguslah." balas Brataseno, sambil sedikit tersenyum kecut.
" Nikah lo dah lama , tapi Arini masih belum hamil ?" Tanya Brataseno, dengan sedikit memicingkan sebelah matanya pada Gilang .
Gilang mendengar pertanyaan itu hati nya merasa ciut, takut rahasia besar nya terbongkar. Brataseno Gilang sebelum menjawab pertanyaan bos dan sekaligus mantan kekasih istrinya , ia menghela nafas panjangnya , sambil merapatkan kakinya yang tampak kaku sedari tadi .
" Gua tiap malam berusaha bikin anak," jawabnya. dengan sedikit memanas manasi Brataseno. "dah bermacam macam gaya gua lakuin dengan Arini , tapi mungkin Allah belum kasih saja." ucapnya dengan sedikit menyikut hati Brataseno.
Dimas dan Sailendra, yang mendengar pembicaraan kawanya yang agak agak menyerempet ke hal yang tak di inginkan , ia mulai mengalihkan topik pembicaraan.
" Gua , punya kenalan, tutur Sailendra . Ia anak dari seorang pengusaha emas dan berlian dari kalimantan. orang nya begini." ucap Sailendra mengangkat jempolnya , kalau lo mau? Gua kenalin," ujarnya dengan sedikit menyipitkan matanya ke arah Brataseno .
" Males gua dapat kenalan dari lo, Jangan jangan seperti dulu ? di pake dulu, dah kenyang lo kasih ke gua." ucapnya dengan sedikit mengangkat ujung bibir tebalnya agak naik ke atas .
Sailendra dan yang lainnya, mendengar pengakuan Brataseno semua tertawa.
" Haha....haha..haha...," Gila lo bisa - bisanya barang bekas , lo kasihkan ke kakak ipar lo," cetus Dimas, yang sedari tadi hanya menyimak obrolan kawan kawanya .
"Itu kejadian sebelum gua jadi adik iparnya." papar Sailendra, dengan tersenyum gelinya, karena kalau dari salah satu mereka mendapatkan barang bagus, mereka langsung mengabari dan gantian membawa itu cewek yang sama .
" Awas lo ! Kalau masih main cewek di luar !" ancam Brataseno, Gua kasih tau Khat kelakuan bejat lo." ucapnya, dengan nada mengancam.
" Ngaklah gua dah tobat kakak ipar." balas Sailendra dengan sedikit serius .
" Baguslah , memang harus begitu," ucap Brataseno, sambil mengambil cangkir kopi hitam nya. yang tinggal setengah lagi dan meminumnya hingga tandas .
Ngak terasa, menit demi menit. dan jam berganti jam, malam pun semakin larut tetapi empat sekawanan ini tampak asyik dengan obrolan mereka ber empat .
Ddrrrtrrt....Ddddrrrttt , ponsel Brataseno bergetar di atas meja. Brataseno meraih dan melihat siapa yang malam malam begini menelpon nya .
" Hallo tuan , saya sudah mendapatkan pesanan yang tuan mau." ucap Karyo. dari sebrang sana , orangnya masya Allah , lebih cantik dari wanita yang ada di poto tuan. jelas nya, dengan membangga- banggakan hasil temuannya .
" Jangan banyak ngomong." bawa langsung ke mainsion , dan bawa ke ruang bawah tanah, Perintah Brataseno .
" Baik tuan, dan saya sudah kirim poto nya." ucap Karyo, dan seketika telephone Karyo mati , diputus sepihak oleh Brataseno .
Brataseno , mematikan ponselnya, dan ia segera membuka pesan. untuk melihat poto yang di kirim Karyo
" Hmm.. Lumayan, gumamnya dalam hati. " Maaf nih Gua balik duluan ya, ada kerjaan penting." ucap Brataseno, pamit dengan kawan kawanya.
" Ya sudah bareng saja bubar." balas Dimas, lagian ini dah tengah malam, kapan - kapan kita ngumpul ngumpul lg." ujarnya .
" Ok." Brataseno , Dimas dan Gilang. bangun dari duduknya, di susul Sailendra, dan mereka berjalan beriringan keluar dari cafe itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
there
keren cerita nya kak
2024-05-06
1
Bilqies
kere kak ceritanya ❤️
2024-04-15
1
👑Кιкαη Αqυєєη👑
Brata udah tau Sailendra itu spek Casanova bisa-bisanya ya direstui jadi adik ipar
2024-03-19
2