BAB II

Satu bulan sudah berlalu sejak kebakaran toko mang amat, mang amat semakin kurus begitu juga dengan bi' Arni badan nya terlihat ringkih,dan tampak tua, rupanya peristiwa itu membuat mang amat dan bi.Arni,shock harta yang di kumpulkan dengan susah payah selama berpuluh puluh tahun lamanya tiba tiba hilang dalam hitungan menit.

Lama kelamaan mang amat seperti orang linglung, dia tak mengenal orang orang di sekitarnya kecuali istri dan anak anaknya, selain mental nya mang amat juga sakit sakitan, setiap hari bi.Arni marah marah aja,tanpa mengerti kondisi suaminya yang tubuhnya sudah sakit itu.makin tertekanlah mental mang amat.

Ditengah permasalahan yang baru saja melanda,terdengar kabar bahwa salah putra kembar fikri yang masih berusia 5thn,Farhan terkena kangker mata "Ya Allah anak sekecil itu" gumam Hilda, tapi semua adalah kehendak Allah. Dan mereka harus bolak balik membawa farhan ke rumah Sakit besar di kota untuk menjalani kemoterapi dan serangkaian pengobatan lainnya.

"Teh...teh..teh helda,punten"lisa mengetuk pintu rumah Hilda yang sudah terbuka "hei Lis...kamu kok udah kesini aja,emang gak kerja ya?" Tanya hilda yang berjalan ke arah Lisa "enggak teh " hilda mengernyitkan dahinya,kenapa ? Tanya helda "males teh di kantor juga gak bisa fokus" kata Lisa, " ya udah sini temenin teteh aja ya..." Kata ku pada Lisa, kami lalu saling bertukar cerita, Lisa menceritakan tentang keadaan Farhan, dia merasa gak tega jika melihat Farhan "apa Farhan kayak gini karen ulah papa dan mama ya teh?" Tanya Lisa padaku, aku kaget mendengar pertanyaan nya "wallahu Alam Lis,kita gak pernah tau apa rencana Allah, mungkin ini ujian untuk keluarga Fikri" Lisa mengangguk " semoga Farhan segera sehat seperti sedia kala" kata hilda ,yang diaminkan oleh Lisa.

6 bulan sudah Farhan menjalani pengobatan di kota, tubuh balita itu yang semula gemuk kini menjadi kurus, rambut nya yang lebat kini habis, dan wajahnya menjadi sayu...wajah nya terlihat lelah sekali.namun Fikri dan lena istrinya terus berusaha memberikan yang terbaik buat Farhan, meskipun mereka sendiri sesungguhnya sudah lelah. Telah banyak biayaya yang di habiskan untuk sang putra.namun takdir berkata lain kondisi farhan semakin hari semakin menurun, semakin hari semakin drop,hingga tepat di bulan ke 6 "titttttt" mesin untuk menditeksi detak jantung pada layar monitornya memperlihatkan garis lurus,yang pertanda Farhan sudah di ambil oleh pemiknya,Lena menangis menjerit, fikri memeluk Lena dengan erat,dia sendiri merasa hancur melihat sang putra yang kini terbujur kaku,air mata nya tak kuasa di tahannya. Masih teringat keceriaan Farhan saat bermain bersama fandi saudara kembarnya,berebut mainan, ketawa tergelak "sekaranng Farhan sudah tidak sakit lagi ya bang" kata Lena di sela sela isak tangisnya "iya sayang Farhan sudah sembuh,dan Allah lebih sayang sama Farhan"sementara itu kondisi di rumah mang amat tak jauh berbeda terlihat kesedihan yang begitu mendalam, setelah mendapat informasi jika Farhan meninggal, bi.Arni menangis hingga pingsan,Lisa pun segera mengabarkan ke pihak rt,sehingga warga berdatangan buat melayat, dan membantu persiapan pemakaman Farhan, begitu juga dengan Hilda,hilda ikut bergabung dengan ibu ibu untuk mempersiapakan segala sesuatu untuk pemakaman, termasuk bunga untuk taburan.

Tak lama kemudian jenazah pun tiba di rumah duka, Fikri menggendong jenazah Farhan, di belakang Fikri Lena di papah oleh seorang suster, lalu jenazah farhan di letakkan di atas balai bambu di ruang tengah.melihat kedatangan jenazah farhan kasak kusuk pun terjadi "kasian ya anak sekecil itu jadi korban karna makan harta yang gak berkah" kata seorang ibu sambil berbisik "huss gak baik ngegibah di rumah duka" kata yang lain

Setelah semua di rasa siap, jenazah pun akan di berangkatkan ke tempat peristirahatan terakhir, dengan di gendong fikri jenazah farhan pun di bawa ke tempat peristirahatan nya yang terakhir,Lena pun menangis kembali, hati ibu mana yang tidak ter iris melihat putranya akan berpisah untuk selamanya.

Iring iringan yang mengantar jenazah telah tiba di area pemakaman, jenazan balita itu pun segera di turunkan ke liang lahat, karena hari hampir gelap semua di percepat, rintik hujan mulai turun, mendung tebal menambah pekat nya suasana sore ini,guntur bersahutan,udara pun serasa dingin,para pelayat bergegas pulang,karna tanda tanda hujan akan deras.Lena masih berjongkok di depan pusara putranya, di temani suami dan mertuanya "Sayang ayo pulang" kata fikri, "kasian Farhan pah,dia pasti kedinginan di dalam" kata Lena " Sayang Farhan sudah di peluk oleh Allah"kata fikri lagi " sekarang yang perlu kita fikirkan Fandi sayang, dia pasti kangen sama kamu, beberapa hari ini dia gak ketemu kamu" bisik fikri lagi,setelah mengirimkan do'a buat almarhum putra tersayang nya,Lena dan Fikri pun meninggal kan area pemakaman itu,dan pulang ke rumah nya sendiri.Fikri adalah anak pertama mang Amat dan bi.Arni,dia memiliki sifat yang menurun dari sang ayah,cuek,gak peka dengan kondisi orang lain dan hanya mementingkan dirinya sendiri, Lena adalah istri Fikri, dia wanita yang sabar,cantik,namun agak matrealistis.

Sudah satu bulan sejak kepergian Farhan,suasana berduka masih terlihat di wajah mang Amat dan bi.Arni

,kehilangan cucu tercintanya membuat mereka sangat terpukul,terutama bi.Arni yang masih sering menangis jika melihat foto Farhan,foto lelaki kecil dengan kulit putih,wajah bulat ,pipi cabi menggemaskan,rambut nya hitam lebat, sedang berpose menggunakan kaca mata yang kebesaran, tampak lucu sekali.Seperti saat ini "Farhan kunaon tega ninggalken ninik?" (Farhan kenapa tega ninggalin nenek)rintih bi.Arni sambil membelai foto Farhan dan lalu memeluk foto itu. "Mah... " Panggil Lisa " tos atuh mah...karunya Farhan di ditu" (udah mah kasihan farhan disana) kata Lisa , lalu bi Arni meletakkan kembali foto kenang kenangan Farhan di atas nakas seperti semula, "kenapa ya neng ujian meni beruntun ?" Rintih bi lilis "ini mungkin teguran buat papah dan mama" kata Lisa "teguran apa? Apa salah mamah dan papah?" "Astagfirullah" lisa beristigfar dengan pelan sambil menggeleng kan kepala,Lisa merasa heran jika mamanya tak merasa bersalah."papah dan mamah sudah menahan hak orang lain,meskipun itu saudara, ada yang sudah yatim,ada yang sudah piatu juga, bukan kah hukum Allah jelas mah, siapa yang mendzolimi orang lain,maka Allah akan memberikan azab yang setimpal" kata Lisa panjang lebar."ini amanah papah dan mamah, mah tanah warisan itu hak banyak orang mah" " tapi mamah jeung papah tos teu boga duit Lisa" (tapi papah dan mamah udah gak punya uang Lisa) kata bi'Arni lagi,tiba tiba suara gluduk mengelegar "Astagfirullah" kata Lisa "semoga ini bukan pertanda buruk" kata Lisa "pertanda buruk naon, cuma gluduk itu Lisa biasa" kata bi.Arni "Lisa cuma mengingatkan mama ucapan itu do'a mah,jadi hati hati kalau bicara" kata Lisa sambil beranjak pergi "ih budak letik sok nasehatin orang tua" (anak kecil sok menasehati orang tua) kata bi' Arni.

Terpopuler

Comments

Omar Diba Alkatiri

Omar Diba Alkatiri

penulisannya thor..jadi kayak baca pidato.ngebut jadinya ...coba di bikin percakapannya dibikin spasi bawah nya

2024-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 BAB I
2 BAB II
3 BAB III
4 BAB 1V
5 BAB V
6 BaB VI
7 BAB VII
8 Bab VIII
9 Bab IX
10 BAB X
11 BAB XI
12 BAB XII
13 BAB XIII
14 BaB XIV
15 Bab XV
16 BAB XVI
17 BAB XVII
18 BAB VIII
19 BAB XIX
20 BAB XX
21 BAB XXI
22 BAB XXII
23 BAB XXIII
24 BAB XXIV
25 XXV
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAN 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BaB 75
76 BAB 76
77 Bab 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BaB 82
83 BAB 83
84 Dikejar Hantu 1
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117 (Flash back ke massa 10 tahun lalu)
Episodes

Updated 117 Episodes

1
BAB I
2
BAB II
3
BAB III
4
BAB 1V
5
BAB V
6
BaB VI
7
BAB VII
8
Bab VIII
9
Bab IX
10
BAB X
11
BAB XI
12
BAB XII
13
BAB XIII
14
BaB XIV
15
Bab XV
16
BAB XVI
17
BAB XVII
18
BAB VIII
19
BAB XIX
20
BAB XX
21
BAB XXI
22
BAB XXII
23
BAB XXIII
24
BAB XXIV
25
XXV
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAN 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BaB 75
76
BAB 76
77
Bab 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BaB 82
83
BAB 83
84
Dikejar Hantu 1
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117 (Flash back ke massa 10 tahun lalu)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!