Hidup Tersiksa Akibat Serakah
Aku tak tau kenapa aku berasa berada di tengah tanah yang luas ini, sepanjang mata memandang hanya tampak hamparan padi, namun tiba tiba terdengar suara "tolong...tolong...tolong neng...tolong neng..."suara itu makin lama makin keras,karna penasaran aku mencari sumber suara itu, semakin ke tengah sawah semakin jelas suara itu,setelah dekat kulihat dua orang ,tubuhnya di lilit ular yang sangat besar, hingga "krek...krek..." Suara tulang yang hancur, aku berusaha menajam kan mata untuk melihat dalam.gelap " neng maaf...ampunn...tolong" "neng tolong...tolong" kepala ular besar itu menatap ke arah ku "Atagfirullah...mang Amat " "Bi arni" teriakku tercekat, "tolong neng...tolong...mamang neng...tolong mamang"rintih mang Amat dan bi'Arni, tampak tubuh nya makin terhimpit oleh lilitan ular itu yang meremukkan tulang, Atagfirullah...pandangan mata ular itu menyorot padaku, tiba tiba dari belakang ular itu muncul bergbagai macam ular yang perlahan mulai mendekatiku, lalu aku berlari sekuta tenaga, dan kulihat ular ular itu masih mengejarku..aku berteriak minta tolong,tiba tiba "neng bangun... neng...bangun..." Tubuh ku di goncang goncang oleh Dion suamiku ,aku pun terbangun dengan tubuhku basah akibat keringat yang membasahi tubuhku." Kamu kenapa neng?" Tanya mas dion, akupun menceritakan mimpiku."udah itu hanya bunga tidur" kata Mas dion menenangkanku.
Namaku Helda, orang orang terbiasa memanggilku dengan neng Helda, karna aku hidup di tanah sunda,aku bersuami orang jawa timur bernama Dion, mas Dion sendiri merantau hingga ke desa ku karna perusahaan tempat mas Dion bekerja membuka cabang di desaku.Desaku sangat subur, dan tentram, keluargaku terbilang orang berada,mamang mamangku semua pedagang yang sukses di kota kecil ini ,memiliki sawah dimana mana, cuma sayang sekali sifat serakah yang dan ingin menguasai menjadi sifat dari keluargaku,dan hal ini yang menjadi awal.malapetaka semuanya.
Pagi yang tenang sebelum suamiku berangkat kerja, kami sarapan terlebih dahulu ,tiba tiba "kebakaran...kebakaran...kebakaran..."aku dan mas dion segera keluar rumah ,dan menghentikan salah satu orang yang berlari ke arah kebakaran tadi, "mang rumah siapa yang kebakaran" tanya helda , "itu neng rumah dan toko nya mang Amat " Astagfirullah" kataku terkejut ,Mas ayo kita kesana kataku.ketika kesana kulihat toko sudsh habis di lahap si jago merah, dan rumah sudah hancur separoh, Masya Alallah,lahaula wala kuata ilabillah...ucapku lirih, kulihat bi'Arni meraung raung melihat toko yang menjadi sumber mata pencahariannya habis di lahap si jago merah."nah itu lah hukuman orang yang memakan hak orang lain" celetuk seseorang ,tingali heula sekedap dei se'er malapetaka nu nimpa keluarga ie'" kata orang itu lagi " neng emang orang itu bilang apa?" Tanya dion pada Helda, karna dion orang jawa belum begitu faham bahasa sunda "orang itu bilang habis ini banyak malapetaka akan datang pada keeluarga ini" kata Helda menjelaskan. "Astagfirullah..." Kata dion, "mungkin dia sakit hati" aku pun mengangguk ,jangan kan ke orang lain mang amat ini orang yang terkenal serakan dan raja tega, dia tak perduli dengan penderitaan orang lain asal dia bisa menumpuk harta.bahkan dia tega membeli beberapa tanah warisan dengan harga yang tidak layak,bahkan terlalu murah, jadi normal nya harga tanah 200 juta, dia membeli dengan harga 30 juta ada juga yang sudah di miliki tapi hak orang yang tanahnya di beli di tahan tahan,jadi sudah di beli murah, masih di tahan pula hak nya. Naudzubillah himindzalik.semoga dengan kejadian ini mang amat terbuka mata hatinya, dan segera membayarkan hak nya saudara saudara yang sudah di tahan olehnya.begitu pula denga bi Arni, wanita gila harta itu, selalu bilang usahanya sepi, tak punya uang, inilah itulah jika ada yang meminta pembayaran tanah itu, dan mungkin ini jawaban dari kata katanya, bukan kah setiap kata adalah do'a, yang akan di aminkan oleh banyak orang.
Keesokan harinya saat aku mau berbelanja, tiba-tiba bahuku di colek oleh lisa, "eh Lis kamu mau belanja juga" Lisa mengangguk dan tersenyum,Lis aku turut berduka ya atas musibah yang menimpa keluargamu" kata Helda "iya Da makasih ya" "Sabar ya Lis" kata Helda lagi" sekali lagi lisa mengangguk.Lisa adalah anak mang Amat yang nomer 2, sedang kan kakaknya fikri sudah menikah,hidup bergelimang harta tak lantas.membuat Lisa menjadi anak yang sombong dan arogan seperti orang tuanya, dia anak yang baik,dan Lisa sangat sadar dengan kecurangan kecurangan yang di lakukan orang tuanya,bahkan tidak sekali dua kali Lisa meminta pada sang papa untuk segera membayar hak saudara saudaranya yang masih di tahan.Lisa selalu mengingatkan orang tuanya jangan sampai mengambil harta orang lain.Namun siapalah Lisa, dia hanya dianggap anak kemaren sore yang belum tau apa apa.
Selesai belanja kami pun berpisah,sampai di rumah kulihat mas Dion sedang menyapu teras "duhh rajin nya suamiku" kata helda yang di puji menghentikan kegiatanya dan menatapku " istriku sukanya jahil sih" kata mas dion, sambil mencubit pipi helda "sakit tau mas" kata helda sambil mengusap pipi yang panas akibat cubitan gemas sang suami.helda pun membawa masuk barang belanjaannya, "kamu mau masak apa neng hari ini " tanya mas dion sambil mengekoriku " ini tadi belanja tahu, tempe,ikan mas, sayur asem kata helda sambil mengeluarkan semua barang belanjaannya."wah pasti enak tuh" kata mas" dion,apalagi yang masak istriku,pasti rasanya special"kata nya lagi sambil mencolek dagu hilda "ish apaan sih" kata hilda ,"udah buruan mandi" usir hilda agar suaminya segera pergi dari dapur, karna jika masih ada suaminya hilda tidak akan bisa memasak dengan tenang, karana sang suami jahil nya minta ampun. Tak jarang hilda sampai uring uringan ketika sang suami menggodanya dengan keterlaluan, yah mungkin karna belum memiliki seorang anak,jadi sasaran kejahilannya adalah sang istri.seperti saat ini tiba tiba saat keluar dari kamar mandi Dion menciprat cipratkan air ke arah sang istri,walhasil Hilda pasti berteriak "Dionnnn" kata hilda, lalu sang suami lari terbirit birit masuk kamar. Jadi nya Hilda harus mengepel karna dapur menjadi basah akibat ulah Dion."huft...nambah nambah kerjaan aja" umpat Hilda. Setelah masakan nya selesai hilda menata di meja ruang makan, dan sekaligus membawakan kopi buat sang suami.setelah itu Hilda memanggil sang suami buat sarapan,setelah mereka berdua sudah di meja makan, hilda dengan cekatan mengambilkan nasi dan lauk buat sang suami.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Ira
keren
2024-04-06
0
~🌛JimSu🌜~
ini coba lebih dirapihkan lagi kak. ceritanya bagus tapi aku bingung tanda baca kutip nya acak. aq kira prolog ternyata percakapan/Smile/ dan agak dikasih jarak per paragraf nya kak
2024-01-25
4