Malam itu udara nya sangatlah dingin, hujan deras sejak sore tadi mengguyur desa ini, mang amat dan bik Arni sudah terlelap sejak isya' tadi, pekerjaan siang tadi membuat menyita tenaga,namun tiba tiba "tok...tok...tok..." Apih, ninik.."tok...tok...tok..."apih..ninik... Terdengar pitu di ketuk dari pintu samping, mang amat menggeliat dan melihat jam dinding yang tergantung di dinding, "masih jam 12 malam, siapa yang datang ya" pikirnya, lalu dia membangunkan istrinya, memintanya untuk menemani ke depan, melihat siapa yang datang, ketukan itu masih terdengar "siga suarana farhan ?" (Seperti suara Farhan) kata bi Arni "ah gak mungkin farhan udah gak ada nyi" kata mang amat, diapun melangkah ke depan, lalu dia sibakkan korden, dia melihat sosok anak kecil membelakangi pintu, basah kuyup badannya, namun sesaat kemudian mang amat terperangah saat matanya beradu dengan mata bocah itu "Farhan" bocah itu pun tertawa menyerigai , mang amat seketika limbung dan gelap semua.
Suara Adzan berkumandang saat Lisa akan sholat subuh ke masjid,dia menemuka ayah nya pingsan di ruang tamu, seketika dia berteriak "maaaahh...mamaahh" teriak Lisa.bi Arni pun segera menghampiri Lisa "aya naon Lis, enjing enjing tos gogorowokan" (ada apa Lis pagi pagi sudah teriak teriak) kata bi Arni"ini mah papah" kata lisa sambil menunjuk pada mang Amat "pah...papah..." "Papah..." Teriak Bi.Arni,air matanya terus mengalir...Lis kamu telp Fikri,kita bawa papa mu ke rumah sakit ,Lisa yang sudah hendak oergi ke masjid pun mengurungkan niat nya, dan berbalik ke kamarnya lagi. Dan mengambil phonsel nya lalu segera menghubungi fikri. Tak lama kemudian fikri pun datang,dengan diangkat oleh fikri dan sinta tubuh kurus sang ayah pun di masukkan ke dalam mobil, lalu segera di bawa ke rumah sakit,mang amat langsung mendapatkan perawatan yang intensif, tak lama kemudian dokter memanggil bi'Arni untuk keruangannya "mari silahkan duduk" lisa dan bi Arni pun duduk di hadapan sang dokter, dokter menerangkan jika mang amat terkena serangan jantung, bi'Arni tampak kaget karna melihat kebiasaan suaminya yang tak pernah lupa berolahraga, dan menjaga pola makan."lantas bagaimana dok?" Tanya bi Arni, yang pasti harus menghindari makanan berlemak, dan rajin berolah raga serta menghindari rokok,bi'Arni pun mengangguk, " sementara bapak rawat inap dulu ya bu, sampai keadaan membaik" dan "untuk obatnya silah kan ibu menebus nya di apotik" kata dokter sambil memberikan resep pada bi Arni. Setelah dari ruang dokter kami menuju apotik untuk menebus obat yang di resepkan itu.setelah nya kami kembali ke ruangan,saat ini mang Amat sudah di bawa ke ruangan rawat VVIP, dan disana sudah menunggu Fikri dan Lena.sementara amang Amat masih tertidur.Fikri lalu memberikan nasi bungkus kepada Lisa "Lis ajak mama makan dulu" kata Fikri,Lisa mengangguk lemah "mamah nanti aja belum lapar " kata bi' Arni, "mah ulah kitu atuh mah" ( mah jangan gitu dong mah)kata Lisa "nanti mamah sakit kalau gak makan" kata Lisa lagi,bi Arni menghirup nafas dalam dalam dan menghembus kan dengan kasar, wanita paruh baya itu ingin sekali lari dsri ujian yang bertubi tubi menimpanya. Sore menjelang, ketika itu Fikri berpamitan untuk mengantar Lena pulang karna Fandi rewel, dan akan kembali lagi nanti agak malam, Lisa berpamitan untuk ke mushola sholat magrib,hanya Tinggal bi Arni sendiri yang berjaga, tiba tiba mang Amat kejang,nafas tersengal sengal, mata nya melotot menatap keatas,bi Arninpun kaget melihat hal itu, "pahhh...pahhh..bangun pahh..."istigfar pah" kata bi'Arni ,dia segera mengirim tanda darurat lewat tombol yang ada di atas ranjang pasien.tak lama kemudian perawat pun datang, segera di periksanya mang Amat,namun tak disangka sangka mang amat berontak, 3 perawat di sana tak mampu mengendalikan mang amat,matanya tetap melotot,tangannya saling menggaruk garuk,hingga lecet semua,darah keluar dari lukanya.melihat hal itu perawat pun memberikan obat penenang kepada mang amat, bi'Arni yang melihat itu tak mampu menahan tangis "ada apa ma?" Tanya Lisa ,tak sanggup berkata kata,bi Arni memeluk Lisa dengan erat "papah Lis...papah" kata bi' Arni dengan gugup.
Lisa lalu memeriksa mang amat yang sudah mulai tenang, banyak goresan yang mengeluarkan darah pada Lengan mang Amat,Lisa ngilu melihat nya,lalu ditutup lengannya denga selimut ,apa yang sebenarnya terjadi,Lisa belum bisa memahaminya. Tak lama kemudian Fikri menghubungi Lisa, dia mengabarkan malam ini tidak bisa menunggu ayahnya,karna Fandi sakit ,Panas nya sangat tinggi. "ya Allah" kata kata yang terlontar dari mulut Lisa,sontak membuat bi' Arni bertanya "kuaon Lis?" (kenapa Lis) "Fandi Panas Ma,dia tadi kejang,makanya Fikri gak bisa kesini"kata Lisa lagi.Bi.Arni mengusap wajah nya dengan gusar "Sabar ma" kata Lisa. "ma mending sekarang mama istirahat dulu, biar Lisa yang jaga papa" kata Lisa,bi' Arni mengangguk,lalu dia merebahkan dirinya di sofa yang tak jauh dengan brankar tempat suaminya terbaring.Lisa pun ke kamar mandi buat mengambil air wudhu, lalu dia membacakan Yasin di samping tubuh papahnya yang sedang terbaring lemah. Melihat kondisi papahnya yang terlihat pucat, ada perasaan tak tega "Semoga Allah mengampuni semua dosa dosa papah,dan di beri hidayah" selalu itu yang di doakan buat kedua orang tuanya,selain kesehatan dan umur yang panjang.Lisa masih teringat saat masa masa jaya itu, papah nya yang saat itu masih gagah tak segan menyakiti hati mamanya,dengan berselingkuh,dan jika masalah harta Lisa mengakui jika papah nya sangat Tamak,dan ingin memiliki semua dengan cuma cuma,dan papahnya tak segan segan bermain sumpah untuk mempertahankan hartanya.Lisa masih membaca yasin ketika tiba tiba bi'Arni berteriak "ampun...ampunnn" teriak bi'Arni. mendengar itu Lisa segers membangunkan sang mama, "mah...bangun mah...mah bangun" kata Lisa kemudian,bi'Arni pun terbangun dengan nafas tersengal sengal, keringat membasahi kening nya,dia tampak benar benar ketakutan."mama kenapa" tanya Lisa " mama mimpi di lilit ular besar sekali Lis, seakan ular itu mau meremukkan tulang tulang mama Lis" cerita bi' Arni, "mama mungkin belum berdo'a saat tidur tadi?" Kata Lisa lagi ,bi'Arni mengangguk dan berjalan kekamar mandi untuk mencuci muka.Lisa melanjutkan membaca yasin.setelah selesai Lisa berpamitan keluar untuk membeli makan malam buat dirinya dan mamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Ridho Widodo
lanjut..
2023-12-30
1