Part 5

"apa aku coba saja saran dari Lizzi?" gumam Alice di depan cermin, tadi saat di cafe saat mereka akan pulang Alice memberi kode pada Lizzi untuk tidak pulang dulu, Alice menceritakan masalah rumah tangganya pada Lizzi, meskipun Kevin Johan Dan Jenni sahabatnya tapi untuk masalah pribadi Hanya pada Lizzi ia bercerita,

Alice lalu berjalan menuju almarinya, Dan mengeluarkan lingeri maroonnya, ia lalu memakainya, tak pernah sekalipun Alice memakai barang itu Dan malam ini ia mencobanya, ia akan menggoda suaminya malam ini.

Sampai pukul satu dini hari Erick belum juga pulang, Alice sudah sangat mengantuk ia lalu memejamkan matanya tapi seketika langsung terbuka kembali saat mendengar suara deru mobil, wanita cantik itu tersenyum lalu mengambil jubahnya untuk menyambut suaminya.

ceklek

"belum tidur?" ucap Erick yang melihat Alice berjalan perlahan ke arahnya

Alice langsung membuka kancing kemeja Erick, Dan pria itu membiarkannya karena hal itu sudah terbiasa Alice lakukan.

"ada apa?" tanya Erick saat Alice memeluknya erat

"kak erick" ucap Alice sambil memainkan jari lentiknya di dada bidang Erick, pria itu tersenyum lalu melumat bibir istrinya dengan dalam, sambil berciuman Alice sudah membuang jubahnya yang menyisakan lingeri sexy yang melekat di tubuhnya.

"Alice apa yang kau lakukan?" ucap Erick yang melihat istrinya memakai lingeri

"kak,ayo kita lakukan,jika kakak tak ingin punya anak dulu Its oke, aku sudah minum pil KB" ucap Alice berbohong dan Erick memicingkan matanya

"aku tidak tahu langsung saat kau meminumnya Alice"

deg

Alice cukup terkejut dengan jawabannya,sesuai dengan perkataan Lizzi, jika Erick mempertanyakannya jadi Alice harus mencari tahu kebenaran tentang Erick.

"apa kakak tak percaya padaku?" ucap Alice kecewa tanpa membalikkan badannya melihat ke arah suaminya yang berjalan melewatinya

" ini bukan masalah percaya atau tidak Alice, selama ini kau sangat menginginkan anak, Dan tiba tiba saja malam ini kau berkata sudah meminum pil KB,aku...

"cukup kak,aku ngantuk ingin tidur " ucap Alice menahan air matanya agar tak jatuh, Alice lalu mengambil jubahnya Dan keluar dari kamarnya, gadis itu memilih menjauh dari Erick agar hatinya tak semakin sakit.

Erick Hanya memandang kepergian Alice tanpa ada niatan untuk mencegahnya.

***

pagi sekali bahkan sebelum suaminya bangun,Alice sudah siap dengan pakaian kerjanya.

"non apa perlu saya bangunkan tuan?" tanya kepala pelayan pada Alice

"tak perlu bik, nanti kak Erick juga bangun sendiri,aku harus cepat sampai kantor karena hal penting" ucap Alice lalu memakan sarapannya secepat mungkin

"bilang pada kak Erick jika aku sudah berangkat" ucap Alice beranjak dari meja makan

"baik non" ucap bibi Santi memandang kepergian nona mudanya, bi Santi sudah sejak kecil bekerja dengan tuan Lio, semenjak Alice menikah ia meminta bi Santi ikut dengannya, hubungan mereka juga sangat baik tidak sepeti majikan dan pembantu, Alice sudah menganggap bi Santi seperti saudaranya sendiri.

hari masih sangat pagi, Alice mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi agar segera sampai rumah sakit, alice sudah 2 harus tak melihat kondisi ibunya ia hanya memantau dari kejauhan,dan pagi ini ia akan kesana.

"mas di depan ada apa yaaa??" tanya Alice karena mobil depannya berhenti jadi mobilnya juga ikut berhenti

"ada kecelakaan mbk,ibu ibu keserempet motor" ucap laki laki yang kebetulan lewat, Alice langsung turun untuk melihat situasi

"tolong masukkan kemobil saya saja,saya kebetulan mau ke rumah sakit" ucap Alice ayng melihat wanita paruh baya yang tak sadarkan diri.

"baik mbak" ucap beberapa orang lalu memapah wanita itu masuk ke mobil Alice

"pengendara motornya kemana?" tanah alice

"sudah pergi mbak,sepertinya tidak tahu jika nyerempet orang" ucap bapak bapak

Alice langsung membawa wanita itu menuju rumah sakit yang ibunya di rawat, Alice sudah menelpon pihak rumah sakit jika ada korban kecelakaan dan menuju kesana.

"Mbak Alice apa saudaranya?" tanya suster yang membawa brangkar

"saya tidak kenal sus,tadi ibunya keserempet motor,berikan perawatan yang terbaik ya sus" ucap Alice pada suster fina

"itu pasti mbak Alice"

Alice sudah cukup akrab dengan beberapa suster Dan dokter yang merawat ibunya salah satunya adalah suster fina,yang selalu merawat dan mengganti pakaian ibunya Alice.

Alice lalu menuju ruangan ibunya di rawat Yang ada di lantai tiga ruangan VVIP.

gadis itu sudah meneteskan airmatnayelihat kondisi ibunya yang masih tetap sama dengan di pasang beberapa alat di badannya

"ma Zura datang" ucap Alice mencium tangan mama nadya lalu mencium dahinya

"apa kabar mama hari ini? zura sangat rindu,mama cepat bangun yaa nanti kita kumpul bersama, jika mama bangun zura akan segera memberikan cucu pada mama" ucap Alice ia berusaha mengajak bicara mamanya karena akta dokter meskipun mamanya koma tapi ia bisa mendengar semua yang ada di sekitarnya,

orang orang tersayangnya memanggilnya zura, itu adalah panggilan masa kecilnya

Alice Hanya akan cerita yang baik baik pada ibunya,termasuk bicara tentang anak cucu atau hal lainnya yang Alice karang sendiri.

"Kak rei akan segera menikah ma,dia sudah mendapatkan wanita yang cocok,jadi mama harus segera bangun mama harus menyaksikan pernikahan kak rei "ucap Alice

"sayanggg" ucap seseorang yang sedari tadi mendengar ucapan Alice,

Alice menoleh ia tersenyum melihat siapa Yang datang

"lihatlah ma, kak rei panjang umur sekali bukan?" kekeh Alice yang melihat wajah Reivan di tekuk,reivan lalu memeluk adiknya Dan menghapus air mata Alice.

"Kak aku harus berangkat ke kantor" ucap Alice

"Hem"

Alice lalu keluar dari kamar Nadya setelah berpamitan dengan mamanya

" kenapa mengikuti ku?" tanya alice saat di luar, karena tidak biasanya Reivan datang ke rumahsakit sepagi ini

"ada apa zura? apa Erick menyakitimu?" tanya Reivan to the point

"apa maksud kakak?"

"kakak bisa merasakan ada sesuatu dengan dirimu" ucap Reivan

"itu bukan hal besar kak,kami sedang bertengkar" ucap Alice meyakinkan Reivan Dan Reivan mengangguk faham.

"jika kamu tidak bisa mengatasi masalahmu bilang pada kakak" ucap reivan memeluk Alice

"aku wanita kuat kak,jadi tidak ada masalah yang tidak bisa zura atasi" kekeh Alice di akhir kalimatnya

"kuat apanya cengeng begitu" ucap reivan menoel hidung mancung Alice

"sudah Kak,aku harus berangkat pagi ini ada hal penting" ucap Alice lalu gadis itu beranjak pergi sebelum kakaknya semakin curiga.

"sus Fina nya ada mbak?" tanya Alice ke resepsionis ia Hanya ingin memastikan kondisi wanita yang dia tolong tadi.

"sebentar mbak Alice ya" jawab resepsionis itu lalu tak berapa lama sus Fina datang bersama dokter laki laki

"ini dok,namanya Alice dia yang menolong pasien tadi" ucap Fina pada dokter Anton

lalu Alice Dan Anton bersalaman

"kondisi ibu tadi baik baik saja Hanya syok dan sedikit luka kecil ,untuk saat ini pasien sedang istirahat, setelah bangun bisa pulang" ucap dokter Anton

"syukurlah kalau begitu dok, ya sudah saya titip salam saja, saya harus berangkat ke kantor" ucap Alice

"hati hati mbak Alice,setelah ibu tadi bangun saya akan segera menghubungi keluarganya,karena kami tidak menemukan identitasnya" ucap suster fina

"terimakasih sus Fina dokter Anton" ucap Alice menganggukkan kepalanya sopan lalu ia berjalan keluar dari rumah sakit

"cantik dan sopan" ucap dokter Anton

"dia sudah menikah dok" ucap Fina

"oh yaa?,,sangat terlambat ternyata" seloroh Anton Dan suster fina hanya tersenyum lalu berjalan mengikuti dokter Anton untuk melanjutkan chek up pasien.

Terpopuler

Comments

Ranny

Ranny

aneh ya kok Erick ga mau punya anak padahal kan usianya so hampir kepala 3 apa salahnya penuhi kemauan istrinya buat punya anak /Chuckle/

2024-08-22

0

Anita Jenius

Anita Jenius

Salam kenal kak..
5 like mendarat buatmu thor. semangat lanjutkan ceritanya ya

2024-04-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!