Part 4

Alice menghentikan mobilnya ketika melihat ada mobil seseorang yang berhenti di pinggir jalan.

"ada yang bisa di bantu mas?" tanya Alice menghampiri pria yang sedang mencoba memperbaiki mobilnya

pria itu membalikkan badannya melihat siapa orang yang datang menghampirinya

"bukankah Anda tuan bara?" ucap Alice menelisik wajah pria yang ada di depannya

"Hem, kau mengenaliku?" ucap pria itu memicingkan matanya melihat gadis yang berdiri di depannya, gadis cantik dan muda yang menghampirinya

Alice menaikkan sudut bibirnya ke atas

"Anda itu lucu sekali tuan, tadi pagi kita baru bertemu" ucap Alice lalu melirik mobil bara

"oh kamu ternyata" ucap bara teringat dengan kliennya di restoran tadi, ia melihat penampilan Alice, sangat berbeda saat memakai pakaian non formal bara Sampai tak mengenalinya.

"sayang, gimana?" beo wanita cantik keluar dari mobilnya

"tidak bisa baby,aku akan menelpon Eden untuk menjemput kita"ucap bara

"lebih baik naik mobilku saja, sepertinya kita searah" ucap Alice menawarkan.

"mansion ku masih jauh nona Alice, anda pasti akan kemalaman" tolak bara

"sayang, terlalu lama kita menuggu Eden, sepertinya tak masalah kita menumpang di mobilnya" ucap yasmine tanpa berniat ingin berkenalan atau sekedar menyapa Alice, Alice hanya diam dengan wajah datarnya, alice sudah terbiasa dengan model wanita seperti yasmine.

bara melihat ke arah Alice, ia lalu berfikir sejenak

"baiklah" ucap bara lalu berjalan menuju mobil Alice dan masuk ke dalam kemudinya

"maaf tuan bara,biarkan saya saja yang menyetir" ucap Alice saat melihat bara sudah menutup pintunya

"sebaiknya yang menyetir adalah pria" ucap bara, Alice hanya menurut ia lalu berjalan mengitari mobilnya

"oh good,kalian pasangan serasi" batin Alice yang melihat yasmine masuk dan duduk di depan.

mau tak mau Alice pun duduk di belakang.

waktu menunjukkan pukul 10 malam, mobil Alice melewati mansion nya,wanita itu memicingkan matanya ketika melihat mobil suaminya baru saja keluar.

"ini sudah larut malam, mau kemana kak erick" batin Alice

"maaf bisa tolong ambilkan tasku" ucap Alice kepada dua orang uang ada di depannya, lalu yasmine memberikannya

"oh ya namamu Alice ya?" ucap Yasmine melihat ke arah Alice

"iya" ucap Alice singkat,ia tak jadi menelpon Erick karena yasmine tiba-tiba bicara

"namaku yasmine,aku istrinya bara" ucap Yasmine tersenyum lalu menyentuh lengan suaminya lalu mengecup pipi bara sekilas dan bara tersenyum ke arah istrinya.

"seperti mobil milik kalian saja" batin Alice lalu mengeluarkan ponselnya dan menelpon erick.

"kak Erick di mana sekarang?" ucap Alice saat sambungannya terhubung.

"aku sedang di luar sayang,teman temanku mengajak ke club, tak enak jika menolaknya" ucap Erick di seberang

"hati hati kak, oh ya aku pulang agak larut" ucap Alice melirihkan suaranya, tak enak jika bara atau yasmine mendengarnya karena memang Alice sendiri yang menawarkannya, tapi pria itu jelas sekali mendengarnya sedangkan wanitanya entah sejak kapan sudah tertidur.

mobil Alice berhenti di sebuah mansion mewah nan megah milik bara, mansion Alice pun juga megah tapi lebih megah dan besar milik bara.

"sayang bangun kita sudah sampai" ucap bara menyentuh pipi istrinya

"aku gak kuat gendong yaaa" rengek yasmin tanpa membuka matanya sedangkan Alice langsung keluar dari mobilnya.

"terimakasih nona Alice, saya akan mengganti uang bahan bakarnya" ucap bara sambil memapah yasmine

"panggil saja Alice tuan bara, Dan anda tak perlu menggantinya karena saya ikhlas, besok saya akan mengirim suratnya ke perusahaan anda, saya harap anda datang ke kantor tepat waktu " ucap Alice tersenyum dan melirik ke arah yasmine yang ada di gendongan bara.

"dia menyindirku?" tanya bara pada dirinya sendiri sambil melihat mobil Alice yang semakin jauh.

"sayangg ayo masuk disini dingin" manja yasmine menduselkan wajahnya di dada bidang suaminya.

***

wanita cantik itu memasuki mansionnya yang terlihat sangat sepi, ya Alice memang hanya tinggal berdua dengan Erick, Reivan tinggal di mansion utama, sedangkan Alice semenjak menikah tinggal berdua saja di mansion yang di belikan oleh ayah Lio sebagai hadiah pernikahannya.

"Andai saja ada suara bayi menangis di setiap malam, pasti rumah ini terlihat lebih hidup" gumam Alice melihat seisi rumahnya, ia lalu naik ke atas di mana kamarnya dan erick berada.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!