Setelah sekitar 7 hari mang amat di rumah sakit,maka oleh dokter mang amat diijinkan pulang, namun dokterpun mengingatkan untuk menjaga pola makan dan jangan sampai terjadi lagi serangan yang ke 2, karna jika terjadi lagi akan berakibat fatal pada kesehatan mang amat.
Sesampai nya di rumah mang amat minta
langsung untuk istirahat, diapun memasuki kamar dan merebahkan tubuhnya. Lalu bik Arni masuk sambil membawakan makan siang minuman dan obat yang harus di minum olehbmang amat.mang amat pun segera melahap makan yang di bawakan bi',Arni tadi, setelah itu lalu meminum obat. Tak lama kemudian mang amat terlelap,mungin karna efek obat.
Bi', Arni pun kembali ke dapur mau memasak,untuk nanti sore. Lalu dia mengambil daging sapi segar yang ada di kulkas, dia berencana akan memasak rawon. Setrlah daging di potong potong, lalu dia menyiapkan bumbunya, namun hal aneh terjadi, di saat gaging akan di masukkan,daging itu berubah menjadi busuk, bahkan keluar bilatung bilatung dari daging itu,melihat hal itu bi' Arni pun menjerit,dan berlari ke ruang tengah. "Ma ada apa? Kok mamah kayal ketalutan"kata Lisa yang baru saja keluar dari kamarnya "tuh di dapur Lis,tingali heula" (tuh di dapur Lis coba lihat dulu) kata bi'Arni sambil bergidik, Lisa pun berjalan ke dapur,dia melihat daging yang jatuh dan berserakan, Lisa menggeleng geleng melihat hal itu. Lalu Lisa mencucinya kembali. "Ma dagingnya kok pada jatuh semua?" Tanya Lisa, "buang aja Lis...busuk" "hah...busuk?" " Itu dagingnya masih bagus ma" kata Lisa, bi' Arni merasa heran dan segera kembali ke dapur, melihat daging yang di jatuhkannya tadi berada di tepi tempat cucian piring dalam keadaan bersih, dan tidak ada bilatung satupun di dalamnya "kok anehh"kata bi'Arni dalam hati.
Setelah selesai memasak,lalu bi'Arni segera mandi,rasa lelah yang teramat sangat di rasakannya, membuat badannya terasa gerah. Setelah di kamar mandi dia menyalakan air kran yang ada di kamar mandi, bi'Arni mandi air nya terasa segar sekali,namun ketika akan berkumur dia merasakan ada yang aneh dalam mulut nya, air yang tadinya tidak berasa kini menjadi terasa asin dan anyir, lalu dia segera memuntahkan air itu, benar saja air itu menjadi berwarna merah, lalu bi'Arni mengintip air yang ada di gayung,dan bak mandi spontan bi'Arni menjerit kaget, karna air di kamar mandi itu berubah merah,berbau anyir, bulu kuduk bi'Arni berdiri, dia segera mengambil handuk di cantelan, dan di lilitkan pada tubuhnya dan segera keluar dari kamar mandi.segera bi'Arni mengganti pakaiannya, dan duduk di tepi tempat tidur, di sebelah mang amat yang sedang tidur dengan posisi memunggunginya.
Malam harinya, selepas magrib banyak ibu ibu yang menjenguk mang amat kerumahnya, termasuk Hilda ikut dalam rombongan tersebut. Dengan membawa bingkisan seadanya yang di beli sore tadi, Sesampai nya di rumah mang amat, mereka di persilahkan duduk, Lisa sibuk membuatkan minuman untuk kami, bi Arni tampak lelah sekali matanya tampak.cekung, dan matanya sayu. kira kira kurang lebih 30 menit, kami pun berpamitan, supaya mang amat dan bi'Arni bisa istirahat.
1 bulan berlalu, setelah mang Amat pulang dari rumah sakit, tiba tiba terdengar kabar mang amat dan bi'Arni akan menjalankan ibadah umroh ke tanah suci "Alhamdulillah...semoga Alalah memudahkan dan melancarkan mang amat dan bibik dalam memjalankan ibadah " ucap ku dalam hati. "Assalamualaikum teh" "Hei Lis masuk" kataku saat melihat Lisa di ambang pintu depan" Lisa pun masuk,dan menyusulku ke dapur "teh Lisa mau ngomong" lalu aku matikan kompor yang masih menyala "ya udah ngomong aja" kataku sambil merangkul pundak nya dan mengajak dia duduk di ruang tengah."teh aku kurang kok gak srek ya kalo mama dan papa pergi umroh"kata Lisa ,aku mengernyitkan dahiku "kok gitu? Bukan nya di dukung untuk beribadah" kataku lagi " tapi teh...mama papa kesana pasti banyak menyakiti hati orang" "terutama orang orang yang hak nya masih di tunda oleh papa dan mama teh" kata lisa, matanya sudah mendung dan tak tak lama kemuadian lisa menangis,dia tak ingin papa dan mama nya sampai memakan hak orang lain,"sudah Lis...kita do'akan aja yang terbaik buat mang amat dan bi'Arni" "iya teh" "semoga hidayah datang setelah pulang dari umroh"Aamiin.
Tepat satu bulan kemudian adalah jadwal keberangkatan mang amat dan bi'Arni, malam harinya satu hari sebelum keberangkatan mereka berdua, di gelar acara pengajian di rumah mang Amat,semua warga desa di undang,dalam acara tersebut,tak terkecuali aku dan mas Dion.tepat ba'da isya' kami pun berangkat bersama sama dengan tetangga tetangga yang lainnya, ternyata di rumah mang amat terlihat sudah sangat ramai, para undangan memenuhi rumah mang amat, mang Maat memang terkenal sebagai bos di desa kami, pedagang sukses.tampak mang amat dan bi' Arni temgah sibuk menyambut para tamu, saat tiba giliran ku yang menyalami nya,siakp bi' Arni berubah, dia membuang mukab saat melihatku, akupun tak berfikiran jelek atas sikapnya.pengajian pun di mulai,tiba tiba Lisa mendekatiku dan mengajakku ke barisan paling belakang,aku pun mengikutinya "teh coba lihat di sudut dekan tempat tv" Hildapun melihat ke arah yang di tunjukkannnya, hanya ada gucci besar berisikan bunga akrilik, Hilda menggeleng bingung "gak ada apa apa Lis" "Teh ada Farhan,dia sedang menangis tersedu sedu" kata Lisa lagi "hah...Farhan udah tenang di sisi Allah Lisa" kata hilda, sambil menepuk lengan lisa , lisa menggeleng Frustasi "sepertinya Farhan mau menyampaikan pesan pada papa dan mama teh,karna dari tadi pandangan nya hanya tertuju kepada mamah teh" "kita do'akan yang terbaik ya" kata Hilda berusaha menenangkan, dan Lisa pun mengangguk kan kepalanya.
Keesokan harinya pagi pagi sekali sehabis subuh,para warga sudah berkumpul di rumah mang amat mereka bersiap melepas mang amat dan bi'Arni ke tanah suci, begitu pula mas dion,hari ini dia ijin tak masuk kerja karna memgantar mang amat ke bandara.Robongan sudah siap pukul 6 pagi, dan merekapu segera berangkat, wajah wajah bahagia terpancar dari wajah mang amat, dan Bi'Arni,tanpa mereka sadari bahwa malapetaka sedang mengintai mereka. Sesampai nya di bandara mereka semua saling bersalaman dan mang amat serta bi Arni memohon do'a pada semua nya.kami pun meminta do'a agar bisa segera mengikuti jejak mereka menjadi tamu Allah.
Tak lama kemudian pemberitahuan bahwa pesawat yang akan di tumpangi mang Amat dan bi'Arni akan segera berangkat,merka berduapun bersiap, dan setelah semua penumpang dan kru masuk pesawat pun lepas landas,menuju mekkah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments