Bab 11

"Sudah-sudah." Adam menengahi suasana yang sejak tadi terasa panas itu. Seharusnya mereka merayakan bertambahnya usia Jingga dan Biru dengan kebahagiaan, bukannya dengan perdebatan yang tidak tahu apa penyebabnya. "Mas Bayumu itu tadi hanya becanda, kau tidak boleh marah seperti tadi."

Jingga menatap kembali pada semua orang yang ada di ruangan tersebut lalu sedetik kemudian tertawa terbahak-bahak. "Aku juga sejak tadi hanya bercanda. Maaf ya Mas Bayu, Kak Manda," ucapnya dengan memeluk keduanya meskipun dalam hati ia merasa jijik melakukan hal tersebut.

Ya, mulai hari ini Jingga sudah memutuskan untuk membalas rasa sakitnya pada kedua pengkhianat itu dengan caranya sendiri. Jika dimasa sebelumnya ia yang dipermainkan oleh keduanya, tapi kini ia lah yang akan mempermainkan keduanya. Namun untuk saat ini ia harus mencari tahu lebih dulu, kenapa bisa kembali ke masa empat tahun lalu di mana pernikahannya belum terjadi.

"Ya ampun Jingga, kakak pikir kau marah sungguhan. Untung saja kakak tidak jantungan dengan bercandamu ini," sahut Amanda dengan membalas pelukan Jingga.

"Maaf ya Kak Manda." Jingga tersenyum dengan menahan emosi di dalam dada.

"Kalian ini." Anindita pun tersenyum saat melihat putri dan keponakannya kembali hangat. "Ayo sekarang kita makan-makan!" ia pun membawa Jingga dan Amanda ke ruang makan.

Sedangkan Adam, Biru, dan Bayu hanya menatap ketiga wanita tersebut dengan tatapan yang berbeda. Terutama Biru dan Adam. Biru yang memang memiliki keterikatan kuat dengan Jingga, merasa ada yang disembunyikan oleh saudara kembarnya tersebut. Sedangkan Adam masih bingung dengan sikap putrinya yang terasa berbeda.

"Ayo Ayah!" Bayu memecah keheningan diantara mereka.

Ketiganya pun berjalan menyusul ke ruang makan, dimana Anindita, Jingga, dan Amanda sudah menunggu mereka.

"Sayang hari ini kau terlihat sangat cantik," puji Anindita.

Ya, sejak tadi ia ingin mengomentari penampilan putrinya yang terlihat berbeda dari biasanya. Karena biasanya Jingga hanya mau memakai pakaian yang dibelinya sendiri padahal pakaian yang dipilihnya itu tidak sedap di pandang mata. Sedangkan pakaian yang selalu dibeli oleh Anin tidak pernah mau Jingga pakai, sampai akhirnya ia pun lelah memaksa putrinya dan lebih sering membeli pakaian untuk Amanda.

"Memangnya kemarin-kemarin aku tidak cantik ya, Bu?" Jingga mengerucutkan bibirnya di sela mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya.

"Cantik dong, tapi biasanya putriku ini selalu berpenampilan...." Anindita terdiam karena takut putrinya tersinggung.

"Kuno? Ketinggalan jaman?" sahut Jingga dengan santai.

"Absolutely, penampilanmu bahkan jauh di bawah Amanda." Biru yang sejak tadi hanya menjadi pendengar ikut bersuara.

"Biru..." Anindita menatap tajam putranya.

Sedangkan Amanda sampai tersedak makanan yang ada di mulutnya saat namanya dibawa dalam perbincangan tersebut.

"Diminum Kak Manda." Jingga memberikan air minum pada Amanda dengan tersenyum tipis.

Ya, kini ia baru menyadari kalau penampilan Amanda jauh lebih modis dari penampilannya. Kalau memang Bayu lebih menyukai penampilan yang seperti dikatakan Amanda selama ini, maka seharusnya Bayu menyukainya bukannya memilih Amanda. Atau jangan-jangan selama ini ia sudah dibodohi oleh Amanda, hingga membuat penampilannya terlihat kuno sehingga terlihat jelek di mata orang lain.

"Kak Biru benar Mom, penampilan Kak Manda jauh lebih baik dariku."

Deg

Amanda yang tengah menenggak minumannya sampai tersedak kembali. Apalagi saat ini semua orang yang ada di ruangan tersebut menatap kearahnya.

"Itu sebabnya aku ingin merubah penampilan ku seperti Kak Manda," ucap Jingga kembali dengan tersenyum miris saat melihat Amanda yang terlihat gelisah.

"Ya Tuhan, apakah ini tujuanmu membawaku kembali ke masa lalu? Untuk memperlihatkan kelicikan dari orang yang selama ini aku anggap sebagai kakak perempuanku sendiri?"

Ya, akhirnya Jingga kini sadar setelah mengingat kembali kejadian demi kejadian di masa sebelumnya. Apa yang selama ini Amanda katakan pasti akan dilakukanya meskipun ia sendiri tidak menyukainya. Dari merubah penampilannya, bersikap sok dewasa di hadapan Bayu, dan banyak lainnya hingga merubah jati dirinya sendiri hanya demi mendapatkan cinta Bayu.

"Ternyata sejak dulu kau sudah sangat jahat," geramnya dalam hati dengan menatap tajam Amanda.

Terpopuler

Comments

emmiliana harwin

emmiliana harwin

aku rasa bukanya jahat ya, kan udah di bilang diawal kalau amanda sama bayu udah saling suka, lalu jingga masuk suka sama bayu, dijodohkan bayu ga bisa nolak krn utang budi sama. ortunya jingga, bukanya gitu

2024-05-04

0

🍒⃞⃟🦅 ᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ 👑 ⃟𝐆𝐒

🍒⃞⃟🦅 ᥴꪖꪀ𝓽𝓲𝘬ꪖꪶꫝ 👑 ⃟𝐆𝐒

jahat bgt Amanda dari dulu

2024-04-25

0

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

yups benar sekali Jingga.. Ayo semangat, jaga kesempatan kedua yg diberikan olehmu. Pergunakan sebaiknya.. Hancurkan orang yg licik dan pengkhiat yg tak pantas di kehidupanmu. Buktikan ke mereka. Bahwa kamu beda dan Hebat. beda dari orang licik itu.

2024-04-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!