Angin sepoi-sepoi yang berembus menambah suasana nyaman siang ini.Sania,Hana,dan juga Kevin sedang belajar bersama di salah satu lesehan ditepi pantai.Ini adalah hari minggu,mereka memanfaatkan hari libur dengan belajar sambil bermain.
"Oh iya Vin,kok orang tua mu udah lama ga kelihatan sih?biasanya kan tiap ambil rapor selalu ada"Hana tiba-tiba teringat akan orang tua Kevin yang jarang kelihatan disekolah.
"Orang tua Kevin"beo Sania yang menghentikan aktifitas menulisnya.
"Iya san,dulu sebelum kamu pindah,orang tua Kevin selalu kelihatan waktu pengambilan rapor atau di hari lain.Kan orang tua Kevin pemilik sekolah kita"Hana memberikan penjelasan pada Sania
Sania dan Hana kini menoleh pada Kevin untuk mendengarkan alasan
"Orang tua kamu baik-baik aja kan sayang?"Sania bertanya pada Kevin dengan khawatir
"Tenang aja,orang tua aku baik-baik aja kok.Mereka lagi ada urusan bisnis di Jepang,dan itu juga dalam waktu yang lama.Sementara urusan disini,bawahan orang tua aku yang urus"Kevin memberikan penjelasan pada mereka berdua
"Sayang,setelah orang tua aku pulang,aku akan kenalin kamu sama mereka"Kevin menggenggam tangan Sania dan berjanji untuk memperkenalkannya pada orang tua Kevin
Mendengar perkataan Kevin,Sania hanya bisa tersenyum malu.Sejujurnya,ia takut jika orang tua Kevin tak merestuinya dan Kevin untuk menjalin hubungan,tapi Sania hanya bisa menepis pikiran negatifnya itu.
Sementara Hana yang mendengar perkataan Kevin itu hanya bisa berharap,orang tua Kevin bisa menerima Sania.Ia takut jika Sania harus mengalami hal yang sulit lagi.Kepergian orang tua Sania saja sudah menjadi luka yang dalam baginya,Hana saja tak bisa membayangkan jika tak ada Kevin,ia dan keluarganya.
"Hana,ku dengar-dengar kau habis menolak cinta Aldo ya?"tiba-tiba saja Kevin membahas soal Hana yang baru-baru ini menolak cinta seseorang.
Sania yang mendengar itu heran,pasalnya Hana tak pernah membicarakan hal ini padanya.Bahkan mendengar nama lelaki yang di tolak oleh Hana saja,ia baru mendengarnya
"Iya"Hana hanya menjawab seadanya sambil melihat kearah pantai yang saat ini airnya sedang surut.
"Aldo itu siapa?"Sania bertanya pada Kevin dengan penasaran.
"Aldo itu siswa di kelas kami,dari awal tahun ajaran baru kelas 12,Aldo memendam rasa pada Hana"Kevin menjelaskan pada Sania
"Sekarang katakan padaku,kenapa kau menolak Aldo?dia juga lumayan pintar kan,katanya kau suka lelaki yang pintar"Kevin mendesak Hana untuk menjelaskan kenapa ia menolak cinta Aldo
"Kalian tau,aku hampir saja masuk dalam perangkapnya"Hana mendesah pasrah
"Ada apa?" Sania melihat Hana yang mengeluarkan raut wajah yang lesu.
"Awalnya aku tak menyukai Aldo karena ia adalah siswa yang pengganggu di kelas.Tapi melihat perhatiannya padaku,aku mulai sedikit menyukainya."Hana menjelaskan dengan raut wajah yang tertekan.
"Lalu,jika kamu menyukainya,kenapa tak menerimanya?"Sania mulai bingung dengan penjelasan Hana
"San,kamu tau kan,aku ga akan mau menjalin hubungan sama seseorang,kalo semuanya belum jelas.Saat itu aku mulai menyelidiki tentang Aldo,apakah dia udah punya pacar atau belum,apa dia masih berhubungan sama mantannya atau tidak.Dan kamu tau apa yang aku dapatkan?"Hana mulai menjelaskan kepada Sania dan Kevin tentang Aldo.
"Apa"Kevin bertanya dengan raut yang penasaran
"Aldo udah punya calon istri Vin.Aldo sama pacarnya udah ngelakuin hal terlarang,jadi mereka bakalan nikah dalam waktu dekat.Dan disaat aku tau kalau dia udah punya calon istri,aku merasa bersalah banget sama calon istrinya Vin,karena aku udah mulai menaruh rasa sama Aldo,walaupun cuma sedikit,tapi aku udah merasa bersalah banget"Hana menyudahi penjelasan nya dan rasa bersalah itu masih tercetak jelas di muka Hana.
Sania yang tak tahan melihat Hana dalam kondisi seperti itu,langsung memeluk Hana untuk memberikan kenyamanan.
"Kemaren,Aldo ngajak aku ngobrol karena dia mau ngasih undangan pernikahannya sama aku,dan mereka sudah menikah tadi pagi."Kevin yang mendengar penjelasan Hana dari tadi terkejut,karena ia tak menyangka Aldo sudah menikah.
"Sudah jangan di pikirkan lagi,untung saja kau mencari tau dulu,kalau tidak itu sangat menyakitimu nanti"ucap Kevin
"Aku yakin,ada seseorang yang jauh lebih baik untuk kamu"Sania memeluk tubuh Hana dengan erat.
"Hmmm karena pemandangannya sangat bagus,bagaimana kalau kita berfoto,untuk kenang-kenangan,ujian sebentar lagi akan dekat,kita pasti akan sangat sibuk belajar"Kevin mengeluarkan kameranya dan mengajak Sania dan Hana foto bersama.Sekalian untuk mencairkan suasana.
Memang suasana disekitar pantai saat ini sangat cocok untuk berfoto.Mereka bertiga menghabiskan hari ini dengan sangat bersenang-senang.Tawa dan canda tak henti-hentinya keluar dari bibir mereka.Mereka mengambil banyak foto hari ini,apalagi Hana,ia merasa hobinya sangat dipergunakan hari ini,ia berlagak seperti photografer profesional.Hari ini akan menjadi hari yang tak terlupakan bagi mereka bertiga.
...****************...
Hari ini Kelas Sania diliburkan,karena semua guru yang masuk di kelas Sania hari ini tak dapat masuk karena ada keperluan.Dan kebetulan tak ada guru yang bisa menggantikan,jadi semua murid dikelas Sania untuk hari ini belajar di rumah.Hari ini Sania hanya sendirian dirumah,karena orang tua Hana belum pulang dari luar kota.Jadi Sania hanya belajar saja di Kamarnya.
Saat sedang asyik belajar,entah kenapa Sania merindukan orang tuanya.Sania ingin sekali mengunjungi orang tuanya,tapi diluar sedang turun hujan.Jika Sania minta diantarkan pada supir keluarga Hana,Sania merasa tak enak hati.Alhasil Sania hanya bisa memeluk foto kedua orang tuanya.
Didalam lemarinya,ada sebuah kotak kayu dengan ukiran kuno yang berisi barang-barang peninggalan orang tuanya.Didalam kotak terdapat dompet berwarna coklat milik ayahnya,kalung milik ibunya,foto keluarga kecil mereka,dan juga ada beberapa barang lainnya.Sania menangis saat melihat barang-barang peninggalan orang tuanya.
Meski sudah beberapa bulan telah berlalu,tapi Sania berharap bahwa yang terjadi saat ini adalah mimpi.Ia masih berharap bahwa yang meninggal itu bukan orang tuanya.Ia masih ingin melihat orang tuanya dalam waktu yang lebih lama.
Saat Sania sedang melihat-lihat barang peninggalan orang tuanya,Sania melihat ada sebuah foto di dalam kotak itu.Sejujurnya Sania mendapatkan kotak kayu ini saat sedang mengemasi barang-barang yang ada di kamar orang tuanya.Saat itu masih dalam suasana berduka,jadi Sania hanya membuka kotak itu untuk memasukkan barang-barang peninggalan terakhir orang tuanya saat kecelakaan itu.
Itu adalah foto ayahnya dengan sahabatnya dari Korea Selatan itu.Meskipun beberapa tahun sudah berlalu saat pertemuan terakhir,tapi Sania masih mengingat dengan jelas seperti apa muka dari sahabat ayahnya itu.Sania berfikir,bagaimana perasaan orang itu saat tau ayahnya sudah tiada.Apakah ia akan sangat kehilangan sama sepertinya atau hanya biasa saja.Sania ingin sekali memberi tahu,bahwa ayahnya sudah meninggalkannya,tapi Sania bahkan tak tahu nomor telvonnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments