Bab 16

Hari ini Sania merasa senang,karena pasien yang dioperasinya kemaren sudah sadar dan kondisinya juga sudah stabil.Sania dan kedua perawat itu segera memindahkan pasien ke ruang rawat inap.Saat keluar dari ruang inap,Sania dipanggil oleh seseorang.

"Dokter"panggil seorang gadis muda yang matanya tampak sembab.

Sania menolehkan pandangan padanya.

"Dokter,apakah ayahku baik-baik saja?apakah semuanya berjalan dengan lancar?"Sania mengingat wajah gadis ini.Ia anak dari pasien yang dioperasinya.Ia adalah gadis yang memohon pada Profesor Jang kemaren.

Sania membawa gadis itu untuk duduk.Kemudian ia berjongkok didepan gadis itu.

"Ayahmu baik-baik saja.Operasi kemaren juga berjalan dengan lancar,dan hari ini ia sudah sadar,makanya ia sudah di pindahkan ke ruang rawat inap kembali."Sania menjelaskan tentang ayah dari sang gadis itu.

"Apakah setelah ini aku bisa kembali bermain bersama ayahku?sebelum ayah sakit aku selalu bermain bulu tangkis dengannya setiap sore."gadis itu ternyata memiliki keakraban yang kuat dengan sang ayah.

"Tentu,setelah ayahmu pulih kamu bisa bermain bulu tangkis lagi dengannya"Sania berucap dengan lembut.

"Benarkah?"tanya gadis itu dengan sebuah senyuman terbit di bibirnya.Sania mengangguk sebagai jawaban,tak lupa juga ia tersenyum pada gadis itu.

"Tapi dokter,berapa lama ayahku bisa bertahan setelah operasi ini?aku mendengar dari orang lain kalau setelah operasi transplantasi jantung dilakukan,pasien hanya bisa bertahan beberapa tahun"senyum gadis itu pudar setelah menanyakan hal itu.

"Hmmm siapa namamu"Sania tak menjawab pertanyaan gadis itu,melainkan ia menanyakan namanya.

"Namaku Hana"ucap gadis itu yang ternyata bernama Hana.

"Namamu persis dengan nama orang yang ku kenal.Tapi sayangnya ia sudah meninggal.Begini Hana,aku tak bisa menjamin berapa tahun ayahmu akan bertahan,tapi yang jelas saat ini ayahmu sudah melalui masa kritisnya.Ia juga sudah sadar,setelah ia menjalani masa pemulihan di rumah sakit,ia akan diperbolehkan pulang.Tapi berapa lama umur seseorang bisa hidup didunia,cuma yang maha kuasa yang tahu"Sania menjelaskan dengan memegang kedua tangan Hana dan menjelaskannya dengan lembut.

Hana yang mendengar itu mulai mengerti,ia sangat berterima kasih pada Sania yang telah menolong ayahnya saat ditolak di kamar operasi.

"Dokter,apa boleh aku memelukmu"Sania yang merasa tak keberatan pun memberikan pelukan pada Hana.Hana mengucapkan banyak terima kasih padanya,Sania seperti malaikat penolong untuknya.

"Apakah kau datang sendirian?"Sania bertanya karena ia hanya melihat Hana sendirian.

"Aku datang bersama ibu,tapi ia sedang ke toilet sebentar"Hana menjelaskan kemana ibunya pergi.

"Kalau begitu,kamu sudah bisa menemui ayahmu,tapi untuk saat ini jangan bicara terlalu banyak dengannya,bagaimana pun juga ia masih harus banyak istirahat"setelah mendengar penjelasan Sania,ia segera berpamitan untuk melihat kondisi ayahnya.

Sania yang merasa tugasnya sudah selesai,segera pergi dari sana.Namun lagi-lagi langkah Sania terhenti.Hyun Min dan Do Yun memanggilnya.Sebenarnya mereka berdua sudah sedari tadi disana,mereka berdua juga mendengar perbincangan Sania dengan Hana.

"Ada apa?"Sania bertanya pada keduanya.

"Maafkan kami saat setelah operasi tak membantu anda menjaga pasien"Do Yun yang duluan bicara.

"Tak apa,saya tau pasti kalian juga sibuk"ucap Sania seadanya.

"Apakah anda sudah sarapan dokter"kali ini Hyun min yang bertanya.

"Hah aku bahkan lupa,dari kemarin siang sampai saat ini aku belum makan"Sania teringat kalau ia sudah melewatkan jam makannya kemaren.

"Begini dokter,kami mengucapkan terima kasih kepada anda tentang kemarin,jika anda tak ada,kami tak tau lagi bagaimana keadaan pasien sekarang"ucap Do Yun mengingat kejadian kemaren.

"Maka dari itu kami membawakan anda makanan untuk sarapan pagi"Hyun min memberikan paper bag yang berisi makanan pada Sania.Didalamnya terdapat satu porsi bibimbap dan satu porsi Jajangmyeon.

"Apa kalian yang membuatnya?"Sania bertanya saat menerima paper bag itu.

"Tidak dokter,karena jadwal yang padat,kami tak sempat membuatnya,jadi kami membelinya"Do Yun sedikit tak enak menjelaskannya pada Sania.

"Jajangmyeon ini terdapat daging apa didalamnya?"Sania bertanya setelah melihat ada Jajangmyeon didalam paper bag itu,ia tahu Jajangmyeon yang asli dari Korea menggunakan daging babi,tapi disini ada juga yang menggunakan daging ayam dan sapi.

"Dari daging babi dokter"Hyun Min menjawab dengan yakin.

"Saya tau kalian memiliki hati dan harapan yang tulus saat membelikan ini untuk saya.Jadi saya akan mengambil bibimbab ini,tapi untuk Jajangmyeon ini saya tak bisa mengambilnya."Sania mengeluarkan kotak yang berisi Jajangmyeon itu.

mereka berdua merasa sedikit kecewa karena Sania tak mengambil Jajangmyeon itu.

"Saya tak bisa makan Jajangmyeon ini,karena saya beragama islam.Di agama saya,tidak memperbolehkan makan babi"Sania menjelaskan agar tak terjadi kesalah pahaman.

Mereka berdua kaget karena tak mengetahui bahwa Sania beragama Islam,jadi mereka merasa tak enak.

"Maafkan kami dokter,kami tak mengetahuinya"ucap mereka merasa bersalah.

"Tak apa,lebih baik Jajangmyeon ini kalian saja yang makan."ucap Sania memberikan Jajangmyeon itu ke tangan Do Yun.Setelah semuanya selesai,Sania pergi dari sana dengan menenteng paper bag berisi bibimbab.

...****************...

Siang ini Sania baru saja tiba di rumah sakit,ia menyempatkan diri untuk pulang kerumahnya sebentar,karena ia lupa membawa stok baju ganti.Hari ini Sania memakai stelan jas berwarna merah maron di padukan dengan kemeja putih.High heels setinggi 7cm berwana cream.Jam tangan kulit berwana coklat yang berukuran kecil melingkar di pergelangan tangan kirinya.

Saat ingin melangkahkan kaki ke ruang rawat inap,ada sebuah suara laki-laki yang memanggil namanya.Orang itu adalah Mentri kesehatan Korea Selatan.

"Pak Mentri"Sania kaget bahwa ia bertemu dengan pak disini.

"Ada apa pak?"Sania bertanya pada bapak Mentri itu.Lalu Mentri itu meminta untuk ikut dengannya keruang konferensi sekarang.

Sania hanya mengiyakan,tapi sebelum itu ia meminta izin untuk memeriksa keadaan pasiennya terlebih dahulu.Lalu setelahnya ia bersama bapak Mentri kesehatan itu menuju ke ruang konferensi.

Saat mereka sampai disana,Sania melihat Profesor Jang,Do Yun,Hyun Min,dan ada beberapa orang lagi yang sempat dilihatnya di ruang konferensi kemaren.Setelah semuanya duduk,mereka memulai diskusi ini.

"Sania,saya sudah mendengar keluhan kamu sebelumnya,dan kamu tak ingin bekerja di rumah sakit ini"ucap bapak Mentri itu.

"Benar pak"ucap Sania mengiyakan.

"Lalu setelah ini kamu akan pergi kemana?"tanya bapak Mentri itu pada Sania.

"Saya sudah membuat keputusan,saya akan kembali ke negara asal saya"Sania sedikit ragu dengan jawaban itu.

"Apakah kamu tak akan memikirkannya kembali,sejak kamu datang ke rumah sakit ini,dan menangani operasi itu,semua pasien yang mendengar berita ini kagum padamu.Saya sudah mendengar komentar dari keluarga pasien yang kamu operasi,saat saya mengatakan kamu tak ingin bekerja disini,mereka merasa sedih,bukan hanya mereka,semua pasien yang ditangani oleh bedah toraks kardiovaskular pun juga merasa sedih.Mereka bangga padamu dan berharap bahwa akan di operasi oleh mu"ucapan Mentri itu membuat Sania menoleh padanya,dan berfikir sejenak.

"Saya pun juga bertanya pada perawat yang menemanimu di ruang ICU,mereka juga salah satu orang yang membatu proses operasi mu,mereka mengatakan banyak mendapat pengalaman saat bersamamu.Mereka pun juga sedih mendengarmu tak akan bekerja disini.Lalu kedua dokter residen ini,juga mendapat banyak ilmu saat mereka membantumu.Apakah kau tega meninggalkan harapan-harapan mereka?apakah kau tega mengecewakan para pasien"ucapan dari bapak Mentri itu sukses membuat Sania tak bisa berfikir jernih saat ini.

"Tapi pak,"belum sempat Sania selesai bicara tapi profesor Jang memotongnya.

"Kondisi rumah sakit ini juga sedang kacau,sebelumnya direktur Choi juga merupakan bagian dari bedah toraks kardiovaskular,tapi saat ini ia sedang di penjara karena kasus korupsi"penjelasan profesor Jang itu membuat Sania kaget,ia tak mengetahui bahwa direktur Choi masuk penjara.Ia menatap bapak kementrian untuk memastikan,dan hal itu benar adanya.

"Jadi saat ini rumah sakit sedang kekurangan dokter bedah toraks kardiovaskular, sedangkan pasien yang kami tangani saat ini sangat banyak.Kami berharap kau tetap berada disini"Sania menatap Profesor Jang saat ini.Beberapa dokter senior juga mengatakan pendapat mereka,dan mereka juga berharap Sania tetap berada di rumah sakit ini.

"Baiklah,saya akan tetap berada disini."keputusan akhir Sania itu membuat bapak Mentri dan semua yang ada disana bahagia.

"Tapi saya mempunyai syarat,semua orang yang bergabung saat operasi yang saya lakukan kemaren,akan masuk ke tim saya mulai hari ini"Sania mengucapkan syaratnya.

Hyun Min dan Do Yun merasa senang,karena sekarang mereka berada satu tim dengan Sania.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!