BAB X

Pagi haripun tiba, baru saja mas dion berangkat kerja "Assalamualaikum" terdengar suara salam dari depan "waalaikum salam" aku berjalam keluar ,ku lihat Lisa yang berdiri di depan pintu, "Lisa" kataku sambil tersenyum

"teh.."tiba tiba lisa memelukku "hei ada apa ini?" Kataku sambil membelai rambut Lisa "teh maafin papa sama mama Lisa ya" kata Lisa dengan menetes kan air mata, aku mengangguk sambil mengajak Lisa duduk "gimana keadaan mang amat sekarang" tanyaku "maaf teteh dan mas Dion belum bisa menjenguk karena jauh di kota, dan teteh saat ini sedang hamil jadi belum berani menempuh perjalanan jauh" kataku menjelaskan "teteh hamil?" Tanya Lisa ,aku mengangguk "Alhamdulillah" kata Lisa sumringah "dijaga ya teh si kecil"kata lisa sambil mengelus perut ku ,aku mengangguk sambil tersenyum "oiya gimana keadaan mang amat sekarang?"kata ku mengulang pertanyaan ku tadi" Wajah Lisa berubah jadi muram "Papah sakit nya aneh teh, apakah ini azab ya teh?" Tanya Lisa dengan pelan "Wallahu Alam Lis,kita tak pernah tau apa yang di kehendaki allah buat hambanya, kita hanya bisa mendo'akan yang terbaik buat mang Amat" Lisa pun mengangguk.tak lama kemudian Lisa pun berpamotan " kok cepet banget sih Lis...akukan masih kangen"kata ku "nanti kapan kapan aku main kesini lagi teh" kata Lisa "aku mau ambil baju dulu teh, nanti aku akan kembali ke kota,kasian mama kalau sendirian" kata Lisa.

Sementara itu di rumah sakit...tiba tiba mang amat merasa badannya kaku semua,

bahkan jarinya pun tak bisa di gerakkan, "ahh ahhh"teriak mang amat "apa pah" kata bi Arni, "ahh..ahhh..." Mang amat hanya bisa berteriak teriak saja, dia juga tak bisa menggerakkan lidah nya...bi Arni pun panik dan segera memanggil dokter "dokter suami saya kenapa,?" kata bi Arni " maaf bu untuk diagnosa nya kita tunggu dokter arif bagian syaraf ya bu" bi'Arni pun mengangguk dengan perasaan tak tenang, dua jam kemudian,dokter arif pun tiba,setelah memeriksa kondisi mang amat..."bu maaf bisa keruangan saya" kata dokter Arif "bi' Arni pun mengangguk "pah,mamah keluar dulu ya" pamit bi' Arni pada mang amat, mang Amat pun mengiyakan denga tanda dari manik matanya, bi Arni pun gegeas menyusul dokter Arif menuju ruangannya "mari silahkan duduk" kata dokter Arif, dokter Arifpun menjelaskan karna darah tinggi nya mang amat tekena stroke, bi'Arni yang terbelalak mendengar semua itu,dia tak membayangkan komplikasi yang di derita suaminya...mulai jantung, kulit dan terakhir stroke.Tak selang berapa lama Lisa pun datang, dilihat tak ada mamanya di sana, dan dilihatnya papanya sedang tidur, tak lama kemudian bi'Arni kembali kekamarnya, wajah nya tampak bingung, "ma dari mana" tanya Lisa "dari ruang dokter Arif" kata bi'Arni sambil menjatuhkan bobotnya di samping Lisa "trus apa kata dokter arif ma?" Tanya Lisa lagi "Papamu kena stroke" "Astagfirullah" kata Lisa "ya Allah papaa..." "Kak fikri apa sudah tau ma?" Bi' Arnipun menggeleng pelan.Lisa pun lalu keluar ruangan, dia melangkah ke mushola ,dia menunaikan 2 rokaat dan setelahnya menumpahkan segala beban di hatinya, tak lupa,dia memohonkan ampunan buat kedua orang tuanya.Begitu bertubi tubi ujian yang datang pada keluarga mereka,tapi tak juga membuka mata hati kedua orang tuanya, nafsu akan dunia yang membuat mereka melepas kan sesuatu yang bukan hak mereka,rasa serakah,dan ingin menguasai harta yang menjadi hak kakak dan adek adeknya lah yang menjadi pikulan berat di pundaknya,tanpa mereka sadari jika semua yang mereka kumpulkan bisa saja Allah hancurkan dalam sedetik, Lisa semakin gelisah mengingat itu semua, dia tak taga melihat papa nya, tapi Lisa pun tak bisa berbuat apa apa,semua sudah menjadi kehendak Allah.

Setelah Mengadu pada Sang pemilik kehidupan,Lisa pun kembali ke kamar sang papa,dilihat nya kasur sang papa basah oleh keringat, lisa mengambil sapu tangan handuk di dalam tas nya dia mengusap tubuh papanya, namun setiap dia mengusap keringat itu, dari tempat yang dia usap keluar lagi keringat nya seperti air yang mengalir, begitu juga dengan wajah mang amat,keringat itu seperti air yang mengalir,seakan akan pori pori pada tubuh mang amat terbuka lebar, dan seperti kran yang di buka mengalir lah air yang sangat deras.sehingga sprei di kasur mang amat pun basah,baju nya pun benar benar basah seperti terkena hujan.Lisa pun mencari perawat dia minta sprei yang di pakai papa nya di ganti.akhirnya sang perawat mengganti kasur mang amat denga alas perlak, tadinya lisa sangat keberatan karna alas tersebut panas dan pasti membuat papanya tidak nyaman, namun sang perawat pun bilang,jika sebetulnya sprei mang amat baru saja di ganti beberapa jam yang lalu, dan sekarang sudah basah lagi, mendengar penjelasan perawat itu "Astahfirullah" kata lisa sambil menutup mulutnya.akhirnya Lisa pun mengalah,dan dia memang melihat sendiri keringat yang keluar dari tubuh mang amat seperti tidak normal, "Ya Allah...Ampuni papahku" kata Lisa dalam hati. 12 hari di rumah sakit belum nampak perkembangan sedikitpun, bahkan di hari ke 12 muncul lagi masalah baru, perut mang amat semakin besar dan keras, sudah 8 hari mang amat tidak buang air besar, sehingga perutnya membesar dan keras,Lisa melihat hal itu sangat prihatin, dia melihat mang amat sangat tersiksa,bi'Arni pun tampak sangat stress melihat penderitaan yang di alami suaminya, dilain sisi dia juga memikirkan tabungannya yang sudah semakin menipis, dan tokonya yang tidak pernah buka.capek,tertekan mental dan batinnya itulah yang di rasakan oleh bi'Arni,disaat seperti ini pun masih sempat memikirkan duniawi.Hari pun semakin malam, ketika kami semua berkumpul, ada pula kak fikri saat itu sedang ikut menunggui mang amat, tiba tiba mang amat mengerang sangat keras,lalu mang amat muntah darah kental berwarna hitam, dan anehnya ada bilatung pada darah nya "Astgafirullah" Lisa berteriak ,fikri gegas mendekat pada Lisa,fikri terbelalak melihat darah yang ada di lantai,Lisa lantas mengusap sisa darah yang ada di bibir mang Amat, sedang kan bi'Arni cuma memandang sekilas dari kejauhan,dia sudah merasa lelah.setelah memuntahkan isi perutnya mang amat pun lemas,Lisa segera meminta tolong pada perawat buat membersihkan nya, tak lama kemudian bagian kebersihan rumah sakitpun tiba,dengan segera dibersihka lah muntahan mang amat tadi.Fikri dan Lisa tentu kebingungan melihat hal itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!